PERCOBAAN II
WHOLE MOUNT EMBRIO AYAM
OLEH :
NAMA : FITRI SUCI KARLINA PUTRI
STAMBUK : F1D1 20 006
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
ASISTEM PEMBIMBING : MUH. AFDHAL SUJIRTO
A. Latar Belakang
hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari
kedua orang tuanya. Tumbuhan, hewan dan beberapa protista, zigot akan
Hasil dari proses ini disebut embrio. Ayam adalah hewan vertebrata yang
tergolong kedalam bangsa aves, salah satu ciri bangsa aves adalah memiliki
embrio memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning
organogenesis.
baik itu berupa sel, jaringan, organ maupun individu. Berdasarkan latar
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk membuat
D. Manfaat Praktikum
Manfaat yang dapat diperolah pada praktikum ini adalah agar dapat
A. Embriologi
Embrio adalah eukariota diploid multisel yang dalam tahap paling awal
embrio memperoleh makanan serta perlindungan dari isi telur yang berupa
kuning telur, albumin, dan kerabang telur. Embrio ayam merupakan model
proses pembentukan dan pertumbuhan secara progresif dari sebuah sel menuju
periode organ primordia pada manusia terjadi saat minggu ke-8 perkembangan
jantan dan sel kelamin betina membentuk zigot, selanjutnya zigot mengalami
pembelahan secara mitosis. Blastula merupakan tahap lanjutan dari stadium
pada tahap ini terbentuk blastoselom. Gastrula ialah proses kelanjutan stadium
Tubulasi adalah kelanjutan dari proses stadium gastrula. Embrio pada stadium
ini disebut dengan neurula karena pada tahap ini terjadi neurulasi yakni
yaitu perkembangan dari bentuk primitif embrio menjadi bentuk definitif yang
memiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam satu spesies. Selain itu juga
diikuti dengan terbentuknya tulang rangka pada embrio (Husnah dkk, 2020).
Whole mounth berasal dari whole dan mount yang artinya seluruh
specimen utuh ditutup atau ditetesi dengan medium penutup. Metode ini
menjadi lebih rapi dan berukuran lebih kecil. Spesimen yang lain algae, fungi
berbentuk benang, algae dengan talus tipis, bryophyte, protalium dan lain-lain
(Nugroho, 2018).
Preparat adalah sediaan berupa sel, jaringan, organ, atau tubuh organisme
dapat berupa awetan preparat whole mount. Preparat whole mount merupakan
preparat dari suatu objek yang disajikan secara utuh atau bagian-bagian tertentu
dari objek tanpa melakukan pengirisan menjadi irisan tipis, seperti preparat
cacing hati, preparat protozoa, preparat alga dan lainnya (Devi, 2015).
Hematoksilin-eosin bersifat basa yang khusus mewarnai unsur asam pada sel
sehingga tampak kebiruan karena unsur yang paling asam ialah asam
biru tua, sehingga disebut basofilik. Eosin bersifat asam yang mewarnai unsur
basa dari sel sehingga tampak merah muda, karena banyak bagian sitoplasma
yang bersifaft basa, pada daerah tertentu sitoplasma terwarna merah muda,
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel
1.
C. Alat Praktikum
Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
D. Prosedur Kerja
a. Pewarnaan Hematoksin
2. Hidrasi :
- Alkohol 60%
- Alkohol 50%
- Alkohol 40%
- Alkohol 30%
- Aquades
- Aquades (5 menit)
A. Hasil Pengamatan
Tabel 4.
B. Pembahasan
sel (seperti bagian sitoplasma), jaringan dan organ yang akan diamati. Pewarna
sebanyak 3 kali (15 menit) yang telah dibersihkan dengan NaCl 0,9% dan di
dan selanjutnya tahap hidrasi menggunakan alkohol dengan variasi 60%, 50%,
40% dan 30% hal ini dikarenakan nantinya embrio akan diwarnai dengan
hematoxilin yang bersifat basa sehinga memerlukan alkohol yang bersifat asam
adalah tahap dehidrasi yaitu tahap yang digunakan untuk mengeluarkan seluruh
cairan yang terdapat dalam jaringan setelah proses hidrasi dan pewarnaan,
konsentrasi tinggi yaitu alkohol 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 96%
variasi ini dilakukan agar jaringan pada embrio ayam yang akan diamati tidak
tinggi. Tahap selanjutnya adalah proses clearing menggunakan teulol dan xilol,
pada embrio ayam yang berumur 5 hari dan 9 hari terdapat kepala (Caput),
bakal mata (Oculus), bakal sayap (Cornu), bakal kaki (Pedes). Peristiwa
mulau terbentuk. Ekor dan kepala sudah berdekatan sehingga tampak seperti
dan pada hari ke 9 organ sudah hampir terbentuk sempurna dan kemungkinan
B. Pembahasan
adalah pewarna yang dapat memulas inti dan sitoplasma serta jaringan
dekalsifikasi.
dehidrasi menggunakan variasi alkohol 70%, 80%, 90%, 96% dan alkohol
basa sehingga tidak perlu adanya tahap hidrasi untuk menetralkan pH pada
eosin hanya memerlukan satu kali clearing karna warna eosin tidak
(basofilik) pada inti sel, serta eosin yang berfungsi untuk memberikan
A. Kesimpulan
yaitu metode pembuatan preparat tanpa adanya tahap pemotongan pada objek
yang diamati. Metode ini menggunkan hematoxilin dan eosin sebagai pewarna
B. Saran
1. Untuk asisten, saya harap tetap sabar dalam membimbing kami sebagai
3. Untuk praktikan, agar lebih serius lagi dalam mengikuti praktikum dan
fokus dalam melakukan pengamatan serta belajar lebih agar bisa lulus
respon.
DAFTAR PUSTAKA
Devi, R. E., 2015, Pengembangan Lks Materi Alga dengan Memanfaatkan Media
Preparat Whole Mount Mikroalga, Jurnal Bioedu, 4(3): 949-956
Ellyawati, 2018, Penentuan Waktu yang Tepat pada Proses Staining dalam
Pembuatan Preparat Histologis Hati, Jurnal Biologi, 1(1): 28-30
Hafis, M., 2014, Konsep Dasar Embriologi Tinjauan Teoretis, Jurnal Sainstek, 6
(1): 96-101
Husna, Z.F., Santoso, F dan Lisminingsih, D. R., Studi Osifikasi Anggota Tubuh
Embrio Ayam Buras dengan Pewarnaan Alizarin Red, Jurnal Ilmiah
Biosaintropis, 5(2): 30-37