Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH MATEMATIKA

(INTEGRAL)

Disusun oleh:

1. Putri Nabilla 2004015186


2. Annisa Rahmawaty 2004015005
3. Azizah Ayu Khusnul Khotimah 2004015077
4. Heksa Mu’adah 2004015192
5. Tiara alina 2004015210

Kelas: 1E
Dosen Pembimbing:
Dra. Sri Nevi Gantini, M.Si

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI DAN SAINS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2020

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan
modul dan makalah ini, tak lupa juga sholawat serta salam semoga tercurah selalu kepada
junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Dalam menyusun dan penulisan makalah ini tidak sedikit menemukan kesulitan yang
penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan dorongan dari segala pihak akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 6 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3

A. Sejarah Integral .................................................................................... 3


B. Pengertian Integral ............................................................................... 5
C. Integral Tak Tentu................................................................................ 5
D. Integral Tertentu................................................................................... 9
E. Integral Luas Daerah ............................................................................ 10
F. Volume Benda Putar ............................................................................ 11
G. Kegunaan Integral ................................................................................ 12

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 13

A. Kesimpulan .......................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal, dimana


matematika ini memiliki peran penting di semua bidang ilmu pengetahuan. Melalui
perkembangan penalaran dan abstraksi, matematika berkembang dari pencacahan,
perhitungan, pengukuran dan pengkajian sistematis terhadap bangun dan pergerakan
benda-benda fisika. Matematika secara praktis mendaji salah satu kegiatan manusia sejak
adanya rekaman tertulis.
Kini, matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang,
termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan
psikologi. Matematika terapan, cabang matematika yang melingkupi penerapan
pengetahuan matematika ke bidang-bidang lain, mengilhami dan membuat penggunaan
temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan
disiplin- disiplin ilmu yang sepenuhnya baru, seperti statistika dan teori permainan. Para
matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk
perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan di dalam pikiran, meskipun
penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali
ditemukan terkemudian.
Salah satu cabang dari Ilmu Matematika yang patut di pelajari adalah Integral.
Integral adalah lawan dari proses diferensial. Integral terbagi atas beberapa jenis yaitu
integral tertentu dan integral tak tentu. Perbedaan antara integral tertentu dan integral tak
tentu yaitu jika integral tertentu memiliki batasan-batasan ,integral tak tentu tidak memiliki
batasan –batasan.
Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta
didikjuga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian .

Dengan mengajarkan Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik
dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang

1
keahlian dan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, disini saya akan
membahas lebih lanjut mengenai integral.

B. Rumasan Masalah

1. Bagaimana sejarah integral?


2. Apa yang dimaksud dengan integral?
3. Apa yang dimaksud dengan integral tak tentu?
4. Apa yang dimaksud dengan integral tertentu?
5. Apa yang dimaksud dengan integral luas daerah?
6. Bagaiman cara menyelesaikan volume benda putar dengan integral?
7. Apa saja kegunaan integral dalam kehidupan sehari – hari?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah integral


2. Untuk mengetahui pengertian integral
3. Untuk mengetahui integral tak tentu
4. Untuk mengetahui integral tertentu
5. Untuk mengetahui integral luas daerah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Integral

Hitung integral merupakan metode matematika dengan latar belakang sejarah

penemuan dan pengembangan yang agak unik. Metode ini banyak di minati oleh para

ilmuwan lain di luar bidang matematika. Beberapa ilmuwan yang telah memberikan

sumbangan terhadap penemuan dan pengembangan metode matematika hitung integral

ini, di antaranya adalah:

1. Archimedes (287-212 SM), seorang fisikawan sekaligus matematikawan dari

Syracuse, Yunani. Pada abad kedua sebelum masehi, Archimedes telah menemukan

ide penjumlahan untuk menentukan luas sebuah daerah tertutup dan volume dari

benda putar. Diantaranya adalah rumus lingkaran, luas segmen parabola, volume

bola, volume kerucut, serta volume benda putar yang lain. Ide penjumlahan ini

merupakan salah satu konsep dasar dari Kalkulus Integral.

2. Isaac Newton (1642-1727 M), seorang matematikawan sekaligus fisikawan dari

Inggris. Isaac Newton dan Gottfried wilhelm Leibniz dalam kurun waktu yang hampir

bersamaan, meskipun bekerja sendiri-sendiri, telah menemukan hubungan antara

Kalkulus Differansial dan Kalkulus Integral. Walaupun konsep luas daerah yang

dibatasi oleh kurva tertutup (integral tertentu) telah lebih dahulu diketahui, tetapi I

Newton dan Leibniz merupakan dua tokoh terkemuka dalam sejarah Kalkulus. Sebab,

mereka mampu mengungkapkan hubungan yang erat antara antiderivatif dengan

intagral tertentu. Hubungan ini dikenal dengan Teorema Dasar Kalkulus.

3
3. Gottfried wilhelm Leibniz (1646-1716 M), seorang ilmuwan jenius dari Leipzig,

Jerman. Leibniz seorang ilmuwan serba-bisa. Ia mendalami bidang hukum, agama,

filsafat, sejarah, politik, geologi, dan matematika. Selain Teorema Dasar Kalkulus

yang dikembangkan bersama Newton, Leibniz juga terkenal dengan pemakaian

lambang matematika. Lambang dx/dy bagi turunan dan lambang ∫ bagi integral

merupakan lambang-lambang yang diusulkan oleh Leibniz dalam Hitung Differensial

dan Hitung Integral.

4. George Friedrich Bernhard Riemann (1826-1866 M), seorang matematikawan dari

Gottingen, Jerman. Meskipun Teorema Dasar Kalkulus telah dikemukakan oleh

Newton, namun Riemann memberi definisi mutakhir tentang integral tentu. Atas

sumbangannya inilah integral tentu sering disebut sebagai Integral Riemann.

Asal Usul Notasi Integral

Konon dalam sejarah matematika, pelajaran integral lebih dikenal dengan anti-

differensial atau kalo disekolah kita lebih mengenal kata “turunan” dibanding kata

“differensial”. jadi Integral itu adalah kebalikan dari turunan. Baik integral ataupun

differensial, keduanya merupakan bagian dari ilmu Kalkulus dalam Matematika. Menurut

sejarah, tokoh yang mengembangkan dan memperkenalkan konsep differensial dan anti-

differensial (integral) dalam ilmu matematika adalah Gottfried Wilhelm Leibniz, atau lebih

dikenal dengan Leibniz saja.

Nah, lambang integral seperti cacing berdiri dahulunya dikenal dengan “Notasi

Leibniz”, karena Leibniz lah yang memperkenalkan konsep integral dalam Matematika,

lambang integral seperti ini : ∫, diambil dari huruf pertama nama si Leibniz, yaitu huruf

4
“L”, namun pada zaman dahulu orang menuliskan huruf “L” dalam bentuk yang indah,

seperti berikut ∫.

B. Pengertian Integral

Integral dapat di artikan sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi


di mana matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang
berkebalikan dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ∫ ’ .
Agar lebih dapat di mengerti perhatikan pernyataan berikut :
F1(x) = x 2 + 5x – 6 maka F1’(x) = 2x + 5
F2(x) = x 2 + 5x + 12 maka F2’(x) = 2x + 5
F3(x) = x 2 + 5x maka F3’(x) = 2x + 5
Pada fungsi-fungsi yang berbeda konstanta di peroleh bentuk turunan / derivatif yang
sama. Operasi dari F(x) menjadi F’(x) mer sebaliknya dari F’(x) menjadi F(x) disebuit
dengan INTEGRAL (anti turunan).

C. Integral Tak Tentu

Integral tak tentu atau antiderivatif adalah suatu bentuk operasi pengintegralan suatu
fungsi yang menghasilkan suatu fungsi baru. fungsi ini belum memiliki nilai pasti (berupa
variabel), atau batas atas dan batas bawah sehingga cara pengintegralan yang menghasilkan
fungsi tak tentu ini disebut integral tak tentu.

Adapun beberapa aturan yang dapat digunakan dalam penyelesaian integral:


• ∫ 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝑐
• ∫(𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥))𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥)𝑑𝑥
1
• ∫ 𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = 𝑥𝑛 + 𝑐
𝑛+1
𝑘𝑥 𝑛+1
• ∫ 𝑘𝑥 𝑛 𝑑𝑥 = +𝑐
𝑛+1

Integral Tak Tentu dari Fungsi Trigonometri

5
Untuk merancang aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri, perlu diingat
kembali turunan fungsi – fungsi trigonometri sebagaimana diperhatikan dalam table
berikut:

Dengan menggunakan aturan integral tak tentu yang mempunyai sifat bahwa:

F’(x) = f(x) dan turunan fungsi-fungsi trigonometri dalam table di atas, maka integral tak
tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dapat dirumuskan sebagai berikut :

Sedangkan aturan integral tak tentu dari fungsi-fungsi trigonometri dalam variabel sudut
ax+b dapat dirumuskan sebagai berikut :

Dalam penyelesaiannya integral tak tentu memiliki tiga cara penyelesaian, yaitu:

6
1. Penyelesaian Cara Biasa
Secara umum:
𝑑𝑦
Jika 𝑦 , = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑑𝑦 = 𝑦 ′ 𝑑𝑥 𝑚𝑎𝑘𝑎 ∫ 𝑑𝑦 = 𝑦 = ∫ 𝑦 ′ 𝑑𝑥
𝑑𝑥

Jadi, dapat disimpulkan dengan x ≠ -1

Untuk mencari integral dari fungsi trigonometri perlu diingat kembali tetang turunan
fungsi trigonometri, maka:
1
= ∫ sin 𝑎𝑥 = − 𝑎 cos 𝑎𝑥 + 𝑐
1
= ∫ cos 𝑎𝑥 = sin 𝑎𝑥 + 𝑐
𝑎

Contoh soal :

2. Penyelesaian Cara Subtitusi


Integral subtitusi pada prinsipnya sama dengan integral pemisalan. Prinsip integral
Subtitusi ada 2 yaitu salah satu bagian dimisalkan dengan u ,sisanya yang lain
(termasuk dx) harus diubah dalam du.

Bentuk umumnya : ∫ 𝐹 [𝑔(𝑥). 𝑔′(𝑥)𝑑𝑥


Misal u = g(x) dan du = g’(x) dx, didapat
Contoh :

7
3. Integral Parsial
Integral parsial atau pengintegralan sebagian berdasar pada turunan suatu fungsi hasil
kali. Disebut Integral Parsial, karena sebagian bentuk dilakukan operasi turunan
sebagian operasi Integral.

Bentuk rumus:

Bagian u dikerjakan operasi turunan dan bagian dy dikerjakan operasi integral,


dengan bentuk ∫ 𝑣 𝑑𝑢 lebih sederhana dari bentuk ∫ 𝑢 𝑑𝑢.
Contoh:

8
D. Integral Tertentu

Pengertian atau konsep integral tentu pertama kali dikenalkan oleh Newton dan
Leibniz. Namun pengertian secara lebih modern dikenalkan oleh Riemann.
Integral tentu adalah proses pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral.
Pada beberapa aplikasi integral dikenal istilah batas bawah dan batas atas sebuah integral,
batas inilah yang kemudian menjadi ciri khas sebuah integral dinamakan sebagai integral
tertentu. Sebab berbeda dengan integral tak tentu yang tidak memiliki batas, maka pada
integral tertentu ada sebuah nilai yang harus disubtitusi yang menyebabkan tidak adanya
lagi nilai C (konstanta ) pada setiap hasil integral dan menghasilkan nilai tertentu.
Secara umum integral tentu dari sebuah fungsi dengan batas tertentu dapat
dirumuskan sebagai berikut :
𝑏 𝑏
Jika f kontinu pada [a,b], maka ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = [𝐹(𝑥)] = F(b)- F(a) dengan F antiturunan
𝑎
seberang dari f , yakni suatu fungsi sedemikian sehingga F’ = f
Suatu fungsi f yang kontinu terdefinisi untuk Interval [a,b] kita bagi menjadi n bagian yang
sama dengan lebar.
SIFAT:

Jika f(x) ≥ 0 dalam interval a ≤ x ≤ b, maka ≥ 0


Jika f(x) ≤ 0 dalam interval a ≤ x ≤ 0, maka ≤ 0

Contoh :

9
E. Integral Luas Daerah

Misalkan L menyatakan himpunan semua bilangan L yang dapat diperoleh sebagai


jumlah luas daerah persegi-panjang kecil sebagaimana dalam Gambar 12.2. Maka ‘luas
daerah’ di bawah kurva y = f (x) mestilah lebih besar daripada setiap anggota L.
Tampaknya masuk akal untuk mendefinisikan ‘luas daerah’ di bawah kurva y = f (x)
sebagai bilangan terkecil yang lebih besar daripada setiap anggota L, yakni sup L.
a. Menentukan Luas Daerah diatas Sumbu X

