Anda di halaman 1dari 24

Laporan Lengkap

PRAKTIKUM LAPANGAN
TAKSONOMI HEWAN
FILUM ARTHROPODA KELAS INSECTA

Oleh : Kelompok V

ERIK NURMANSALEH A221 17 064

DIANTI A221 17 060

DELTA A221 17 079

ANDI NADILA A221 17 077

ADIANINGSIH A221 17 072

THALIA ZALSABILA A221 17 050

ASISTEN:

SITI RAHMI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
LEMBAR KOREKSI

Kelompok : III (Tiga)


Modul : kelas Insecta
Asisten : Siti Rahmi

No. Hari/Tanggal Koreksi Keterangan

Palu, 13 Desember 2019


ASISTEN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga laporan
ini dapat di selesaikan pada waktunya. Laporan ini di tulis demi untuk memenuhi
tugas mata kuliah Taksonomi Hewan dan sebagai tanggung jawab penulis setelah
melakukan Praktikum Lapangan di Telaga Tambing.

Penulis menyadari dalam pembuatan laporan ini tidak lepas dari kesalahan-
kesalahan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca. Dalam pembuatan laporan ini tidak luput dari banyak motivasi
dari teman-teman yang telah membantu. Penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah banyak memotivasi dalam pembuatan laporan ini.

Demikianlah pengantar dengan iringan serta harapan semoga tulisan


sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan pendengar. Atas
semua ini penulis mengucapkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga. Semoga
segala bantuan dari semua motifasi mudah-mudahan mendapat amal baik yang di
berikan oleh Allah SWT. Aamiin ya rabbal alamin.

Palu, 13 Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR KOREKSI ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang 2
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
1.4 Manfaat 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
BAB III METODOLOGI 7
3.1 Waktu dan tempat 7
3.2 Alat Dan Bahan 7
3.3 ProsedurKerja 8
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN 9
4.1 Hasil pengamatan 9
4.2 Pembahasan 15
BAB V PENUTUP 19
5.1 Kesimpulan 19
5.2 Saran 19
DAFTAR PUSTAKA 20
LAPORAN SEMENTARA 21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Kelas insekta dikenal sebagai hama tanaman, namun ada beberapa yang bertindak
sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator)serta sebagai serangga penyerbuk.
Secara umum morfologi anggota kelas insekta ini yaitu tubuh terdiri dari ruas-ruas
(segmen) dan terbagi kedalam tiga daerah (caput, thoraks dan abdomen), kaki
berjumlah tiga pasang, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insekta
memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada segmen kedua
dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea
merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi,
yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya
terbuka, organ kelaminnya dioseus (Roberts, 2009).
Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah
jantung pembuluh yang berfungsi memompa hemolimfa melalui sinus homosol
(rongga tubuh). Sistem eksresi pada insekta berupa tubulus malpighi yang melekat
pada bagian posterior saluran pencernaan. Sistem saraf pada insekta terdiri dari
pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen
ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat antena mata, dan organ
indera lain yang terpusat pada kepala ( Levine, 2003)

Dilakukannya praktikum Taksonomi hewan dengan pengamatan tentang filum


arthropoda kelas insecta pada wisata telaga tambing,Desa Sedoa, Kecamatan Lore
Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah di karenakan daerah tersebut sudah
memenuhi kriteria yang diperlukan untuk kegiatan praktikum khususnya pada filum
arthropoda kelas insecta.

2
1.2 RumusanMasalah

Adapun rumusan masalah dari praktikum yang dilakukan antara lain:

1. Bagaimana mengetahui dan mengamati habitat,ciri, dan jenis serta

mengidentifikasi dan mengklasifikasi phylum arthropoda pada suatu area

pengamatan. ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penelitian dari praktikum yang dilakukan yaitu untuk

mengetahui dan mengamati habitat,ciri, dan jenis serta mengidentifikasi dan

mengklasifikasi phylum arthropoda pada suatu area pengamatan.

1.4 Manfaat

Manfaat dari adanya praktikum ini yaitu untuk mengetahui habitat,ciri, dan

jenis serta mengidentifikasi dan mengklasifikasi phylum arthropoda pada suatu area

pengamatan yaitu di danau tambing. Dan sebagai standar acuan dalam penelitian.

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos = kaki)
merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau bersegmen.Segmen
tersebut juga terdapat pada tubuhnya.Tubuh Arthropoda merupakan simeri bilateral
dan tergolong tripoblastik selomata . Arthropoda adalah hewan dengan kaki beruas-
ruas dengan sistem saraf tali dan organ tubuh telah berkembang dengan baik. Tubuh
artropoda terbagi atas segmen-segmen yang berbeda dengan sistem peredaran darah
terbuka. Contoh : laba-laba, lipan, kalajengking, jangkrik, belalang, caplak, bangsat,
kaki seribu, udang, lalat, kecoa (Erwin, 2012).
Kutikula berfungsi melindungi tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh
serangga dan dapat menjadi tempat melekatnya otot, terutama yang berhubungan
dengan alat gerak. Otot serangga merupakan otot serat lintang yang susunannya sangat
kompleks. Otot ini diperlukan untuk melakukan gerakan yang cepat. Tubuh
Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut) yang
bersegmen-segmen. Pada laba-laba dan udang, kepala dan dadanya bersatu membentuk
sefalotoraks, tetapi ada juga spesies yang sulit dibedakan antara kepala, toraks, dan
abdomennya, seperti pada lipan. Pada tiap-tiap segmen tubuh ada yang dilengkapi alat
gerak dan ada juga yang tidak dilengkapi alat gerak (Erwin, 2012).
Sitem peredaran darah terdiri atas jantung di bagian dorsal. Sistem peredaran
darahnya merupakan sistem peredaran darah terbuka yang tidak memiliki kapiler
darah. Jantung berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh. Hewan arthropoda
yang hidup di air ada yang bernapas dengan menggunakan insang, sistem trakea, paru-
paru buku, atau pada beberapa spesies melalui permukaan tubuh. Sistem ekskresi
menggunakan saluran malpighi. Sistem saraf dinamakan sistem saraf tangga tali karena
terdiri atas dua ganglion dorsal yang memiliki dua saraf tepi. Setiap saraf trepi
dihubungkan oleh saraf melintang sehingga merupakan tangga tali. Sistem pencernaan
dimulai dari mulut, usus, dan anus. Mulut ada yang berfungsi untuk menjilat seperti

4
pada lalat, menusuk dan menghisap seperti pada nyamuk, serta menggigit seperti pada
semut (Slamet, 2013).
Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis
tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda
umumnya terjadi secara seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan
partenogenesis. Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui
fertilisasi (pembuahan). Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi
jantan dan betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada
individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua). Filum arthropoda
dibagi menjadi empat kelas, yaitu Crustcea, Arachnida, Insecta, dan Myriapoda (Erwin,
2012).
Kelas insekta dikenal sebagai hama tanaman, namun ada beberapa yang
bertindak sebagai musuh alami hama (parasitoid dan predator)serta sebagai serangga
penyerbuk. Secara umum morfologi anggota kelas insekta ini yaitu tubuh terdiri dari
ruas-ruas (segmen) dan terbagi kedalam tiga daerah (caput, thoraks dan abdomen), kaki
berjumlah tiga pasang, mata majemuk (mata faset), dan mata tunggal (oseli). Insekta
memiliki organ perasa disebut palpus. Insecta yang memiliki sayap pada segmen kedua
dan ketiga. Bagian abdomen Insecta tidak memiliki anggota tubuh. Pada abdomennya
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Trakea
merupakan alat pernapasan pada Insecta. Pada abdomen juga terdapat tubula malpighi,
yaitu alat ekskresi yang melekat pada posterior saluran pencernaan. Sistem sirkulasinya
terbuka, organ kelaminnya dioseus (Roberts, 2009).
Endoptrogota dibedakan menjadi coleoptera misalnya kumbang tanduk,
hymenoptera misalnya pada semut ragrang, diptera contohnya nyamuk, lepidoptera
misalnya kupu-kupu sutera. Perkembangan Insecta dibedakan menjadi tiga pertama
Ametabola adalah perkembangan yang hanya berupa pertambahan ukuran saja tanpa
perubahan wujud. Contohnya kutu buku (lepisma saccharina). Kedua Hemimetabola
adalah tahap perkembangan Insecta yang tidak sempurna, dimana Insecta muda yang
menetas mirip dengan induknya, tetapi ada organ yang belum muncul, misalnya sayap.

5
Sayap itu akan muncul hingga pada saat dewasa hewan tersebut. Insecta muda disebut
nimfa. Ringkasan skemanya adalah telur–nimfa (larva) –dewasa (imago). Contoh
Insecta ini adalah belalang, kecoa (periplaneta americana), jangkrik (gryllus sp), dan
walang sangit (leptocorisa acuta) (Hala, 2007).
Ketiga Holometabola adalah perkembangan Insecta dengan setiap tahap
menunjukan perubahan wujud yang sangat berbeda (sempurna). Tahapnya adalah
sebagai berikut ; telur–larva–pupa–dewasa. Larvanya berbentuk ulat tumbuh dan
mengalami ekdisis beberapa kali. Setalah itu larva menghasilkan pelindung keras
disekuur tubuhnya untuk membentuk pupa. Pupa berkembang menjadi bagian tubuh
seperti antena, sayap, kaki, organ reproduksi, dan organ lainnya yang merupakan
struktur Insecta dewasa. Selanjutnya, Insecta dewasa keluar dari pupa. Contoh Insecta
ini adalah kupu-kupu, lalat, dan nyamuk (Roberts, 2009).

Sistem sirkulasi insekta berupa sistem sirkulasi terbuka dengan organ sebuah
jantung pembuluh yang berfungsi memompa hemolimfa melalui sinus homosol
(rongga tubuh). Sistem eksresi pada insekta berupa tubulus malpighi yang melekat
pada bagian posterior saluran pencernaan. Sistem saraf pada insekta terdiri dari
pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental. Beberapa segmen
ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat antena mata, dan organ
indera lain yang terpusat pada kepala ( Levine, 2003).

6
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu dan tempat pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut
Hari / tanggal : Sabtu / 23 November 2019.
Waktu : Pukul 15 : 00 WITA- Selesai.
Tempat : Telaga Tambing

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yang telah dilak sanakan adalah
sebagai berikut
A. Alat
1. Toples
2. Alat tulis
3. Kamera hp
4. Jarring penangkap serangga
5. Mistar

B. Bahan
1. Sampel hewan filum myriopoda
2. Formalin 70 %
3. Alkohol 70%
4. Kertas label
5. Plastic smpel

7
3.3 Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilaksanakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut

A. Penangkapan langsung
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengobservasi daerah yang diamati
3. Mencari spesies yang termaksud dalam filum Myriopoda
4. Mengambil sampel spesies yang ditemukan menggunakan jaring, atau dengan
menggunakan tangan kosong kemudian mengamati ciri-ciri morfologi serta
mendeskripsikan masing-masing spesiesnya.
5. Mengidentifikasi setiap spesies yang ditemukan dan memasukan data ke
laporan sementara.
6. Melakukan dokumentasi dari semua sampel spesies

B. Pengamatan menggunakan pitfall


1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Mengobserfasi daerah yang diamati
3. Membuat fitfall ukuran 1 X 1 meter dengan 5 titik, 4 titik di bagian sudut dan
1 titik di tengah.
4. Memasukkan air, alcohol dan deterjen kedalam gelas aqua pelastik, kemudian
meletakkan padafitfal yang telah di buat.
5. Mengamati kembali spesies heawan yang di temukan setelah selang waktu 2
jam, dan pada waktu pagi hari.
6. Mengambil sampel spesies yang ditemukan kemudian mengamati ciri-ciri
morfologi serta mendeskripsikan masing-masing spesiesnya.
7. Melakukan dokumentasi dari semua sampel spesies
8. Mengidentifikasi setiap spesies yang ditemukan dan memasukan data ke
laporan sementara.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


No Nama/Gambar Keterangan Klasifikasi
1 Culex pipiens 1. Caput Kingdom Animalia
2. Torax
Phylum Arthopoda
3. Abdomen
Classis Insecta
Ordo Diftera
Familia Culicidae
Genus Culex
1 2 Spesies Culex pipiens
3

Deskripsi:
Berukuran 9 mm – 1 cm, terdapat dua pasang sayap terdaoat tiga pasang kaki. Memiliki
bentuk mulut seperti jarum guna untuk menghisap makanan baginya. Memiliki caput, torax
dan abdomen. Habitatnya berada di daerah terbuka. Tempat ditemukannya yaitu di hut
2 Camponotus carnelius 1. Caput Kingdom Animalia
2. Torax Phylum Arthopoda
3. Abdomen Classis Insecta
Ordo Hymenoptera
Familia Formicidae
Genus Camponotus
Spesies Camponotus
carnelius
1 2 3

9
Deskripsi:
Berkaki enam, memiliki sepasang antenna berwarna hitam pekat, tubuhnya terdiri atas
caput, torax, dan abdomen. Bentuk abdomen nya lonjong dan bulat tumpul. Memiliki mulut
berbentuk bulat, tipe mulutnya penghisap. Memiliki ukuran tubuh kurang lebih 0,2 – 0,3 cm,
dan tempat ditemukannya yaitu di tanah.
3 Trachelus tabidus 1. Caput Kingdom Animalia
2. Torax Phylum Arthopoda
3. Sayap Classis Insecta
Orde Odonata
Familia Hymenoptera
Genus Cephidae
Spesies Trachelus tabidus
1 2 3
Deskripsi:
Berukuran kurang lebih 1 cm, memiliki sepasang antenna dan sepasang sayap yang
berwarna hitam. Hidupnya di alam terbuka biasa juga ditemukan di dedaunan, padang rumpt,
atau juga hinggap di bunga-bunga. Tempat ditemukannya di tanah yang berwarna hitam.
4 Llasius foliginosus 1. Caput Kingdom Animalia
1 2 2. Torax
Phylum Arthopoda
3. Abdomen
Classis Insecta
Orde Hymenaptera
Familia Foimisidae
Genus Locius
3
Spesies Lasius foliginosus

Deskripsi:
Habitatnya ditanah, berukuran 1 cm dan tubuhnya terdiri atas caput dan abdomen. Pada
apdomenya terdapat tiga segmen terdapat tiga segmen, terdapat sepasang antena dan enam
kaki.

10
5 Oryctes rhinoceros 1. Caput Kingdom Animalia
1 2 2. Sayap Phylum Arthopoda
3. torax Classis Insecta
Orde Celeopthera
Familia Scarabaeidae
3 Genus Oryctas
Spesies Oryctes rhinoceros
Deskripsi:
Memiliki ukuran tubuh 4,5 cm memiliki 2 pasayang sayap dan memiliki kaki berjumlah 6.
Warna tunuhmya hitam bagaian permukaan tubuhnya luas, dan hidup di batang pohon yang
lapuk.
6 Forficula 1. Caput Kingdom Animalia
(Rainpool spreadwing) 2. Sayap Phylum Arthopoda
2 1 3. torax Classis Insecta
Orde Odonata
Familia Lestidae
Genus Lestes
Spesies Forficula
3 (Rainpool spreadwing)
Deskripsi:
Berukuran 4,5 cm terdiri dari bagian yaitu caput, dada dan apdomen. Pada bagian dada
dan apdomen tersambung memiliki 2 pasang sayap ujung abdomenya berwarna biru habitatnya
di padang rumput.

11
7 Valanga irregularis 1. Caput Kingdom Animalia
2. Torax Phylum Arthropoda
3. Abdomen Classis Insecta
Ordo Arthopetra
Famili Acridadae
Genus Valanga
Spesies Valanga irregularis

3 2
1

Deskripsi
Berukuran 4 cm, berwarna hijau kecoklatan, memiliki jumlah kaki 4 dan terdapat
sepasang kaki lompat, terdiri caput, torax dan abdomen,. Habitatnya direrumputan.

8 Forficula sp. 1. Caput Kingdom Animalia


2. Torax Phylum Arthropoda
3. Abdomen Classis Insecta
Ordo Odenata
Famili Lestidae
Genus Forficula
Spesies Forficula sp

3
2
1
Deskripsi :
Berukuran 4,3 cm, memiliki dua pasang sayap, ujung abdomennya berwarna hijau terdiri
atas tiga bagian yaitu caput, torax dan abdomen. Habitat di kayu lapuk.

12
9 Mellifera sp. 1. Caput Kingdom Animalia
2. Torax Phylum Arthropoda
3. Abdomen Classis Insecta
Ordo Hymenoptera
Famili Arpidae
1 Genus Mellifera
Spesies Mellifera sp
2
3

Deskripsi
Berukuran 2cm, terdiri atas caput, torax, abdomen. Terdapat sepasang sayap. Pada bagian
abdomennya terdapat 6 segmen. Habitatnya sarangya melekat dipohon.

