Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT

PERCOBAAN XI
PANTAI BERPASIR DAN BERBATU

OLEH

NAMA : WA ODE RISKA YULIANI


STAMBUK : F1D120015
KELOMPOK : III ( TIGA )
ASISTEN PEMBIMBING : WA ODE NARVIA

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pantai adalah kawasan yang selalu berubah-ubah, perubahan ini

karena proses pengendapan dari padatan-padatan yang berada dalam badan

ai, proses pengikisan (abrasi) dan transportasi sedimen dari suatu tempat

ke tempat yang lain. Pantai merupakan daerah pertemuan antara darat dan

laut, ke arahdarat wilayah pantai meliputi daratan, baik kering maupun

terendam air, yangmasih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

surut, angin laut serta perembasan air asin. Sedangkan kearah laut wilayah

pantai mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami

yang terjadi di daratan. Terdapat tipe-tipe golongan pada pantai, contohnya

pada ekosistem pantai berbatu dan berpasir.

Zona intertidal adalah daerah pantai yang terletak antara pasang

tinggidan surut terendah,daerah ini mewakili peralihan dari kondisi lautan

ke kondisidaratan,. Zona ini merupakan daerah laut yang dipengaruhi oleh

daratan, zonaini memiliki faktor fisik maupun faktor kimyang mendukung

semua organismedi dalamnya untuk dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik. Zona iniluasnya sangat terbatas, tetapi banyak terdapat

variasi faktor lingkungan yangterbesar dibandingkan dengan daerah lautan

lainny

Pantai berbatu menjadi habitat bagi berbagai jenis moluska (kerang),

binatang laut, kepiting, anemon, dan juga ganggang laut. Fauna pada
pantai berbatu terdiri dari berbagai jenis, seperti tiram, siput, kepiting batu

dan beberapa jenis ikan yang hidup pada celah-celah diantara bebatuan.

pantai berpasir adalah salah satu ekosistem penting di daerah pasang surut.

Hewan-hewan yang hidup disini umumnya infauna seperti kerang-kerang

dan ghost crabs.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakteristik organisme berbatu?

2. Bagaimana mengetahui karakteristik organisme pantai berpasir?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui karakteristik organisme berbatu.

2. Untuk mengetahui karakteristik organisme pantai berpasir.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada prakikum ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui karakteristik organisme berbatu.

2. Dapat mengetahui karakteristik organisme pantai berpasir


II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pantai

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan

terdapat di daerah pesisir laut. Daerah pantai menjadi batas antara daratan

dan perairan laut. Pantai terbentuk karena adanya gelombang yang

menghantam tepi daratan tanpa henti, sehingga mengalami pengikisan.

pantai adalah suatu wilayah perbatasan antara daratan dengan lautan.

Pantai dapat dimanfaatkan sebagai sumber penghasilan atau pendapatan

masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Pantai dapat membantu

mencegah air pasang laut langsung membanjiri daratan (Rainsyah, 2016).

B. Zona Intertidal

Zona intertidal merupakan daerah yang terletak diantarapasang

tertinggi dan surut terendah, yang mewakiliperalihan dari kondisi lautan ke

kondisi daratan.. Luas zona intertidal sangat terbatas, akan tetapi memiliki

faktor lingkungan yang sangat bervariasi, olehkarena itu zona intertidal

memiliki tingkat keanekaragaman organisme yang tinggi.Organisme yang

hidup di zona intertidal salah satunya adalah anggota kelas Echinoidea.

(Huda, 2017).

C. Pantai Berbatu
Pantai berbatu merupakan suatu lingkungan pesisir yang produktif

dan subur. Kombinasi substrat keras untuk penempelan, frekuensi

gelombang dan arus yang tinggi serta perairan yang jernih menyediakan

habitat yang menguntungkan bagi berbagai jenis biota laut. Tidak

demikian dengan pantai berpasir, yang tidak menyediakan substrat yang

cukup bagi organisme untuk melekat dan hidup, karena hempasan

gelombang yang terus-menerus menggerakkan partikel substratnya.

merah.Pantai berbatu yang tersusun dari bahan yang keras merupakan

daerah paling padat makroorganismenya dan mempunyai keragaman

terbesar baik spesies hewan maupun tumbuhannya (Perwira, 2012).

D. Pantai Berpasir

Pantai berpasir adalab pantai dengan ukuran butir substrat antara

0,063 - 2 mm. Jenis pantai berpasir termasuk dalam jenis pantai dengan

partikel yang halus, Faktor fisikyang berperan penting mengatur

kehidupan di pantai berpasir adalah gerakan ombak. Gerakan ombak ini

mempengaruhi ukuran partikel dan pergerakan substrat di pantai. Jika

gerakan ombak kecil, ukuran partikelnyakecil, tetapi jika gerakan ombak

besar atau kuat, ukuran partikelnya akan menjadi kasar dan membentuk

deposit kerikil. Pantai berpasir dapat ditemui di daerab yang jaub dari

pengarub sungai besar, atau

terdapat di pulau kecil yang terpencil. Makroorganisme yang hidup disini

tidak sepadat di kawasan pantai berbatu. Perilaku adaptasi yang dilakukan

organisme terhadap kondisi lingkungan adalah dengan cara menguburkan


diri ke dalam substrat, sehingga kawasan ini lebih banyak dimanfaatkan

rnanusia untuk berbagai aktivitas rekreasi (Nugroho, 2012).

E. Biota Laut Pantai Berpasir

Salah satu biota laut yang sering ditemukan di daerah pantai berpasir

adalah bintang laut. Hewan ini mempunyai kulit yang ditutupi oleh duri-

durihalus sehingga tergolong ke dalam filum Echinodermata (echinos,

duri, dermakulit). Seringkali bintang laut ditemukan mempunyai lima

lengan, kadang juga terlihat hanya empat bahkan enam lengan. Jika salah

satu lengan terputus maka lengan baru akan terbentuk dengan segera

karena adanya daya regenerasi hewan ini. Secara umum, hewan ini

mempunyai badan relatif tipis. Jika pada bagian dorsal ditemukan

madreporit dan anus maka pada ventralditemukan mulut serta kaki tabung

(kaki ambulakral) pada setiap lengannya. Madreporit adalah sejenis lubang

yang mempunyai saringan dalam (Fitriana,2010).


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Minggu, 5 November 2021,

pada pukul 09.00-Selesai WITA dan bertempat di Tanjung Tiram,

Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

B. Bahan Praktikum

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah kawasan

ekosistem pasir berbatu dan berpasir yang terdapat di Tanjung Tiram

Konawe Selatan.

C. Alat Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaan

No Alat Kegunaan

1 2 3

1. Buku identifikasi Untuk mengidentifikasi pasir

berbatu dan berpasir

2. Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan

3. Kamera Untuk mengambil dokumentasi


D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Menyipakan alat dan bahan yang akan digunakan.

2. Mengidentifikasi ciri-ciri morfologinya.

3. Mengamati jenis bentos dan mengambil morfologinya

4. Mengidentifikasi jenis dan menentukan klasifikasinya.

5. Membuat hasil pengamatan.


DAFTAR PUSTAKA

Fitriana, 2010, Inventarisasi Bintang Laut (Echinodermata: Asteroidea) DiPantai


Pulau Pari, Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu, Jurnal Ilmiah Faktor Exacta,
3(2)
: 167-174.
Huda, 2017, Keanekaragaman Jenis Echinoidea di Zona Intertidal Pantai Jeding
Taman Nasional Baluran, Jurnal Berkala Saintek, 5(2): 61-65.
Nugroho, 2012, Morfologi Pantai Zonasi dan Adaptasi Komunitas Biota Laut di
Kawasan Intertidal, Oseana, XXXVII (3): 11-21.
Perwira, 2012, Studi Karakteristik Jenis dan Keragaman Fauna Pantai Berpasir,
Barbatu dan Berlumpur di Kawasan Pesisir Pantai Sanur Bali, Skripsi, Fakultas
Kelautan dan Perikanan, Universitas Udayana.
Rainsyah, 2016, Studi Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pesisir Perairan Ujung
Blang Kecamatan Banda Sakti, Jurnal Ilmu Mahasiswa Kelautan dan Perikanan,
1(1):

Anda mungkin juga menyukai