Misalkan R adalah daerah yang di batasi oleh kurva y=f(x) , garis x=a, dan raris x=b ,
dengan F(x) ≥ 0 pada [a,b] maka luas daerah R adalah sebagai berikut: L(R) =
𝑏
∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
b. Menentukan Luas Daerah dibawah Sumbu X

10
Misalnya S adalah daerah yg dibatasi oleh kurva y = f(x) , sumbu x, garis x = a , dan
garis x = b, dengan F(x) ≤ 0 pada [a,b] maka luas daerah S seperti yg telah di bahas
pada subbab sebelumnya adalah sebagai berikut
𝑏
L(S) = − ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎

c. Menentukan Luas Daerah Yang Di Batasi Kurva Y=F(X) Dan Sumbu X

Misalkan T adalah daerah yang dibatasi oleh kurva y = f(x), sumbu x, garis x=a, dan
garis x=c, dengan f(x)>= 0 pada [a,b] dan f(x)<=0 pada [b,c], maka luas daerah T
adalah sebagai berikut:
𝑏 𝑐
L(S) = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 − ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥
𝑎 𝑏

d. Luas Daerah yang Terletak Diantara 2 Kurva

𝑏
L(U) = ∫ [𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)]𝑑𝑥
𝑎

Contoh :

F. Volume Benda Putar

11
G. Kegunaan Integral Dalam Kehidupan Sehari – hari

1. Ekonomi
• Mencari fungsi asal dari fungsi marginalnya (fungsi turunannya).
• Mencari fungsi biaya total.
• Mencari fungsi penerimaan total dari fungsi penerimaan marginal.
• Mencari fungsi konsumsi dari fungsi konsumsi marginal.
• Fungsi tabungan dari fungsi tabungan marginal.
• Fungsi kapital dari fungsi investasi.

2. Teknologi
• Penggunaan laju tetesan minyak dari tangki untuk menentukan jumlah kebocoran
selama selang waktu tertentu
• Penggunaan kecepatan pesawat ulang alik Endeavour untuk menentukan ketinggian
maksimum yang dicapai pada waktu tertentu.
• Memecahkan persoaalan yang berkaitan dengan volume, paanjang kurva, perkiraan
populasi, keluaran kardiak, gaya pada bendungan, usaha, surplus konsumen.

3. Fisika
• Analisis rangkaian listrik arus AC.
• Analisis medan magnet pada kumparan.
• Analisis gaya-gaya pada struktur pelengkung.

4. Matematika

• Menentukan luas suatu bidang,

• Menentukan volume benda putar,

• Menentukan Panjang busur

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Integral merupakan salah satu cabang ilmu matematika. Integral adalah Integral
dapat di artikan sebagai menyusul ditemukannya masalah dalam diferensiasi di mana
matematikawan harus berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan
dengan solusi diferensiasi. Lambang integral adalah ‘ ∫ ’ . Integral terbagi atas integral
tertentu dan integral tak tentu. Integral tak tentu memiliki tiga cara dalam penyelesaiannya
yaitu cara biasa, cara subtitusi, dan integral parsial. Pada integral tertentu proses
pengintegralan yang digunakan pada aplikasi integral. Dengan konsep integral kita dapat
menentukan luas daerah dan volume benda putar. Dalam kehidupan sehari – hari, integral
memiliki beraneka macam manfaat baik dalam bidang ekonomi, teknologi, fisika,
matematika, maupun bidang lain dalam kehidupan.

B. Saran

Penguasaan mata pelajaran Matematika khususnya mengenai integral bagi peserta


didik juga berfungsi membentuk kompetensi program keahlian . Dengan mengajarkan
Matematika khususnya dalam hal integral diharapkan peserta didik dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan
pada tingkat yang lebih tinggi. Namun, kebanyakan dari peserta didik kebingungan dalam
menyelesaikan persamaan – persamaan integral, sehingga diharapkan untuk pendidik dapat
menjelaskan konsep integral dengan metode yang lebih mudah untuk dimengerti peserta
didik.

13
DAFTAR PUSTAKA

• Integral.www.zhettyhully.blogspot.com,
• Integral. www.wordpress.com
• Integral. https://id.m.wikipedia.org,
• Konsep menghitung luas daerah dengan integral. www.terampilmatematika.blogspot.com,
• Kegunaan Integral. www.baenoezxavii.wordpress.com,

14

Anda mungkin juga menyukai