Anda di halaman 1dari 14

PENGENALAN ALAT LABORATORIUM EKOLOGI

Lucke Dwynata Runtu1, Rahmat Taufiq MA, S,Si. M,IL2, Eva Zakiyah3
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Email: lickeruntu@yahoo.com

Abstrak: Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan makhluk hidup dengan
lingkungannya. Dalam hal ini ruang lingkup pengamatan ekologi lebih banyak di lingkungan. Untuk
pengamatan tersebut diperlukan alat-alat. Alat - alat yang digunakan dalam ekologi mempunyai
fungsi dan cara kerja yang berbeda. Tujuan dari praktikum ini ialah mengenal alat-alat ekologi dan
mengetahui nama, fungsi, dan cara penggunaan dari setiap alat tersebut. Metode yang kami gunakan
yaitu peragaan cara kerja alat diperhatikan. Selanjutnya, alat-alat tersebut dipraktekan cara
penggunaannya ataupun cara pemasangannya. Pada praktikum kali ini kita dapat mengetahui fungsi
dari alat-alat yang digunakan dalam praktikum ekologi terrestrial, seperti: hygrometer, anemometer,
pH meter, lux meter,clinometer, soil tester, DOmeter, dan teleskop. Masing-masing alat tersebut
memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.

Key word: Anemometer, Clinometer, Ekologi, Luxmeter, pH meter,


hipotesis dari fenomena-fenomena
I. PENDAHULUAN ekologis (Campbell, 2000).
Pada kenyataannya, makhluk hidup Ekologi mempunyai tingkatan
tidak dapat lepas dari lingkungannya, pengkajian yaitu unsure biotik dan
baik itu makhluk hidup lainnya abiotik. Lingkungan meliputi
(biotik) maupun makhluk tak hidup komponen abiotik seperti suhu, udara,
(abiotik). Dengan interaksi antara cahaya, dan nutrient. Yang juga
kedua komponen tersebut, ekosistem penting pengaruhnya kepada
akan selalu tumbuh berkembang organisme adalah komponen biotik
sehingga menimbulkan perubahan yakni semua organisme lain yang
ekosistem (Sulistyorini, 2009 ). merupakan bagian dari lingkungan
Di dalam lingkungan terjadi interaksi suatu individu (Campbell, 2000).
kisaran yang luas dan kompleks. Ekologi merupakan ilmu yang
Ekologi merupakan cabang ilmu mempelajari tentang hubungan
biologi yang menggabungkan makhluk hidup dengan lingkungannya.
pendekatan hipotesis deduktif, yang Dalam hal ini ruang lingkup
menggunakan pengamatan dan pengamatan ekologi lebih banyak di
eksperimen untuk menguji penjelasan lingkungan. Berbagai faktor
lingkungan yang berpengaruh terhadap
kehidupan suatu makhluk akan di penelitian data yang diperoleh akan
amati. Untuk pengamatan tersebut benar pula (Soetarto, 2008).
diperlukan alat-alat. Alat - alat yang Klinometer merupakan alat sederhana
digunakan dalam ekologi mempunyai yang digunakan untuk mengukur sudut
fungsi dan cara kerja yang berbeda. elevasi yang dibentuk antara garis
Oleh karena itu perlu adanya datar dengan sebuah garis yang
pengenalan alat-alat yang meliputi menghubungkan sebuah titik pada
fungsi atau kegunaan alat, cara garis datar tersebut dengan titik
pemakaian dan prinsip kerja. Sehingga puncak (ujung) suatu obyek. Pada
ketika praktikum di lapangan terapannya, alat ini dapat digunakan
mahasiswa mampu menggunakan alat- pada pekerjaan pengukuran tinggi
alat dengan benar dan tepat. (atau panjang) suatu obyek dengan
Kesesuaian dan cara pemakaian alat memanfaatkan sudut elevasi
akan sangat berpengaruh pada data (Putra,2012)
yang diambil (Wirakusumah, 2003). Saringan bertingkat adalah alat yang
Pengenalan alat-alat laboratorium digunakan untuk mengukur ukuran
penting dilakukan untuk keselamatan tanah dengan cara mengayak tanah.
kerja saat melakukan penelitain. Alat- Prinsip kerja alat ini adalah dengan
alat laboratorium biasanya dapat rusak memanfaatkan masa tanah atau berat
atau bahkan berbahaya jika tanah itu sendiri. Tanah yang ukuran
penggunaannya tidak sesuai dengan atau beratnya lebih kecil atau halus
prosedur. Sebab pentingnya dilakukan maka akan lolos/tersaring ke saringan
pengenalan alat-alat laboratorium yang ukurannya lebih kecil, sebaliknya
adalah agar dapat diketahui cara-cara jika ukuran tanah besar, maka tanah
penggunaan alat tersebut dengan baik tidak akan tersaring. Setiap saringan
dan benar, sehingga kesalahan memiliki ukuran yang berbeda-beda,
prosedur pemakaian alat dapat yaitu 630 µm, 0,200 mm dan 0,063
diminimalisir sedikit mungkin. Hal ini mm. Ukuran itu yang menunjukkan
penting supaya saat melakukan bahwa tanah yang tersaring memiliki
ukuran sesuai dengan masing-masing
saringan (Tim Dosen Jurusan Tanah menunjukkan zat tersebut memiliki
Universitas Brawijaya, 2012). sifat asam sedangkan nilai pH > 7.5
Anemometer merupakan sebuah menunjukkan zat tersebut memiliki
perangkat yang dapat mendeteksi sifat basa. pH 0 menunjukkan derajat
kecepatan angin. Perangkat ini salah keasaman yang tinggi, dan pH 14
satunya digunakan oleh Badan menunjukkan derajat kebasaan
Meteorologi Klimatologi dan tertinggi
Geofisika (BMKG) untuk mendeteksi Tujuan dari praktikum ini ialah
kecepatan angin. Kecepatan angin mengenal alat-alat ekologi dan
dapat diklasifikasikan berdasarkan mengetahui nama, fungsi, dan cara
Skala Beaufort. Anemometer belum penggunaan dari setiap alat tersebut.
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat
II. METODE KERJA
untuk aplikasi di rumah. Hal ini
disebabkan oleh harga 3yang mahal
2.1 Alat dan Bahan
dan kurangnya tingkat kebutuhan
Pada praktikum kali ini alat yang
masyarakat akan alat ini (Mahar,
digunakan adalah anemometer, soil
2017).
tester, pH meter, lux meter,higrometer,
PH adalah derajat keasaman yang
klinometer, kompas, meteran, DO
digunakan untuk menyatakan tingkat
meter, saringan bertingkat, hagameter,
keasaman atau kebasaan yang dimiliki
termometer digital, dan teleskop.
oleh suatu larutan. Konsep pH pertama
2.2 Cara Kerja
kali diperkenalkan oleh kimiawan
Alat dan bahan disiapkan terlebih
Denmark Søren Peder Lauritz
dahulu. Kemudian, peragaan cara kerja
Sørensen pada tahun 1909. Alat ukur
alat diperhatikan. Selanjutnya, alat-alat
keasaman pada air tersebut digunakan
tersebut dipraktekan cara
untuk mengukur kandungan pH atau
penggunaannya ataupun cara
kadar keasaman pada air mulai dari pH
pemasangannya.
0 sampai pH 14. Dimana pH normal
III. HASIL PENGAMATAN
memiliki nilai 6.5 hingga 7.5
Pada praktikum kali ini kami
sementara bila nilai pH < 6.5
membahas tentang pengenalan alat-
alat laboratorium ekologi terestrial melalui celah pada kaca pembesar
tentang nama, fungsi, cara setelah itu miringkan kaca pembesar
penggunaan, serta perawatannya. Alat kira-kira bersudut 50o dengan kaca
tersebut yaitu kompas, soil tester, dial. Kaca pembesar tersebut berfungsi
hygrometer, anemometer, meteran, membidik sasaran dan mengintai
clinometer, luxmeter, DOmeter, pH derajat kompas pada dial. Apabila visir
meter, GPS, dan teleskop. diragukan karena kurang jelas terlihat
1. Kompas dari kaca pembesar, luruskan garis
Foto yang terdapat pada tutup dial kearah
visir, searah dengan sasaran bidik agar
mudah terlihat melalui kaca pembesar.
Apabila sasaran bidik 40o maka
bidiklah ke arah 40o. Sebelum menuju
sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik
sasaran sepanjang jalur 40 (Izzuddin,
A. 2013).
(Dok.pribadi.2019)
Setelah digunakan, kompas disimpan
Ket:Kompas ditempat aman dan kering. Jangan
sampai jatuh dan dibiarkan basah bila
terkena air. Selalu cek arah jarum pada
kompas. Pastikam layar selalu bersih
Kompas adalah alat untuk mengetahui
dari noda agar hasilnya jelas terlihat.
besar sudut suatu objek medan
2. Meteran
terhadap arah utara magnetis bumi
Foto
secara akurat.
Cara penggunaan kompas sebagai
berikut : Letakkan kompas diatas
permukaan yang datar, setelah jarum
kompas tidak bergerak maka jarum
tersebut akan menunjukkan arah utara
magnet. Bidik sasaran melalui visir,
a

berikut: a. Lakukan oleh 2 orang b.


Seorang memegang ujung awal dan
meletakan angka nol meteran di titik
yang pertama c. Seorang lagi
memegang rol meter menuju ke titik
pengukuran lainnya, tarik meteran
selurus mungkin dan letakan meteran
di titik yang dituju dan baca angka
meteran yang tepat di titik tersebut.
Sedangkan, cara merawat meteran
(Dok.pribadi. 2019) ialah guluangan meteran pada rolnya
Ket: Meteran perlu diminyaki agar tidak berkarat
dan mudah digulung kedalam atau
ditari keluar, Meminyaki alat pemutar

Kegunaan utama atau yang umum dari rolnya, Selalu dalam keadaan bersih

meteran ini adalah untuk mengukur ( Nawawi, G. 2001).

jarak atau panjang. Kegunaan lain 3. Soil Tester

yang juga pada dasarnya adalah Foto

melakukan pengukuran jarak, antara


lain (1) mengukur sudut baik sudut
horizontal maupun sudut vertikal atau
lereng, (2) membuat sudut siku-siku,
dan (3) membuat lingkaran. Cara
menggunakan meteran relatif
sederhana, cukup dengan
merentangkan meteran ini dari ujung
satu ke ujung lain dari objek yang
diukur. Namun demikian untuk hasil
yang lebih akurat cara menggunkan
alat ini sebaiknya dilakukan sebagai
b
.

(Dok.pribadi.2019)

(Dok.pribadi.2019)

Ket: Ket: GPS


a. Soil Tester Manual
b. Soil Tester Manual

Soil tester adalah alat untuk mengukur Alat navigasi tersebut dapat digunakan
pH dan kelembapan tanah. Cara sebagai alat untuk menunjukkan arah
pemakaiannya adalah menancapkan mata angin maupun sebagai alat untuk
ujung alat ke tanah yang ingin diukur, menentukan koordinat suatu lokasi
kemudian tekan tombol dengan lama (Rimadhani, 2015). Secara umum cara
untuk mengukur pH tanah dan dengan kerja GPS sebagai berikut: memakai
tidak menekan tombol untuk perhitungan "triangulation" dari satelit.
mengukur kelembapan tanah. Liat Untuk perhitungan "triangulation"
penunjuk pada soil tester. Nilai yang di GPS mengukur jarak
atas menunjukkan nilai pH tanah 1-14 menggunakantravel time sinyal radio.
dan nilai yang di bawah menunjukkan Untuk mengukur travel time, GPS
nilai kelembapan tanah (dalam %). memerlukan memerlukan akurasi
Setelah digunakan, segera dibersihkan waktu yang tinggi. Untuk perhitungan
dan disimpan dengan benar. jarak, pastikan posisi satelit dan
4. GPS ketingian padaorbitnya. Menggoreksi
Foto delay sinyal waktu perjalanan di
atmosfer sampai diterima reciever.
a.b.

Bersihkan GPS secara berkala setelah


digunakan. Bila GPS sedang tidak
digunakan maka sebaiknya: Keluarkan
baterai GPS dari GPS. Simpan GPS
dalam wadah kedap udara, lebih baik
dalam wadah tersebut juga diletakkan
silica gel. Jangan disimpan pada suhu
diatas 70° C atau dibawah -15°.
5. Higrometer

Foto (Dok.pribadi.2019)
Ket:
a. Higrometer dengan ditempel
b.Higrometer dengan diputar

Hygrometer mempunyai prinsip kerja


yaitu dengan menggunakan dua
thermometer. Thermometer pertama
dipergunakan untuk mengukur suhu
udara biasa dan yang kedua untuk
mengukur suhu udara jenuh/lembab
(bagian bawah thermometer diliputi
kain/kapas yang basah). Thermometer
Bola Kering: tabung air raksa
dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya.
Thermometer Bola Basah: tabung air
raksa dibasahi agar suhu yang terukur
adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu;
suhu yang diperlukan agar uap air dengan mengelap menggunakan lap
dapat berkondensasi. bersih/tissue.
Higrometer terdapat dua skala, yang 6. pH meter
satu menunjukkan kelembaban yang Foto
satu menunjukkan temperatur. Cara
penggunaannya dengan meletakkan di
tempat yang akan diukur
kelembabannya, kemudian tunggu dan
bacalah skalanya. skala kelembaban
biasanya ditandai dengan huruf h dan
kalau suhu dengan derajat celcius. Ada
bentuk higrometer lama yakni
berbentuk bundar atau berupa
termometer yang dipasang didinding.
Cara membacanya juga sama, bisa
dilihat pada raksanya di termometer
satu yang untuk mengukur kelembaban (Dok.pribadi.2019)
Ket: pH meter
dan satu lagi yang mengukur suhu.
yang bundar ya dibaca skalanya.
Perlu diperhatikan pada saat
pengukuran dengan hygrometer
pH adalah derajat keasaman yang
selama pembacaan haruslah diberi
digunakan untuk menyatakan tingkat
aliran udara yang berhembus kearah
keasaman atau kebasaan yang dimiliki
alat tersebut, ini dapat dilakukan
oleh suatu larutan. Prinsip kerja utama
dengan mengipasi alat tersebut dengan
pH meter adalah terletak pada sensor
secarik kertas atau kipas. Sedangkan
probe berupa elektrode kaca (glass
pada slink, alatnya harus diputar.
electrode) dengan jalan mengukur
Pemeriksaan pada hygrometer harus
jumlah ion H3O+ di dalam
dilakukan secara perioduk minimal
larutan.Ujung elektrode kaca adalah
satu bulan sekali. Perawatannya
lapisan kaca setebal 0.1 mm yang
berbentuk bulat (bulb). Bulb ini
dipasangkan dengan silinder kaca non
konduktor atau plastik memanjang,
yang selanjutnya diisi dengan larutan
HCl (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan
HCl, terendam sebuah kawat elektrode
panjang berbahan perak yang pada
permukaannya terbentuk senyawa
setimbang AgCl. Konstannya jumlah
larutan HCl pada sistem ini membuat
elektrode Ag/AgCl memiliki nilai (Dok.pribadi.2019)
potensial stabil. Inti sensor pH terdapat Ket: Anemometer
pada permukaan bulb kaca yang
memiliki kemampuan untuk bertukar
ion positif (H+) dengan larutan terukur Anemometer merupakan sebuah
(Azmi, 2016). perangkat yang dapat mendeteksi
pH ini tidak boleh digunakan untuk kecepatan angin9(Mahar, 2017). Angin
mengukur cairan air panas dengan mengadakan tekanan yang kuat pada
suhu melebihi suhu kamar dan air bagian tekanan yang kuat pada baling-
dingin dengan suhu melebihi suhu baling yang berbentuk cekung
kamar karena pengukuran menjadi tida (mangkuk). Bagian yang cekung akan
akurat. Jenis air atau cairan lainnya berputar satu arah. Poros yang berputar
yang tidak dalam range pengukuran dihubungkan dengan dinamo kecil.
dari spesifikasi alat ini. Bila baling-baling berputar maka
7. Anemometer terjadi arus listrik yang besarnya
Foto sebanding dengan kecepatan putaran.
Besarnya arus listrik dihubungkan
dengan galvanometer yang telah ditera
dengan satuan kecepatan dalam alat harus dipasang pada jarak 10 x
knots,m/s,km/h,dan beaufort. tinggi faktor penghalang seperti
Berikut contoh perhitungan sederhana adanya bangunan atau pohon.
kecepatan angin yang diukur dengan Sebagian besar Anemometer ini
anemometer tiga mangkok. Panjang umumnya tidak dapat merekam
lingkaran susunan mangkok-mangkok kecepatan angin dibawah 1-2 mil/jam
adalah 3 m, dan susunan itu pada suatu karena ada faktor gesekan apa awal
waktu berputar 20 kali dalam waktu 10 putaran.
detik, maka kecepatan angin dapat Disarankan untuk melakukan
dihitung : [(20x3)/10 m = 6 m/dt] pemeriksaan cup anemometer dan
Untuk memudahkan menghitung vane setiap tahun. Jika cup/vane tidak
putaran dari pada piringan anemometer berotasi dengan lancar atau
maka salah satu mangkok diberi warna menciptakan suara yang berisik, harus
lain. diganti dengan yang baru.
Sehubungan dengan karena adanya 8. DO meter
perbedaan kecepatan angin dari Foto
berbagai ketinggian yang berbeda,
maka tinggi pemasangan anemometer
ini biasanya disesuaikan dengan tujuan
atau kegunaannya. Untuk bidang
agroklimatologi dipasang dengan
ketinggian sensor (mangkok) 2 meter
di atas permukaan tanah. Untuk
mengumpulkan data penunjang bagi
pengukuran penguapan Panci Kelas A,
dipasang anemometer setinggi 0,5 m. (Dok.pribadi.2019)
Ket: DO meter
Di lapangan terbang pemasangan
umumnya setinggi 10 m. Dipasang
didaerah terbuka pada pancang yang
cukup kuat. Untuk keperluan navigasi
DO meter ialah alat yang digunakan Ket: Luxmeter
untuk mengukur kadar oksigen dalam
air dengan satuan %. Cara
penggunaan: 1) Mengkalibrasi alat
pada skala nol. 2) Kemudian Lux meter merupakan alat untuk
memasukkan probe DO meter ke mengukur intensitas cahaya. Beberapa
dalam permukaan air/larutan yang lux meter dilengkapi dengan memori
diukur kadar O2-nya. 3) internal . Pengukuran intensitas cahaya
Membiarkan beberapa saat dan melihat dengan lux meter ini, menjadi lebih
angka yang ditunjukkan oleh alat. penting dalam kehidupan sehari- hari
Arus yang terlalu besar atau adanya misalnya dalam Teknik pengukuran
benturan pada alat akan membuat kondisi lingkungan, menemtukan
akurasi alat menjadi rusak sehingga kecerahan layar. koreksi kosinus
perlu dijaga agar alat sensornya tidak mereka dari sudut cahaya insiden Lux
rusak. Bersihkan dan keringkan prop meter ini memiliki memori untuk
setelah digunakan. menyimpan nilai yang terukur, dan
9. Luxmeter perangkat lunak untuk menganalisis
Foto bacaan.
Adapun prosedur penggunaan alat ini
adalah sebagai berikut : Geser tombol
”off/on” kearah On. Pilih kisaran range
yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000
lux atau 50.000 lux) pada tombol
Range. Arahkan sensor cahaya dengan
menggunakan tangan pada permukaan
daerah yang akan diukur kuat
penerangannya. Lihat hasil
pengukuran pada layar panel. Pada
(Dok.pribadi.2019)
tombol range ada yang dinamakan
kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran
pengukauran yaitu 2000, 20.000, merusak alat sensor apabila tidak di
50.000 (lux). Hal tersebut menunjukan tutup.
kisaran angka (batasan pengukuran) 10. Klinometer
yang digunakan pada pengukuran. Foto
Memilih 2000 lux, hanya dapat
dilakukan pengukuran pada kisaran
cahaya kurang dari 2000 lux. Memilih
20.000 lux, berarti pengukuran hanya
dapat dilakukan pada kisaran 2000
sampai 19990 (lux). Memilih 50.000
lux, berarti pengukuran dapat
(Dok.pribadi.2019)
dilakukan pada kisaran 20.000 sampai
dengan 50.000 lux. Jika Ingin Ket: Klinometer
mengukur tingkat kekuatan cahaya
alami lebih baik baik menggunakan
pilihan 2000 lux agar hasil pengukuran
Klinometer adalah alat peraga yang
yang terbaca lebih akurat. Spesifikasi
dipergunakan untuk menentukan besar
ini, tergantung kecangihan alat.
sudut elevasi dalam mengukur tinggi
Apabila dalam pengukuran
obyek secara tidak langsung. Menurut
menggunakan range 0-1999 maka
Putra (2012), cara penggunaan
dalam pembacaan pada layar panel di
klinometer ini adalah letakkan ujung
kalikan 1 lux. Bila menggunakan range
klinometer tepat di depan mata.
2000-19990 dalam membaca hasil
Mengarahkan ujung klinometer yang
pada layar panel dikalikan 10 lux. Bila
lain ke arah objek yang akan dicari
menggunakan range 20.000 sampai
ketinggiannya. Membaca sudut yang
50.000 dalam membaca hasil dikalikan
ditunjukkan oleh benang. Sudut yang
100 lux.
ditunjuk oleh benang tersebut
Alat penutup sensor cahaya tidak
merupakan hasil dari pengukuran.
boleh sampai hilang karena akan
Setelah digunakan, clinometer
e.

dibersihkan a.dan disimpan dengan Cara mengoperasikan dan kalibrasi


d. benar. teleskop yaitu dengan mengkalibrasi
11.. Teleskop finderscope , menggunaan red dot
b.
Foto finder, mengatur keseimbangan
teleskop, mengoperasikan EQ mounth,
c.
memilih dan memasang lensa yang
akan digunakan, memfokuskan
teleskop dengan mengatur pemfokus
sampai gambar pada eyepiece tajam,
mengatur polar dan mengarahkan
teleskop pada objek yang akan
diamati.
Hal-hal yang telah dikerjakan oleh
peneliti dalam perawatan optik (lensa
korektor) yaitu: a) Membersihkan
(Dok.pribadi.2019) dengan alat dan bahan untuk
Ket:
perawatan optik, diantaranya: Alkohol
a. Objective Lens
96%, aqua bidestilata, kapas steril,
b.Tripod
wadah, blower, set lens cleaner, dan
c. Accessory Tray
obeng. b) Setelah permukaan lensa
d. Eyepiece
terkondisikan bersih, menyimpan lensa
e. Finderscope
korektor pada tempat kering dan aman.
13
Teleskop atau teropong adalah sebuah KESIMPULAN
instrumen pengamatan yang berfungsi Pada praktikum kali ini dapat
mengumpulkan radiasi disimpulkan bahwa:
elektromagnetik dan sekaligus 1. Alat-alat yang digunakan pada
membentuk citra dari benda yang laboratorium ekologo tereatrial ialah
diamati. kompas, soil tester, clinometer,
luxmeter, DO meter, pHmeter,
meteran, GPS, anemometer, dan Putra, Sitiatava Rizema. 2012.
teleskop. Berbagai Alat Bantu untuk
2. Setiap alat-alat tersebut memiliki Memudahkan Belajar
fungsi dan cara penggunaannya Matematika. Yogyakarta: Diva
masing-masing sehingga harus Press
digunakan sebaik mungkin agar alat Rimadhani, M.U, Sudarsono. B,
tidak mudah rusak. Sasmito. 2015. " Pembuatan Peta
DAFTAR PUSTAKA Navigasi Sarana Umum Kota
Azmi, Z, SanimaN, Ishak. 2016. Semarang Sebagai Data Peta
“Sistem Penghitung Ph Air Pada Pada GPS Garmin Map." Jurnal
Tambak Ikan Berbasis Geodesi Undip. (4)(1): 53-60.
Mikrokontroller”. Jurnal Ilmiah Soetarto, dan Suharni. 2008. Petunjuk
SAINTIKOM. (15)(2): 101-108 Pratikum mikrobiologi.
Campbell,N.A. 2000. Biologi Edisi Yogyakarta: Umbreit.
Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga Sulistyorini, A. 2009. Biologi 1.
Izzuddin, A. 2013. Ilmu Falak Praktis. Jakarta: Balai Pustaka
Jakarta: Pustaka Rizki Tim Dosen Jurusan Tanah Universitas
Mahar.M.L, Al Tahtawi,A.R, Sudrajat. Brawijaya. 2012. Panduan
2017. “Perancangan dan Praktikum Dasar Ilmu Tanah.
Realisasi Anemometer Digital Malang: Universitas Brawijaya
untuk Aplikasi Sistem Peringatan Press.
Dini”. Jurnal Teknologi Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar -
Rekayasa, (2), (2), :91-96 Dasar Ekologi. UI Press, Jakarta.
Nawawi, G. 2001. Modul Program
Keahlian Mekanisme Pertanian:
Mengoperasikan dan Merawat
Alat Ukur Tanah. Jakarta:
Departemen Pendidikan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai