Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas,


atau merupakan kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkunganya dimana terjadi
antar hubungan. Disini tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan
hewan saja , tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam
sistem itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energi
dan materi yang diperlukan untuk hidupnya semua komunitas bergantung kepada
lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, air dan
garam –garam yang semuaya diambil dari lingkungan abiotik. Ada bermacam-macam
jenis ekosistem, mulai dari ekosistem air, darat, maupun buatan diantaranya
ekosistem laut, pantai , sungai, hutan, mangrove, gunung dan lain lain. Salah satu
ekosistem darat adalah Ekosistem Padang Pasir atau yang biasa disebut gurun
( Irwan,D.1996 ).
Gurun adalah suatu daerah dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang
dari 250mm/tahun, suhu sangat tinggi di siang hari dan sangat rendah di malam hari,
dan kelembapan udara rendah. Padahal tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang
sangat dingin pada musim dingin sampai 12° C yaitu Gurun Gobi di wilayah Asia.
Ekosistem gurun ini sangat mudah dikenali. Ciri-cirnya adalah suhu udara
yang panas di siang hari, tanah yang gersang dan tidak subur, curah hujan sangat
rendah, perbedaan suhu antara malam dan siang hari sangat signifikan (siang panas,
sedangkan malam hari sangat dingin). Ekosistem ini banyak ditemui di benua Afrika.
Tentunya kebanyakan orang akan berpikir bahwa tidak mungkin ada
kehidupan dengan kondisi gurun yang seperti itu. Kalaupun ada tentunya hanya flora
dan fauna yang mampu bertahan dengan temperatur yang sangat panas di siang hari
dan sangat dingin di malam hari seperti, kaktus dan unta. Dengan adanya makalah ini
diharapkan kita dapat mengetahui keanekaragaman yang ada pada bioma gurun.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun perumusan masalah nya sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan gurun dan karateristiknya ?
2. Apa saja komponen abiotik dan biotik pada gurun ?
3. Bagaimana proses terjadinya gurun ?
4. Apa saja jenis-jenis gurun di dunia ?
5. Apa sistem produksi, konsumsi dan dekaomposisi pada ekosistem gurun
pasir?
1.3 Tujuan
Tujuan dibuatanya makalah tentang ekosistem gurun pasir adalah :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan gurun dan karateristiknya.
2. Mengetahui apa saja komponen abiotik dan biotik pada gurun.
3. Mengetahui bagaimana proses terjadinya gurun.
4. Mengetahui apa saja jenis-jenis gurun di dunia.
5. Mengetahui sistem produksi, konsumsi dan dekaomposisi pada ekosistem
gurun pasir.

1.4 Manfaat
Dengan terselesaikannya makalah ini, diharapkan kepada kepada para
pembaca bisa bermanfaat untuk memperoleh sekaligus menyerap informasi mengenai
seluk beluk ekosistem gurun beserta keanekaragaman yang berada di ekosistem
gurun tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gurun dan Karakteristiknya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan sebagai padang
luas yg tandus, atau padang pasir.
Dalam pengertian lain juga disebutkan gurun yaitu suatu daerah dimana curah
hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya kering dan
hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga daratan kering,
karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu wilayah. Hampir
seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun dengan temperatur
yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat dingin pada malam
hari.
1. Posisi geografis
Ekosistem ini paling luas terpusat di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai
Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks
gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi.
Bentang gurun memiliki beberapa ciri umum. Gurun sebagian besar terdiri dari
permukaan batu karang. Bukit pasir yang disebut erg dan permukaan berbatu
merupakan bagian pembentuk lain dari gurun.
Dilihat dari letak geografisnya ekosistem gurun memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Tingkat evaporasi(penguapan)yang lebih tinggi daripada curah hujan
b. Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang.
(Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang
berfungsi untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan
dalam jaringan spons.)
c. Dihuni oleh hewan jenis pengerat contohnya, hamster dan gerbill.
d. Air tanah cenderung asin karena larutan garam dalam tanah tidak cenderung
berpindah baik karena pencucian oleh air maupun drainase.
(Pringgoseputro,1998).

2. Iklim
Iklim di gurun luar biasa ekstrim, kalau panas sangat panas sekali dan kalau
dingin luar biasa dingin. Ada beberapa musim di Kuwait yaitu Panas (32 – 40 C –
sekitar Jun-Jul) , Panas Sekali (41 – 50 C – sekitar Jul – Aug – Sep), Dingin (8 – 20 C
– sekitar Nop).
Ciri-ciri :
a. Iklim panas dan kering sepanjang tahun.
b. Penternakan nomad dijalankan.
c. Penduduk hidup berpindah-randah untuk nencari sumber air.
d. Hujan tahunan kurang daripada 250mm.
e. Suhu harian sangat tinggi, yaitu antara 22°C hingga 32°C
3. Curah Hujan
Gurun didefinisikan dengan ketat sebagai sebuah tempat yang menerima curah
hujan kurang dari 254 mm (10 inci) setahun.
Ciri-ciri :
a. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun
b. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi
c. Kelembaban udara sangat rendah
d. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari sangat tinggi (siang dapat
mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)
e. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan
air (Pringgoseputro,1998).

3. Cuaca di Gurun Pasir


Di dunia ini kira-kira sepertiganya berupa gurun. Atau lebih dikenal daerah dengan
curah hujan yang sangat rendah (<25cm/tahun). Daerah ini dikenal sebagai daerah
beriklim Arid (kering). Daerah ini biasanya memiliki kelembaban udara yang sangat
rendah (Kimbal,1992). Sudah disebutkan diatas bahwa gurun itu daerah ini yang
sedikit pohon, artinya penyebab utamanya adalah karena sedikit air yang ada disana.
Salah satu yang termudah adalah melihat apa saja yang mengontrol kelembaban
udara atau kandungan air di udara ini. Karena kandungan air di udara inilah yang
nantinya bertanggung jawab atas terdapatnya air di suatu tempat atau disuatu daerah
(kawasan) tertentu. Salah satu untuk melihat kandungan air tentusaja melihat pola
angin, awan dan pola hujan di bumi. Di sebelah kanan ini peta bumi yang
menggambarkan tempat-tempat di bumi ini dimana curah hujannya rendah 25-50
mm/tahun (semi arid), dan daerah yang memiliki curah hujan sangat rendah dibawah
25 mm/tahun.
Terlihat bahwa tempat yang langka dengan hujan (arid) berada disekitar daerah tropis.
Tentunya daerah tropis atau berada diantara 30° Lintang Utara dan 30° Lintang
Selatan. Daerah tropis ini daerah yang memiliki suhu rata-rata tahunan sangat tinggi
(Kimbal,1992).
2.2 Komponen Biotik dan Abiotik
2.2.1Komponen Abiotik Pada Gurun Pasir
Lingkungan abiotik adalah komponen mati atau tak hidup,yang ikut
mendukung keseimbangan ekosistem padang pasir. Komponen abiotik ini meliputi :
suhu,tanah, pasir, batu, Cahaya matahari, Angin maupun air (Mitchell, 2004).
a. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting dalam persebaran organisme
karena pengaruhnya pada proses biologis dan ketidakmampuan sebagian organisme
untuk mengatur suhu tubuhnya secara cepat. Suhu internal suatu organisme
sesungguhnya dipengaruhi oleh pertukaran panas dengan lingkungannya da sebagian
besar organism tidak dapat mempertahakan suhu tubuhnya lebih tinggi beberapa
derajat diatas atau dibawah suhu lingkungan, salah satu tumbuhan yang hidup pada
suhu ekstrim adalah kaktus.
b. Batu dan Tanah
Struktur fisik, ph dan komposisi mineral batuan serta tanah akan membatasi
persebaran tumbuhan dan hewan yang memakannya. Sehingga menjadi salah satu
penyebab timbulnya poa mengelompok pada area tertentu yang acak pada ekosistem
teristrial yang sering kita lihat.
c. Angin
Angin memperkuat suhu lingkungan pada organisme dengan cara
meningkatkan hilangnya panas melalui penguapan dan konveksi. Angin juga
menyebabkan hilangnya air di organisme dengan cara meningkatkan laju penguapan
pada hewan dan laju transpirasi pada tumbuhan.
d. Air
Sifat sifat air yang unik berpengaruh pada organisme dan lingkungannya, air sangat
penting bagi lingkungannya tetapi ketersediaannya berfariasi secara dramatis
diberbagai habitat.
2.2.2 Komponen Biotik Pada Gurun Pasir
Komponen biotik pada ekosistem gurun pasir adalah sebagai berikut :
➢ Produsen
Semua organisme berhijau daun ( berkloropil ) tergolong produsen, karena
memiliki klorofil,produsen mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik
dengan pertolongan cahaya.Zat organik yang diperluka adalah CO₂ dan H₂O yang
akan diubah menjadi zat organic, yaitu gula ( C ₆H₁₂O₆ ) yang selanjutnya diubah
menjadi amilium ( Pati ). Dengan proses sebagai berikut :
6CO₂ + 6H₂O Cahaya C ₆H₁₂O₆ + 6 O₂
Kloropil
(Campbell, 2002).

Karena mampu memproduki makana sendiri tumbuhan sebagai produsen sehingga


produsen pada ekosistem gurun pasir yaitu :
1. Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga famili
Cactaceae. Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa
ditemukan di daerah-daerah yang kering (gurun).
Ada lebih dari 2000 jenis kaktus ada di belahan bumi. Mereka bisa tumbuh
subur di lahan tandus dan kekurangan air. Ini lah hal unik dari kaktus. Kaktus
adaptasinya tinggi. Kemudian, batang kaktus juga dilapisis jaringan lilin yang dapat
mengurangi penguapan. Jaringan ini mampu menyimpan air dan tahan terhadap
kekeringan sekalipun. Namun, yang namanya mahluk hidup tentu saja butuh air.
Kaktus tetap membutuhkan air untuk bertahan hidup. Oleh karenanya di gurun-gurun,
kaktus memiliki akar yang sangat panjang sampai bermeter-meter ke dalam pusat
bumi untuk mencari sumber air (Pringgoseputro, 1998).
2. Flora Lainnya
Hampir tidak ada tumbuhan tingkat tinggi yang mampu bertahan. Tumbuhan
yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering
(tumbuhan serofit). Sehingga dapat dikatakan di gurun memiliki biodiversitas dan
produktivitas paling rendah dari ekosistem lainnya.
Tumbuhannya berdaun kecil seperti duri dan mempunyai akar yang panjang.
Daun yang kecil berfungsi untuk mengurangi penguapan Akar panjang berfungsi
untuk mengambil air dari tempat yang dalam dan kemudian disimpan dalam jaringan
spons (Campbell, 2002).
➢ Konsumen
Konsumen pada ekosistem padang pasir yaitu makhluk hidup yang tidak bisa /
mampu meproduksi makanan nya sendiri karena zat organik yang diperlukan berasal
dari produsen atau hewan lain. Herbivor merupaka hewan pemakan tumbuhan pada
padang pasir hewan herbivore yaitu Unta sedangkan hewan Karnivoran yaitu hewan
pemakan danging pada gurun pasir yaitu Srigala Gurun, ular, kadal dan lain – lain.
1. Unta atau Onta
Unta atau Onta adalah dua spesies hewan berkuku genap dari genus Camelus
(satu berpunuk tunggal – Camelus dromedarius, satu lagi berpunuk ganda – Camelus
bactrianus) yang hidup ditemukan di wilayah kering dan gurun di Asia dan Afrika
Utara. Rata-rata umur harapan hidup unta adalah antara 30 sampai 50 tahun.
Domestikasi unta oleh manusia telah dimulai sejak kurang lebih 5.000 tahun
yang lalu. Pemanfaatan unta antara lain untuk diambil susu (yang memiliki nilai
nutrisi lebih tinggi dari pada susu sapi) serta dagingnya, dan juga digunakan sebagai
hewan pekerja (Campbell, 2002).
2. Ular
Ular berbisa gurun (Cerastes Vipera) hidup di bawah pasir. Ular berbisa ini
masuk ke dalam pasir dengan menggeliat bergoyang-goyang menyamping. Ular ini
menggerakkan ekornya dari kiri ke kanan dengan sangat cepat. Gerakan ini lalu
meliputi seluruh tubuhnya dalam tiga pelintir. Akhirnya sekujur tubuh ular terkubur
sepenuhnya, kecuali satu atau kedua matanya saja. Dengan cara ini, ular berbaring
sambil menunggu, memburu mangsanya. Tetapi strategi seperti ini dapat
menimbulkan risiko bagi mata ular, karena mata ini tetap berada di luar, di tempat
yang dapat didera oleh badai pasir secara tiba-tiba. Namun, karena mata ular
dirancang khusus, risiko tersebut terhapus seluruhnya. Mata ular berbisa ini
terlindung dari gangguan pasir karena memiliki “kaca mata” luar yang terbuat dari
sisik yang tembus pandang (Campbell, 2002).
3. Serigala Gurun
Penghuni gurun yang lain, yaitu serigala gurun bewarna krem, jenis serigala
terkecil, memiliki telinga yang sangat besar. Serigala ini hidup di gurun berpasir di
Afrika dan Arab. Telinganya yang lebar tidak hanya membantu menentukan tempat
mangsanya berada, tetapi juga berfungsi untuk mencegah panas berlebihan dan
membuat hewan ini tetap sejuk.
4, Kadal
Kadal bermoncong-sekop, yang tinggal di gurun, bergerak seperti menari di
pasir untuk mendinginkan ekor dan kakinya. Kemudian, dengan bertumpu pada
ekornya, kadal ini bergantian mengangkat satu kaki belakang dan satu kaki depan.
Setelah beberapa detik, kakinya berganti posisi. Kadal ini seolah berenang di bukit
pasir dengan dukungan bentuk tubuh dan hidungnya yang aerodinamis, dan telapak
kakinya yang besar memungkinkan kadal berlari di pasir dengan sangat cepat.
5. Katak Gurun
Katak gurun, yang hidup di Australia mirip dengan tangki air. Saat hujan,
katak ini mengisi kantung-kantung di tubuhnya dengan air. Kemudian dia
menguburkan dirinya sendiri di bawah pasir dan mulai menunggu sampai hujan yang
berikutnya turun. Bila merasa haus, hewan gurun lainnya mencari katak ini dan
meminum airnya, dengan cara mengeluarkan katak ini dari pasir.
➢ Pengurai
Mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup lainnya
yang mati atau sampah disebut pengurai. Sehingga ekosistem gurun pasir juga ada
pengurai karena pengurai aka menguraikan gas H₂S yang menimbulkan bau busuk ,
CO₂, air dan mineral - mineral yang meresap kedalam tanah, mineral, air dan gas
karbon dioksida hasil pengurai dapat diserap oleh tumbuhan (Campbell, 2002).
➢ Detritivor
Sisa – sisa tumbuhan dan hancuran hewan dapat berupa serpihan – serpihan
kecil, remukan , da fragmen – fragmen kecil lainya, hancuran itu disebut detrifus ,
hewan – hewan pemakan detrifus disebut detrivor(Campbell, 2002).
➢ Predator Dan Parasit
Pada ekosistem gurun pasir terdapat juga predator yaitu pemangsa hewan
yang berfungsi sebagai penjaga keseimbangan lingkungan. Di gurun yang merupakan
hewan pemangasa yaitu srigala gurun atau makhluk yang lainnya.
Gambar jaring-jaring makanan

2.3 Proses Terjadinya Gurun

Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami


yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian
besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah
tropis.
Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik
dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada
saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi.
Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga
menjadi kering dan terjadilah Gurun kering.

Selain itu, kebanyakan pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air.


Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering
dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras
menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang
dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah
ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari
dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan
merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasir-pasir.

2.3.1 Fungsi Gurun


Gurun kadang memiliki kandungan cadangan galian berharga yang terbentuk
di lingkungan gersang atau terpapar oleh hakisan. Keringnya wilayah gurun
menjadikannya tempat yang ideal untuk pengawetan benda-benda peninggalan
sejarah serta fosil.
Gurun dapat menciptakan sistem cuaca dan iklim global, Hal ini terbukti jika
tidak ada gurun Sahara di Afrika, maka Eropa tidak akan mengalami musim panas.
Jika tidak ada gurun Gobi di Cina, tidak akan ada kawasan subur di Korea dan
Amerika Utara. Siklus materi yang ada gurun pasir tidak ada yang mendominasi
dikarenakan terbatasnya keanekaragaman yang ada di gurun.

2.4 Jenis-jenis Gurun dan Persebarannya


Perlu diketahui, bahwa tidak semua gurun panas, ada juga gurun yang sangat
dingin seperti gurun gobi.
Gurun panas terutama pada sabuk yang melingkari bumi di sekitar 23,5
derajat lintang utara dan selatan. Udara yang naik di ekuator panas dan lembab tetapi
ketika bergerak ke utara dan selatan airnya jatuh di hutan hujan tropis. Di sabuk
gurun, udara yang turun bersifat kering dan panas. Ada tiga keadaan yang mencegah
angin lokal membawa hujan. Keadaan ini dapat membentuk tiga jenis gurun, yaitu ;
a. Gurun pesisir terdapat di dekat laut, tempat arus samudra dingin membasahi
pantai. Air yang dingin membuat udara turun. Iklim di gurun pesisir sangat
kering.

Sumber:www.google.com

b. Gurun bayangan hujan terletak di pedalaman gurun. Gurun bayangan hujan


terbentuk disisi yang terlindungi oleh rangkaian gunung. Ketika udara naik ke
atas lereng disisi lain, maka hujan turun. Hanya udar kering yang berhembus
diatas daratan. Di gurun bayangan hujan terdapat
· Mesa yaitu bukit berpuncak datar
· But yaitu puncak batuan keras yang tersisa setelah tanah sekitarnya erosi.
· Wadi yaitu dasar sungai yang kering.

Sumber:www.google.com

c. Gurun kontinental terletak di pedalaman. Pada gurun kontinental terdapat Danau


Temporer, oasis , dan bukit pasir. Oasis terbentuk jika batuan tanah dekat
permukaan, maka semua air dalam pasir terkumpul membentuk bercak bercak
tanah. Bercak – bercak tanah ini dapat ditumbuhi vegetasi. Oasis adalah daerah
subur di gurun.
Proses Terbentuknya Oasis terjadi ketika air tawar yang muncul pada
cekungan di permukaan gurun berasal dari air hujan atau sungai bawah tanah
yang turun dari pegunungan di padang pasir. Air lalu mengalir melewati
bebatuan yang kedap air. Air yang terperangkap ini kemudian ada yang
merembes diantara bebatuan dan muncul ke permukaan yang cekung di padang
pasir yang dinamai oasis.
Oasis terjadi ketika adanya erosi yang menyebabkan terbentuknya
margin zona depresi yang membentuk cekungan yang mencapai water
table sehingga membentuk suatu mata air. Water table adalah zona aliran air di
bawah permukaan yang mengalir pada pori-pori batuan dan berada di atas lapisan
impermeable (bed rock).

Sumber:www.google.com

Selain itu, Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu yang pertama
berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan
lintang dan lokasi keberadaannya.

2.4.1 Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya.


1. Gurun sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan hampir tidak ada hujan.
Contohnya: Gurun Thar, India.
2. Gurun kering, yaitu gurun yang curah hujannya kurang dari 250mm\tahun.
Contohnya: Gurun Agatsya Malai,India.
3. Gurun setengah kering, yaitu gurun yang curah hujannya antara 250mm-
500mm/tahun.
Contohnya: Gurun Oregon Timur,di Amerika Serikat.
2.4.2 Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya.
Berdasarkan lintang dan lokasi keberadaannya gurun dibagi menjadi 4
macam,yaitu Gurun Kutub, Gurun Subtropis, Gurun Musim dingin dan Gurun Pantai
Dingin.
NO NAMA TIPE GURUN LUAS LOKASI
1. Antartika Kutub 14.2 juta km2 Antartika
2. Arctic Kutub 13.9 juta km2 Alaska ,Kanada,
Greenlaend,Iceland,
Norwegia, Swedia,
Finlandia, Russia
3. Sahara Subtropis 9 juta km2 Afrika Utara
4. Arabia Subtropis 2.6 juta km2 Semenajung Arab
5. Gob Musim Dingin 129.5000 km2 Cina dan Mongolia
6. Patagonian Musim Dingin 673.400 km2 Argentina
7. Great Victoria Subtropis 647.500 km2 Australia
8. Kalahari Subtropis 569.800 km2 AfrikaSelatan,
Botswana, Namibia
9. Great Basin Musim Dingin 492.100 km2 Amerika Serikat
10. Thar Subtropis 453.250 km2 India, Pakistan
11. Chihuahuan Subtropis 453.250 km2 Mexicio
12. Great Sandy Subtropis 388. 500 km2 Australia
13. Kara-Kum Musim Dingin 349. 650 km2 Uzbekistan,
Turkmenistan
14. Dataran Tinggi Musim Dingin 336.700 km2 Amerika Serikat
Colorado

15. Gibson Subtropis 310.800 km2 Australia


16. Sonora Subtropis 310.800 km2 Amerika Serikat,
Mexico
17. Taklamakan Musim Dingin 27.195 km2 Cina
18. Iranian Musim Dingin 259.000 km2 Iran
19. Simpson Subtropis 145.040 km2 Australia
20. Mojave Subtropis 139.860 km2 Amerika Serikat
21. Atacama Pantai dingin 139.860 km2 Chile
22. Namibia Pantai dingin 33.670 km2 Angola, Namibia,
Afrika Selatan

2.5 Sistem Produksi, Konsumsi dan Dekomposisi


Sistem produksi alam ekosistem padang pasir erat hubungannya dengan daur
materi, aliran energi dan cahaya matahari. Produksi pada gurun pasir yaitu proses
pemasukan dan penyimpanan energi di dalam ekosistem. Produksi primer meliputi
pemasukan-pemasukanyang mencakup pemindahan energi cahaya menjadi energi
kimia oleh produsen. Penggunaan energi pada binatang dan mikroba disebut produksi
sekunder.
Produksi primer di suatu ekosistem berasal dari suatu ekosistem dari suatu
ekosistem yang berasal dari suatu proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan
tumbuhan hijau dengan mengikat energi yang berasal dari matahari. Produktivitas
dari suatu ekosistem adalah kecepatan cahaya matahari yang diikat oleh vegetasi
menjadi produktivitas kotor (gross) sesuai dengan kecepatan fotosintesis
(Soemarwoto, 1990)

Proses dekomposisi menghasilkan materi atau mineral di padang pasir yang


merupakan lingkungan hidup tersendiri. Proses ini dimulai apabila ada tumbuhan atau
hewan yang mati. Tubuh organisme tersebut diuraikan menjadi patahan-patahan kecil
oleh jamur, rayap dan lainnya. Serpihan ini terakhir diuraikan menjadi unsur-unsur
yang lebih sederhana oleh makro yang disebut bakteri pengurai (Campbell, 2002).
Adanya satwa-satwa kecil ini memberikan pula kehidupan kepada pemangsa-
pemangsa seperti kalajengking.
Gambar sistem produksi, konsumsi dan dekomposisi

Sumber : www.google.com
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gurun diartikan sebagai
padang luas yang tandus, atau padang pasir.gurun juga merupakan suatu daerah
dimana curah hujannya sangat kecil yaitu kurang dari 250mm/tahun,sifat udaranya
kering dan hampir tidak ada tumbuh-tumbuhan yang hidup. Gurun disebut juga
daratan kering, karena klasifikasi gurun berdasarkan tingkat kekeringan di suatu
wilayah. Hampir seperempat permukaan bumi daratan merupakan daerah gurun
dengan temperatur yang dapat melebihi 55 derajat Celcius pada siang hari dan sangat
dingin pada malam hari. Ciri atau karakteristik dari ekosistem gurun dapat dilihat dari
posisi geografisnya, iklim, curah hujan dan cuacanya.
Di daerah gurun banyak pula hewan ataupun tumbuhan yang bisa bertahan
hidup di daerah tersebut, diantaranya Unta atau Onta, Ular, serigala gurun, Kadal,
Katak gurun, kaktus, dan flora lainnya.
Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami
yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian
besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah
tropis. Gurun dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu yang pertama
berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya dan yang kedua berdasarkan
lintang dan lokasi keberadaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. NA, JB Reece, L. G Mitchell. 2002. Biologi Dasar Edisi Ke 5 Jilid 3.


Jakarta: Erlangga.
Irwan D. 1992. Prinsip – Prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan
Pelestariannya.PT.Bumi Aksara. Jakarta.
Kimball, John W. 1992. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Mitchell et al. 2004. Biologi. Erlangga. Jakarta.
Pringgoseputro, S. 1998. Ekologi Umum. Yogjakarta : UGM Press.
Soemarwoto, I. 1990. Biologi Umum 2. Jakarta: Gramedia.
Sumber gambar http//www.google.com diakses tanggal 7/01/2015.
EKOSISTEM GURUN

MAKALAH EKOLOGI TERESTRIAL

OLEH

DERIS ERLITA K
121810401077
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2015

Anda mungkin juga menyukai