Kalkulus Integral
Dosen Pengampu : Dr.Hamidah Nasution, M.Si
Oleh :
Marlina Sinaga (4193230012)
PSM B 2019
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil", untuk menghitung) adalah
cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan deret takterhingga.
Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana geometri adalah ilmu mengenai
bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta
aplikasinya. Kalkulus memiliki aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi,
dan teknik; serta dapat memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan
dengan aljabar elementer.
Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral yang
saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah pintu gerbang
menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi, yang khusus
mempelajari fungsi dan limit, yang secara umum dinamakan analisis matematika.
Karena kalkulus ini mempunyai dua cabang utama, tapi disini saya ingin membahas tentang
kalkulus integralnya. Seperti yang kita ketahui bahwa kalkulus integral juga memiliki banyak
aplikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari, dalam dunia pendidikan ataupun dalam dunia
kesehatan.
Namun disini saya tertarik untuk membahas tentang aplikasi kalkulus integral dalam
dunia pendidikan yaitu dalam sains yang khususnya fisika yaitu arus listrik. Sehingga saya
mengambil judul Aplikasi Kalkulus Integral dalam Arus Listrik dalam Permukaan Tertutup
dan Daya Listrik dalam Ruang.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Sejarah Integral
Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah yang
cukup unik. Banyak ilmuwan, baik matematika maupun non-matematika, yang berminat
terhadap perkembangan matematika hitung integral.
Sejarah perkembangan kalkulus bisa ditilik pada beberapa periode zaman, yaituzaman
kuno, zaman pertengahan, dan zaman modern. Pada periode zaman kuno. Beberapa
pemikiran tentang kalkulus integral telah muncul, tetapi tidak dikembangkan dengan baik dan
sistematis. Perhitungan volume dan luas yangmerupakan fungsi utama dari kalkulus integral
bisa ditelusuri kembali padaPapirus Moskwa Mesir (c. 1800 SM). Pada papirus tersebut,
orang Mesir telah mampu menghitung volume piramida terpancung. Archimedes
mengembangkanpemikiran ini lebih jauh dan menciptakan heuristik yang menyerupai
kalkulus integral.
Pada zaman pertengahan, matematikawan India, Aryabhata, menggunakan konsep
kecil tak terhingga pada tahun 499 dan mengekspresikan masalah astronomi dalam bentuk
persamaan diferensial dasar.Persamaan ini kemudianmengantar Bhāskara II pada abad ke-12
untuk mengembangkan bentuk awalturunan yang mewakili perubahan yang sangat kecil tak
terhingga danmenjelaskan bentuk awal dari "Teorema Rolle". Sekitar tahun 1000,
matematikawan Irak Ibn al-Haytham (Alhazen) menjadi orang pertama yangmenurunkan
rumus perhitungan hasil jumlah pangkat empat, dan denganmenggunakan induksi
matematika, dia mengembangkan suatu metode untukmenurunkan rumus umum dari hasil
pangkat integral yang sangat pentingterhadap perkembangan kalkulus integral. Pada abad ke-
12, seorang PersiaSharaf al-Din al-Tusi menemukan turunan dari fungsi kubik, sebuah hasil
yangpenting dalam kalkulus diferensial. Pada abad ke-14, Madhava, bersama
denganmatematikawan-astronom dari mazhab astronomi dan matematika Kerala,
menjelaskan kasus khusus dari deret Taylor, yang dituliskan dalam teks Yuktibhasa.
Pada zaman modern, penemuan independen terjadi pada awal abad ke-17 di Jepang
oleh matematikawan seperti Seki Kowa. Di Eropa, beberapa matematikawan seperti John
Wallis dan Isaac Barrow memberikan terobosandalam kalkulus. James Gregory membuktikan
sebuah kasus khusus dari teoremadasar kalkulus pada tahun 1668. Gottfried Wilhelm Leibniz
pada awalnyadituduh menjiplak dari hasil kerja Sir Isaac Newton yang tidak
dipublikasikan,namun sekarang dianggap sebagai kontributor kalkulus yang hasil
kerjanyadilakukan secara terpisah. Leibniz dan Newton mendorong pemikiran-pemikiranini
bersama sebagai sebuah kesatuan dan kedua orang ilmuwan tersebutdianggap sebagai
penemu kalkulus secara terpisah dalam waktu yang hampirbersamaan.
Newton mengaplikasikan kalkulus secara umum ke bidang fisika sementara Leibniz
mengembangkan notasi-notasi kalkulus yang banyak digunakan sekarang. Ketika Newton
dan Leibniz mempublikasikan hasil merekauntuk pertama kali, timbul kontroversi di antara
matematikawan tentang mana yang lebih pantas untuk menerima penghargaan terhadap kerja
mereka.Newton menurunkan hasil kerjanya terlebih dahulu, tetapi Leibniz yang pertamakali
mempublikasikannya. Newton menuduh Leibniz mencuri pemikirannya daricatatan-catatan
yang tidak dipublikasikan, yang sering dipinjamkan Newtonkepada beberapa anggota dari
Royal Society.Pemeriksaan secara terperincimenunjukkan bahwa keduanya bekerja secara
terpisah, dengan Leibniz memulaidari integral dan Newton dari turunan. Sekarang, baik
Newton dan Leibnizdiberikan penghargaan dalam mengembangkan kalkulus secara terpisah.
AdalahLeibniz yang memberikan nama kepada ilmu cabang matematika ini sebagaikalkulus,
sedangkan Newton menamakannya "The science of fluxions". Sejak itu,banyak
matematikawan yang memberikan kontribusi terhadap pengembanganlebih lanjut dari
kalkulus.Kalkulus menjadi topik yang sangat umum di SMA danuniversitas zaman modern.
B. Pengertian Integral
Integral merupakan suatu objek matematika yang dapat diinterpretasikan sebagai luas
wilayah ataupun generalisasi suatu wilayah. Proses menemukan integral suatu fungsi disebut
sebagai pengintegralan ataupun integrasi. Integral dibagi menjadi dua, yaitu: integral tertentu
dan integral tak tentu. Notasi matematika yang digunakan untuk menyatakan integral adalah,
seperti huruf S yang memanjang (S singkatan dari "Sum" yang berarti penjumlahan).
= 5Q + 5Q – 5Q + c
3 2
jika c = 0
TR = 5Q + 5Q – 5Q 3 2
P = ∫ MP dQ
= ∫ 2Q + 4 2
= 2/3 Q + 4Q + c 3
jika c = 0
P = 2/3 Q + 4Q 3
Analisa : Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa fungsi total produksi adalah P =
2/3 Q + 4Q
3
1. Integral tertentu
Diberikan suatu fungsi ƒ bervariabel real x dan interval antara [a, b] pada garis real,
integral tertentu:
secara informal didefinisikan sebagai luas wilayah pada bidang xy yang dibatasi oleh
kurva grafik ƒ, sumbu-x, dan garis vertikal x = a dan x = b.
Pada notasi integral di atas: a adalah batas bawah dan b adalah batas atas yang
menentukan domain pengintegralan, ƒ adalah integran yang akan dievaluasi terhadap x pada
interval [a,b], dan dx adalah variabel pengintegralan.
Seiring dengan semakin banyaknya subinterval dan semakin sempitnya lebar subinterval
yang diambil, luas keseluruhan batangan akan semakin mendekati luas daerah di bawah
kurva.
Terdapat berbagai jenis pendefinisian formal integral tertentu, namun yang paling
umumnya digunakan adalah definisi integral Riemann. Integral Rieman didefinisikan sebagai
limit dari penjumlahan Riemann. Misalkanlah kita hendak mencari luas daerah yang dibatasi
oleh fungsi ƒ pada interval tertutup [a,b]. Dalam mencari luas daerah tersebut, interval [a,b]
dapat kita bagi menjadi banyak subinterval yang lebarnya tidak perlu sama, dan kita memilih
sejumlah n-1 titik {x , x , x ,..., x } antara a dengan b sehingga memenuhi hubungan:
1 2 3 n-1
Himpunan tersebut kita sebut sebagai partisi [a,b], yang membagi [a,b] menjadi
sejumlah n subinterval. Lebar subinterval pertama [x ,x ] kita nyatakan sebagai Δx , demikian
0 1 1
pula lebar subinterval ke-i kita nyatakan sebagai Δx = x - x . Pada tiap-tiap subinterval inilah
i i i-1
kita pilih suatu titik sembarang dan pada subinterval ke-i tersebut kita memilih titik
sembarang t . Maka pada tiap-tiap subinterval akan terdapat batangan persegi panjang yang
i
lebarnya sebesar Δx dan tingginya berawal dari sumbu x sampai menyentuh titik (t , ƒ(t ))i i
pada kurva. Apabila kita menghitung luas tiap-tiap batangan tersebut dengan
mengalikan ƒ(t )· Δx dan menjumlahkan keseluruhan luas daerah batangan tersebut, kita akan
i i
dapatkan:
[a,b]. Perhatikan bahwa semakin kecil subinterval partisi yang kita ambil, hasil penjumlahan
Riemann ini akan semakin mendekati nilai luas daerah yang kita inginkan. Apabila kita
mengambil limit dari norma partisi mendekati nol, maka kita akan mendapatkan luas daerah
tersebut.
Secara cermat, definisi integral tertentu sebagai limit dari penjumlahan Riemann
adalah:
Diberikan ƒ(x) sebagai fungsi yang terdefinisikan pada interval tertutup [a,b]. Kita
katakan bahwa bilangan I adalah integral tertentu ƒ di sepanjang [a,b] dan bahwa I adalah
limit dari penjumlahan Riemann apabila kondisi berikut dipenuhi: Untuk setiap bilangan ε >
0 apapun terdapat sebuah bilangan δ > 0 yang berkorespondensi dengannya sedemikian
rupanya untuk setiap partisi di sepanjang [a,b] dengan dan pilihan t apapun pada [x , t ], kita
i k-1 i
dapatkan
Apabila tiap-tiap partisi mempunyai sejumlah n subinterval yang sama, maka lebar
Δx = (b-a)/n, sehingga persamaan di atas dapat pula kita tulis sebagai:
Limit ini selalu diambil ketika norma partisi mendekati nol dan jumlah subinterval
yang ada mendekati tak terhingga banyaknya.
Contoh:
Sebagai contohnya, apabila kita hendak menghitung integral tertentu , yakni mencari
luas daerah A dibawah kurva y=x pada interval [0,b], b>0, maka perhitungan integral tertentu
sebagai limit dari penjumlahan Riemannnya adalah Pemilihan partisi ataupun titik t secara
i
sembarang akan menghasilkan nilai yang sama sepanjang norma partisi tersebut mendekati
nol. Apabila kita memilih partisi P membagi-bagi interval [0,b] menjadi n subinterval yang
berlebar sama Δx = (b - 0)/n = b/n dan titik t' yang dipilih adalah titik akhir kiri setiap
i
Seiring dengan n mendekati tak terhingga dan norma partisi mendekati 0, maka
didapatkan:
Dalam prakteknya, penerapan definisi integral tertentu dalam mencari nilai integral
tertentu tersebut jarang sekali digunakan karena tidak praktis. Teorema dasar
kalkulus memberikan cara yang lebih praktis dalam mencari nilai integral tertentu.
2. Integral tak tentu
Manakala integral tertentu adalah sebuah bilangan yang besarnya ditentukan dengan
mengambil limit penjumlahan Riemann, yang diasosiasikan dengan partisi interval tertutup
yang norma partisinya mendekati nol, teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa integral
tertentu sebuah fungsi kontinu dapat dihitung dengan mudah apabila kita dapat mencari
antiturunan/antiderivatif fungsi tersebut.
Apabila
Keseluruhan himpunan antiturunan/antiderivatif sebuah fungsi ƒ adalah integral tak
tentu ataupun primitif dari ƒ terhadap x dan dituliskan secara matematis sebagai:
Perhatikan bahwa integral tertentu berbeda dengan integral tak tentu. Integral tertentu
dalam bentuk adalah sebuah bilangan, manakala integral tak tentu : adalah sebuah fungsi
yang memiliki tambahan konstanta sembarang C.
C. Pengertian Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
[1]
listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam
kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere () seperti
di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang
terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat
diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir
dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan Ampere
didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar
2 x 10 Newton/meter di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang
-7
dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Arus listrik adalah perbandingan jumlah muatan(Q) yang mengalir pada suatu titik
dalam penghantar dengan waktu (t) yang ditempuhnya.
I = Q/t
I = arus listrik (Ampere)
Q = muatan yang dipindahkan
(Coulomb)
t = waktu (detik)
1 A = 1 Coulomb/detik
Jika terjadi perubahan aliran muatan (aliran muatan tidak konstan, berubah-ubah),
maka arus listrik yang mengalir adalah :
I = dQ/dt
I = arus listrik (Ampere)
dQ = perubahan aliran muatan (Coulomb)
dt = perubahan waktu (detik)
Dengan A dan B adalah dua titik sebarang sperti ditunjukkan pada gambar berikut.
Pada titik tertentu di dalam ruang, medan listrik yang ditimbulkan oleh muatan titik
adalah E = k q r[topi] / r[kuadrat], dengan r[topi] adalah vektor satuan yang
arahnya dari muatan ke titik tinjauan. Besaran E • ds dapat dinyatakan dalam
bentuk
Karena besar r[topi] adalah 1 maka hasil kali titik r[topi]• ds = ds cos q,
dengan q adalah sudut antara r[topi]dan ds. Selanjutnya, ds cos q merupakan
proyeksi ds pada r, sehingga ds cos q = dr. Perpindahan dssepanjang lintasan dari
titik A ke B menghasilkan perubahan dr sebagai nilai r, yaitu vector posisi titik
tinjauan relative terhadap muatan yang membentuk medan tersebut. Dengan
subtitusi, diperoleh
E • ds = (k q /r ) dr 2
Persamaan ini menunjukkan bahwa integral E•ds tidak bergantung pada bentuk
lintasan antara titik A dan B. Dengan mengalikan muatan q yang bergerak di antara
o
titik A dan B tampak pula bahwa integral q E• ds tidak bergantung pada bentuk
o
lintasan. Integral yang terakhir ini merupakan usaha yang dilakukan oleh gaya
listrik, yang menunjukkan bahwa gaya listrik bersifat konservatif. Berkaitan
dengan gaya konservatif ini didefenisikan pula medan konservatif. Dengan
demikian persamaan 25.10 menunjukkan bahwa medan listrik dari sebuah muatan
titik tetap bersifat konservatif. Lebih jauh lagi, persamaan 25.10 menyatakan
sebuah hasil penting bahwa beda potensial antara dua titik A dan B di dalam medan
yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik hanya bergantung pada koordinat radial
r dan r . Pemilihan titik acuan potensial listrik untuk sebuah muatan titik dapat
A B
yang dihasilkan oleh sebuah muatan titik pada jarak r dari muatan tersebut adalah
Potensial listrik total pada sebuah titik P yang dihasilkan oleh dua atau lebih
muatan dapat diperoleh dengan menerapkan prinsip superposisi pada persamaan di
atas. Potensial listrik total tersebut sama dengan jumlah dari potensial listrik yang
dihasilkan oleh masing-masing muatan, sehingga dapat ditulis
potensial akan bernilai nol pada titik jarak tak terhingga dari muatan. Perlu diingat
bahwa persamaan ini merupakan penjumlahan aljabar dan bukan penjumlahan
vektor. Dengan demikian, biasanya lebih mudah menghitung V dari pada
menghitungE.
Selanjutnya akan dibahas energi potensial sebuah sistem yang terdiri dari dua
partikel bermuatan. Jika V adalah potensial listrik di titik P yang yang ditimbulkan
2
oleh muatan q , maka usaha yang harus dilakukan oleh pengaruh luar untuk
2
membawa muatan kedua q dari jarak tak terhingga menuju P tanpa percepatan
1
sistem dan energi tersebut timbul di dalam sistem sebagai energi potensial U jika
kedua partikel terpisah sejauh r . 12
Jika kedua muatan bertanda sama, maka U positif. Hal ini sesuai dengan kenyataan
bahwa usaha positif harus dilakukan oleh sebuah pengaruh luar terhadap sistem
untuk membawa kedua muatan mendekat satu sama lain (karena muatan yang
bertanda sama tolak-menolak). Jika kedua muatan berlawanan tanda, U negatif; ini
berarti bahwa usaha negatif dilakukan oleh pengaruh luar melawan gaya tarik di
antara kedua muatan yang berlawanan tanda tersebut ketika dibawa saling
mendekati – sebuah gaya harus diberikan dalam arah yang berlawanan dengan
perpindahan untuk mencegah terjadinya percepatan q menuju q .
1 2
q1, yaitu titik P, persamaan25.2 dan 25.13 dapat digunakan untuk mendefenisikan
potensial yang ditimbulkan oleh muatan q2, yaitu V = U/q = k q /r . Pernyataan ini
1 2 12
Jika sistem terdiri dari lebih dari dua partikel bermuatan, energi potensial totalnya
dapat ditentukan dengan menghitung U untuk setiap pasangan muatan dan
menjumlahkannya secara aljabar. Sebagai contoh, tinjau gambar berikut.
Secara fisis, dapat diinterpretasikan sebagai berikut : andaikan posisi q tetap seperti 1
pada gambar tetapi q dan q berada di jarak tak terhingga. Usaha total yang harus
2 3
dilakukan oleh pengaruh luar untuk membawa muatan q dari jarak tak terhingga
2
pada persamaan 25.14. Dua suku terakhir menggambarkan usaha yang diperlukan
untuk membawa q3 dari jarak tak terhingga mendekati q dan q . 1 2
Hasilnya adalah skalar, karena ini adalah integral permukaan dari vektor Poynting.
BAB Ill
PENUTUP
Pada bab ini penulis memaparkan beberapa kesimpulan dan saran – saran yang
penulis dapatkan dalam proses mulai tahap studi literature, observasi dan pembahasan
rangkaian.
A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kalkulus tersebut mempunyai
cabang utama yaitu kalkulus differensial, dan kalkulus integral. Sedangkan kalkulus integral
terbagi atas dua macam lagi yaitu integral tertentu dan integral tak tentu. Dan cabang-cabang
dari kalkulus ini mempunyai banyak aplikasi baik dalam kehidupan sehari, dalam dunia
pendidikan ataupun kesehatan.
Seperti yang dibahas dalam makalah ini ternyata integral memiliki aplikasi dalam
dunia pendidikan sains yaitu dalam bidang fisika arus dan daya listrik pada permukaan
tertutup dan dalam ruang.
B. Saran
Semoga penulis dan pembaca dapat mengetahui dan memahami aplikasi integral
dalam bidang fisika yait dalam arus dan daya listrik pada permukaan tertutup dan dalam
ruang. Jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini penulis mengharapkan kritikan atau
saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Cekmas Cekdin. 2005. Teori dan Contoh Soal Teknik Elektro. Andi ; Yogyakarta.
Duane Hanselman & Bruce Littlefield. 2000. MATLAB Bahasa Komputasi Teknis. Andi ;
Yogyakarta.