Anda di halaman 1dari 14

BAB III.

PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

A. Tujuan Instruksional Khusus :

Pada akhir pertemuan 9-11 mahasiswa diharapkan mampu menghitung peubah


acak.

B. Pokok Bahasan :

1. Pendahuluan
2. Fungsi peluang diskrit
3. Fungsi peluang kontinu
4. Nilai harapan peubah acak diskrit dan kontinu
5. Ragam peubah acak diskrit dan kontinu
6. Sifat-sifat nilai harapan dan ragam

C. Referensi :

1. Walpole, R.E. 1995. Pengantar Statistika, edisi ketiga. PT. Pustaka Gramedia,
Jakarta.
2. Kvanli, A.H. 1988. Statistic. A Computer Integrated Approach. West Publishing
Company, New York.
3. Mattjik, A.A., dan M. Sumertajaya. 2000. Perancangan Percobaan dengan
Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press, Bogor.

D. Referensi Tambahan :

1. Milton, S.J. 1995. Introduction to Probability and Statistic: Principles and


Application for engineering and the Computing Science. John Wiley & Sons,
New York.

E. Pertanyaan Kunci :

Berapa resiko kerugian bila kita membeli saham suatu perusahaan di bursa saham?
48 BAB III. PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

3.1. Pendahuluan

Peubah acak (random varieble) adalah suatu fungsi yang memetakan semua
unsur pada ruang contoh S ke suatu gugus bilangan nyata sebagai wilayah fungsi.
Peubah acak X dilambangkan dengan X (huruf capital), sedangkan nilai dari peubah
acak dilambangkan dengan x (huruf kecil).
Contoh 3.1: Misalkan suatu percobaan melemparkan dua keeping uang logam, maka
ruang contoh S = {GG, GA, AG, AA}. Bila X menyatakan banyaknya
sisi gambar yang muncul dari percobaan tersebut, maka tentukan
hasilnya

Jawab :
X
S x
GG 2
GA 1
AG 1
AA 0

Peubah acak dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu : peubah acak diskrit
dan peubah acak kontinu. Peubah acak diskrit adalah suatu peubah acak dimana
nilai-nilainya (wilayah fungsinya) merupakan bilangan bulat. Sedangkan peubah
acak kontinu adalah suatu peubah acak dimana nilai-nilainya (wilayah fungsinya)
adalah bilangan riil.

3.2. Fungsi Peluang Diskrit

Fungsi peluang diskrit (diskrete probability function) bagi peubah acak X


adalah suatu tabel atau rumus yang mencantumkan semua kemungkinan nilai
peubah acak diskrit X yang disertai peluangnya. Fungsi peluang diskrit dari peubah
acak X dilambangkan dengan P(X=x), memenuhi syarat :
Bahan Ajar Statistika I 49

1. 0  P(X=x)  1
2.  P X  x   1
Vx

Contoh 3.2: Carilah fungsi peluang dari peubah acak X dari contoh 3.1.
Jawab :
X
S x P(X=x)
GG 2 1/4
GA 1 2/4
AG 1
SS 0 1/4

Fungsi peluang dari tabel di atas dapat juga dituliskan sebagai berikut :
 1 4 ; x  0,2

P X  x    1 2 ; x  1
 0 ; x lainnya

3.3. Fungsi Peluang Kontinu

Fungsi peluang kontinu sering dikenal dengan fungsi kepekatan peluang


(probability density function) dan dilambangkan dengan f(x). Suatu fungsi f disebut
fungsi kepekatan peluang bagi peubah acak X, bila :
1. Luas daerah di bawah kurva dan di atas sumbu-x sama dengan satu. Dengan kata

lain bahwa  f x dx  1 .


2. Luas daerah di bawah kurva antara x = a dan x = b menyatakan peluang X


b
antara a dan b atau Pa  X  b    f x  dx
a

f(x)

a b x
50 BAB III. PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

c
3. P X  c   Pc  X  c    f x  dx
c

Contoh 3.3: Suatu peubah acak X mempunyai fungsi peluang :


 1  x  1 ; 2  x  4
f x    8 a). tunjukkan f(x) adalah fungsi peluang
0 ; x lainnya

b). P(X 3,5)


Jawab:
a). Untuk menunjukkan f(x) adalah fungsi peluang, maka harus dibuktikan bahwa
P(2  X  4) = 1.

 
4 4
P 2  X  4   f x  dx   18 x  1dx 
4
1 1
8 2
x2  x
2
2 2

 
1 1 42
8 4
4    
1 1 22
8 2

2 
3 1
  1 ……… (terbukti)
2 2
b). P(X3,5)=
3,5 2 3,5 3,5 3,5

 f x dx   f x dx   f x  dx  0  
1
x  1 dx   1  1 x 2  x 
  2 2
8 8  2  2

11   1  1   77 1 45
   3,5 2  3,5      2 2  2     
8 2   8  2   64 2 64
Bahan Ajar Statistika I 51

Latihan 3.1.

1. Nyatakan apakah peubah acak berikut diskrit atau kontinu:


a) banyaknya kecelakaan lalu-lintas setiap tahun di Virginia
b) lamanya memainkan permainan golf 18 lubang
c) produksi susu sapi perah tertentu per tahun
d) produksi telur aram per bulan per induk
e) banyaknya izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan oleh sebuah kota
tertentu tiap bulan
f) produksi beras per hektar
2. Sebuah kotak berisi 5 uang logam pecahan seratus dan 2 uang logam pecahan
limapuluh. Dari kotak tersebut diambil 3 uang logam secara acak tanpa
pemulihan.
a. daftarkansemua unsur ruang contoh dengan menggunakan huruf “R” bila
uang yang terambil adalah pecahan seratus, dan huruf “L” bila uang yang
terambil adalah pecahan limapuluh.
b. jika X menyatakan total ketiga mata uang tersebut, tentukan fungsi/sebaran
peluang bagi X.
3. Peubah acak X mempunyai fungsi peluang :
 2 ( x  1) ; 2  x  5
f ( x)   27
 0 ; x lainnya
a. Tunjukkan bahwa f(x) adalah fungsi peluang
b. Hitunglah P(3  X  6).
4. Suatu peubah acak X mempunyai fungsi peluang
 1 ;1 x  4
f ( x)   3
0 ; x lainnya
a. Tunjukkan bahwa f(x) adalah fungsi peluang
b. Hitunglah P(1,5  X  7).
5. Dari 6 pelamar pekerjaan pada perusahaan Bimoli, terdapat 3 pesarta yang
merupakan alumni FMIPA UNSRAT. Dari pelamar tersebut kemudian diseleksi
2 orang untuk menjadi karyawan Bimoli.
52 BAB III. PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

a. daftarkan semua unsur ruang contoh S dengan menggunakan huruf “M”


untuk karyawan yang berasal dari FMIPA Unsrat dan huruf “B” untuk
karyawan yang bukan berasal dari FMIPA Unsrat.
b. Jika Y menyatakan banyaknya karyawan Bimoli yang berasal dari FMIPA
Unsrat, tentukan fungsi peluang bagi Y.
6. Suatu peubah acak X mempunyai fungsi peluang
 x ; 0  x 1

f ( x)   2  x ; 1  x  2
0 ; x lainnya
a. Tunjukkan bahwa f(x) adalah fungsi peluang
b. Hitunglah P(1  X  1,5)
c. Hitunglah P(1X < 2)

3.4. Nilai Harapan (Expected Value) Peubah Acak Diskrit Dan Kontinu

Bila dua uang logam dilemparkan 16 kali dan X menyatakan banyaknya


munculnya sisi gambar untuk setiap lemparan, maka X dapat mengambil nilai 0, 1,
atau 2. Misalkan bahwa hasil percobaan itu adalah 4 kali sisi gambar tidak pernah
muncul, 7 kali sisi gambar muncul sekali, dan 5 kali sisi gambar muncul dua kali.
Maka rata-rata banyaknya sisi gambar muncul per lemparan 2 uang logam tersebut
adalah
(0)(4)  (1)(7)  (2)(5)
x  1.06.
16
Perhatikan bahwa ini merupakan nilai rata-rata, sehingga tidak harus
merupakan salah satu hasil percobaan. Misalnya, pendapatan per bulan seorang
salesman kecil sekali kemungkinannya sama dengan pendapatan sesungguhnya
dalam bulan-bulan tersebut.
Marilah kita ubah perhitungan x di atas sehingga mempunyai bentuk sebagai
berikut:
x  (0)164   (1)167   (2)165   1.06.
Bahan Ajar Statistika I 53

Perhatikan bahwa bilangan-bilangan 4


16 , 7 16 , dan 516 adalah proporsi dari lemparan
keseluruhan yang menghasilkan 0, 1, dan 2 sisi gambar. Pecahan-pecahan itu juga
merupakan frekuensi relatif bagi nilai-nilai X yang berbeda dalam contoh kita ini.
Akibatnya, kita dapat menghitung nilaitengah segugus data bila kita mengetahui
nilai-nilai yang terjadi berikut frekuensi relatifnya, meskipun kita tidak mengetahui
banyaknya pengamatan dalam gugusan data tersebut. Jadi, bila 4
16 atau 1
4

keseluruhan lemparan menghasilkan tidak satu pun sisi gambar, 7


16 keseluruhan
lemparan menghasilkan munculnya sisi gambar sekali, dan 5
16 keseluruhan
lemparan menghasilkan munculnya sisi gambar dua kali, maka nilai tengah
munculnya sisi gambar per lemparan adalah 1.06, tidak perduli apakah lemparannya
sebanyak 16, 1000 atau bahkan 10.000 kali.
Baiklah kita gunakan metode frekuensi relatif ini untuk perhitungan
nilaitengah populasi bagi munculnya sisi gambar per lemparan dua uang logam
dalam jangka panjang. Kita akan menyebut nilaitengah populasi ini sebagai
nilaitengah peubah acak X atau nilaitengah sebarannya dan melambangkannya
dengan μx atau μ saja. Juga sudah umum di antara statistikawan untuk menyebut
nilaitengah ini dengan harapan matematik atau nilai harapan bagi peubah acak X
dan melambangkannya dengan E(X). Dengan kata lain, nilaitengah atau nilai
harapan suatu peubah acak dapat ditafsirkan sebagai nilaitengah populasi atau nilai
harapan sebaran, yang pengamatannya adalah keseluruhan nilai X bila percobaan itu
diulang-ulang tanpa henti-hentinya.
Bila kedua uang yang digunakan dalam percobaan tersebut setimbang, ruang
contoh bagi percobaan ini adalah
S = {GG, GA, AG, AA}
Karena keempat titik contoh berkemungkinan sama untuk terjadi, maka
1
P(X = 0) = P(TT) = 4 ,
1
P(X = 1) = P(TH) + P(HT) = 2 ,
Dan
1
P(X = 2) = P(HH) = 4 ,
Sedangkan dalam hal ini AG, misalnya, menyatakan bahwa lemparan pertama
menghasilkan sisi angka dan lemparan kedua sisi gambar. Jadi, peluang-paluang itu
54 BAB III. PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

dapat dipandang sebagai frekuensi relatif bagi kejadian-kejadian tersebut dalam


jangka panjang. Sehingga
Μ = E(X) = (0)  14  + (1)  12  (2)  14 
= 1.
Ini berarti bahwa bila seseorang melemparkan dua uang logam yang
setimbang berulang-ulang kali tak ada henti-hentinya, maka rata-rata ia akan
memperoleh 1 sisi gambar per lemparan.
Metode yang diuraikan di atas bagi perhitungan nilai harapan munculnya sisi
gambar per lemparan, membuka jalan bagi kita untuk memperoleh nilaitengah atau
nilai harapan suatu peubah acak diskret sembarang X dengan menggandakan setiap
nilai x1, x2,…,xn dengan peluangnya masing-masing P(X=x1),P(X=x2),…,P(X=xn)
dan kemudian menjumlahkannya. Tetapi harus diingat bahwa cara ini hanya berlaku
bila peubah acaknya diskret. Perhitungan nilaitengah peubah acak kontinu
memerlukan pengetahuan kalkulus, oleh karena itu berada di luar cakupan buku ini.
Nilai tengah/harapan peubah acak X dilambangkan dengan E(X). Misalkan
peubah acak X mempunyai fungsi sebaran diskrit sebagai berikut :
Xi x1 x2 … xn
P(X=xi) P(X=x1) P(X=x2) … P(X=xn)

Maka, nilai harapannya adalah :


n
E ( X )     xi P( X  xi )  x1.P( X  x1 )  x 2 .P( X  x 2 )  ...  x n .P( X  x n )
i 1

Bila peubah acaknya kontinu serta mempunyai fungsi peluang f(x), maka nilai
harapannya adalah :

E( X )     x. f ( x) dx


Contoh 3.4. Tentukan nilai harapan bagi X, bila X menyatakan hasil yang diperoleh
bila suatu dadu setimbang dilemparkan.
Bahan Ajar Statistika I 55

Jawab. Masing-masing bilangan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dapat terjadi dengan peluang 1


6 .
Maka
Μ = E(X) = (1)  16  + (2)  16  + . . . + (6)  16  = 3.5.
Artinya, secara rata-rata kita memperoleh 3.5 per lemparan.

Contoh 3.5. Tentukan nilai harapan banyaknya orang laki-lakidalam sebuah panitia
yang terdiri atas 3 orang, yang diambil secara acak dari 4 laki-laki dan 3 perempuan.

Jawab. Misalkan X melambangkan banyaknya laki-laki dalam panitia tersebut.


Maka sebaran peluang bagi X adalah
 4  3 
  

P( X  x)     , untuk x = 0, 1, 2, 3.
x 3 x
7
 
3
Perhitungan sederhana menghasilkan P(X=0) = 1
35 , P(X=1) = 12
35 , P(X=2) = 18
35 ,
dan P(X=3) = 4
35 . Sehingga
μ = E(X) = (0)  351  + (1) 12  18  4 
35 + (2) 35 + (3) 35 = 1.7.

Jadi, bila sebuah panitia 3 orang yang diambil secara acak berulang-ulang dari 4
laki-laki dan 3 perempuan, secara rata-rata akan berisi 1.7 laki-laki.

Contoh 3.6. Dalam sebuah permainan judi, petaruh akan mendapat $5 bila hasil dari
3 lemparan sebuah uang logam adalah gambar semua atau angka semua, tetapi ia
harus membayar $3 bila hasilnya adalah 1 atau 2 sisi gambar. Berapa penerimaan
harapan bagi petaruh tersebut ?

Jawab. Ruang contoh bagi pelemparan 3 uang logam sekali, atau yang setara
dengan 1 uang logam dilempar tiga kali, adalah
S = {GGG, GGA, GAG, AGG, GAA, AGA, AAG, AAA}
Kita dapat mengajukan alasan bahwa masing-masing kemungkinan itu mempunyai
peluang terjadi yang sama, yaitu sebesar 1
8 . Pendekatan lain adalah menerapkan
kaidah penggandaan peluang bagi kejadian yang bebas untuk setiap unsur ruang
contoh S.
56 BAB III. PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

Misalnya,
P(GGA) = P(G)P(G)P(A)
= ( 1 2 )( 1 2 )( 1 2 )
= 1
8

Peubah acaknya adalah Y, banyaknya uang yang dapat dimenangkan oleh petaruh;
dan kemungkinannilai bagi Y adalah $5 bila yang terjadi adalah kejadian E1 =
{GGG, AAA} dan -$3 bila yang terjadi adalah E2 = {GGA, GAG, AGG, GAA,
AGA, AAG}. Karena E1 dan E2 masing-masing mempunyai peluang terjadi 1
4 dan
3
4 , maka
μ = E(Y) = (5)  14  + (-3)  34  = -1.
Jadi dalam permainan ini, secara rata-rata petaruh itu kalah $1 per lemparan 3 uang
logam.

Contoh 3.7:
 1 4 ; x  0,2

a. Carilah E(X) bila, P( X  x)   1 2 ; x  1
 0 ; x lainnya

 1 ( x  1) ; 2  x  4
b. Carilah E(X) bila, f ( x)   8
0 ; x lainnya
Jawab :
a). fungsi peluang diskrit tersebut dapat dibuat tabel sebagai berikut:

Xi 0 1 2
P(X=xi) 1/4 1/2 1/4
Sehingga nilai harapannya adalah :
3
E ( X )     xi P X  xi   0.(1 / 4)  1.(1 / 2)  2(1 / 4)  1
1

b). fungsi tersebut merupakan fungsi peluang kontinu, sehingga :


 2 4 
E( X )     x. f ( x) dx   x. f ( x) dx   x. f ( x) dx   x. f ( x) dx
  2 4
Bahan Ajar Statistika I 57

4 4 4
1 1 1  1 1 
 0   x. ( x  1) dx  0   ( x 2  x) dx    x 3  x 2 
2
8 2
8 8  3 2 
2

11 1   1  1 1   37
   4 3  4 2      2 3  2 2   
83 2   8  3 2   12

3.5. Ragam (Variance) Peubah Acak Diskrit Dan Kontinu

Bila peubah acak X mempunyai E(X) = , maka ragam bagi peubah acak
dilambangkan dengan 2 = E(X-)2 = E(X2)-2
Bukti.
E(X-)2 = E[X2 - 2X + 2] = E(X2) - 2.E(X) + E(2)
= E(X2) - 2() + 2E(1)
= E(X2) - 22 + 2
= E(X2) - 2 …………………………….(terbukti)

 
n
Untuk peubah acak diskrit : E X 2   xi2 P( X  xi ) , sedangkan
i 1


untuk peubah acak kontinu : E X 2    x
2
. f ( x)dx


Contoh 3.5: Berdasarkan soal pada contoh 3.4a dan 3.4b, hitunglah ragam untuk
masing-masing peubah acak tersebut.
Jawab :
a. fungsi peluang diskrit tersebut dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Xi 0 1 2
Xi2 0 1 4
P(X=xi) 1/4 1/2 1/4
Diketahui : E(X) =  = 1

 
3
E X 2   xi2 P( X  xi )  0.(1 / 4)  1.(1 / 2)  4.(1 / 4)  3 / 2
i 1

Sehingga ragamnya :
58 BAB III. PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

2 = E(X2) - 2 = 3/2 – 1 = 0.5


b. Diketehui : E(X) =  = 37/12
 
   x
2 4
f ( x)dx  x f ( x)dx   x f ( x)dx  x
2 2 2 2 2
EX f ( x)dx
  2 4

4 4 4
1 1 1  1 1 
 0   x . ( x  1)dx  0   ( x 3  x)dx    x 4  x 3 
2

2
8 2
8 8  4 3  2

11 1   1  1 1   59
   4 4  4 3      2 4  2 3   
8 4 3   8  4 3  6
Sehingga ragamnya :
2 = E(X2) - 2 = 59/6 – (37/12)2 = 9,83 – 3,082 = 0,323

3.6. Sifat-Sifat Nilai Harapan dan Ragam

Sekarang kita akan membahas beberapa sifat yang berguna untuk menyederhanakan
perhitungan nilai harapan dan ragam peubah acak. Sifat-sifat ini memungkinkan
kita mengucapkan nilai harapan dalam nilai harapan lain yang telah diketahui atau
mudah dihitung. Semua sifat yang akan diuraikan di sini berlaku untuk peubah acak
diskrit dan kontinu, namun pembuktiannya hanya diberikan untuk kasus yang
diskrit.

Bila diketahui: Peubah acak X mempunyai E(X) = x; 2x = E(X-x)2


Peubah acak Y mempunyai E(Y) = y; 2y = E(X-y)2
 E(aX) = aE(X) = ax;
 2ax = E(aX-ax)2 = E(aX-ax)2 = E(a2(X-x)2)
= a2E((X-x)2 = a22ax
Bahan Ajar Statistika I 59

 E(aX + b) = E(aX) + E(b) = ax+ b


 2ax+b = E[(aX+b)-(ax+b)]2 = E[(aX-ax) + (b-b)]2 = E(a2(X-x)2)
= a2E((X-x)2 = a22ax
 E(X + Y) = E(X) + E(Y) = x+ y
 2X+Y = E[(X+Y)-(x+y)]2 = E[(X-x) + (Y-y)]2
= E(X-x)2 + E(Y-y)2 + 2E[(X-x)(Y-y)]
= 2X + 2Y + 0 = 2X + 2Y
 2X-Y = E[(X-Y)-(x-y)]2 = E[(X-x) - (Y-y)]2
= E(X-x)2 + E(Y-y)2 - 2E[(X-x)(Y-y)]
= 2X + 2Y - 0 = 2X + 2Y
 2aX+bY = a22X + b22Y
 2aX-bY = a22X + b22Y

Contoh 2.6: Diketahui peubah acak X mempunyai fungsi peluang sebagai berikut:
X -3 6 9
P(X=x) 1/6 1/2 1/3

Jika g(x)=2X + 1, hitunglah: a. E(g(x)) b. 2[g(x)]

Jawab:
3
a. E ( X )     xi P X  xi   3(1 / 6)  6(1 / 2)  9(1 / 3)  5,5
1

E(g(x)) = E(2X + 1) = 2 E(X) + 1 = 2 (5,5) +1 = 12

b. E X 2    xi2 P( X  xi )  9.(1 / 6)  36(1 / 2)  81(1 / 3)  46,5


3

i 1

Sehingga ragamnya :
2 = E(X2) - 2 = 46,5 – 5,5 = 41
22x+1 = 42x = 4 (41) = 164

Latihan 3.2.
60 BAB III. PEUBAH ACAK (RANDOM VARIABLE)

1. Dengan menanamkan modalnya pada saham tertentu, seorang dapat menerima


keuntungan $5000 setahun dengan peluang 0,3 dan kerugian $1000 setahun
dengan peluang 0,7. Bila X menyatakan penerimaan orang tersebut, tentukan :
a. nilai harapan penerimaan orang tersebut
b. ragam dari penerimaan orang tersebut.
2. Berdasarkan soal nomor 4 latihan 3.1. Jika Y menyatakan banyaknya karyawan
Bimoli yang berasal dari FMIPA UNSRAT,
a. tentukan nilai harapan bagi Y
b. cari ragam bagi Y
3. Peubah acak X mempunyai fungsi peluang :
1 ; 1  x  4
f ( x)   3
0 ; x lainnya
a. hitunglah nilai harapan bagi X
b. hitunglah ragam bagi X
4. Suatu peubah acak kontinu mempunyai fungsi peluang :
x ; 0  x 1

f ( x)   x  2 ; 1  x  2
0 ; x lainnya

a. hitunglah nilai harapan bagi X
b. hitunglah ragam bagi X

Referensi :

1. Kvanli, A.H. 1988. Statistic. A Computer Integrated Approach. West Publishing


Company, New York.
2. Walpole, R.E. 1995. Pengantar Statistika, edisi ketiga. PT. Pustaka Gramedia,
Jakarta.
3. Milton, S.J. 1995. Introduction to Probability and Statistic: Principles and
Application for engineering and the Computing Science. John Wiley& Sons,
New York.
4. Mattjik, A.A., dan M. Sumertajaya. 2000. Perancangan Percobaan dengan
Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai