Anda di halaman 1dari 4

JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No.

1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019

MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI TERHADAP LINGKUNGAN

THIUR DIANTI SIBORO


DOSEN UNIVERSITAS SIMALUNGUN

ABSTRACT

The writing of this paper aims to determine the benefits of biodiversity in the environment. Writing method uses the
library research method. From the discussion it can be concluded that living things in this world are very diverse. The
diversity of biological creatures is called biodiversity or biodiversity. Every river system has a different biodiversity.
Biodiversity is indicated by Adany; a variety of shapes, sizes, colors, and properties of other living things. Biodiversity is
caused by two factors, namely genetic factors and environmental factors. There is an interaction between genetic
factors and environmental factors in influencing the nature of living things. Human activities can reduce biodiversity, both
the diversity of genes, the types and diversity of the environment. But in addition, human activities can also increase
biodiversity such as reforestation, making urban parks, and breeding. Biodiversity is a constituent component of natural
ecosystems that have a very large role in terms of ecological, social, economic and cultural aspects.

Keywords: biodiversity and environment

PENDAHULUAN

Keragaman hayati (biodiversity atau biological diversity) merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan
kekayaan berbagai bentuk kehidupan di bumi ini mulai dari organisme bersel tunggal sampai organisme tingkat
tinggi. Keragaman hayati mencakup keragaman habitat, keragaman spesies (jenis) dan keragaman genetik (variasi sifat
dalam spesies).Masyarakat dimanapun berada merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari berbagai organisme lain
yang ada pada habitat tersebut dan membentuk suatu sistem ekologi dengan ciri sating tergantung satu sama lain.
Masyarakat secara alamiah telah mengembangkan pengetahuan dan teknologi untuk memperoleh kehidupan dari
keragaman hayati yang ada di lingkungannya baik yang hidup secara liar maupun budidaya. Misalnya masyarakat
pemburu memanfaatkan ribuan jenis hewan dan tumbuhan untuk makanan obat-obatan dan tempat berteduh.
Masyaraka petard, petemak dan nelayan mengembangkai pengetahuan dan teknologi untu memanfaatkan
keragaman hayati di dara sungai, danau dan laut untuk memenuh berbagai kebutuhan hidup mulai dai makanan,
pakaian, perumahan sampai oba obatan. Masyarakat industri memanfaatkai keragaman hayati untuk menghasilkai
berbagai produk industri seperti teksti industri makanan, kertas, obat-obatar pestisida, kosmetik. Uustrasi
in menggambarkan bagaimana keragaman haya sangat erat hubungannya dengan masyaraka tanpa memandang
tingkatan penguasaai teknologi, status sosial ekonomi maupui budaya. Dengan demikian, keragaman haya1 adalah
tulang punggung kehidupan, baik dai segi ekologi, sosial, ekonomi maupun budaya. Indonesia adalah salah satu pusa
keragaman hayati terkaya didunia. Indonesia terdapat sekitar 25.000 spesies tumbuhan berbunga (10% dari
tuxnbuhan berbunga dunia). Jumlah spesies mamalia adalah 515 (12% dari jumlah mamalia dunia). Selain itu ada 600
spesies reptilia; 1500 spesies burung dan 270 spesies amfibia. Diperkirakan 6.000 spesies tumbuhan dan hewan
digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada sekitar 7.000 spesiers ikan air
tawar maupun laut merupakan sumber protein utama bagi masyarakat Indonesia (Shiva, 1994).
Keanekargaman hayati Indonesia adalah sumber daya yang penting bagi pembangunan nasional. Sifatnya yang
mampu memperbaiki diri merupakan keunggulan utama untuk dapat di manfaatkan secara berkelanjutan. Sejumlah
besar sektor perekonomian nasional tergantung secara langsung ataupun tak langsung dengan keanekaragaman
flora-fauna, ekosistem alami dan fungsi-fungsi lingkungan yang dihasilkannya. Konservasi keanekaragaman hayati,
dengan demikian sangat penting dan menentukan bagi keberlanjutan sektor-sekrtor seperti kehutunan, pertanian, dan
perikanan, kesehatan, ilmu pengetahuan, industri dan kepariwisataan, serta sektor-sektor lain yang terkait dengan sektor
tersebut Budaya Keanekaragaman hayati dapatdikembangkan sebagai tempat rekreasi atau pariwisata,disamping untuk
mempertahankan tradisi. Banyak spesies pohon di Indonesia yang dipercaya sebagai pengusir roh jahat atau tempat
tinggal roh jahat seperti beringin dan bambu kuning (di Jawa). Upacara kematian di Toraja menggunakan berbagai
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
spesies tumbuhan yang dianggap mempunyai nilai magis untuk ramuan memandikan mayat Misalnya limau, daun
kelapa, pisang, dan rempah-rempah lainnya. Pada upacara Ngaben di Bali digunakan 39 spesies tumbuhan. Dari
39 spesies tersebut banyak tumbuhan yang tergolong sebagai penghasil minyak atsiri dan bau harum seperti kenanga,
melati, cempaka, pandan, sirih, dan cendana. Jenis lain, yaitu dadap dan tebu hitam diperlukan untuk menghanyutkan
abu ke sungai. Masyarakat Indonesia ada yang mcnetap di wilayah pegunungan, dataran rendah, maupun dekat
dengan wilayah perairan. Masyrakat tersebut telah terbiasa dan menyatu dengan keadaan lingkungan sekitarnya.
Kegiatan memanen hasil hutan maupun pertanian merupakan kebiasaan yang khas bagi .masyarakat yang tinggal di
pegunungan atau dataran tinggi. Masyarakat tersebut yang hidup berdekatan dengan laut, sungai, dan hutan memiliki
aturan tertentu dalam upaya memanfaatkan tumbuhandan hewan. Masyarakat memiliki kepercayaan tersendiri mengenai
alam. Dengan adanya aturan-aturan tersebut, keanekaragaman hayati akan terus terjaga kelestariannya.

2.2. Manfaat Ekonomi Keanekaragaman Hayati


Jenis hewan (fauna) dan tumbuhan (flora) dapat diperbarui dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Beberapa jenis
kayu memiliki manfaat bagi kepentingan masyarakay Indonesia maupun untuk kepentingan ekspor. Jenis
kayu-kayu tersebut antara lain adalah kayu ramin, gaharu, merariti, dan jati jika di ekspor akan menghasilkan devisa
bagi negara. Beberapa tumbuhan juga dapat dijadikan sebagai sumber makanan yang mengandung
karbohidrat, protein, vitamin serta ada tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-oabatan dan kosmetika.
Sumber daya yang berasal dari hewan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan dan untuk kegiatan industri. Dua
pertiga wilayah Indonesia adalah perairan yang dapat dijadikan sumber daya alam yang bernilai ekonomi. Laut, sungai,
dan tambak merupakan sumber-sumber perikanan yang berpotensi ekonomi. Beberapa jenis diantaranya dikenal
sebagai sumber bahan makanan yang mengandung protein.

2.3. Manf aat Ekologi Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati merupakan komponen ekosistem yang sangat
penting, misatnya hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting
bagi bumi, antara lain: a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan
kadar karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat mencegah efek
rumah kaca. b. Dapat menjaga kestabilan ikJim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.
Selain berfungsi untuk menunjuang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati memiliki peranan dalam
mempertahankan keberlanjutan ekosistem. Masing-masing jenis organisme memiliki peranan dalam
ekosistemnya. Peranan ini tidak dapat digantikan oleh jenis yang lain. Sebagai contoh, burung hantu dan ular di
ekosistem sawah merupakan pemakan tikus. Jika kedua pemangsa ini dilenyapkan oleh manusia, rnaka tidak ada
yang mengontrol populasi tikus. Akibatnya perkembangbiakan tikus meningkat cepat dan di mana-mana terjadi hama
tikus. Tumbuhan merupakan penghasil zat organik dan oksigen, yang dibutuhkan oleh organisme lain. Selain itu,
tumbuh-tumbuhaj dapat membentuk humus, menyimpan aj tanah, dan mencegah erosi. Keanekaragamai
yang tinggi memperkokoh ekosiste Fkosistem dengan keanekaragaman yarn rendah merupakan
ekosistem yang tid stabil. Bagi manusia, keanekaragaman y tinggi merupakan gudang sifat-sifat un (plasma
nutfah) untuk dimanfaatkan kemudian hari.

2.4. Manfaat Farmasi Keanekaragaman Hayati


Manusia telah lama menggunakan sumber daya hayati untuk kepentingan medis.Sedikitnya ada 5.100
spesies tumbuhdigunakan masyarakat untuk ramuan olahan cina. Sekitar 80% penduduk di Dunia
ketiga;(lebih kurang 3 milyar) tergantung padapengobatan tradisonal (Shiva, 1994). Selain pengobatan
tradisional,pengobatan moderenpun sangat tergantung pada keragaman hayati terutama tumbuhan dan
mikroba.Masyarakat Aborigin Australia misalnya, menggunakan banyak sekafi tanaman lokal sebagai
obat-obatan. Sebagian kecil obat-obatan Aborigin telah dipergunakan secara luas sebagai obat-obatan di
Barat, seperti minyak eukaliptus untuk melegakan infeksi jalur pernafasan, akan tetapi saat ini lebih banyak lagi
yang sedang diteliti. Sumbei daya dari tanaman liar, hewan dan mikroorganisme juga sangat penting dalam
pencarian bahan -bahan aktif bidang kesehatan. Banyak obat-obatan yang digunakan saat ini berasal
dari tanaman; beberapa a nti bi oti k , berasal dari mikroorganisme, dan struktur kimia baru ditemukan setiap
saat.
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
2.5. Manfaat Industri KeanekaragamanHayati

Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa untuk
industri). Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan-bahan
industri misalnya: kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk
industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan alcohol.
Rempah-rempah, misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya: kelapa sawit dan karet

2.6. Manfaat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kekayaan aneka flora dan fauna sudah s ej ak lama dimanfaatkan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
Hingga saat ini masih banyak jenis hewan dan tumbuhan yang belum dipelajari dan belum diketahui manfaatnya.
Dengan demikian keadaan ini masih dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan pengetahuan dan penelitian
bagi berbagai bidang pengetahuan. Misalnya penelitian mengenai sumber makanan dan obat-obatan yang berasal
dari tumbuhan.
Keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang sangat berguna untuk kehidupan
manusia. Masih banyak yang bisa dipelajari tentang bagaimana memanfaatkan sumber daya hayati secara lebih baik,
bagaimana menjaga dasar genetik dari sumber daya hayati yang terpakai, dan bagaimana untuk merehabilitasi ekosistem
yang terdegradasi. Daerah alami menyediakan laboratorium yang baik sekali untuk studi seperti ini, sebagai
perbandingan terhadap daerah lain dengan penggunaan sistem yang berbeda, dan untuk penelitian yang berharga
mengenai ekologi dan evolusi. Habitat yang tidak dialih fungsikan seringkali penting untuk beberapa pendekatan tertentu,
menyediakan kontrol yang diakibatkan oleh perubahan mengenai sistem pelelolaan yang berbeda dapat diukur dan
dilakukan.

3. Pembahasan
Tumbuhan, hewan dan mikroorganisme penghuni bumi ini, saling berinteraksi didalam lingkungan fisik
suatuekosistem, merupakan fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. Sumber daya hayati dari kekayaan
kehidupan ini mendukung kehidupan manusia dan memperkaya aspirasi serta memungkinkan manusia untuk
beradaptasi dengan peningkatan kebutuhan hidupnya serta perubahan lingkunganya.Pada saat manusia memasuki
revolusi industri, ada kurang lebih 850 juta jenis flora-fauna yang bersama-sama menghuni bumi. Pada saat ini, dengan
populasi manusia sekitar enam kali, dan dengan tingkat konsumsi sumber daya yang berlipat jauh lebih besar,
peningkatan kapasitas alam melalui upaya budi daya dan pengelolaan sumber daya tidak mampu mengikuti peningkatan
pertumbuhan populasi dan kebutuhan hidupnya.Dari komponen-komponen keanekaragaman hayati, baik diperoleh
langsung dari alam maupun melalui budi-daya, umat manusia memperoleh semua bahan pangan dan sejumlah besar
obat-obatan, serat bahan baku industi. Sumbangan perekonomian dari pemanenan komponen keanekaragaman
hayati dari alam saja telah mennyumbang empat setengah persen GDP Amerika, atau bernilai 87 milyar dollar pada akhir
tahun 1970. Perikanan lepas pantai, yang berasal dari (jenis-jenis non budi daya telah menyumbang sekitar 100 juta ton
bahan pangan. Pada beberapa negara berkembang masyarakat masih mencari bahan kebutuhan pangan pokok mereka
dari alam. Umbi-umbian, dan sagu di Irian jaya, dan beberapa sumber karbohidrat utama di beberapa negara masih
diperoleh langsung dari alam . Nilai komponen keanekaragaman hayati yang dibudidayakan jauh lebih besar lagi.
Pertanian menyumbang sekitar 32 persen dari GDP negara-negara berkembang. Perdagangan produk pertanian pada
tahun 1989 mencapai 3 triliyun dolar. Komponen keanekaragaman hayati juga penting bagi kesehatan manusia. Sebelum
industri sintesa muncul, semua bahan obat-obatan diperoleh dari alam, dan bahkan sekarang bahan-bahan alami ini
masih vital. Obat-obatan tradisional mendukung pemeliharaan kesehatan bagi sekitar 80 % penduduk negara
berkembang, atau lebih dari tiga milyar jiwa secara keseluruhan. Pengobatan tradisional saat ini di dorong
perkembangannya oleh Badan Kesehatan Dunia WHO, dan juga di banyak negara,termasuk negara maju. Demikian
juga untuk pengobatan modern, seperempat dari resep obat-obatan yang di berikan Amerika Serikat mengandung bahan
aktif yang diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, dan lebih dari 3000 antibiotik, tennasuk penisilin dan tetrasiklin,
diperoleh dari mikroorganisma. Siklosporin, di kembangkan dari suatu kapang tanah, merupakan penemuan
revolusioner bagi transplantasi jaringan manusia, seperti untuk jantung dan ginjal, karena mampu menekan efek
penolakan tubuh atas organ baru. Aspirin dan banyak obat-obatan lainnya yang sekarang mampu disintesakan kimiawi,
JURNAL ILMIAH SIMANTEK Vol. 3 No. 1
ISSN. 2550-0414 Februari 2019
pertama kali diekstraksi dari tumbuhan liar. Senyawa-senyawa yang diekstraksi dari tumbuhan, mikroba dan hewan
merupakan komponen dalam perumusan 20 obat-obatan terlaris di Amerika yang mencapai angka perdagangan sebesar
6 milyar dolar pada tahun 1988.Komponen keanekaragaman hayati juga mempunyai fungsi sebagai komoditi
pariwisata. Diseluruh dunia, pariwisata alam menghasilkan sekitar 2 hingga 12 milyar dolar pendapatan setiap tahun.
Selain fungsi ekonomi seperti tersebut diatas, keanekeragaman hayati mempunyai fungsi sosial dan
ekologis. Fungsi sosial keanekaragaman hayati adalah memberikan kesempatan atau lapangan kerja, bagian dari
elemen spiritual masyarakat yang membentuk budaya setempat, serta membentuk jati diri masyarakat Nilai spiritual dan
aspirasi dari fungsi sosial ini juga mempengaruhi atau meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat Fungsi ekologis
keanekaragaman hayati berkaitan dengan proses-proses ekologis keaneka ragaman hayati, yaitu proses
pertumbuhan, perkembangbiakan, danevolusi. Tumbuhan menghasilkan oksigen dan menyaring polutan udara,
memberikan rnutu udara yang diperukan untuk pernafasan manusia serta makhlluk hidup lainnya. Proses
mikroorganisme tanah memperbaiki kondisj kimiawi dan biologis tanah, struktur tanah serta kesuburan tanah secara
umum, serta proses-proses lainnya mendukung kehidupan manusia dalam hal memberikan kualitas kehidupan yang lebih
baik.Fungsi, jasa dan produk komponen keanekaragaman hayati diatas, serta besarnya nilai ekonomi yang dihasilkan
tidak akan dapat diperoleh secara lestari jika sumber dayanya sendiri tidak dikelola secara lestari. Dari gambaran di atas,
dapat di ketahui bahwa keanekaragaman hayati berperan sangat penting dan vital untuk menjamin kehidupan dan
kesejahteraan umat manusia. Mulai dari mutu udara, mutu air, mutu tanah, dan mutu Ungkungan secara keseluruhan,
hingga untuk pemenuhan kebutuhan dasar manusia, semuanya tergantung secara langsung maupun tak
langsung pada keanekaragaman hayati.

4. Kesimpulan
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut disebut. dengan sebutan
keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda.
Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari
makhluk hidup lainnya. Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor Ungkungan.
Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup. Kegiatan
manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman
Ungkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga, dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya
penghijauan,pembuatan taman kota, dan pemuliaan. Keragaman hayati merupakan komponen penyusun
ekosistem alam yang mempunyai peran sangat besar baik ditinjau dari segi ekologis, sosial, ekonomis maupun
budaya.Perubahan ekologis, sosial, ekonomi dan budaya akan terjadi bila dalam perjalanan sejarah keragaman
hayati terancam dan berubah menjadi keseragaman hayati. Teknologi yang berkembang yang diilhamj
oleh keragaman hayati hendaknya digunakan semaksimal mungkin urttuk melestarikan keragaman hayati itu
sendiri, bukan sebaliknya menghancurkan keragaman hayati. Pemanfaatan keanekaragaman hayati
bagimasyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan manfaat yang berkelajutan adalah
manfaat yang tidak hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Natural Resource Management. (On-line)
http:/ /www, wikipedia.org./natural-resource-management [diakses tanggal 18Mei2012]
Anonim. 2012. Bab 32: Perbaikan Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Pelestarian Fungsi
Lingkungan Hidup. (On-line)
http://www.batan.go.id/ref utama/r pjm. bab 32.pdf [diakses tanggal 7 Juni 2012]
Kuncoro, Mudrajad. 2002. Ekonomika Pembangunan: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP SUM YKPN
Stviva, V. 1994. Keragaman Hayati : Dari bioimperialisme ke biodemokrasi. PT. Gramedia.
Sutikno & Maryunani. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam. Malang: Badan Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai