Anda di halaman 1dari 16

PROJECT

MK. HIMPUNAN DAN LOGIKA

PRODI S1 PENDIDIKAN
MATEMATIKA-FMIPA

SKOR NILAI :

SOLUSI ALTERNATIF YANG DAPAT MEGATASI KESALAHAN-


KESALAHAN YANG DILAKUKAN SESEORANG ATAU SEKELOMPOK
ORANG DALAM MENGGUNAKAN RELASI DAN FUNGSI DALAM
MATEMATIKA DAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

NAMA : EVA RIA BR GINTING

NIM : 4203111049

KELAS : PSPM 2020 C

DOSEN PENGAMPU : Drs. ASRIN LUBIS, M.Pd.

MATA KULIAH : HIMPUNAN DAN LOGIKA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

JANUARI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya serta kesehatan yang telah diberikan-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas “PROJECT” ini. Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya yaitu
“HIMPUNAN DAN LOGIKA”. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Drs. Asrin Lubis,
M.Pd. selaku sebagai dosen pengampu mata kuliah Himpunan dan Logika yang telah
memberikan tugas ini.

Tugas project ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua dapat bertambah dan tugas ini juga bertujuan untuk mengasah kemampuan saya
sebagai mahasiswa dalam membuat sebuah project yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
Saya menyadari bahwa tugas project ini masih jauh dari kesempurnaan. Jika ada kesalahan
dalam penulisan dan pengerjaannya saya memohon maaf, karena sesungguhnya pengetahuan
saya masih terbatas.

Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan project ini. Saya berharap semoga tugas projek ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya. Atas perhatiannya saya mengucapkan
terimakasih.

Biru-Biru, Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB I PENGANTAR .............................................................................................................. 4

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 4

C. Tujuan Pembuatan Project .............................................................................................. 4

D. Manfaat Pembuatan Projek ............................................................................................. 5

BAB II DESKRIPSI KONTEKS PROJECT ........................................................................ 6

A. Relasi dan Fungsi ............................................................................................................ 6

B. Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, dan Repetition) .............................. 7

BAB III TUJUAN .................................................................................................................... 9

BAB IV PROSEDUR DAN MEKANISME ......................................................................... 10

BAB V HASIL PROJEK ....................................................................................................... 13

A. Deskripsi dari Hasil....................................................................................................... 13

B. Nilai Sosial, Budaya, dan Ekonomi dari Hasil ............................................................. 13

C. Manfaat terhadap Pembangunan ................................................................................... 13

D. Konteks Masa Depan dari Hasil ................................................................................... 14

BAB VI PENUTUP ................................................................................................................ 15

A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15

B. Saran ............................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

3
BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Relasi adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lainnya.
Fungsi atau pemetaan merupakan relasi yang bersifat khusus. Atau dapat dikatakan bahwa
setiap fungsi pasti merupakan relasi, tetapi tidak semua relasi merupakann fungsi. Hubungan
antar manusia, bilangan-bilangan, himpunan-himpunna dan beberapa intentitas lain dapat
diformulasikan dengan sebuah relasi biner.

Relasi dan fungsi adalah salah satu materi mata kuliah himpunan dan logika pada jenjang
perguruna tinggi, dan merupakan salah satu materi pelajaran matematika pada jenjang sekolah
menengah pertama dan atas.

Seperti pada permasalahan pembelajran matematika pada umumnya, yaitu


siswa/mahasiswa cenderung kurang memahami konsep yang terkandung pada materi yang
dipelajarinya terkhususnya pada materi relasi dan fungsi. Oleh karena itu, dalam makalah
project ini penulis akan memaparkan beberapa solusi alternatif untuk mengatasi kesalahan-
kesalahan dalam menggunakan relasi dan fungsi sehingga dalam pembelajaran selanjutnya dan
kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir atau dihilangkan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahan yang harus dipecahkan dalam makalah ini yaitu :

1. Bagaimana cara mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam menggunkan


relasi dan fungsi?
2. Apakah cara yang diberikan efektif dalam mengatasi kesalahan-kesalahan tersebut?
3. Apakah cara yang diberikan efektif diterapkan dalam pendidikan disekolah maupun
diperguruan tinggi?

C. Tujuan Pembuatan Project

4
Tujuan dari pembuatan projek ini adalah untuk mengetahui bagaimana solusi alternatif
yang digunakan dalam mengatasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam menggunakan
relasi dan fungsi dalam matematika dan kehidupan sehari-hari.

D. Manfaat Pembuatan Projek

1. Untuk memenuhi tugas matakuliah Himpunan dan Logika.


2. Untuk mengetahui solusi alternatif yang dapat digunakan dalam mengatasi kesalahan-
keslahan dalam menggunakan relasi dan fungsi dalam matematika dan kehidupan
sehari-hari.

5
BAB II

DESKRIPSI KONTEKS PROJECT

A. Relasi dan Fungsi

Relasi adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lainnya.
Fungsi atau pemetaan merupakan relasi yang bersifat khusus. Atau dapat dikatakan bahwa
setiap fungsi pasti merupakan relasi, tetapi tidak semua relasi merupakann fungsi. Hubungan
antar manusia, bilangan-bilangan, himpunan-himpunna dan beberapa intentitas lain dapat
diformulasikan dengan sebuah relasi biner.

1. Relasi

Untuk himpunan-himpunan tak kosong 𝐴, 𝐵 ⊆ 𝑈, 𝑅 𝒓𝒆𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝑨 𝒌𝒆 𝑩 𝑚𝑒𝑟𝑢𝑝𝑎𝑘𝑎𝑛

ℎ𝑖𝑚𝑝𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝐴 × 𝐵.

Jika 𝑅 ⊆ 𝐴 × 𝐵 dan (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑅 kita katakan 𝑎 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑏 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑅 𝑑𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑚 −

𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑅𝑏. 𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑎 𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒆𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝐵 𝒐𝒍𝒆𝒉 𝑅 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑡𝑖 (𝑎, 𝑏) ∉ 𝑅.

Jika 𝐴 = 𝐵, maka kita katakan 𝑅 ⊆ 𝐴 × 𝐴 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝒓𝒆𝒍𝒂𝒔𝒊 𝒃𝒊𝒏𝒆𝒓 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝐴.

Himpunan dari semua komponen pertama dari pasangan terurut dalam relasi R disebut
domain R, dinotasikan dengan Dom(R). Himpunan dari semua komponen kedua dari pasangan
terurut dalam relasi R disebut range R, dinotasikan dengan Rng(R).

Invers dari relasi R dilambangkan dengan 𝑅 −1 didefinisikan sebagai :

𝑅 −1 = {(𝑥, 𝑦)|𝑦𝑅𝑥} = {(𝑥, 𝑦)|(𝑦, 𝑥) ∈ 𝑅}

Maka 𝐷𝑜𝑚(𝑅 −1 ) = 𝑅𝑛𝑔(𝑅) 𝑑𝑎𝑛 𝑅𝑛𝑔(𝑅 −1 ) = 𝐷𝑜𝑚 𝑅.

Misalkan R relasi pada A, maka :

a) 𝑅 𝒓𝒆𝒇𝒍𝒆𝒌𝒔𝒊𝒇 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 ∀𝑥[𝑥 ∈ 𝐴 → 𝑥𝑅𝑥].


b) 𝑅 𝒔𝒊𝒎𝒆𝒕𝒓𝒊𝒌 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 ∀𝑥∀𝑦[𝑥𝑅𝑦 → 𝑦𝑅𝑥].
c) 𝑅 𝒂𝒔𝒊𝒎𝒆𝒕𝒓𝒊𝒌 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 ∀𝑥∀𝑦[𝑥𝑅𝑦 ⋀ 𝑦𝑅𝑥 → 𝑥 = 1].
d) 𝑅 𝒕𝒓𝒂𝒏𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑑𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑗𝑖𝑘𝑎 ∀𝑥∀𝑦∀𝑧[𝑥𝑅𝑦 ⋀ 𝑦𝑅𝑧 → 𝑥𝑅𝑧].

6
2. Fungsi

Untuk himpunan-himpunan tak kosong 𝐴, 𝐵, 𝑓 𝐟𝐮𝐧𝐠𝐬𝐢 atau 𝐩𝐞𝐦𝐞𝐭𝐚𝐚𝐧 dari A ke B

dilambangkan dengan 𝑓: 𝐴 → 𝐵 adalah relasi dari 𝐴 𝑘𝑒 𝐵 sedemikian hingga untuk

setiap 𝑎 ∈ 𝐴 muncul tepat sekali sebagai komponen pertama dari pasangan terurut

(𝑎, 𝑓(𝑎)) dalam relasi tersebut.

Dalam hal ini a disebut argumen dan fungsi f dan f(a) disebut nilai dari fungsi untuk argumen
a atau peta (image) dari atas f. Jadi,

𝑓: 𝐴 → 𝐵 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 ⟺ ∀𝑥 ∈ 𝐴, ∃! 𝑦 ∈ 𝐵, 𝑓(𝑥) = 𝑦

Dibaca “untuk setiap x di A, terdapatlah dengan tunggal y di B sedemikian sehingga f(x) = y”.

Atau

Relasi f adalah fungsi

⟺ ∀𝑥∀𝑦∀𝑧[[(𝑥, 𝑦) ∈ 𝑓 ⋀ (𝑥, 𝑧) ∈ 𝑓] → 𝑦 = 𝑧.

B. Model Pembelajaran AIR (Auditory, Intelectually, dan Repetition)

Proses pembelajaran yang dikehendaki zaman sekarang adalah pembelajaran yang


mengedepankan pengalaman personal melalui observasi, asosiasi, bertanya, menyimpulkan,
dan mengomunikasikan. Seiring dengan tanggung jawab profesional pendidik dalam proses
pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk
selalu mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang
akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif
dan efisien, yaitu tujuan akhir yang diharapkan dapat dikuasai oleh semua peserta didik.

Dalam proses pembelajaran tidak semua dapat diserap peserta didik dengan maksimal,
terutama pada materi logika predikat yang banyak menguras tenaga dan pemikiran dalam
menyelesaikan permasalahannya. Sebelum peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan,
peserta didik tersebut harus cakap dalam memahami model permasalahan tersebut, sehingga
mampu menerapkan konsep yang sesuai dengan permasalahan tersebut. Namun, ada kalanya
peserta didik itu kesulitan dalam memahami konsep pada materi logika predikat sehingga akan
berpengaruh pada kegiatan selanjutnya. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dirancang

7
menyenangkan bagi para peserta didik, di mana dibutuhkan kreativitas guru dalam
mengembangkan pembelajaran baik dari segi pendekatan, strategi, maupun model
pembelajaran yang digunakan secara beragam.

Model pembelajaran merupakan suatu rencana yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran sehingga dapat membantu peserta didik agar tujuan pembelajaran
tercapai. Salah satunya adalah model pembelajaran auditory, intellectually dan repetition.
Auditory adalah learning by talking, artinya indra telinga digunakan dalam belajar dengan
berbicara, mendengarkan, menyimak, presentasi, mengemukakan pendapat, dan menanggapi.
Intellectually adalah learning by problem solving yaitu kemampuan berpikir (minds-on) perlu
dilatih melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan, mencipta, mengonstruksi,
memecahkan masalah, dan menerapkan. Keterampilan intelektual adalah kecakapan yang
berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidup serta mempresentasikan konsep dan
lambang. Repetition artinya pengulangan. dalam konteks pembelajaran, repetition adalah
pendalaman, perluasan, dan pemantapan siswa dengan cara memberinya tugas atau kuis.

Beberapa ahli menyatakan bahwa model pembelajaran auditory, untelectually, dan


repetition ini mampu membantu peserta didik memahami konsep yang sulit, mampu
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerjasama, dan saling membantu teman belajar.
Hal ini menyebabkan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga mampu
meningkatkan prestasi peserta didik dan menimbulkan dampak yang positif bagi peserta didik.

8
BAB III

TUJUAN

Tujuan dari pembuatan projek ini adalah untuk mengetahui keefektifan model
pembelajaran auditory, intellectually dan repetition guna mengatasi kesalahan-kesalahan yang
dilakukan dalam menggunakan relasi dan fungsi dalam matematika dan kehidupan sehari-hari.
Model pembelajaran auditory, intellectually dan repetition dapat meningkatkan kemampuan
siswa/mahasiswa dalam berinteraksi dengan siswa/mahasiswa lain atau dengan guru/dosen
yang mengajar. Guru atau dosen diharapkan mampu mengajarkan materi relasi dan himpunan
dengan baik dan kreatif agar siswa lebih tertarik dalam mengerjakan dan memahami materi
relasi dan fungsi.

9
BAB IV

PROSEDUR DAN MEKANISME

Prosedur dan mekanisme yang dilakukan dalam memberikan solusi ialah metode belajar
yang menekankan pada tiga aspek, yaitu; auditory (belajar dengan mendengar), Intelectually
(belajar dengan berpikir dan memecahkan masalah) serta Repetition (pengulangan agar belajar
lebih efektif).

1. Auditory adalah learning by talking, artinya indra telinga digunakan dalam belajar
dengan berbicara, mendengarkan, menyimak, presentasi, mengemukakan pendapat,
dan menanggapi. Mendengar merupakan salah satu aktivitas belajar, karena tidak
mungkin informasi yang disampaikan secara lisan oleh guru dapat diterima dengan baik
oleh siswa jika tidak melibatkan indra telinganya untuk mendengar.
Seorang pembelajar dengan kecenderungan auditory dapat memfokuskan diri secara
internal maupun eksternal. Sosok auditory eksternal adalah suka berbicara dan
barangkali akan berbicara pada diri mereka sendiri ketika tengah belajar. Sementara itu,
para pembelajar dengan kecenderungan auditory internal akan berkata pada dirinya
sendiri di dalam kepalanya, namun jika dilihat dari luar satu-satunya kebiasaan yang
terlihat adalah kesunyian.

• Mintalah peserta didik untuk berpasang-pasangan membincangkan secara


terperinci apa yang baru mereka pelajari dan bagaimana menerapkannya.
• Mintalah peserta didik untuk mempraktikkan suatu keterampilan atau
memperagakan suatu konsep sambil mengucapkan secara terperinci apa yang
sedang mereka kerjakan.
• Mintalah peserta didik untuk berkelompok dan berbicara saat menyusun pemecahan
masalah.

10
2. Intellectually adalah learning by problem solving yaitu kemampuan berpikir (minds-
on) perlu dilatih melalui bernalar, menyelidiki, mengidentifikasi, menemukan,
mencipta, mengonstruksi, memecahkan masalah, dan menerapkan. Keterampilan
intelektual adalah kecakapan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan
hidup serta mempresentasikan konsep dan lambang.

Belajar intelektual adalah belajar dengan menggunakan kecerdasan (pikiran) untuk


merenung, mencipta, memecahkan masalah, dan membangun makna. Belajar
intelektual bukan pendekatan pembelajaran yang tanpa melibatkan emosi, asionalitas,
dan akademis. Sebab makna intelektual itu sendiri berarti mencipta makna dalam
pikiran; sarana manusia untuk berpikir, menyatukan pengalaman, menciptakan
jaringan, saraf baru, dan belajar.

Aspek intelektual dalam belajar akan terlatih jika peserta didik diajak terlibat dalam
aktivitas-aktivitas intelektual sebagai berikut: memecahkan masalah, menganalisa
pengalaman, mengerjakan perencanaan strategis, melahirkan gagasan kreatif, mencari
dan menyaring informasi, merumuskan pertanyaan, menciptakan model, menerapkan
gagasan baru pada pekerjaan, menciptakan makna pribadi dan meramalkan implikasi
suatu gagasan.

3. Repetisi artinya pengulangan. Dalam konteks pembelajaran, repetition adalah


pendalaman, perluasan, dan pemantapan siswa dengan cara memberinya tugas atau
kuis. Pengulangan tidak berarti dilakukan dengan bentuk pertanyaan atau informasi
yang sama, melainkan dalam bentuk informasi yang dimodifikasi. Pengulangan dapat
diberikan secara teratur, pada waktu-waktu tertentu atau setelah tiap unit diberikan,
maupun di saat waktu yang dianggap perlu pengulangan.

Pelajaran yang diulang akan memberi tanggapan yang jelas dan tidak mudah dilupakan,
sehingga siswa bisa dengan mudah memecahkan masalah. Oleh karena itu, jika guru
menjelaskan suatu unit pelajaran, ia harus mengulangnya dalam beberapa kali
kesempatan. Ingatan siswa tidak selalu stabil. Mereka tak jarang mudah lupa. Untuk
itulah, guru perlu membantu mereka dengan mengulangi pelajaran yang sedang atau
sudah dijelaskan.

11
Langkah-langkah dalam menggunakan metode pembelajaran tersebut yaitu:

1. Peserta didik dibagi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5
anggota.
2. Peserta didik mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari pendidik.
3. Setiap kelompok mendiskusikan tentang materi yang mereka pelajari dan menuliskan
hasil diskusi tersebut dan selanjutnya untuk dipresentasikan di depan kelas (auditory).
4. Saat diskusi berlangsung, peserta didik mendapat soal atau permasalahan yang
berkaitan dengan materi.
5. Masing-masing kelompok memikirkan cara menerapkan hasil diskusi serta dapat
meningkatkan kemampuan mereka untuk menyelesaikan masalah (intellectually).
6. Setelah berdiskusi, peserta didik mendapat pengulangan materi dengan cara
mendapatkan tugas atau kuis untuk tiap individu (repetition).

12
BAB V

HASIL PROJEK

A. Deskripsi dari Hasil

Berdasarkan permasalahan yang disebutkan dan dijabarkan kami mendapatkan beberapa


hasil yang dapat membantu pembaca dalam menemukan solusi Mengatasi Kesalahan Dalam
Menggunakan Relasi dan Fungsi Dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menerapkan metode pembelajaran tersebut peserta didik dapat meningkatkan


kemauan belajar dan lebih memahami konsep mengenai relasi dan fungsi karena seing
diberikan quis oleh pendidik dan juga karena sering berlatih mandiri dalam mengerjakan
masalah mengenai relasi dan fungsi. Beberapa hasil yang didapatkan Siswa lebih mudah
mengerjakan soal LKS secara berkelompok dengan mencermati contoh-contoh soal yang telah
diberikan.Siswa mempresentasikan hasil kerjanya secara berkelompok yang telah selesai
mereka kerjakan.dan Siswa dari kelompok lain bertanya dan mengungkapkan pendapatnya,
sedangkan kelompok lain yang mempresentasikan menjawab dan mempertahankan hasil
kerjanya.

B. Nilai Sosial, Budaya, dan Ekonomi dari Hasil

1. Nilai sosial
Nilai social yang didapatkan dalam menggunakan metode pembelajaran ini peserta
didik tingkat kecerdasan meningkat dikarenakan peserta didik mendapatkan banyak
keluarga melalui diskusi belajar ang dilakukan dan peserta didik lebih percaya diri
dalam menjabarkan pendapat yang ia temukan.
2. Nilai budaya
Yang didapatkan dalam menggunakan metode ini peserta didik lebih memahami
budaya saling menghargai dan menghormati pendapat orang lain
3. Nilai ekonomi
Dengan menggunakan metode ini dapat meningkatkan peserta didik yang lebih
berkualitas dengan itu sumber daya manusia yang berkualitas meningkat.

C. Manfaat terhadap Pembangunan

13
Manfaat pembangunan yang didapatkan berdasarkan metode pembelajaran ini adalah
meningkstksn kemauan untuk menjadi orang yang bergunan untuk kedepannya dengan melalui
mau membangun sekolah-sekolah yang ada pada daerah pedalaman.

D. Konteks Masa Depan dari Hasil

Adanya pembelajaran tersebut meningkat cara berpikir anak yang bijaksana dari manfaat
tersebut peserta didik mampu memikirkan dan memutuskan masalah yang terjadi dalam
menggunakan relasi dan fungsi dan kemampuan untuk berfikir kritis pada anak meningkat dan
lebih mengetahui apa yang harus dilakukan kedepannya.

14
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Model pembelajaran AIR (Auditory, Intellectually, Repetition) adalah metode belajar yang
menekankan pada tiga aspek, yaitu; auditory (belajar dengan mendengar), Intelectually (belajar
dengan berpikir dan memecahkan masalah) serta Repetition (pengulangan agar belajar lebih
efektif). Model pembelajaran ini mirip dengan model pembelajaran SAVI (Somatic, Auditory,
Visualization, Intellectually) dan dan pembelajaran VAK (Visualization, Auditory,
Kinesthetic). Perbedaannya hanya terletak pada pengulangan (repitisi) yang bermakna
pendalaman, perluasan, dan pemantapan dengan cara pemberian tugas dan kuis. Dengan
demikian cara belajar yang semakin efektif akan meningkatkan prestasi belajar yang
didapatkan oleh siswa. Fasilitas belajar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa kualitas keberfungsian fasilitas belajar yang baik
merupakan aspek yang berperan dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Begitupun dengan
cara belajar dan fasilitas belajar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar siswa. Hal ini, membuktikan bahwa cara belajar dan fasilitas belajar memiliki
pengaruh dalam peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah.

B. Saran

Dengan adanya masalah dan solusi yang dijabarkan kami berharap pembaca dapat
menggunakan dan dapat memahami apa yang kami sampaikan karena metode pembelajaran
yang kami tuliskan dapat meningkatkan cara berfikir kritis anak,meningkatkan kemauan
memperbaiki kesalahan dalam mengerjakan relasi dan fungsi dan juga anak dapat berinteraksi
atau belajar dengan orang-orang sekitarnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Marsudi. 2010. Himpunan dan Logika. Malang : UB Press.

https://passinggrade.co.id/relasi-danfungsi/

https://syarifbinamu.files.wordpress.com/2013/07/bab-5-sma.pdf
file:///C:/Users/ACER/Downloads/Fungsi_Relasi_dan_Jenis_Fungsi.pdf
https://syarifbinamu.files.wordpress.com/2013/07/bab-5-sma.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/327189754.pdf
file:///C:/Users/ACER/Downloads/10584-21864-1-SM.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai