Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JURNAL REVIEW

Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep Mahasiswa pada


Topik Rotasi Benda Tegar dan Pengembangan
pembelajaran Berbasis Saintifik pada Materi Dinamika
Rotasi dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk
Meningkatakan Kemampuan Berpikir Kritis dan
Komunikasi Verbal Siswa SMA

(Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


dalam Mata Kuliah Mekanika)

Dosen Pengampu:
Dr. Wawan Bunawan, M.Pd., M.Si

Irham Ramadhani, S.Pd., M.Pd.

Oleh :

SISKA DEWI TITANIA SITUMORANG (4193121040)

PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
BAB 1
PENGANTAR
Fisika adalah salah satu mata pelajaran wajib di SMA untuk program studi ilmu alam. Salah satu
konsep dalam standar isi mata pelajaran fisika adalah kesetimbangan benda tegar. Materi
kesetimbangan benda tegar diajarkan di SMA kelas XI semester 2 dengan indikator yang harus dikuasai
siswa antara lain: mampu menjelaskan tentang syarat-syarat suatu benda bisa berada dalam keadaan
setimbang, mendeskripsikan titik berat dan hubungannya dengan pusat massa, membedakan jenis-jenis
kesetimbangan (stabil, labil, dan netral) serta aplikasinya dalam pemecahan masalah dalam kehidupan
sehari-hari.
Kesetimbangan benda tegar merupakan salah satu materi fisika yang cukup kompleks karena
merupakan gabungan dan aplikasi dari beberapa materi yang harus dikuasai sebelumnya. Beberapa
materi prasyarat yang harus dikuasai siswa antara lain vektor, Hukum Newton dan dinamika rotasi. Oleh
karena itu, dalam penyelesaian soal-soal siswa tidak cukup hanya dengan menghapalkan rumus saja tapi
harus mampu menganalisa letak, besar, dan arah gaya maupun torsi. Hal seringkali menyebabkan siswa
yang belum memahami konsep kebingungan dalam menyesaikan soal, karena tiap soal yang berbeda,
berbeda pula penyelesaiannya.
Materi kesetimbangan benda tegar menuntut penalaran yang tinggi mengenai gerakan rotasi serta
gambaran yang jelas mengenai titik berat. Materi ini membutuhkan pemahaman konsep yang kuat
disamping kemampuan matematis yang tinggi pula. Hal ini menimbulkan kesan negatif bagi siswa yang
kesulitan dalam memahami materi tersebut. Penjabaran materi di kelas yang terkesan jauh dari
kehidupan keseharian semakin menambah sikap negatif siswa terhadap fisika.
Beberapa cara untuk mengubah persepsi negatif tentang fisika antara lain: menghubungkan fisika
dengan kegiatan yang menyenangkan, belajar bukan dengan penghafalan rumus, melainkan memahami
penurunan rumus, dan memanfaatkan berbagai alat peraga dan multimedia agar pelaksanaan proses
pembelajaran fisika efektif, efisien, dan menarik. Oleh karena itu, pemilihan media pembelajaran fisika
yang tepat sangatlah penting.

BAB II
RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN
Jurnal 1
A. Penguasaan Konsep

Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok or ang yang dinyatakan dal am
definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori. Konsep dapat
diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berpikir abstrak [4]. Konsep dapat
mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan kegunaan konsep
adalah untuk menjelaskan dan meramalkan.

konsep dapat diperoleh dengan dua cara, yaitu pembentukan konsep dan asimilasi konsep.
Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi
sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori. Konsep dapat diperoleh
dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berpikir abstrak. Konsep dapat mengalami
perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan kegunaan konsep adalah untuk
menjelaskan dan meramalkan

Penguasaan konsep mahasiswa tentang topik rotasi benda tegar dan momentum sudut
memberikan gambaran tingkat pemahaman konsep yang dimiliki oleh mahasiswa. Gambaran
penguasaan konsep mahasiswa dipengaruhi oleh kemampuan awal mahasiswa tentang gerak linier yang
dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Secara konseptual hubungan antara gerak rotasi dan gerak linier
sangat fundamental sehingga ketika mahasiswa belum menguasai gerak linier dengan baik maka akan
menyulitkan mahasiswa tersebut dalam pembahasan gerak rotasi.

Kesulitan umum mahasiswa adalah ketika memadukan besaran-besaran gerak linier dan gerak
melingkar diantaranya peninjauan pengaruh massa dan momen inersia. Momen inersia sendiri
merupakan besaran yang terbentuk dari besarnya massa dan kuadrat jari-jari, sehingga terdapat konsep
baru yang tidak dibahas dalam gerak linier. Dengan pemahaman yang cukup pada materi gerak linier
akan memudahkan asimilasi penguasaan konseppadatopikbahasan gerakmelingkar.

Jurnal 2

Fisika merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan alam yang diajarkan pada sekolah
menengah baik pertama maupun tingkat atas. Konsep fisika yang dikuasai oleh siswa saat ini masih
tergolong rendah. Rendahnya penguasaan konsep fisika pada tingkat SMA/MA dapat dilihat melalui hasil
analisis daya serap siswa pada ujian nasional yang dikeluarkan oleh pusat penilaian pendidikan
(puspendik) BSNP. Daya serap siswa menggambarkan persentase jawaban benar terhadap soal yang
dikerjakan oleh siswa pada ujian nasional. Berdasarkan analisis hasil UN tahun 2015 oleh BSNP [2]
bahwa daya serap siswa SMA di Kota Magelang terhadap materi dinamika rotasi dan kesetimbangan
benda tegar 65,08 masih di bawah daya serap provinsi dan nasional masing-masing sebesar 67,13 dan
65,24. Data tersebut menunjukkan masih rendahnya penguasaan konsep siswa pada materi dinamika
rotasi dan kesetimbangan benda tegar.

Aprilianingrum, et al. [3] melaporkan bahwa pemahaman konsep terhadap materi dinamika rotasi
dan kesetimbangan benda tegar masih tergolong rendah. Aprilianingrum [3] menemukan bahwa terjadi
miskonsepsi pada siswa SMA antara lain: (1) hubungan momen gaya dan percepatan sudut, (2) konsep
kesetimbangan statis, (3) konsep momen inersia, dan (4) konsep energi kinetik dalam gerak
menggelinding. Hal tersebut perlu adanya upaya perbaikan baik dari segi cara pembelajaran, media,
maupun komponen-komponen lain yang mendukung dalam proses pembelajaran agar meningkatkan
pemahaman konsep siswa terhadap materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar.

Kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan suatu persoalan fisika.
Kemampuan berpikir kritis berupa menganalisis, mengevaluasi, sintesis terhadap suatu permasalahan.
Kemampuan berpikir kritis diharapkan dapat dijadikan sebagai solusi dalam memecahkan berbagai
masalah yang ada termasuk dalam pembelajaran fisika.

Ada 5 kerangka berpikir kritis dalam menganalisis konsep menurut Ennis seperti yang dikutip Sarwi
dan Liliasari [4], yaitu: (1) memberikan penjelasan sederhana (elementary clasification), (2) membangun
keterampilan dasar (basic support), (3) menyimpulkan (inference), (4) membuat penjelasan lebih lanjut,
dan (5) menerapkan strategi dan taktik (strategy and tactics). Selanjutnya Brookfield dalam Sarwi dan
Liliasari [4]memberikan rumusan esensi berpikir kritis yaitu: (1) berpikir kritis adalah aktivitas produktif
dan positif, (2) manifestasi berpikir kritis bergantung pada konteks, (3) berpikir kritis merupakan
aktivitas emosional dan rasional. Berdasarkan hal tersebut, Sarwi dan Liliasari [4]memberikan simpulan
bahwa berpikir kritis bukan materi bahan ajar tetapi suatu proses atau aktivitas yang selayaknya
dimasukkan dalam pembelajaran apapun pada level tertentu.

Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas seringkali masih bersifat teacher center. Hal ini
dibuktikan ketika peneliti melakukan observasi dan wawancara, pembelajaran yang dilakukan lebih
banyak menggunakan metode ceramah pada materi yang sulit didemostrasikan atau menggunakan
metode eksperimen, salah satunya adalah dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar. Siswa
seringkali mencatat kemudian mengerjakan soal. Selain itu, guru tidak mewajibkan siswa menggunakan
suatu buku maupun LKS sehingga banyak siswa yang tidak memiliki buku pegangan. Partisipasi siswa
dalam pembelajaran fisika tergolong rendah, karena siswa tidak berani bertanya kepada guru apabila
menemui persoalan yang sulit dan belum dipahami. Siswa hanya bertanya kepada siswa lain yang
dianggap lebih mampu. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak sepenuhnya paham terhadap materi
yang diberikan oleh guru.

Zulirfan, et al. [5] dalam penelitannya menyatakan bahwa materi kesetimbangan benda tegar dan
momen inersia adalah materi yang sulit hal ini dikarenakan berbagai faktor, yaitu: (1) merupakan
gabungan materi gerak translasi dan gerak rotasi, (2) belum tersedianya peralatan untuk melakukan
percobaan, (3) Guru hampir tidak pernah melakukan metode eksperimen atau demonstrasi pada
pembelajaran materi dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar.

Pembelajaran yang digunakan agar siswa memahami konsep adalah dengan pendekatan saintifik.
Pembelajaran fisika dengan pendekatan saintifik mengedepankan siswa memperoleh konsep melalui
kegiatan secara aktif dan bersentuhan langsung terhadap fenomena pada kehidupan sehari-hari
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan (Macaulay,
Damme & Walker) [6] bahwa Active student-centered learning mendorong pendekatan yang lebih
dalam untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar.

BAB III

KEUNGGULAN PENELITIAN

a) Kegayutan antar Elemen


Setiap penulisan kata-kata yang disertakan dalam penelitian mempunyai karakter
penulisan yang mumpuni dalam mengkomunikasikan pemahamannyakepada
masyarakat.Secara rinci masih perlu dipahami secara detail dan sistematis.
b) Originalitas temuan
Setiap teori dan konsep yang dipakai dalam penelitian menjelaskan bahwa ide atau
gagasan peneliti yang begitu sistematis mengenai penelitian tersebut.

c) Kemuktahiran Masalah
Hal ini menjadi probelmatika dalam penelitian ini adalah bahwa pentingnya dipahami
lebih mendasar mengenai konsep Benda tegar tersebut.

d) Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian

Pada pengantar penelitian mengemukakan bahwa hanya ada beberapa studi tentang
pemahaman siswa tentang benda tegar dan ini menunjukkan bahwa siswa fisika menghadapi
kesulitan dalam materi benda tegar.Oleh karena itu penulis memberikan solusi dalam
penelitian nya tersebut.
BAB IV
KELEMAHAN PENELITIAN

a. Kegayutan antar Elemen


Setiap elemen informasi yang dikemukakn penulis terdapat kata yang membuat pembaca
memiliki beberapa kesulitan dalam memahami penulisan yang kurang jelas dan baru
didengar.

b. Originalitas temuan
Penelitian sering diteliti oleh beberapa peneliti sehinga memiliki kecenderungan untuk
membuat gagasan baru dan dicetuskan dalam penelitian.

c. Kemuktahiran Masalah
Masalah ini masih tidak terlalu sulit dikatakan dalam penyelesaian nya dan beberapa
solusi yang disarankan juga masih terbilang dapat dilakukan dengan terstruktur.

d. Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian


Beberapa teori yang kurang dijelaskan,sehingga membuat pemabaca atau pereview jurnal
masih rancu dengan apa yang dimaksud.
BAB V
IMPLIKASI

(a) Teori/Konsep
Dalam jurnal ini memuat beberapa konsep penting bagi kita.Dari paparan yang termuat
dalam jurnal ini,sepertinya konsep yang digunakan masih hanya beberapa saja dan tidak
secara menyeluruh.

(b) Program Pembangunan di Indonesia


Jurnal ini bagus dan cocok dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa dan Guru Fisika
terkusus dalam teknologi modern.
(c) Analisis Mahasiswa (Posisi kritis Mahasiswa)
Jurnal ini mencantumkan bagaimana Konsep Benda tegar yang dijelaskan sangat
memiliki peranan penting pada setiap materi Fisika,
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan review kedua jurnal dapat diambil kesimpulan bahwa untuk jurnal yang
bagus dijadikan sebagai referensi atau bahan bacaan bagi mahasiswa adalah Junal 1 yang karena
sudah mencakup penjelasan konsep penelitian yang dijelaskan serta mudah dipahami oleh
pembaca atau pereview jurnal tersebut.

Saran
Diharapkan agar mahasiswa atau pembaca dapat memberi kritik dan saran mengenai
Makalah Critical Jurnal Review ini, agar dalam penulisan tugas selanjutnya penulis dapat
menyelesaikan dengan lebih baik lagi dari makalah sebelumnya.

Daftar Pustaka

Amnirullah,Lalu.2015.Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep


Mahasiswa pada Topik Rotasi Benda Tegar.Jurnal Fisika
Indonesia.Vol 19(55)hal 34-37

Setyawan,DN.Sarwanto.Aminah,SN.2017.Pengembangan
pembelajaran Berbasis Saintifik pada Materi Dinamika Rotasi
dan Kesetimbangan Benda Tegar untuk Meningkatakan
Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Verbal Siswa
SMA.Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika.Vol 8(1)hal 14-25

Anda mungkin juga menyukai