Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

FISIKA UMUM PRODI S1


PENDIDIKAN IPA
CRITICAL BOOK REVIEW

FISIKA UMUM SKOR NILAI:

(OPTIK, IWAN PERMANA SUWAMA, 2010)

( OPTIK )

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

NAMA MAHASISWA :
DEA FAYANA PRATIWI ( 4203351024 )

RAHMAYANI ALFIYANI ( 4201151018 )

HEPPY FRANSISKA NAINGGOLAN ( 4203151019 )

RIFKA AULYA ( 4203151020 )

LORENA ATANIA BR PURBA ( 4203351002 )

DOSEN PENGAMPU : DEWI WULANDARI, S.SI M.SI


MATA KULIAH : FISIKA UMUM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN IPA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah –Nya, sehingga kami sebagai penyusun
dapat menyelesaikan CRITICAL BOOK REPORT FISIKA (OPTIK) tepat pada
waktunya. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah fisika umum ibu Dewi Wulandari, S.Si M.Si dan teman-
teman yang telah memberikan saran dan petunjuk bagi kami dalam melakukan
penyusunan makalah ini.

Semoga laporan CBR ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang
membacanya.Sebagai manusia pastilah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu,kami mengharapkan kritikan dan saran yang dapat membangun kami
agar bisa membuat laporan yang lebih baik lagi.

Medan, Maret 2021

Kelompok 4

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 2
BAB 1 .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
A.Rasionalisasi pentingnya CBR .................................................................................... 3
B.Tujuan penulisan CBR ................................................................................................. 3
C.Manfaat CBR ............................................................................................................... 3
D.Identitas buku yang direview ....................................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................. 5
RINGKASAN ISI BUKU ................................................................................................... 5
A. Buku Utama ............................................................................................................. 5
B. Buku Pembanding.................................................................................................. 10
BAB III .............................................................................................................................. 14
ANALISIS KRITIS ........................................................................................................... 14
A. Kelebihan dan kekurangan buku utama:................................................................ 14
B. Kelebihan dan kekurangan buku pembanding:...................................................... 15
BAB IV .............................................................................................................................. 16
PENUTUP ......................................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 16
B. Saran ...................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTKA...........................................................................................................16

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi pentingnya CBR


Dengan adanya CBR ini kami ingin merasionalisasikan buku ini dengan
pendapat kami, dengan tujuan menjadikan buku ini lebih lengkap lagi.

B.Tujuan penulisan CBR


Adapun Tujuan kami membuat CBR ini ialah, sbb:

1.Untuk menyelesaikan tugas dari Dosen

2.Untuk menambahkan pengetahuan tentang Optic dan pembuatan CBR

3.Untuk meningkatkan pengetahuan dalam pembelajaran 4.Dan untuk


menguatkan kualitas buku yang kami ulas

C.Manfaat CBR
Manfaat CBR ini bagi kami ialah untuk melengkapi tugas yang di berikan
Dosen,dan bermanfaat juga bagi pembacanya untuk menambah pengetahun
tentang Optik.

3
D.Identitas buku yang direview

Buku Utama

1. Judul: OPTIK
2. Pengarang: Iwan Permana Suwama
3. Penerbit: Duta Grafika
4. Kota terbit: Bogor
5. Tahun terbit: 2010
6. ISBN: 978-979-0409-19-4

Buku pembanding

1. Judul buku : Fisika untuk Siswa SMA Kelas XI


2. Judul bab : Alat-alat Optik
3. Pengarang : Sunardi, Paramitha Retno dan Andreas B. Darmawan
4. Penerbit : Yrama Widya
5. Kota terbit : Bandung
6. Tahun terbit : 2017
7. ISBN : 978-602-374-314-8

4
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
A. Buku Utama
Bab l Optik

Sejarah optik Kata optik berasal dari bahasa Latin, yang artinya tampilan.
Optika adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat cahaya
dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optika membahas tentang gejalagejala
optik. Bidang optika terbagi menjadi dua, yaitu optik geometri dan optik fisis.
Optik geometris atau optik sinar, menjabarkan perambatan cahaya sebagai vektor
yang disebut sinar melalui gambar-gambar geometri dari berkas sinar tersebut.
Sedangkan optik fisis menjelaskan gejala-gejala yang terjadi pada optik geometri
dengan penjabaran matematis, sehingga komponen optik dan sistem kerja cahaya
seperti ukuran, posisi, dan pembesaran obyek menjadi lebih jelas.

