Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan pengamatan terhadap tumbuhan, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan hasil pengamatannya tentang berbagai variasi pada tumbuhan
2. Membuat dendrogram berdasarkan Indeks Kesamaan Sorensen
3. Menentukan sejauh mana persamaan dan perbedaan pada individu-individu
yang diamati.
4. Menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil pengamatannya.

B. Landasan Teori
1. Gen, Genotip, dan Fenotip
Gen adalah satuan informasi genetic yang terdiri atas suatu urutan nukleotida
spesifik dalam DNA (Campbell, 2003). Gen tersebut akan diwariskan dari setiap
induk pada ketunannya. Kandungan genetik suatu individu disebut sebagai genotip,
sedangkan ciri fisik dan fisiologis pada suatu organisme disebut fenotip. Ekspresi
fenotip ditentukan oleh genotip. Setiap individu memiliki kandungan genetik yang
berbeda meskipun tampilan fenotipnya hampir sama.
2. Keanekaragaman Genetik
Keanekaragaman genetik adalah suatu tingkatan biodiversitas yang merujuk
pada jumlah total karakteristik genetik dalam genetika keseluruhan spesies. Dalam
pengertian lain, keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik di dalam
setiap spesies yang mencakup aspek biokimia, struktur, dan sifat organisme yang
diturunkan secara fisik dari induknya dan dibentuk dari DNA (Chandramaya,
2007)
Keragaman gen dapat disebabkan karena adanya perkawinan antara dua
individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan
dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua
induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut
akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-
varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian
diri setiap individu dengan lingkungan. Faktor lingkungan juga turut
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan
oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi
antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi), seperti pada berbagai jenis
mangga.
3. Pengaruh Lingkungan Terhadap Fenotip
Tampilan fisik (fenotip) tidak hanya ditentukan oleh gen, namun dipengaruhi
juga oleh lingkungan. Faktor eksternal yang mempengaruhi organisme diantaranya
:
 Makanan (nutrisi)
 Suhu
 Cahaya matahari
 Kelembaban
 Curah hujan
Adanya pengaruh lingkungan terhadap fenotip ini contohnya, sebatang pohon,
akan mengikuti genotip yang diwarisinya yakni mempunyai daun dengan ukuran,
bentuk, dan warna yang akan bervariasi tergantung pada seberapa seringnya
mereka terkena angin dan sinar matahari. Pada manusia, nutrisi mempengaruhi
tinggi badan, latihan fisik mengubah bentuk badan, berjemur akan menggelapkan
kulit, dan pengalaman memperbaiki penampilan pada tes intelegensia. Dengan
demikian, fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan
lingkungannya.
BAB II
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
Penggaris
4 spesies bunga Chrysantemum sp
B. Cara Kerja
1. Tentukan sifat yang diamati antara lain meliputi: warna, ukuran, dan ciri
khas lainnya.
2. Amati sifat dari bahan yang telah ditentukan, dan carilah variasi yang ada.
Jumlah bahan yang diamati sebaiknya cukup banyak untuk memberikan
hasil yang baik.
3. Catatlah hasil pengamatannya pada lembar pengamatan yang tersedia.
Sedapat mungkin buatlah foto dari variasi sifat yang diamati untuk
memperjelas dan menguatkan hasil pengamatan.
4. Buatlah dendrogamnya berdasarkan Indeks Kesamaan Sorensen
BAB III
HASIL PENGAMATAN

I. Tabel sifat yang diamati


Varietas Sifat (dalam spesies yang sama)
No. Sifat yang diamati Individu / varietas / Kultivar / strain
1 2 3 4
1 Warna bunga pita putih 0 0 0 1
2 Ukuran bunga pita lebih dari 2 cm 0 1 1 1
3 Jumlah calyx < 5 1 0 0 0
4 Jumlah lingkaran corolla 3 1 1 1 1
5 Jumlah corolla >20 0 1 1 1
6 Jumlah bunga pita > 200 0 1 1 0
7 Jumlah bunga tabung > 10 1 0 0 1
8 Diameter bunga > 5 mm 0 1 1 0
9 Ujung daun tua bertipe obtusus 0 1 1 1
10 Tipe pangkal daun meruncing 0 1 1 1
Jumlah karakter 3 7 7 7

II. Tabel Indeks Kesamaan


Karakter yang sama untuk Jumlah karakter Jumlah karakter Indeks
yang sama kesamaan
Sp 1 - Sp 2 1 10 20
Sp 1 – Sp 3 1 10 20
Sp1 – Sp 4 2 10 40
Sp 2 – Sp 3 7 14 100
Sp 2 – Sp 4 5 14 71
Sp 3 – Sp 4 5 14 71
III. Matriks Kesamaan
1 2 3 4

1 - 20 20 40

2 - 100 71

3 - 71

4 -

Perhitungan nilai indeks kesamaan :


Indeks [(1) (2,3)] = [ (1 vs 2) + (1 vs 3)] / 2 = (20+20)/ 2 =20
Indeks [(2,3) (4)] = [ (2 vs 4) + (3 vs 4)] / 2 = (71+71)/ 2 =71

IV. Kelompok Berdasarkan Nilai Indeks Terbesar


1 (2,3,4)
1 - 26,67
(2,3,4) -

V. Urutan Pengelompokan
(2,3) =100
(2,3,4) =71
(2,3,4,1) =26.67
VI. Dendogram

2 3 4 1

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
BAB IV
PEMBAHASAN

Untuk mengetahui berbagai variasi yang terdapat pada tumbuhan, kami telah
mengamati empat bunga Chrysantemum sp yang memiliki warna berbeda. Bunga
tersebut diantaranya adalah bunga Chrysantemum kuning, ungu, putih, dan merah -
kuning. Untuk mengetahui variasi bunga tersebut, kami menentukan sepuluh sifat
yang akan kami amati. Sepuluh sifat tersebut diantaranya adalah warna bunga pita
putih, ukuran bunga pita lebih dari 2 cm, jumlah calyx kurang dari 5, jumlah
lingkaran corolla 3, jumlah corolla lebih dari 20, jumlah bunga pita lebih dari 200,
jumlah bunga tabung lebih dari 10, diameter bunga, tipe ujung daun tua, dan tipe
pangkal daun.
Setelah kami melakukan pengamtan terhadap bunga Chrysantemum sp
tersebut, kami mendapatkan fakta bahwa keempat bunga tersebut memiliki perbedaan
sifat. Hal tersebut ditunjukkan dari data yang kami dapatkan. Data tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
 Warna bunga putih hanya dimiliki oleh bunga putih
 Bunga yang memiliki bunga pita lebih dari dua cm adalah bunga kuning, ungu,
dan putih
 Hanya bunga merah- kuning yang memiliki calyx kurang dari 5
 Semua bunga memiliki 3 lingkaran corolla
 Bunga merah - kuning memiliki 18 corolla, bunga kuning memiliki 28 corolla,
bunga ungu memiliki 71 corolla, dan bunga putih memiliki 21 corolla. Dapat
disimpulkan bahwa bunga yang memiliki corolla lebih dari 20 adalah semua
bunga kecuali bunga merah – kuning.
 Bunga merah - kuning memiliki 157 bunga pita, bunga kuning memiliki 218
bunga pita, bunga ungu memiliki 235 bunga pita, dan bunga putih memiliki 199
bunga pita. Dapat disimpulkan bahwa yang memiliki bunga pita lebih dari 200
adalah bunga kuning, ungu dan putih.
 Bunga tabung pada bunga merah – kuning adalah 23, pada bunga kuning 5, pada
bunga ungu 3, dan pada bunga putih 19. Jadi, bunga yang memiliki jumlah bunga
tabung lebih dari sepuluh adalah bunga mmerah – kuning dan putih.
 Bunga kuning, ungu dan putih memiliki memiliki tipe ujung daun obtusus dan tipe
pangkal daun meruncing.
Adapun jika uraian tersebut dibuat dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :

Dari data yang kami dapatkan, dapat diambil kesimpulan bahwa bunga
Chrysantemum sp memiliki berbagai variasi.
Setelah kami melakukan pengamatan terhadap morfologi bunga tersebut, kami
membuat dendrogram berdasarkan Indeks kesamaan Sorensen. Untuk membuat
dendrogram tersebut, kami melakukan beberapa langkah yang telah ditentukan dalam
pembuatan dendrogram. Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah :
1. menjumlahkan karakter-karakter pada masing-masing spesies
2. Menjumlahkan karakter-karakter yang sama atau yang ada pada kedua
spesies (individu yang kita amati
3. Menghitung indeks kesamaan untuk masing-masing spesies (individu)
yang diamati dengan rumus indeks kesamaan Sorensen
4. Membuat matriks dari data indeks kesamaan dan tentukan nilai indeks
terbesar
5. Mengelompokkan hasil langkah 4 berdasarkan nilai indeks terbesar
6. Menghitung indeks kesamaan untuk membandingkan kelompok yang
baru
7. Menyubstitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam matriks dan pilih indeks
terbesar
8. Mengelompokka berdasarkan nilai indeks terbesar
9. Menghitung nilai indeks kesamaan untuk membandingkan kelompok
yang baru
10. Menyubstitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam matriks dan pilih indeks
terbesar
11. Mengelompokkan berdasarkan nilai indeks terbesar
12. Menghitung nilai indeks kesamaan untuk membandingkan kelompok
yang baru.
13. Menyubstitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam matriks dan pilih indeks
terbesar
14. Kelompokkan berdasarkan nilai indeks terbesar
15. Kemudian terakhir membuat dendrogram.
Berikut pembahasan tentang langkah-langkah pembuatan Dendrogram
berdasarkan hasil pengamatan terhadap bunga Chrysantimum yang kami peroleh :
Karakter yang Jumlah karakter Jumlah karakter Indeks kesamaan
sama untuk sama
Sp 1 – sp 2 1 10 20
Sp 1 – sp 3 1 10 20
Sp 1 – sp 4 2 10 40
Sp 2 – sp 3 7 14 100
Sp 2 – sp 4 5 14 71
Sp 3 – sp 4 5 14 71
Matriks Kesamaan

1 2 3 4
1 * 20 20 40
2 * 100 71
3 * 71
4 *
Kelompok Berdasarkan Nilai Terbesar

1 (2,3) 4
1 * 20 40
(2,3) * 71
4 *

Perhitungan nilai indeks kesamaan

Indeks {(1) (2,3)} = {(1 vs 2) + (1 vs 3)} / 2 = { 20 + 20 }/ 2 = 20


Indeks {(2,3) (4)} = {(2 vs 4) + (3 vs 4)} / 2 = { 71 + 71 }/ 2 = 71
Kelompok {(2,3) (4)} Indeks = 71
Kelompok Berdasarkan Indeks Terbesar

1 (2, 3, 4)
1 * 26,67
{(2,3), (4)} *

Indeks {(1) (2,3,4)} = {(1 vs 2) + (1 vs 3) + (1 vs 4)} / 3


= { 20 + 20 + 40 }/ 3
= 80/ 3 = 26,67
Kelompok terakhir ( 1,2,3,4 ) Indeks = 26,67

Urutan pengelompokkan
( 2,3 ) = 100
( 2,3,4 ) = 71
( 2,3,4,1 ) = 26,67
Dendrogram

2 3 4 1

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

Berdasarkan dendrogram tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa bunga


Chrysantimum sp dari yang terdekat kekeraatannya sampai yang terjauh adalah 2
3 4 1. Yaitu secara berturut turut adalah Chrysantemum kuning,
Chrysantemum ungu, Chrysantemum putih, Chrysantemum merah-kuning.
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan hasil pengamatan yang telah diuraikan dapat diambil


kesimpulan bahwa tidak ada individu yang sama persis. Hal ini disebabkan oleh
adanya variasi organisme dari spesies yang sama atau keanekaragaman spesies.
Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari,
kelembaban, curah hujan dan faktor-faktor lainnya bersama-sama faktor menurun
yang diwariskan dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotif suatu
individu. Dengan demikian fenotif suatu individu merupakan hasil interaksi antara
genotif dengan lingkungan. Tumbuhan memiliki variasi yang tampak antara lain
dalam bentuk, ukuran tubuh, warna, dan ciri khas lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,et all. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Henuhili, victoria.2003.Commom Text Book (Edisi Revisi) GENETIKA.


Yogyakarta. JICA

Anonym. Keanekaragaman genetic.


http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_genetik.

Damayanti, chandramaya siska. 2007. Peranan Studi Genetik dalam Kegiatan


Konservasi. http://vetopia.wordpress.com/2007/11/02/peranan-studi-genetik-
dalam-kegiatan-konservasi/ [2 Nov 2007]

Yudi. 2008. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN.


http://yudhim.blogspot.com/2008/01/keanekaragaman-hayati-tingkat-gen.html [23
Jan 2008]
Lampiran

Hasil Pengamatan Keanekaragaman Chrysantemum sp


No Gambar Keterangan
Chrysantemum sp

1 Bunga Chrysantemum
spesies 1

2 Bunga Chrysantemum
kuning = spesies 2

Bunga Chrysantemum
ungu = spesies 3

3 Bunga Chrysantemum
spesies 4
4 Daun spesies
Chrysantemum 1

5 Daun Chrysantemum
spesies 2

6 Daun Chrysantemum
spesies 3

7 Daun Chrysantemum
spesies 4

8 Bunga pita
Chrysantemum spesies
1
9 Bunga pita
Chrysantemum spesies
2

10 Bunga pita
Chrysantemum spesies
3

11 Bunga pita
Chrysantemum spesies
4

12 Bunga Tabung
Chrysantemum spesies
2

13 Bunga tabung
Chrysantemum spesies
3
14 Bunga tabung
Chrysantemum spesies
4

15 Corolla Chrysantemum
spesies 1

16 Corolla Chrysantemum
spesies 2

17 Corolla Chrysantemum
spesies 3
LAPORAN PRAKTIKUM
KEAnEKARAGAMAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Genetika

Disusun oleh:

Desti Herawati (0706795)


Fatimah Azzahra (0706656)
Hardiansyah (0704379)
Pipih Nurhayati (0700480)
Rima Elsmira (0700952)
Rina Nuraeni (0700491)
Susan Dwi Agustini (0706637)*

Kelompok 2
Kelas B

Jurusan Pendidikan Biologi


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
2010

Anda mungkin juga menyukai