Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Mata Kuliah : Praktikum Ekologi Hewan

MENAKSIR KELIMPAHAN POPULASI

Oleh
Nama : Maria Fransisca Zega
NIM : 4133220020
Jurusan : Biologi
Program : Biologi Nondik A
Kelompok : II (dua)
Tgl Pelaksanaan : September 2016

I. JUDUL : Menaksir Kelimpahan Populasi

II. TUJUAN : - Menaksir Kelimpahan Populasi hewan pada suatu area


- Mengetahui metode CMR (Capture-Mark-Recapture)
untuk memperkirakan kelimpahan populasi hewan.
- Mengetahui hasil taksiran dari metode removal dan CMR

III. TINJAUAN TEORI


II.1. Kelimpahan Populasi
Populasi diartikan sebagai suatu kumpulan kelompok makhluk yang sama
spesies (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik),
yang mendiami suatu ruang khusus, yang memiliki berbagai karakteristik yang
walaupun paling baik digambarkan secara statistik, unik sebagai milik kelompok
dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu (Campbell, 2004). Populasi
memiliki beberapa karakteristik berupa pengukuran statistik yang tidak dapat
diterapkan pada individu anggota populasi. Karakteristik dasar suatu populasi.
adalah ukuran besar populasi, kerapatan dan kelimpahan populasi (Sukiya, 2005).
II.2. Metode CMR (Capture-Mark-Recapture)
Metode ini pada dasarnya adalah menangkap sejumlah individu dari suatu
populasi hewan yang akan dipelajari. Individu yang ditangkap itu diberi tanda
dengan tanda yang mudah dibaca atau diidentikasi, kemudian dilepaskan kembali
dalam periode waktu yang pendek (umumnya satu hari). Setelah beberapa hari
(satu atau dua minggu), dilakukan pengambilan (penangkapan) kedua terhadap
sejumlah individu dari populasi yang sama. Dari penangkapan kedua ini, lalu
diidentikasi individu yang bertanda yang berasal dari hasil penangkapan pertama
dan individu yang tidak bertanda dari hasil penangkapan kedua (Soetjipta. 1993).
II.3. Metode Removal
Metode removal (pengambilan)
Metode ini umum digunakan untuk menaksir besar populasi mamalia kecil.
Asumsi- asumsi dasar yang digunakan dalm metode pengambilan adalah sebagai
berikut: Populasi tetap stasioner selama periode penangkapan, Peluang setiap
individu populasi untuk tertangkap pada setiap perioda panangkapan adalah sama.
Probabilitas penangkapan individu dari waktu selama perioda penangkapan adalah
sama (Ewusie. 1990).
IV. ALAT & BAHAN
No Nama Alat Jumlah
1 Toples 1 buah
2 Sendok 1 buah
3 Tipe-ex 1 buah

No Nama Bahan Jumlah

1 Kutu beras ekor

2 Tepung beras secukupnya


V. PROSEDUR KERJA

No Prosedur Kerja
1 Mengisi toples dengan tepung beras sebanyak 10 sendok penuh
2 memasukkan sejumlah kutu beras kedalam toples tersebut
3 Tunggu hingga 10 menit, lalu ambil dengan menggunakan sendok hingga
menyentuhdasar toples
4 Sortir kutu yang terdapat dalam tepung tersebut, tandai kutu dengan
menggunakan tipe-ex
5 Masukkan kembali tepung bersamaan dengan kutu yang telah ditandai
kedalam toples
6 Tunggu hingga 10 menit, lalu cuplik kembali tepung hingga masuk ke dasar
toples
7 Sortir kembali kutu yang telah diambil, hitung kutu yang telah ditandai
dengan yang tidak ditandai.

V. HASIL PERCOBAAN/REAKSI
Tabel 1: Data Hasil Percobaan CMR
Jumlah individu pada
Jumlah individu pada penangkapan
penangkapan pertama
kedua (penangkapan kedua)
Jenis (tangkap-tandai-lepaska)
Hewan
Tidak
Ditangkap Dilepaskan Bertanda Total
bertanda

Kutu Beras 7 7 3 4 7
Penjelasan Tabel

Berdasarkan data yang telah di peroleh, dapat ditentukan nilai


kelimpahannya dengan rumus:

N = M (n+1)

m+1

N= Taksiran jumlah individu populasi

M= Jumlah individu yang ditandai dan dilepaskan kembali pada periode


pencuplikan yang pertama (t1)
m= Jumlah individu yang bertanda, yang tertangkap kembali pada periode
penangkapan kedua (t2)

n= Jumlah total individu yang tertangkap (yang bertanda maupun yang tidak)
pada periode penangkapan yang kedua (t2)

karena M ≤ 20 maka diperoleh,

N = M (n+1) N = 7 (7+1) N = 56 N = 14
m+1 3+1 4
Dengan standart deviasi,

SD = M2x(n+1) (n-m) SD = 72 x (7+1) (7-3)

(m+1) (7+2) (3+1) (7-3)

SD = 49 x 8 x 4 SD = 98 SD =9,89949

4x4

Jadi kerapatan populasinya adalah N ± SD, 14 ± 9,8.

Tabel 2: Data Hasil Percobaan Metode Removal


No Jenis Hewan Penangkapan 1 Penangkapan 2
1 Kutu beras 6 4

Penjelasan Tabel

Berdasarkan data yang diperoleh dari teknik Removal, dapat diperoleh nilai
taksiran kelimpahan populasinya (N) dengan rumus :

N = (y1)2
y1-y2
dimana, : y1 : Jumlah individu yang tertangkap pada periode penangkapan 1
y2 : Jumlah individu yang tertangkap pada periode penangkapan 2
Jadi dapat diketahui bahwa,
N = (y1)2 N = (6)2 N = 36 N = 18
y1-y2 6-4 2
Taksiran kelimpahan populasi kutu beras adalah sebanyak 18

Pembahasan
A. Metode Removal
Dalam penaksiran kelimpahan populasi, salah satu metode yang dapat
dilakukan adalah dengan metode removal. Pada metode ini, data hasil percobaan
dapat diperoleh dengan 3 cara, yaitu: Metode singkat (short method), Metode
grafik, Analisis regresi linier. Ketiga metode tersebut memiliki perbedaan dalam
pemakaian masing-masing. Adapun perbedaan dalam pemakaian metode tersebut
adalah:

1. Metode singkat (short method)


Pada metode ini, hanya membutuhkan datahasil penangkapan dari dua kali
periode penangkapan. Bila dilakukan lebih, maka yang digunakan hanya data
penangkapan yang pertama dan yang kedua saja.

2. Metode grafik
Metode ini juga digunakan untuk menaksir kelimpahan populasi suatu hewan.
Seperti namanya, metode ini disajikan dalam bentuk grafik, dimana sumbu X
merupakan jumlah individu tangkapan kumulatif dan sumbu Y merupakan jumlah
individu hasil tangkapan pada suatu periode penangkapan. Pada metode ini, tidak
dibatasi sampai berapa kali penangkapan, semakin banya maka akan semakin baik
karena akan tampak taksiran kelimpahannya di tiap perlakuan dan pembaca
dimudahkan untuk mengetahui hasilnya karena tersaji dalam bentuk grafik.
3. Analisis regresi linier
Metode ini pada dasarnya mirip dengan metode grafik. Dibandingkan dengan
kedua metode lainnya, metode ini adalah metode yang paling akurat karena
mengolah data dari tiap penangkapan dan memasukkannya kedalam rumus
sehingga diketahui secara akurat data taksiran kelimpahan populasinya.

B. Metode CMR
Pertimbangan untuk menaksir suatu populasi hewan dengan menggunakan
metode CMR adalah karena metode ini dianggap paling tepat digunakan
khususnya bagi hewan kecil seperti kutu beras dan pada habitat yang tidak terlalu
luas (sempit), karena bila pada area yang luas, metode ini akan menjadi susah
untuk digunakan. Pada metode ini, hewan yang telah ditangkap akan diberi
penanda sehingga kita dapat mengetahui mana hewan yang telah kita tangkap
diperiode pertama dengan yang baru kita tangkap. Penandaan tersebut dapat
memudahkan kita dalam proses penaksiran kelimpahan populasi.
Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan pada metode ini, yaitu:
1. Tanda yang digunakan harus mudah dikenali kembali dan tidak ada yang
hilang atau rusak selama periode pengamatan.
2. Tanda yang digunakan tidak mempengaruhi atau mengubah perilaku
aktivitas dan peluang hidup.
3. Setelah diberi penandaan hewan-hewan itu harus dapat berbaur dengan
individu-individu lain didalam populasi.
4. Peluang untuk ditangkap kembali harus sama bagi individu-individu yang
bertanda maupun tidak.
Adapun faktor-faktor yang menjadi kendala ketikan melakukan metode
CMR adalah:

1. Adanya kemungkinan tanda yang digunakan tidak dikenali kembali, hilang


atau rusak selama periode pengamatan.
2. Tanda yang digunakan mempengaruhi atau mengubah perilaku aktivitas dan
peluang hidup hewan.
3. Setelah diberi penandaan hewan-hewan tidaks dapat berbaur kembali dengan
individu-individu lain didalam populasi karena penanda tersebut membuat
organisme itu dijauhi sesamanya.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, maka yang harus sangat diperhatikan adalah
proses penandaannya. Penanda yang digunakan harus dapat meminimalisir atau
bahkan meniadakan kemungkinan hal buruk yang terjadi selama proses
pengamatan. Selain itu, perlakuan pengamat terhadap hewan yang ditangkap dan
dilepaskan kembali harus benar-benar baik, hal ini menjaga agar hewan tidak stres
dan dapat bergabung kembali dengan sesamanya dihabitat aslinya.

VIII. KESIMPULAN

 Metode yang dapat digunakan dalam menaksir kelimpahan populasi


adalah CMR dan Removal Method

 Pada Removal Method, dapat digunakan 3 cara untuk mengolah data:


Metode singkat (Short Method), Metode grafik dan Analisis Regresi Linier

 Pada percobaan metode removal, diperoleh hasil penangkapan untuk


penangkapan 1 sebanyak 6 ekor kutu beras dan penangkapan 2 sebanyak 4
ekor kutu beras
 Taksiran kelimpahan populasi pada metode CMR adalah N = 14 dengan
standart deviasi 9,8.

 Taksiran kelimpahan populasi kutu beras dengan metode removal adalah


sebanyak 18

X. DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2016. Metode CMR. Medan: Wikipedia Indonesia,


Diakses 15 Oktober 2016

Campbell. 2004. Biologi, Edisi Kelima-Jilid 3. Jakarta. Penerbit Erlangga

Ewusie. 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Bandung. Penerbit Institut


Teknologi Bandung

Sukiya. 2005. Biologi Vertebrata. Malang. Penerbit Universitas Negeri


Malang

Soetjipta. 1993. Dasar-dasar Ekologi Hewan. Yogjakarta. Penerbit


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sugiri,

Anda mungkin juga menyukai