Kalkulus Integral
Dosen Pengampu : Dr. Abil Mansyur , S.Si , M.Si
Oleh :
Matematia ND A 19
Puji syukur Penulis limpahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , karena atas
pertolongan Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini tepat pada waktu yang
telah direncanakan sebelumnya. Tak lupa sholawat serta salam Penulis haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat, semoga selalu dapat menuntun Penulis pada
ruang dan waktu yang lain.
Untuk menyelesaikan karya tulis ini adalah suatu hal yang mustahil apabila penulis
tidak mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak, Ibu dan Kakak tercinta yang telah memberikan dorongan moril maupun materil,
dan sebagai semangat untuk membuka semangat baru.
2 Bapak Dr. Abil Mansyur , S.Si , M.Si selaku pembimbing.
3 Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga
terselesaikannya karya tulis ilmiah ini.
Penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak dan bila
terdapat kekurangan dalam pembuatan laporan ini penulis mohon maaf, karena penulis
menyadari karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
= 5Q + 5Q – 5Q + c
3 2
jika c = 0
TR = 5Q + 5Q – 5Q 3 2
P = ∫ MP dQ
= ∫ 2Q + 4 2
= 2/3 Q + 4Q + c 3
jika c = 0
P = 2/3 Q + 4Q 3
Analisa : Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa fungsi total produksi adalah P =
2/3 Q + 4Q
3
1. Integral tertentu
Diberikan suatu fungsi ƒ bervariabel real x dan interval antara [a, b] pada garis real,
integral tertentu:
secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang dibatasi oleh
kurva grafik ƒ, sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b.
Pada notasi integral di atas: a adalah batas bawah dan b adalah batas atas yang
menentukan domain pengintegralan, ƒ adalah integran yang akan dievaluasi terhadap x pada
interval [a,b], dan dx adalah variabel pengintegralan.
Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin sempitnya lebar subinterval
yang diambil, luas keseluruhan batangan akan semakin mendekati luas daerah di bawah
kurva.
Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang paling
umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann. Integral Rieman didefinisikan sebagai
limit dari penjumlahan Riemann. Misalkanlah kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi
oleh fungsi ƒ pada interval tertutup [a,b]. Dalam mencari luas daerah tersebut, interval [a,b]
dapat kita bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita memilih
sejumlah n-1 titik {x , x , x ,..., x } antara a dengan b sehingga memenuhi hubungan:
1 2 3 n-1
pula lebar subinterval ke-i kita nyatakan sebagai Δx = x - x . Pada tiap-tiap subinterval inilah
i i i - 1
kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke-i tersebut kita memilih titik
sembarang t . Maka pada tiap-tiap subinterval akan terdapat batangan persegi panjang yang
i
lebarnya sebesar Δx dan tingginya berawal dari sumbu x sampai menyentuh titik (t , ƒ(t )) i i
pada kurva. Apabila kita menghitung luas tiap-tiap batangan tersebut dengan
mengalikan ƒ(t )· Δx dan menjumlahkan keseluruhan luas daerah batangan tersebut, kita akan
i i
dapatkan:
[a,b]. Perhatikan bahwa semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan
Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita
mengambil limit dari norma partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas daerah
tersebut.
Secara cermat, definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann
adalah:
Diberikan ƒ(x) sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup [a,b]. Kita
katakan bahwa bilangan I adalah integral tertentu ƒ di sepanjang [a,b] dan bahwa I adalah
limit dari penjumlahan Riemann apabila kondisi berikut dipenuhi: Untuk setiap bilangan ε >
0 apapun terdapat sebuah bilangan δ > 0 yang berkorespondensi dengannya sedemikian
rupanya untuk setiap partisi di sepanjang [a,b] dengan dan pilihan t apapun pada [x , t ], kita
i k - 1 i
dapatkan
Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah subinterval
yang ada mendekati tak terhingga banyaknya.
Contoh:
Sebagai contohnya, apabila kita hendak menghitung integral tertentu , yakni mencari
luas daerah A dibawah kurva y=x pada interval [0,b], b>0, maka perhitungan integral tertentu
sebagai limit dari penjumlahan Riemannnya adalah Pemilihan partisi ataupun titik t secara
i
sembarang akan menghasilkan nilai yang sama sepanjang norma partisi tersebut mendekati
nol. Apabila kita memilih partisi P membagi-bagi interval [0,b] menjadi n subinterval yang
berlebar sama Δx = (b - 0)/n = b/n dan titik t' yang dipilih adalah titik akhir kiri setiap
i
Dalam prakteknya, penerapan definisi integral tertentu dalam mencari nilai integral
tertentu tersebut jarang sekali digunakan karena tidak praktis. Teorema dasar
kalkulus memberikan cara yang lebih praktis dalam mencari nilai integral tertentu.
2. Integral tak tentu
Manakala integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan
mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan partisi interval tertutup
yang norma partisinya mendekati nol, teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa integral
tertentu sebuah fungsi kontinu dapat dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari
antiturunan/antiderivatif fungsi tersebut.
Apabila
Keseluruhan himpunan antiturunan/antiderivatif sebuah fungsi ƒ adalah integral tak
tentu ataupun primitif dari ƒ terhadap x dan dituliskan secara matematis sebagai:
Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral tertentu
dalam bentuk adalah sebuah bilangan, manakala integral tak tentu : adalah sebuah fungsi
yang memiliki tambahan konstanta sembarang C.
C. Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
[1]
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Arus listrik adalah perbandingan jumlah muatan(Q) yang mengalir pada suatu titik
dalam penghantar dengan waktu (t) yang ditempuhnya.
I = Q/t
I = arus listrik (Ampere)
Q = muatan yang dipindahkan
(Coulomb)
t = waktu (detik)
1 A = 1 Coulomb/detik
Jika terjadi perubahan aliran muatan (aliran muatan tidak konstan, berubah-ubah),
maka arus listrik yang mengalir adalah :
I = dQ/dt
I = arus listrik (Ampere)
dQ = perubahan aliran muatan (Coulomb)
dt = perubahan waktu (detik)
antara titik A dan B tampak pula bahwa integral q E• ds tidak bergantung pada
o
bentuk lintasan. Integral yang terakhir ini merupakan usaha yang dilakukan oleh
gaya listrik, yang menunjukkan bahwa gaya listrik bersifat konservatif. Berkaitan
dengan gaya konservatif ini didefenisikan pula medan konservatif. Dengan
demikian persamaan 25.10 menunjukkan bahwa medan listrik dari sebuah muatan
titik tetap bersifat konservatif. Lebih jauh lagi, persamaan 25.10 menyatakan
sebuah hasil penting bahwa beda potensial antara dua titik A dan B di dalam
medan yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik hanya bergantung pada koordinat
radial r dan r . Pemilihan titik acuan potensial listrik untuk sebuah muatan titik
A B
listrik yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik pada jarak r dari muatan tersebut
adalah
Potensial listrik total pada sebuah titik P yang dihasilkan oleh dua atau lebih
muatan dapat diperoleh dengan menerapkan prinsip superposisi pada persamaan di
atas. Potensial listrik total tersebut sama dengan jumlah dari potensial listrik yang
dihasilkan oleh masing-masing muatan, sehingga dapat ditulis
potensial akan bernilai nol pada titik jarak tak terhingga dari muatan. Perlu diingat
bahwa persamaan ini merupakan penjumlahan aljabar dan bukan penjumlahan
vektor. Dengan demikian, biasanya lebih mudah menghitung V dari pada
menghitungE.
Selanjutnya akan dibahas energi potensial sebuah sistem yang terdiri dari dua
partikel bermuatan. Jika V adalah potensial listrik di titik P yang yang ditimbulkan
2
oleh muatan q , maka usaha yang harus dilakukan oleh pengaruh luar untuk
2
membawa muatan kedua q dari jarak tak terhingga menuju P tanpa percepatan
1
sistem dan energi tersebut timbul di dalam sistem sebagai energi potensial U jika
kedua partikel terpisah sejauh r . 12
Jika kedua muatan bertanda sama, maka U positif. Hal ini sesuai dengan kenyataan
bahwa usaha positif harus dilakukan oleh sebuah pengaruh luar terhadap sistem
untuk membawa kedua muatan mendekat satu sama lain (karena muatan yang
bertanda sama tolak-menolak). Jika kedua muatan berlawanan tanda, U negatif; ini
berarti bahwa usaha negatif dilakukan oleh pengaruh luar melawan gaya tarik di
antara kedua muatan yang berlawanan tanda tersebut ketika dibawa saling
mendekati – sebuah gaya harus diberikan dalam arah yang berlawanan dengan
perpindahan untuk mencegah terjadinya percepatan q menuju q .
1 2
Jika sistem terdiri dari lebih dari dua partikel bermuatan, energi potensial totalnya
dapat ditentukan dengan menghitung U untuk setiap pasangan muatan dan
menjumlahkannya secara aljabar. Sebagai contoh, tinjau gambar berikut.
Secara fisis, dapat diinterpretasikan sebagai berikut : andaikan posisi q tetap seperti
1
pada gambar tetapi q dan q berada di jarak tak terhingga. Usaha total yang harus
2 3
dilakukan oleh pengaruh luar untuk membawa muatan q dari jarak tak terhingga
2
Hasilnya adalah skalar, karena ini adalah integral permukaan dari vektor Poynting.
BAB Ill
PENUTUP
Pada bab ini penulis memaparkan beberapa kesimpulan dan saran – saran yang
penulis dapatkan dalam proses mulai tahap studi literature, observasi dan pembahasan
rangkaian.
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus tersebut mempunyai
cabang utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral. Sedangkan kalkulus integral
terbagi atas dua macam lagi yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Dan cabang-cabang
dari kalkulus ini mempunyai banyak aplikasi baik dalam kehidupan sehari, dalam dunia
pendidikan ataupun kesehatan.
Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata integral memiliki aplikasi dalam
dunia pendidikan sains yaitu dalam bidang fisika arus dan daya listrik pada permukaan
tertutup dan dalam ruang.
B. Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami aplikasi integral
dalam bidang fisika yait dalam arus dan daya listrik pada permukaan tertutup dan dalam
ruang. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau
saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Cekmas Cekdin. 2005. Teori dan Contoh Soal Teknik Elektro. Andi ; Yogyakarta.
Duane Hanselman & Bruce Littlefield. 2000. MATLAB Bahasa Komputasi Teknis. Andi ;
Yogyakarta.