OLEH:
NIM : 4191230005
Jurusan : Matematika
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatnya berupa kesehatan, kesempatan dan sebagainya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas Critical Book Review yang berjudul “TEKNOLOGI INFORMASI DAN LITERASI
DATA” dengan baik. Tugas ini ditulis guna memenuhi tuntutan tugas Mata Kuliah Teknologi
Informasi dan Literasi Data sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..12
3.2 Saran……………………………………………………………………………………12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, seseorang harus memiliki suatu kemampuan untuk mencari dan
menemukan informasi yang dibutuhkan dalam suatu ledakan informasi. Sehingga dapat
diasumsikan bahwa kemampuan ini menjadi faktor pendukung untuk belajar secara efektif dan
efisien. Untuk mengatasi adanya ledakan informasi, setiap individu atau manusia membutuhkan
kemampuan literasi informasi atau secara harfiah dapat diartikan sebagai “melek” informasi.
Literasi adalah kemampuan menggunakan informasi cetak atau pun tertulis untuk bekerja di
masyarakat (Joos, 2009: 1), informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang
memiliki arti dan disampaikan kepada orang lain hingga menambah pengetahuan orang tersebut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Arus informasi yang begitu mudah untuk diakses memiliki dampak yang begitu beragam,
baik manfaat yang positif maupun negative bagi para pencari dan pengguna informasi. Salah satu
manfaat positif dari kemudahan informasi adalah terbukanya berbagai macam informasi
sehingga pencari informasi dapat berkesempatan besar mendapatkan sebanyak-banyaknya
informasi yang tersedia. Terdapat dampak negatifnya, salah satunya adalah banyaknya dan
mudahnya akses informasi yang tersedia, pencari informasi mudah untuk terjerumus dalam
informasi yang tidak valid dan cocok dengan kebutuhan atua bahkan memperoleh informasi yang
salah.
Perpustakaan sebagai salah satu sumber informasi menyediakan katalog untuk membantu
penelusuran informasi. Jika menggunakan internet maka kita menggunakan search engine
sebagai mesin pencari.
2
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang bisa menghitung banyaknya informasi yang pernah
dilahirkan karena jumlah informasi terus berkembang tak terbatas, seiring dengan semakin
banyaknya gagasan manusia yang melahirkan informasi (Purwanti, 2018).
Dengan teknologi saat ini, informasi dapat diperoleh dan dipublikasikan dengan mudah.
Kemudahan ini membuat masyarakat mengalami kebingungan dalam memilih informasi mana
yang dapat dipercaya, atau siapa sumber yang layak dikutip.
Teknologi informasi yang berkembang demikian pesat telah menjadikan masyarakat sebagai
konsumen yang rakus informasi. Yang dapat dan harus dilakukan adalah meningkatkan literasi
masyarakat dengan mendidik berpikir kritis terhadap informasi yang diterima.
Menurut laporan dari National Committee Enquiry into Higher Education (Dearing
Report, 1998) kesuksesan pada era digital dan kebebasan informasi menekankan pada
pentingnya masyarakat mempunyai berbagai kemampuan. Kemampuan tersebut terdiri atas:
kemampuan berkomunikasi, berhitung, menggunakan teknologi informasi, dan belajar
bagaimana untuk belajar.
Shapiro dan Hughes (1996) menyatakan bahwa terdapat 7 keterampilan yang dibutuhkan
dalam era digital yaitu tool literacy, resources literacy, social structural literacy, research
literacy, publishing literacy, emerging technology literacy, dan critical literacy.
Bruce (1997) mengemukakan literasi informasi dalam tujuh wajah sebagai berikut:
3
Menurut Coral ada dua komponen penting yang merupakan bagian dari information literacy,
yaitu IT skills dan information handling skills. Menurutnya, kedua keterampilan (IT Skills dan
Information Skills) tersebut saling melengkapi.
Menurut American Library Association (ALA) tahun 2006, istilah melek informasi bukan
hanya sadar dan kenal kapan informasi itu dibutuhkan, tetapi juga harus bisa mengakses
informasi itu dibutuhkan, tetapi juga harus bisa mengakses informasi yang diinginkan,
mengevaluasi serta menggunakannya secara efektif informasi untuk pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah yang sedang ditangani.
Berikut ini ada tiga strategi dalam pendekatan informasi terhadap literasi informasi.
Menurut Snavely dan Cooper (Snavely & Cooper, 1997), ada delapan kemampuan literasi
yang dibutuhkan di abad 21 ini yakni, computer literacy, critical literacy, library literacy, media
literacy, technology literacy, visual literacy, web literacy, dan workplace literacy.
Literasi informasi mencakup beberapa bidang kemampuan, antara lain: kemampuan menulis
ilmiah, kemampuan memanfaatkan sumber-sumber informasi, kemampuan menggunakan TI,
kemampuan mengelola informasi dengan benar dan dapat menemukannya kembali, serta
kemampuan melakukan penelitian dengan menggunakan teknik-teknik mengolahan data.
Literasi bukan hanya sekedar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir
menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, gambar, digital, dan audio. Di
abad ke-21 ini, kemampuan ini dinamakan literasi informasi.
4
Beberapa ahli mengemukakan berbagai komponen literasi informasi. Ketika kita memasuki
abad 21, setidaknya ada tiga model literasi informasi berikut ini.
1. Eisenberg and Berkowitz’ Big6 information skills (Eisenberg and Berkowitz, 1990)
2. Empowering 8 (2006)
3. Bruce’s seven faces of information literacy (Bruce, 1997).
1. Model Big6
Model Big6 merupakan model literasi informasi yang dikembangkan oleh Michael B
Einsenberg dan Robert E Berkowitz pada tahun 1987. Big6 adalah model proses untuk
pemecahan masalah informasi.
2. Model Empowering 8
Model empowering 8 merupakan model literasi informasi yang dihasilkan dari dua
lokakarya, yakni di Kolombo November 2014 dan India November 2005. Empowering 8
menggunakan pendekatan pemecahan masalah berupa resource-based learning yaitu
suatu kemampuan untuk belajar berdasarkan pada sumber datanya.
3. The seven Pillars of Information Literacy
Literasi informasi adalah istilah umum yang mencakup konsep-konsep seperti literasi
digital, visual dan media, literasi akademik, penanganan informasi, keterampilan
informasi, kurasi data dan data pengelolaan.
Pentingnya literasi informasi menurut Chan Yuen Chin (2001:1) adalah sebagai berikut.
5
Beberapa manfaat literasi informasi yang bisa kita rangkum adalah sebagai berikut.
Informasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk digunakan dalam mencari
sesuatu hal yang baru. Informasi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan perkembangan
zaman yang sangat memudahkan semua orang untuk mengakses informasi secara mudah dan
cepat.
Kebutuhan informasi pada dasrnya didorong pada diri dan lingkungan seseorang dimana
orang tersebut menyadari bahwa pengetahuan yang dimiliki masih kurang. Seseorang dikatakan
mmapu mencari informasi dengan baik apabila dia mampu menentukan topic dari kebutuhan
informasinya dan mengetahui sumber-sumber informasi untuk memperoleh informasi seperti
internet, jurnal, database, dan sumber lainnya.
Informasi dihasilkan dari berbagai cara dan direkam dalam berbagai sumber dan tersedia
untuk digunakan oleh pengguna. Informasi yang berguna ialah apa yang digunakan dan yang
menciptakan nilai.
Informasi adalah produk dari pengolahan data dan merupakan data yang telah diberi makna
melalui koneksi relasional. Data dan informasi berhubungan dengan fakta dan angka serta
membutuhkan pengetahuan untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dengan data tersebut.
6
Beberapa ahli memberikan pengertian (defenisi) mengenai informasi, diantaranya adalah
sebagai berikut:
Istilah teknologi informasi mulai popular di akhir decade 70-an. Menurut Kamus Oxford
(1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama
computer atau penggunaan peralatan elektonika, terutama computer untuk menyimpan,
menganalisis dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan
gambar. Menurut Atler, Martin, dan Lucas dalam Abdul Kadir (2003:13), teknologi informasi
mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas
pemrosesan data seperti menangkap, mentranmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi
atau menampilkan data.
7
Secara umum, Lucas (2000) menguraikan defenisi teknologi informasi yang dijelaskan
sebagai berikut “Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis, micro computer, computer
mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemproses transaksi, perangkat lunak lembar
kerja (worksheet) dan peralatan komunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi”
Sebagai perangkat utama dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi, computer telah
mengalami berbagai perkembangan sebagai sebuah evolusi atau perkembangan yang bertahan
dalam jangka waktu yang lama.
Secara umum, computer dapat terbagi ke dalam tiga bagian utama, yaitu:
8
Teknologi informasi menekankan pada pelaksanaan dan pemprosesan data seperti
menangkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulaasi, atau menampilkan data
dengan perangkat-perangkat teknologi elektronik terutama computer.
Peluncuran WWW (World Wide Web) pada 190-an telah membuka babak baru dalam
perkembangan internet yang sudah ada sejak 1950-an. Kini, selain digunakan untuk mengakses
berbagai infrormasi, internet juga digunakan sebagai alat pembayaran, perdagangan, pemasaran
dan pendidikan.
Faktor utama daya tarik internet adalah dari sisi kemampuan internet dalam mengakses
informasi teks, audio, gambar, perkiraan, ilustrasi dan yang lain dari 320 juta web di internet
dengan lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan media komunikasi/informasi lain. Dari segi
teknikal fungsi mesin pencarian meliputi:
Kebanyakan informasi dalam internet bisa diperoleh dari media lain. Tetapi, informasi
yang penting, yang bermutu tinggi dari pada jurnal yang ternama dan hasil penyelidikan pakar,
jarang didapati di internet, apalagi secara gratis.
Internet adalah media penyebaran informasi elektronik yang paling murah dan cepat.
Kedua-dua faktor itu membuat semakin banyak peneliti membangunkan homepage mereka.
Internet dapat dirumuskan sebagai “a large collection of computers in networks that are tied
together so that many users can share their vast resources”(Williams, 1999).
9
Pengertian internet juga mencakup perangkat lunak yaitu berupa data yang dikirim dan
disimpan yang sewaktu-waktu dapat diakses. Penggunaan internet di dunia pendidikan
merupakan suatu keniscayaan yang tidak bisa terelakan. Internet menjadi metoda/sarana
komunikasi yang sangat handal dan sangat bermanfaat bagi kepentingan para peneliti, guru, dan
peserta didik.
10
2.3 Keunggulan dan Kelemahan Kedua Buku
A) Keunggulan Buku
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Informasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk digunakan dalam mencari
sesuatu hal yang baru. Literasi informasi merupakan kemampuan untuk melakukan manajemen
pengetahuan dan belajar terus-menerus serta memanfaatkan dan mengomunikasikannya secara
efektif, legal, dan etis.
3.2 Saran