Bab II Cahaya

Cahaya merupakan sejenis energi berbentuk gelombang elekromagnetik


yang bisa dilihat dengan mata. Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter: 1
meter adalah jarak yang dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299,792,458 detik.
Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter per detik. Frekuensi gelombang
cahaya ditentukan oleh periode osilasi yang merupakan panjang gelombang
tersebut, seyogyanya tidak berubah saat merambat melalui berbagai medium,
hanya kecepatan gelombang yang bergantung pada jenis mediumnya. Persamaan
yang digunakan: dimana: v adalah kecepatan gelombang 7

Λ adalah panjang gelombang f adalah frekuensi Pada frekuensi yang


konstan, perubahan kecepatan gelombang cahaya akan berpengaruh pada panjang
gelombangnya. Rasio antara kecepatan gelombang cahaya pada ruang hampa dan
kecepatan gelombang cahaya pada suatu medium disebut index of refraction
dengan persamaan: di mana: c adalah kecepatan gelombang cahaya pada ruang
hampa berupa konstanta fisika bernilai 299,792,458 meter/detik.[6] v adalah
kecepatan gelombang cahaya pada medium tertentu n adalah index of refraction

5
atau indeks bias, bernilai n=1 dalam ruang hampa dan n>1 di dalam medium.
Medium yang lebih padat seperti kaca dan air mempunyai indeks bias sekitar 1,3
hingga 1,5. Indeks bias berlian berkisar antara 2,4 Cahaya adalah energi berbentuk
gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar
380 750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik
dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket
partikel yang disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan
cahaya secara bersamaan sehingga disebut «dualisme gelombang-partikel». Paket
cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera
penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika,
merupakan area riset yang penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4
besaran dalam optika klasik yaitu: Intensitas Frekuensi atau panjang gelombang
Polarisasi Fasa Sifat optik geometris yaitu: Refleksi Refraksi 8 OPTIK

Cahaya memiliki manfaat yang sangat besar sekali bagi kehidupan,


terutama cahaya matahari. Tanpa cahaya tidak mungkin ada kehidupan. Jika bumi
tidak mendapat cahaya dari matahari, maka bumi akan gelap gulita dan dingin dan
membeku, seperti daerah kutub yang sedikit terkena sinar matahari sehingga tidak
mungkin ada kehidupan. Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik. Cahaya
memiliki beberapa sifat yang sama dengan sifat gelombang mekanik. Sifat cahaya
diantaranya : mengalami pemantulan, mengalami pembiasan, mengalami
interferensi, dan pelenturan. Ada satu sifat yang tidak dimiliki gelombang
mekanik yaitu sifat polarisasi cahaya. Di bawah terik matahari kamu dapat
melihat bayanganmu bergerak sesuai dengan gerakanmu. Secepat apapun kamu
bergerak, bayanganmu tetap ada di dekatmu. Ketika hari berubah menjadi
mendung, bayanganmu tidak terlihat

BAB III CERMIN

Hampir di setiap rumah pasti kamu akan menjumpai benda ini. Cermin
merupakah sebuah benda yang sering kita jumpai hampir di tiap rumah,Cermin
yang pertama dibuat pada jaman sebelum masehi (SM) berupa cermin obsidian.

6
Cermin parabola pantul pertama kali dideskripsikan oleh isikawan bangsa
Arab bernama Ibn Sahl pada abad 10. Ibn al-Haytham berhasil merumuskan
prinsip kerja pada mata yang menggunakan prinsip pembiasan pada lensa
cembung. Cermin kaca bening diproduksi di Al-Andalus pada abad 11.

Secara garis besar cermin terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:

1. Cermin datar, dan


2. Cermin lengkung.
Cermin lengkung terbagi menjadi dua, yaitu : a. Cerimin cekung, dan b.
Cerimn cembung
- Cermin datar

Ketika kamu sedang memakai pakaian atau setelah selesai memakai pakaian
maka kamu akan melihat cermin, dengan tujuan untuk melihat kerapihan dari
penampilan kamu. Kamu akan Bercermin dan memperhatikan penampilanmu
mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki.Sifat-sifat bayangan yang dibentuk
oleh cermin datar adalah sebagai berikut.

a. Bayangannya maya.
b. Bayangannya sama tegak dengan bendanya.
c. Bayangannya sama besar dengan bendanya.
d. Bayangannya sama tinggi dengan bendanya. B. Pembentukan
Bayangan pada Cermin Datar

Ketika kamu bercermin, bayanganmu tidak pernah dapat dipegang atau


ditangkap dengan layar. Sifat bayangan seperti itu disebut bayangan maya.

2. Cermin Cembung

Selain cermin datar dan cermin cekung, terdapat cermin cembung. Jika
bentuk cermin cekung merupakan bagian dalam dari sebuah bola, maka bentuk
cermin cembung adalah bagian luar bola. Berikut ini adalah gambar cermin
cembung.Cermin cembung memiliki sifat divergen (menyebar) cahaya. Jika sinar
datang sejajar sumbu utama mengenai cermin cembung, sinar akan di pantulkan

7
menyebar. Jika sinar-sinar pantul pada cermin cembung kamu perpanjang
pangkalnya, sinar-sinar akan berpotongan di titik fokus (titik api) di belakang
cermin.

BAB IV LENSA

Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan, biasanya
dibentuk dari sepotong gelas yang dibentuk. Lensa atau kanta Berfungsi untuk
mengumpulkan atau menyebarkan cahaya. Lensa biasanya digunakan untuk
membantu supaya orang yang cacat mata agar bisa melihat objek dengan jelas
kembali.

Istilah-istilah tersebut diantaranya :

- Aperture: diameter lensa


- Pusat optik: Titik pada lensa di mana berkas sinar yang melalu titik ini
akan diteruskan tanpa dibiaskan.
- Sumbu lensa: sumbu yang melalui pusat optik dan membelah lensa
menjadi dua bagian
- Fokus utama (F): Titik di mana berkas sinar sejajar akan dikumpulkan atau
titik di mana seolah-olah berkas sinar mulai disebarkan.
- Jarak fokus: jarak antara pusat optik dan fokus utama lensa.

Pada lensa positif berkas sinar sejajar yang menuju pusat lensa akan
berkumpul di satu titik pada bidang fokus utama (gambar a), sedangkan pada
lensa negatif, berkas sinar sejajar akan dibiaskan seolah-olah mereka berasal dari
satu titik pada bidang fokus utama .

Jenis-jenis Lensa

Jenis lensa umumnya dibagi dua yaitu: 1. Lensa cekung ( konkaf / lensa negatif)
2. Lensa cembung (konveks / lensa positif)

Berdasarkan bentuknya, dilihat dari bentuk permukaannya. Lensa dibedakan


menjadi enam macam jenis, yaitu :

8
a. Lensa cembung rangkap (bikonveks), b. Lensa cembung datar
(plan konveks), c. Lensa cembung-cekung (konkaf-konveks), d.
Lensa cekung rangkap (bikonkaf),
b. Lensa cekung datar (plan konkaf), dan f. Lensa cekung cembung
(konveks-konkaf).

BAB V ALAT-ALAT OPTIK

Penerapan alat-alat optik dalam Kehidupan sehar-hari

- Penerapan Alat Optik Mata

Orang dapat melihat segala keindahan di dunia ini dengan Menggunakan alat
optik mata. Penggunaan alat optik mata untuk melihat.

- Penerapan Alat Optik Kamera

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai orang Mengabadikan suatu


peristiwa dengan cara mengambil gambar peristiwa tersebut. Pengambilan gambar
dilakukan dengan alat optik kamera. Kamera Yang digunakan untuk mengambil
gambar bisa kamera dengan ilm atau kamera tanpa ilm (digital).

A. Penerapan Alat Optik Lup

Penerapan lup (Kaca Pembesar) dalam Kehidupan Sehari-hari Dalam kehidupan


sehari-hari, kita sering melihat orang sedang memperbaiki

B. Penerapan Alat Optik Mikroskop

Pada penelitian dalam bidang biologi, farmasi, medis,dan sebagainya, sering


digunakan mikroskop untuk mengamati benda-benda yang tidak mungkin dapat
dilihat dengan mata telanjang.

C. Penerapan Alat Optik Teleskop

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering melihat orang yang berekreasi membawa
teleskop (teropong). Alat ini sering digunakan untuk melihat Pemandangan yang
jauh agar tampak lebih dekat.

9
Aplikasi-aplikasi di atas adalah yang umum kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Sebenarnya ada ilmu yang khusus yang mempelajarai aplikasi dari optik
ilmu tersebut adalah rekayasa optik. Ahli rekayasa optik mendesain komponen
dari instrumen optik seperti lensa, mikroskop, teleskop, dan peralatan lainnya
yang mendukung sifat cahaya.

B. Buku Pembanding
A. Mata

Kemampuan melihat pada manusia dan sebagian besar hewan merupakan


hasil dari interaksi yang kompleks antara cahaya, mata, dan otak. Fungsi mata
adalah untuk menerjemahkan getaran-getaran elektromagnetik cahaya menjadi
pola-pola impuls saraf yang diteruskan ke otak, sehingga kita dapat melihat suatu
benda, Berdasarkan uraian tersebut, maka mata merupakan alat optik.

Anatomi mata

1. Kornea
Kornea adalah bagian depan mata yang merupakan lapisan
pelindung, mempunyai kelengkungan lebih tajam, dan dilapisi oleh
selaput tipis.
2. Aqueous humor
Aqueous humor adalah cairan bening di belakang kornea yang
berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk ke mata.
3. Lensa Kristalin
Lensa kristalin atau sering disebut lensa mata adalah bagian mata
yang terbuat dari bahan bening berserat dan kenyal serta mempunyai
permukaan rata. Lensa kristalin berfungsi untuk mengatur pembiasan
cahaya yang masuk ke mata.
4. Iris

10
Iris merupakan selaput yang dapat membentuk celah lingkaran dan
berperan dalam pewarnaan mata.
5. Pupil
Pupil merupakan celah lingkaran yang dibentuk oleh iris dan
berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke mata.
6. Retina
Retina merupakan lapisan kompleks di bagian belakang mata yang
tersusun atas sel-sel saraf. Retina berfungsi untuk menangkap bayangan
nyata, terbalik, dan diperkecil dari suatu benda di depan mata.
7. Otot Siliaris
Otot siliaris merupakan otot yang berfungsi untuk mengatur panjang
fokus lensa kristalin.
Vitreous humor
8. Vitreous humor merupakan bahan bening yang mengisi bola mata
(rongga utama mata di antara lensa dan retina).
9. Saraf Optik
Saraf optik merupakan saraf yang berfungsi meneruskan rangsangan
cahaya yang telah diubah oleh retina menjadi sinyal-sinyal (impuls-
impuls saraf) menuju ke otak.
B. Daya Akomodasi

Untuk dapat melihat benda di depan mata dengan jelas, maka bayangan
benda tersebut harus terbentuk di retina dengan sifat nyata, terbalik, dan
diperkecil. Agar bayangan selalu jatuh tepat di retina, maka lensa mata harus
mempunyai kemampuan untuk memfokuskan cahaya. Kemampuan lensa mata
untuk menipis atau menebal sesuai dengan jarak benda yang dilihat disebut
daya akomodasi.

C. Cacat Mata

Jika jangkauan penglihatan seseorang tidak di antara 25 cm dan tak


hingga, maka dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut mengalami cacat mata.
Berikut penjelasan beberapa cacat mata dan cara untuk mengatasinya.

11
1) Rabun Jauh (Miopi)

Jika bayangan benda tidak tepat jatuh di retina tetapi di depan retina, hal
ini akan menyebabkan mata tidak dapat melihat benda- benda di kejauhan dengan
jelas sehingga mata dikatakan mengalami rabun jauh (miopi). Untuk mengatasi
rabun jauh, dapat digunakan kacamata yang menggunakan lensa cekung. Mata
rabun jauh mempunyai titik dekat lebih kecil dari 25 cm dan titik jauh yang
berhingga (pada jarak tertentu). Dengan menggunakan persamaan pembiasan pada
lensa, kita dapat menentukan kekuatan lensa yang harus digunakan oleh penderita
miopi.

2). Rabun Dekat (Hipermetropi)

Jika bayangan benda tidak tepat jatuh di retina tetapi di belakang retina,
maka hal ini akan menyebabkan mata tidak dapat melihat benda-benda yang dekat
dengan jelas dan mata dikatakan mengalami rabun dekat (hipermetropi). Rabun
dekat disebabkan oleh lensa mata yang tidak dapat menebal ketika melihat benda
pada jarak dekat. Untuk mengatasi cacat mata ini dapat digunakan kacamata yang
menggunakan lensa cembung

3) Mata Tua (Presbiopi)

Presbiopi adalah penurunan kemampuan lensa mata untuk memfokus yang


berakibat pada kesulitan dalam melihat benda berjarak jauh sekaligus kesulitan
dalam membaca pada jarak normal. Presbiopi ini berhubungan dengan proses
penuaan dan biasanya mulai terjadi pada usia di atas 40 tahun karena pada usia ini
mata mulai kehilangan elastisitas lensanya. Presbiopi dapat diatasi dengan
menggunakan kacamata berlensa bifokal (dengan dua panjang fokus).

4) Astigmatisma

Astigmatisma merupakan cacat mata yang disebabkan oleh kornea mata


yang tidak sferis, sehingga lensa mata mempunyai fokus lebih pendek untuk sinar-
sinar pada bidang vertikal dibandingkan dengan sinar-sinar pada bidang

12
horizontal. Untuk mengatasi astigmatisma, dapat digunakan kacamata yang
mempunyai lensa silindris.

D. Kamera

Untuk memperoleh foto benda tertentu, kita biasanya menggunakan alat


optik yang disebut kamera. Pada dasarnya sebuah kamera terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu lensa cembung, film, dan diafragma. Lensa cembung berfungsi untuk
memfokuskan bayangan ke film, celah diafragma berfungsi untuk mengatur
ukuran pembukaan (celah) lensa yang menentukan intensitas cahaya yang masuk
ke kamera (seperti fungsi iris pada mata), sedangkan film berfungsi untuk
menangkap bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil (sama seperti fungsi retina
pada mata). Untuk menghasilkan kualitas foto yang baik, maka bayangan benda
harus diproyeksikan tepat pada film, sehingga suatu kamera juga dilengkapi
dengan proyektor.

E. Kaca Pembesar (Lup)

Kaca pembesar (lup) adalah sebuah lensa cembung yang digunakan untuk
melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Perbesaran bayangan
pada lup merupakan perbesaran sudut, yaitu perbandingan sudut penglihatan
menggunakan lup (B) dengan sudut penglihatan tanpa menggunakan lup.

F. Mikroskop

Mikroskop adalah suatu alat optik yang digunakan untuk melihat benda
benda berukuran mikro yang mampu menghasilkan perbesaran hingga berkali-kali
lipat. Sebuah mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung, yaitu lensa
objektifdan lensa okuler. Lensa objektif adalah lensa yang ditempatkan dekat ke
objek pengamatan, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang dekat ke mata.

G. Teropong

Teropong merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-


benda yang terletak sangat jauh agar tampak lebih dekat dan lebih besar. Pada

13
dasarnya, teropong dibedakan menjadi teropong bias (memanfaatkan prinsip
pembiasan) dan teropong pantul (memanfaatkan prinsip pemantulan).

BAB III
ANALISIS KRITIS
A. Kelebihan dan kekurangan buku utama:

No. DARI ASPEK BUKU UTAMA

1. Tampilan Buku Berwarna tetapi polos sehingga kurang


Menarik untuk dibaca.

2. Layout,Tata Penulisan sudah benar dan tidak


mengalami kesulitan saat
Letak,Tata
membaca,pembagian perbab sangat rapi.
Tulis,Dan Font

Yang

Digunakan

14
3. Isi Buku Menjelaskan tentang isi buku secara rinci
dan jelas mengenai optik.sehingga dapat
memahami.
Kurangnya gambar dalam isi buku
sehingga pembaca mudah bosan

4. Tata Bahasa Menjelaskan dengan Bahasa yang baik


dan benar.
Tetapi ada beberapa bahasa yang kurang
dimengerti

B. Kelebihan dan kekurangan buku pembanding:


1. Dilihat dari aspek tata bahasa buku ini sudah baik karena sudah
menggunakan bahasa Indonesia yang baik

2. Dalam buku ini banyak dibuat gambar gambar sehingga dapat


membuat pembaca lebih mengerti

3. Buku ini sudah menggunakan banyak contoh contoh soal dan latihan
latihan sehingga pembaca dapat mengerti dan lebih memahami apa
maksud dari buku dan dapat lebih mengasah kempuannya dengan ada
nya latihan soal diakhir setiap bab

4. Buku ini hanya menggunakan warna hitam putih saja sehingga akan
membuat pembaca cepat bosan dalam membaca buku

15
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku atau sifat-sifat


cahaya dan interaksi cahaya dengan materi. Intinya optik membahas tentang
gejala gejala optik.

Mata merupakan organ yang berbentuk bola dan umumnya mempunyai


diameter 2,5 cm sehingga sering disebut bola mata

Cacat mata ada 3 yaitu rabun jauh(miopi), rabun dekat(hipermetropi), mata


tua (presbiopi), dan astigmatisma.

Kamera terdiri atas tiga bagian utama yaitu lensa cembung, film dan
diafragma. Kaca pembesar (lup) adalah sebuah lensa cembung yang
digunakan untuk melihat benda benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas.

B. Saran
Sebaiknya buku ini dilengkapi dengan contoh-contoh agar pembaca lebih
mudah untuk memahami buku dan juga covernya di desain lebih menarik, begitu
juga isi buku sebaiknya diberi gambar agar lebih menarik.

16
DAFTAR PUSTAKA

• Sunardi., Paramitha, Retno P., Andreas,B Darmawan. 2017. Fisika untuk


SMA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya
• Suwana, Iwan Permana. 2010.Optik. Bogor: Duta Grafika

17

Anda mungkin juga menyukai