Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN FISIOLOGI HEWAN

“EFISIENSI METABOLISME HEWAN”

Nama : Nadiyah Farhah Salsabila

Nim : 20031086

Kelompok: 5

Dosen : Dr. Fitri Arsih S.si, M.pd

Asisten : 1. Audy Islami

2. Aditya Willy Putra

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu merumuskan hipotesis setelah mengamati wacana.


2. Mahasiswa mampu mengukur pertambahan berat badan tikus.
3. Mahasiswa mampu memprediksi hubungan jumlah pakan dengan
pertambahan berat badan tikus.
4. Mahasiswa mampu membuat grafik hubungan pertumbuhan berat badan
dengan efisiensi metabolism.
5. Mahasiswa mampu mengomunikasikan hasil pengamatan dalam bentuk
grafik.
6. Mahasiswa mampu menjawab permasalahan melalui analisa penerapan
konsep.

B. WAKTU dan TANGGAL

Hari / Tanggal : Kamis / 14 Oktober 2021


Pukul : 09.41 – 12.20
Tempat : Laboratorium Fisiologi Hewan, FMIPA, UNP

C. DASAR TEORI
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabole yang artinya
"berubah". Metabolisme adalah suatu sifat baru dari kehidupan, yang
muncul dari interaksi spesifik antara molekul-molekul di dalam
lingkungan sel yang teratur dan baik. Metabolisme merupakan
keseluruhan reaksi yang terjadi di dalam sel, meilputi proses penguraian &
sintesis molekul kimia yang menghasilkan & membutuhkan panas (enegi)
serta dikatalisis oleh enzim. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis,
karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim. (Arsih,
2012).
Metabolisme merupakan proses fisiologis yang melibatkan keseluruhan
reaksi biokimia dalam rangka menyusun (anabolisme) atau menguraikan
(katabolisme) berbagai substansi kimiawi yang ada di dalam tubuh seperti
glukosa, lipid, protein, hormon, dan berbagai substansi lainnya. Masing-
masing spesies hewan memiliki laju metabolisme dan tingkat efisiensi
metabolisme yang berbeda sesuai dengan kondisi lingkungan, umur, jenis
makanan, dan faktor genetik dari hewan tersebut. Metabolisme diperlukan
untuk memproduksi energi, membentuk struktur atau meregenerasi struktur
tubuh yang rusak, reproduksi serta menyokong keseimbangan homeostasis
fisiologis tubuh (Riawan, 2016).

Metode gravimetri merupakan metode yang paling sederhana untuk


mengestimasi tingkat efisiensi metabolisme hewan. Penghitungan efisiensi
dilakukan dengan menentukan perkiraan persentase makanan yang diabsorbsi
oleh hewan dari sejumlah makanan yang dikonsumsinya. Hal ini biasanya
sangat tergantung kepada jenis makanan, berat badan individu, jenis kelamin,
umur dan kondisi lingkungan. Efisiensi metabolisme juga dapat diperkirakan
dengan memperhatikan perubahan berat badan hewan. Pertambahan berat
badan idealnya merupakan manifestasi dari hasil pertambahan massa
komponen fisiologis hewan sebagai akibat dari proses metabolisme. (Riawan,
2016).

Pakan untuk mencit dibuat dengan memperhatikan zat-zat gizi yang


terkandung di dalamnya seperti komponen karbohidrat, protein, lemak,
mineral serta nutrien gizi lainnya seperti vitamin yang bisa memenuhi
kebutuhan nutrisi mencit. Mencit yang sedang bunting atau menyusui
memerlukan pakan dalam jumlah yang lebih banyak. Pertimbangan
pemberian pakan mencit ditinjau dari pertumbuhan berat normal mencit
(Nugroho, 2018 : 18-21)
D. ALAT dan BAHAN

 Alat :
1. 2 unit metabolisme cage mencit lengkap,
2. Timbangan,
3. Gelas ukur,
4. Kantong plastik,
5. Sendok kecil,
6. Sarung tangan,
7. Pipet tetes,
8. Dot minum,
9. Mangkok pakan,
10. Pinset.

 Bahan :
1. 4 ekor mencit (musculus),
2. Pakan ( pellet dan beras),
3. Air
E. PROSEDUR KERJA

Siapkan 2 kandang mencit yang dirakit sendiri yang telah diisi sekam

Letakkanlah pakan berupa pelet pada metabolisme cage A dan beras


pada metabolism cage B, masing-masing sebanyak 120 gram dan air
secukupnya (volume yang sama untuk setiap metabolisme cage).

Lakukan penimbangan mencit (musculus) untuk mengetahui berat


awalnya (BO).

Memasukkan mencit ke dalam metabolisme cage masing-masing


sebanyak 2 ekor dan perhatikan kondisi lingkungan selama 6 hari
terutama pencahayaan.

Lakukan penimbangan berat badan mencit, berat pakan yang tersisa dan
berat feses setiap 2 hari. Jangan lupa untuk mengukur suhu setiap
metabolisme cage.

Catatlah pada tabel pengamatan kemudian lakukan perhitungan efisiensi


metabolisme.
F. HASIL PENGAMATAN

Nilai
No Paramater Metabolisme cage A Matabolisme cage B
M1 M2 Suhu M1 M2 Suhu
1. BMO 14,9 18,4 27� � 18,3 30,7 27� �
gr gr gr gr
2. BM1 26 gr 22 gr 27� � 18 gr 20 gr 27� �
(Setelah 2 hari)
3. BM2 24 gr 21 gr 27� � 19 gr 21 gr 27� �
(Setelah 4 hari)
4. BM3 32 gr 27,5 27� � 24,3 27,3 27� �
(Setelah 6 hari) gr gr gr
EM BP Sisa 86 gr 97 gr
(16/10/2021) BP 34 gr 23 gr
konsumsi
BF 5 gr 0,6 gr
EM BP Sisa 6 gr 86 gr
(18/10/2021) BP 25 gr 11 gr
konsumsi
BF 1 gr 0,4 gr
EM BP Sisa 23,3 gr 85,3 gr
(20/10/2021) BP 17,7 gr 0,7 gr
konsumsi
BF 9,8 gr 7 gr
G. PEMBAHASAN

Pada kegiatan ini hewan yang dijadikan sebagai bahan percobaan adalah
mencit dikarenakan mencit mempunyai metabolism yang cepat serta
berproduksi dengan cepat dan memiliki umur pendek, yakni dua hingga tiga
tahun. Sehingga beberapa generasi mencit dapat diamati dalam periode waktu
yang relatif singkat.

Dari data hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapati bahwa mencit
jantan memiliki laju efisiensi metabolisme lebih cepat dibandingkan mencit
betina. Hal ini disebabkan mencit jantan lebih aktif dalam bergerak sehingga
proses metabolisme tubuhnya lebih bekerja secara optimal dan efektif
dibandingkan mencit betina. Sama halnya dengan manusia, jika banyak
bergerak seperti berolahraga maka metabolisme organnya pun lebih efisien
daripada orang yang jarang berolahraga.

Jika dilihat perbedaan dari pakan yang dikonsumsi oleh mencit menurut data
hasil pengamatan, maka pakan pelet lebih efisien dikonsumsi daripada pakan
beras. Hal ini disebabkan kandungan nutrisi pada pelet lebih banyak,sehat
dan bervariasi daripada beras yang hanya memiliki kandungan karbohidrat.

Dari segi pengaruh kondisi dan lingkungan tempat tinggal menurut data hasil
pengamatan, hal yang memengaruhinya adalah suhu dan kandang yang
ditempati. Kondisi mencit yang tidak sesuai dengan kondisi tempat tinggal
sebelumnya, stres, kondisi kandang yang kecil, dan seadanya dapat
memengaruhi efisiensi metabolisme pada mencit.
H. KESIMPULAN

1. Metabolisme merupakan proses fisiologis yang melibatkan keseluruhan


reaksi biokimia dalam rangka menyusun (anabolisme) atau menguraikan
(katabolisme) berbagai substansi kimiawi yang ada di dalam tubuh seperti
glukosa, lipid, protein, hormon, dan berbagai substansi lainnya.

2. Faktor yang mempengaruhi efisiensi metabolisme menurut yaitu :


a. Apa jenis makanan yang dikomsumsinya
b. Bobot tubuh
c. Jenis kelamin
d. Kondisi lingkungan mencit

3. Mencit jantan memiliki laju efisiensi metabolisme lebih cepat


dibandingkan mencit betina.

4. Pakan pelet lebih efisien dikonsumsi daripada pakan beras.

I. DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Nilla Djuita dan Putra Santoso. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi
Hewan. Padang: Universitas Andalas

Arsih, F. (2012). Buku Ajar Fisiologi Hewan. Padang: Fakultas Matematika


Ilmu pengetahuan Alam, UNP.

Nugroho, Rudy Agung.2018. Mengenal Mencit Sebagai Hewan Laboratorium.


Samarinda : Mulawarman University Press.

Riawan, I Made Oka., D. Made Citrawathi., I. Made Sutajaya. 2016. Penuntun


Praktikum Fisiologi Hewan. Singaraja: Undiksha.

https://pdfcoffee.com/praktikum-i-efisiensi-metabolisme-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai