Anda di halaman 1dari 13

RANAH KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK

PENGERTIAN DAN CONTOH RANAH PSIKOMOTORIK YANG


TERMASUK KATEGORI PERSEPSI, KESIAPAN, MEKANISME,
RESPON YANG KOMPLEKS, PENYESUAIAN YANG KOMPLEKS, DAN
PEMERANAN BESERTAA CONTOH ALAT UKUR KOMPETENSI
PSIKOMOTORIK

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Sistem
Evaluasi

Dosen Pengampu: Wiwin Astuti, M.Pd.

Disusun oleh:

1. Hamam Al Harist (183111091)


2. Afifah Zulfatuzzaqiyah (183111126)
3. Aisyiah Riska Rahmawati (183111128)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamiin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu


Wa Ta’ala atas Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pengertian dan Contoh Ranah Psikomotorik yang Termasuk Kategori Persepsi,
Kesiapan, Mekanisme, Respon yang Kompleks, Penyesuaian yang Kompleks dan
Mencipta Beserta Alat Ukur Kompetensi Psikomotorik”. Penyusunan makalah ini
tidak mungkin terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Dengan rasa tullus ikhlas dan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Wiwin Astuti, M.Pd. selaku dosen pengampu Pengembangan sistem
Evaluasi.
2. Teman- teman yang senantiasa memberikan dukungan dalam pembuatan
makalah ini.
3. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu segala pendapat, saran, ulasan, dan kritik senantiasa penulis harapkan dari
pembaca untuk perbaikan makalah dan penyampaian materi.

Surakarta, 1 Maret 2020

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................ 3

B. Rumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan ............................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ranah Psikomotorik....................................... 4


B. Karakteristik ranah penilaian psikomotorik....................... 6
C. Contoh Ranah Psikomotorik........................................... 6
D. Alat Ukur Kompetensi Motorik......................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................... 11

B. Saran ................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pendidikan, ada tiga faktor yang terkait sangat erat satu
sama lain, yaitu tujuan, proses pembelajaran dan evaluasi. Tujuan menjadi
titik tolak dan acuan bagi proses pembelajaran dan evaluasi. Proses
pembelajaran menentukan apakah tujuan pendidikan tersebut tercapai atau
tidak. Dengan adanya evaluasi yang baik tujuan pendidikan dan
pembelajaran dapat diketahui hasilnya.

Tujuan dan evaluasi pendidikan di tanah air sekarang ini, biasanya


mengikuti taksonomi atau ranah yang dikembangkan oleh B.S . Bloom.
Menurut taksnomi tersebut, tujuan pendidikan di klasifikasikan ke dalam
tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun pada
kenyataanya, pendidikan sekarang terjebak pada ranah kognitif baik dalam
tujuan, proses pembelajaran maupun evaluasinya. Hal ini bisa jadi karena
lemahnya pemahaman terhadap ranah afektif dan psikomotor, disamping
pengembangan alat ukur dan pengukuran terhadap hasil belajar dalam dua
ranah tersebut. Oleh sebab itulah makalah ini disusun.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Ranah Psikomotor?
2. Apa karakteristik ranah penilaian psikomotorik
3. Apa Saja Contoh Ranah Psikomotorik?
4. Apa Alat Ukur Kompetensi Psikomotorik?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Pengertian Ranah Psikomotorik
2. Mengetahui karakteristik ranah penilaian psikomotorik
3. Mengetahui Contoh Ranah Psikomotorik
4. Mengetahui Alat Ukur Kompetensi Motorik

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotor adalah ranah yang sangat berkaitan dengan


keterampilan (skill) setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang
dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu. Psikomotor
berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui
keterampilan (skill) sebagai hasil dari tercapainya kompetensi
pengetahuan. 1

R.H Dave (1970) membagi tahapan hasil belajar ranah psikomotor


menjadi lima tahap yaitu:2

No. Kategori Contoh dan kata kunci


1. Imitasi Contoh: Menyalin karya seni,
Mengamati dan mepraktikkan melaksanakan sesuatu keterampilan
perilaku seperti yang pernah sambil melihat demontrasi
dilakukan orang lain.
Kata kunci: menyalin, meniru,
mengikuti, mengulangi,
menduplikasi, mereproduksi,
melacak.
2. Manipulasi Contoh: Mampu melakukan
Mampu melakukan tindakan keterampilannya sendiri setelah
tertentu dengan mengingat atau membaca suatu pelajaran atau
mengikuti perintah/ prosedur. memperoleh pelajaran.

1
Agus Dudung, Penilaian Psikomotor, (Depok: KARIMA, 2018), hlm. 41
2
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2014), hlm. 211

4
Kata kunci: bertindak, melaksanakan,
melakukan.
3. Presisi Contoh: Mengerjakan dan
Menghaluskan, menjadi lebih tepat. mengerjakan ulang sesuatu.
Melakukan suatu keterampilan Melaksanakan keterampilan atau
dengan ketepatan yang tinggi. sesuatu tugas tanpa bantuan.
Mendemonstrasikan sesuatu tugas
dihadapan pemula.

Kata kunci: mengalibrasi,


mendemonstrasikan, menguasai,
menyempurnakan.
4. Artikulasi Contoh: Mengombinasikan sederetan
Mengoordinasikan dan keterampilan untuk menghasilkan
mengadaptasikan sederetan suatu video yang melibatkan musik,
kegiatan untuk meraih keselarasan drama, warna, suara, dan lain- lain.
dan konsistensi internal.
Kata kunci: Mengadaptasikan,
mengontruksikan, menciptakan,
memodifikasi.
5. Naturalisasi Contoh: Manuver sebuah mobil
Menguasai kinerja tingkat tinggi dalam suatu area parkir yang sudah
sehingga menjadi alamiah tanpa penuh sesak, menjalankan komputer
harus berpikir jauh tentang hal secara cepat dan akurat,
tersebut. menunjukkan kinerja yang tinggi
selama memainkan piano.

Kata kunci: merancang,


mengembangkan.

5
B. Karakteristik Ranah Penilaian Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik,


misalnya menulis, memukul, melompat, dan lain sebagainya. Oleh
karenanya ranah psikomotorik mempunyai karakteristik:

1. Gerakan Refleks (gerakan tidak disadari).


2. Gerakan dasar (basic fundamental movements), yaitu gerakan yang
muncul tanpa latihan tapi dpat diperhalus melalui praktik.
3. Gerakan perseptual (perceptual ability), adalah gabungan dari
kemampuan perseptual dan fungsi gerak.
4. Gerakan kemampuan fisik (psysical abilities), gerak yang lebih
efisien, berkembang melalui kematangan dalam belajar.
5. Gerakan terampil (skilled movements), gerakan yang dapat mengontrol
berbagai tingkatan gerak, terampil, tangkas, cekatan, melakukan gerak
yang sulit dan rumit (kompleks).
6. Geraka indah dan kreatif (non discursive communication),
mengomunikasikan perasaan melalui gerakan.3

C. Contoh Tingkatan Ranah Psikomotorik

Elizabeth Simpson (1972) yang menambahkan dua kategori dalam


ranah psikomotorik yaitu persepsi dan kesiapan. Kemudian Simpson
membagi tahapan hasil belajar ranah psikomotor menjadi tujuh tahap,
persepsi (perception), kesiapan (set), mekanisme (mechanism), respon
yang kompleks (complex overt response), penyesuaian yang kompleks
(guided response), dan mencipta.

1. Persepsi
Persepsi yaitu kesadaran, kemampuan menggunakan ingatan
untuk memandu kegiatan fisik. Kemampuan untuk menggunakan
isyarat indra untuk memandu aktivitas motorik. Contoh: mendeteksi

3
Fatih Arifah dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta: Mentari Pustaka, 2012), hlm. 134

6
petunjuk non- verbal, memperkirakan di mana sebuah bola akan
mendarat setelah dilemparkan dan kemudian bergerak ke arah lokasi
yang benar tepat tempat mendaratnya bola untuk menangkapnya,
mengatur panas sebuah kompor dengan memperbaiki suhunya dengan
cara membaui dan merasakan makanan yang dimasak.4
2. Kesiapan
Kesiapan yaitu kesiapan seorang pelajar untuk bertindak.
Kesiapan ini termasuk kesiapan mental, fisik, dan emosi. Kadang-
kadang disebut sebagai mindset. Contoh: mengetahui dan bertindak
dalam proses manufaktur sesuai prosedur, mengenali kemampuan dan
keterbatasan seseorang, menunjukkan keinginan untuk belajar suatu
proses yaang baru.
3. Mekanisme
Mekanisme merupakan gerakan-gerakan yang dilakukan
dengan penuh keyakinan dan kecakapan. Hal ini mencangkup
kemampuan seseorang untuk melakukan suatu rangkaian gerakan
dengan lancar, karena sudah terlatih. Contoh: disaat memperbaiki
sesuatu yang rusak, misalnya memperbaiki komputer yang rusak dan
membenahi dengan keyakinan dan kecakapan.5
4. Respon yang kompleks
Respon yang kompleks merupakan suatu kemampuan untuk
melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap
dan dilakukan secara lancar, tepat, dan efisien. Kecakapan gerakan ini
diindikasikan oleh kinerja yang cepat dan akurat. Contoh: bongkar
pasang peralatan dengan tepat, mengoperasikan komputer dengan
cepat dan akurat.6

4
Ismet Basuki dan, Asessmen Pembelajaran..., hlm. 214
5
Anisah Firdaus, Taksonomi Bloom (Ranah Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik), Diakses
dari http://contohmakalahpai.blogspot.com/2015/05/makalah-model-model-
pengembangan.html?m=1, Pada Tanggal 04 Maret 2020 Pukul 09.21
6
Ismet Basuki dan, Asessmen Pembelajaran..., hlm. 215

7
5. Penyesuaian yang kompleks
Penyesuaian yang kompleks merupakan suatu ketrampilan
yang dikembangkan dengan baik sehingga seseorang dapat
memodifikasi pola-pola gerakan untuk menyesuaikan situasi tertentu.
Contoh: memodifikasi suatu tugas untuk memenuhi kebutuhan
pembelajaran.
6. Mencipta
Kemampuan yang menunjukkan untuk melahirkan pola
gerakan baru atas dasar prakarasa atau inisiatif sendiri. Sesuai dengan
kondisi atau situasi tertentu, dan juga kemampuan mengatasi masalah
dengan mengeksplorasi kreativitas diri. Hasil belajar menekankan
kepada kreativitas yang berkembang baik. Misalnya membuat
keterampilan baru, kreativitas baru, kreasi tari baru, formula baru,
produk baru, dsb.

D. Alat ukur kompetensi Psikomotorik


Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang
pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan
kekuatan fisik. Penilaian psikomotorik dapat di lakukan dengan
menggunakan observasi atau pengamatan. Observasi sebagai alat penilaian
banyak di gunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses
terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Dengan kata lain, observasi
dapat mengtukur atau menilai hasil dan proses belajar atau psikomotorik.
Misalnya tingkah laku peserta didik ketika praktik, kegiatan diskusi
peserta didik, partisipasi peserta didik dalam simulasi, dan penggunaan
alins ketika belajar.
Observasi di lakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung.
pengamat terlebih dahulu harus menetapkan kisi-kisi tingkah laku apa
yang hendak di observasinya, lalu di buat pedoman agar memudahkan
dalam pengisian observasi. Pengisian hasil observasi dalam pedoman yang

8
di buat sebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai
tingkah laku yang tampak untuk observasi, bisa pula dalam bentuk
member tanda cek pada kolom jawaban hasil observasi.
Tes untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk
mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah di kuasai
oleh peserta didik. Tes tersebut dapat berupa tes simulasi, dan tes untuk
kerja.
1. Tes simulasi
Kegiatan psikomotorik yang di lakukan melalui tes ini, jika
tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat di pakai untuk
memperagakan penampilan peserta didik, sehingga peserta didik dapat
di nilai tentang penguasaan keterampilan dengan bantuan peralatan
tiruan atau berperaga seolah-olah menggunakan suatu alat yang
sebenarnya.
2. Tes untuk kerja (work sample)
Kegiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini,
dilakukan dengan sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui
apakah peserta didik sudah menguasai/terampil menggunakan alat
tersebut. Misalnya dalam melakukan praktik pengaturan lalu lintas di
lapangan yang sebenarnya.
Tes simulasi dan tes untuk kerja, semuanya dapat diperoleh
dengan observasi langsung ketika peserta didik melakukan kegiatan
pembelajaran. Berikut adalah contoh-contoh alat ukur yang digunakan
untuk mengamati unjuk kerja peserta didik, sebagai berikut:7
1. Daftar Cek (Check List).
Dalam penggunakan daftar cek ini, berfungsi untuk mengukur
hasil belajar berupa produk, prosedur, maupun proses yang dirinci ke
dalam komponen-komponen yang lebih kecil, dan terdefinisi secara
operasional dan sangat spesifik. Daftar cek dapat berupa daftar
7
Melda Syahputri, Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik (Evaluasi), Diakses
dari http://meldasyahputri.blogspot.com/2015/11/ranah-penilaian-kognitif-afektif-
dan.html?m=1, Pada Tanggal 04 Maret 2020 Pukul 10.11

9
pertanyaan, atau pernyataan yang jawabannya tinggal memberi
centang pada jawaban yang sesuai dengan aspek yang diamati.
Misalnya dengan mencentang salah satu dari pilihan benar atau salah.
2. Skala penilaian (Rating Scale).
Dalam penggunakan skala penilaian memungkinkan penilai
memberikan nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu.
Karena pemberian nilai secara kontinu di mana pilihan kategori nilai
lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna, sampai
sangat sempurna. Misalnya: 1 = Sangat tidak baik, 2 = Tidak baik, 3 =
baik, 4 sangat baik.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesipulan
Ranah psikomotor adalah ranah yang sangat berkaitan dengan
keterampilan (skill) setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Karakteristik ranah penilaian psikomotorik, antaranya: Gerakan
Refleks, Gerakan dasar, Gerakan perseptual, Gerakan kemampuan fisik,
Gerakan terampil, dan Geraka indah dan kreatif. Hasil belajar ranah
psikomotor menjadi tujuh tahap, antaranya: persepsi (perception),
kesiapan (set), mekanisme (mechanism), respon yang kompleks (complex
overt response), penyesuaian yang kompleks (guided response), dan
mencipta. Observasi sebagai alat penilaian banyak di gunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan
yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan. Dengan kata lain, observasi dapat mengtukur atau menilai
hasil dan proses belajar atau psikomotorik. Misalnya tingkah laku peserta
didik ketika praktik, kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta
didik dalam simulasi, dan penggunaan alins ketika belajar.

B. Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun. Untuk informasi lebih jelas pembaca
harus lebih giat membaca buku dan mencari informasi tentang sumber dan
unsur hukum pidana Islam.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifah, Fatih dkk. 2012. Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: Mentari Pustaka

Basuki, Ismet dan Hariyanto. 2014. Assesmen Pembelajaran, Bandung: Remaja


Rosdakarya

Dudung, Agus. 2018. Penilaian Psikomotor, Depok: Karima

Firdaus, Anisah. Taksonomi Bloom (Ranah Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik).


Diakses dari http://contohmakalahpai.blogspot.com/2015/05/makalah-
model-model-pengembangan.html?m=1 Pada Tanggal 04 Maret 2020
Pukul 09.21

Syahputri, Melda. Ranah Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik


(Evaluasi). Diakses dari
http://meldasyahputri.blogspot.com/2015/11/ranah-penilaian-kognitif-
afektif-dan.html?m=1. Pada Tanggal 04 Maret 2020 Pukul 10.11

12

Anda mungkin juga menyukai