10 Forficula aricularia 1.Caput Kingdom Animalia


2 3 1
2.Abdomen Filum Arthropoda
3.Toraks Kelas Insecta
Ordo Demoptera
Famili Forficulidae
Genus Forficula
Spesies Forficula aricularia
Deskripsi:
Bentuk Tubuhnya Memanjang, sayapnya pendek, ukurannya antara 1 hingga 35 mm
terdiri atas 11 antena dan memiliki pada tubuh sebagai alat pertahanan diri secara otomatis
jika bersentuhan langsung dengan manusia.

13
11 Apis Cerana 1.Caput Kingdom Animlia
2 3 2.Abdomen Filum Arthropoda
1 3. Toraks Kelas Insecta
Ordo Hymenoptera
Famili Apidae
Genus Apis
Spesies Apis cerana

Deskripsi :
Badan berwarna loreng, berkaki enam pada ujung badan terdapat alat untuk menyengat,
memiliki antenna delapan, pada bagian kaki berbulu halus, panjang tubuh 1,5 cm warna mata
kecoklatan ditemukan diatan permukaan daun
12 Anomala mogolica 1.Caput Kingdom Animalia
3 2 1 2.Toraks Filum Artgropoda
3Abdomen Kelas Insecta
Ordo Coleoptera
Family Scarobaedal
Genus Anomala
Spesies Anomala mongonca

Deskripsi :
Bentuk tubuhnya sama seperti kumbang memiliki 2 antena disamping caput berwarna
hijau armi dan permukaan mengkilat dan halus,memiliki sepasang sayap, memiliki 4 kaki
panjang 3,1 cm ditemukan di daun dan kaki bergerigi

14
4.2 Pembahasan
Insecta(serangga) dalam bahasa latin disebut dengan Insectum yang artinya
trpotong menjadi bagian-bagian yang disebut dengan serangga. Ukuan dari tubuh
serangga sendiri bermacam-macam, dengan panjangnya 2-40mm. Ada juga serangga
dengan ukuran mikroskopis da nada juga yang mempunyai ukuran panjang sampai
260mm, contohnya seperti Phobaeticus serratipes , tubuh serangga sendiri terdiri dari
tiga bagian yaitu kepala(kaput), dada(toraks), serta perut(abdomen).
Cirir-ciri umumnya yaitu tubuhnya dibedakan menjadi 3 yaitu kepala, dada dan
juga perut. Alat mulut nya digunakan untuk menggigit, mengunyah, menghisap, dan
menjilat. Bentuk kakinya berubah sesuai dengan fungsinya. Pada kepalanya terdapat
satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (occellus), dan satu pasang antena
yang digunakan sebagai alat peraba. Tempat hidupnya di darat dan air tawar. Sistem
peredaran darah terbuka. Alat kelaminnya terpisah (jantan dan betina). Alat
pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rectum,
serta anus. Pada bagian mulut terdiri dari rahang belakang (mandibular), rahang depan
(maksila), serta bibir atas (labrum), dan bibir bawah (labium). Sistem pernapasannya
dengan sistem trachea.
Didapatakan jenis serangga yaitu Nyamuk Culex pipiens sebagian besar
menyenangi tempat dengan air kondisi yang kotor seperti selokan, got, saluran air, baik
yang beralaskan langsung tanah maupun tidak beralaskan tanah langsung. Pada kasus
yang lain nyamuk ini masih ditemukan pada kondisi air yang agak jernih pada saluran
air.
Didapatakan jenis serangga yaitu Camponotus cornelius erupakan semut
berukuran kecil, menempati atau bersarang pada batang yang telah tua dan kulitnya
mulai mengelupas. Semut tersebut merupakan semut yang menggunakan remah-remah
sebagai sumber makanannya. Selain itu semut ini juga dapat memakan serangga lain
yang telah mati. Beberapa sumber menyebut bahwa Componatus sp. Juga
menunjukkan hubungan saling menguntungkan dengan tamanan, sebab semut tersebut

15
mendatangi tanaman untuk mencari Extra floral Nectar sebagai makanan dan
keberadaanya sekaligus sebagai pengendali hama.
Didapatakan jenis serangga yaitu Trachelus tabidus merupakan salah satu
serangga tanah. Serangga permukaan tanah merupakan serangga pemakan tumbuhan
hidup dan tumbuhan mati yang berada di atas permukaan tanah. Serangga tanah
berperan dalam proses perombakan atau dekomposisi material organik tanah sehingga
membantu dalam menentukan siklus material tanah sehingga proses perombakan di
dalam tanah akan berjalan lebih cepat dengan adanya bantuan serangga permukaan
tanah. Salah satu serangga tanah yang berperan dalam proses dekomposisi tanah
Didapatakan jenis serangga yaitu semut hitam lasius foliginosus Berdasarkan
hasil pengamatan semut ini bewarna hitam ukurannya 0,4 cm yang hidup di tanah
bawah tempat rumpun. Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga
lain yang juga memiliki antena, kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang
berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara
mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang
abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node
(hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Didapatakan jenis serangga yaitu kumbang badak Oryctes rhinoceros
Kumbang dewasa berwarna hitam atau coklat tua. Panjang tubuh 3,5 - 4,5 cm
dengan kepala bertanduk. Tanduk kumbang jantan lebih panjang dan melengkung ke
belakang, sedangkan tanduk kumbang betina berupa tonjolan.. Kepala larva kecil
berwarna coklat kemerahan. Kumbang dewasa menempel pada pucuk daun, menyerap
cairan dan merusak jaringan daun yang masih muda. Kumbang ini banyak terdapat
pada berbagai jenis pohon palem (Palmae), bertelur pada batang tanaman inang yang
membusuk. Kumbang tanduk merupakan salah satu serangan hama yang
mengakibatkan kematian tanaman kelapa sawit muda hingga 1,0-2,5 persen.
Didapatakan jenis serangga yaitu capung Forficula (Rainpool spreadwing)
Berukuran 4,5 cm terdiri dari bagian yaitu caput, dada dan apdomen. Pada bagian dada
dan apdomen tersambung memiliki 2 pasang sayap ujung abdomenya berwarna biru

16
habitatnya di padang rumput. Bagian ekor capung tegak memanjang. Pada jenis capung
tertentu dengan ekor yang lebih tipis/kecil disebut dengan capung jarum. Kaki pada
capung sebanyak 3 pasang. Kepala capung terlihat besar untuk ukuran badannya.
Bagian kepala ini juga dari pandangan mata nampak mengkilap.
Didapatakan jenis serangga yaitun belalang (Valanga irregularis) pada
pengamatan deskripsi belalang ini yaitu, Berukuran 4 cm, berwarna hijau kecoklatan,
memiliki jumlah kaki 4 dan terdapat sepasang kaki lompat, terdiri caput, torax dan
abdomen. Habitat didapatkan direrumputan. Menurut literatur Belalang daun
berukuran 4,5 cm berwarna hijau. Bentuk kaki bergerigi dan memliki lekukan. Tubuh
belalang terdiri dari 3 bagian utama yaitu, kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen).
Belalang memiliki 6 kaki bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki belakang yang
panjang digunakan untuk berjalan. Alat pendengar pada belalang disebut tympanum
dan terletak pada abdomen dekat sayap. Tympanium berbentuk menyerupai disk bulat
yang terdiri dari beberapa prosesor dan saraf yang digunakan untuk memantau getaran
di udara. Belalang memiliki 5 mata (2 compound eye, dan 3 ocelli). Belalang termasuk
eksoskeleton yaitu berkerangka luar. Merupakan pengunyah, memiliki satu pasang alat
– alat mulut (mandibula, maksila, dan labium).
Didapatkan jenis serangga yaitu jenis Forficula sp. Pada pengamatan deskripsi
dari serangga ini yaitu berukuran 4,3 cm, memiliki dua pasang sayap, ujung
abdomennya berwarna hijau terdiri atas tiga bagian yaitu caput, torax dan abdomen.
Habitat di kayu lapuk. Menurut literatur Cocopet (Forficula sp.) membentuk ordo
serangga Dermaptera dan ditemukan di seluruh Amerika, Afrika, Eurasia, Australia
dan Selandia Baru. Dengan sekitar 2.000 spesies di 12 familia, mereka adalah salah
satu ordo serangga kecil. Cocopet memiliki cerci karakteristik, sepasang tang penjepit
di perut mereka, dan sayap membran dilipat di bawah sayap depan pendek, maka nama
ordo ilmiah, "sayap kulit". Beberapa kelompok adalah parasit kecil pada mamalia dan
tidak memiliki penjepit khas. Cocopet jarang menggunakan kemampuan terbang
mereka.

17
Didapatkan jenis serangga yaitu jenis lebah madu (Mellifera sp.) pada
pengamatan deskripsi lebah ini yaitu berukuran 2 cm, terdiri atas caput, torax,
abdomen. Terdapat sepasang sayap. Pada bagian abdomennya terdapat 6 segmen.
Habitatnya sarangya melekat dipohon. Menurut literatur tubuh lebah madu terdiri dari
tiga bagian utama, yaitu kepala (caput), dada (thorax) dan perut (abdomen). Seperti
halnya insekta lebah tidak mempunyai kerangka internal tempat otot bertaut, tetapi
sebagai penggantinya adalah penutup tubuh eksternal yang mengandung Chitin dan
menutupi organ dalam.
Didapatakan jenis serangga yaitu forficularia aricularia memiliki Bentuk
Tubuh yang Memanjang, sayapnya pendek, ukurannya antara 1 hingga 35 mm terdiri
atas 11 antena dan memiliki pada tubuh sebagai alat pertahanan diri secara otomatis
jika bersentuhan langsung dengan manusi dan ukuran tubuhnya bervariasi dari ukuran
kecil sampai cukup besar. Antenanya cukup panjang dan ramping. dan hewan memiliki
dua sayap yang mengeras, sayap belakang seperti selaput (disebut tagmina). pada saat
dia istrahat maka sayap belakang akan tertutup ooleh tagmina. bagian belakang
abdomen terdapat penonjolan seperti capit. hewan ini tipe mulutnya mengunyah serta
hewan ini mengalami metamorphosis tidak sempurna hidupnya beersembunyi di celah
– celah bebatuan memakan dedaunan atau insekta lainnya, bagian bagiannya terdapat
caput, toraks dan abdomen.
Didapatakan jenis serangga yaitu Apis cerana memiliki Badan berwarna
loreng, berkaki enam pada ujung badan terdapat alat untuk menyengat, memiliki
antenna delapan, pada bagian kaki berbulu halus, panjang tubuh 1,5 cm warna mata
kecoklatan ditemukan diatas permukaan daun serat bagian- baagiannya ialah Toraks,
caput dana abdomen.
Didapatakan jenis serangga yaitu Anomala mogolica Bentuk tubuhnya sama
seperti kumbang memiliki 2 antena disamping caput berwarna hijau armi dan
permukaan mengkilat dan halus,memiliki sepasang sayap, memiliki 4 kaki panjang 3,1
cm ditemukan di daun dan kaki bergerigi dan memiliki bagian bagian berupa caput,
abdomen dan toraks.

18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah pada praktikum ini
terdapat beberapa spesies insect yang ditemukan yaitu Culex sp , Camponotus
carnelius, Tracelus sp, Locius foliginasus, Oryctes rhinoceros, Lester sp, Valanga
irregulari ,Forficula sp ,Mellifera sp , Forficula auricularia , Apis cerana dan
Anomala mongolica. Masing mempunyai habitat yang berbeda dan mulut yang
berbeda, antena yang beragam,kaki yang berbagai jenis.Perbedaan pada ke enam
spesimen tersebut adalah mereka mempunyai ciri khas pada semua pergerakan dari
mulai cari makan sampai proses pengeluaran (ekresi).

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan, tentunya mengiginkan yang terbaik. Oleh karena
itu agar tercapainya harapan tersebut jauh sebelumnya kita perluh mempersiapkan
segala kebutuhan baik secara teknis maupun materi dari praktikum yang telah
diharapkan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Erwin, Mulyo. 2012. Binatang Serangga. Jakarta : UIP.


Hala, Yusminah. 2007. Dasar Biologi Umum II. Makassar : Alaudin Press
Levine, N. 2003. Parasitologi Venteriner. Yogyakarta : UGM Press.
Roberts. 2009. Anatomi Hewan. Yogyakarta : Kasinus.
Slamet, Adeng. 2008. Zoologi Vertebrata. Indralaya : Laboratorium biologi program
studi pendidikan biologi FKIP UNSRI.
Tim Pembina Mata Kuliah. 2019. Penuntun Praktikum Taksonomi Hewan. Palu.
Universitas Tadulako.

20
LAMPIRAN

21

Anda mungkin juga menyukai