Anda di halaman 1dari 17

EKOLOGI TUMBUHAN

”PADANG PASIR DAN ZONA ARID”

Febiola V. Najoan 17 502 031

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM

JURUSAN BIOLOGI

2019

A. Padang Pasir (Gurun)


Apa itu Bioma Gurun ?

Mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu Bioma secara umum.
Bioma adalah suatu ekosistem yang meliputi suatu area yang luas,
memiliki flora dan fauna yang khas. Bioma merupakan ekosistem
yang terbentuk akibat perbedaan letak geografis. Sedangkan gurun
merupakan suatu daerah dimana curah hujannya sangat sedikit sekali.
Jadi, Bioma gurun merupakan ekosistem darat yang didominasi oleh
flora dan fauna tertentu dan ditandai dengan lingkungan yang beriklim
kering dengan curah hujan yang sangat sedikit sekali.

Ciri- ciri Ekosistem Gurun

Ekosistem di Bumi ini ada banyak sekali, seperti yang telah kita
ketahui bersebelumnya. Masing- masing ekosistem ini diberi nama
berdasarkan nama tempat atau habitatnya. Hal ini juga terjadi pada
ekosistem gurun atau padang pasir ini. Oleh karena di sesuaikan
dengan nama lingkungan atau habitatnya, maka masing- masing
ekosistem ini mempunyai ciri khusus. Ekosistem padang pasir atau
gurun ini juga mempunyai ciri khusus, beberapa ciri yang dimiliki
oleh ekosistem gurun ini antara lain adalah:

1. Merupakan bagian dari ekosistem darat atau tersetial

Ekosistem gurun atau padang pasir ini merupakan jenis


ekosistem daratan atau terestial. Hal ini sudah pasti karena memang
lingkungannya yang tidak terdapat di wilayah perairan, malah justru
sebaliknya. Sebagi salah satu jenis ekosistem tersetial atau daratan,
dibandingkan dengan eksositem daratan yang lainnya, ekosistem
gurun ini merupakan ekosistem yang paling luas.

2
Bahkan luas dari ekosistem gurun ini memenuhi hingga 1/3 dari
total luas daratan yang ada di dunia ini. Lokasi gurun terluas di
dunia berada di letak astonomis sekitar 20ᵒ garis lintang utara, dari
mulai pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Selain itu kita
juga dapat menemui beberapa gurun yang terkenal di dunia, yakni
gurun Gobi di Asia, gurun Sahara di Afrika, dan gurun Simpson di
Australia.

2. Memiliki curah hujan yang sangat sedikit, yakni dibawah 25


cm per tahun

Salah satu ciri khas yang paling kuat yang dimiliki oleh
ekosistem gurun adalah rendahnya tingkat curah hujan yang berada di
daerah tersebut. Bahkan ekosistem gurun ini sangat sedikit memiliki
tingkat curah hujan. Curah hujan yang ada di wilayah gurun kurang
dari 25 cm per tahunnya. Selain sangat sedikit, hujan yang turun di
daerah ini juga mempunyai pola sebaran yang tidak teratur, sehingga
ada bagian gurun yang tidak menerima hujan sama sekali.

3. Laju penguapan atau evaporasi sangat tinggi

Berbeda dengan tingkat curah hujan yang dimiliki, tingkat


penguapan atau evaporasi di daerah gurun ini justru sangatlah besar.
Bahkan tingkat penguapan di daerah gurun ini lebih besar daripada
curah hujannya. Hal ini tentu saja yang menyebabkan wilayah gurun
ini sangatlah gersang dan sulit sekali dijadikan tempat tinggal
beberapamakhluk hidup.

3
4. Mempunyai perubahan suhu yang sangat ekstrim

Salah satu ciri dari ekosistem gurun adalah adanya perubahan


suhu yang sangat ekstrim. Perubahan ekstrim ini terletak antara sinag
dan juga malam. Suhu gurun ini sangatlah panas di siang hari,
sementara di malam hari suhu di gurun ini bisa sangat dingin.
Perbedaan suhu diantara keduanya bisa sangat banyak. Hal ini salah
satunya disebabkan karena di padang pasir atau gurun tidak ada
pepohonan sama sekali hingga membuat udara dan sinar matahari
menerpa secara langsung.

5. Tanahnya berupa pasir yang sangat kering

Ekosistem gurun juga mempunyai ciri yang sangat khas, yakni


mempunyai tanah yang berupa pasir. Maka dari itulah ekosistem
gurun ini juga dikenal dengan ekosistem padang pasir. Tanah pasir
yang berada di ekosistem gurun ini memiliki sifat yang sangat kering.
Hal ini juga disebabakan karena curah hujan yang sangat sedikit dan
persebarannya tidak merata tersebut.

Selain kering, tanah di ekosistem gurun ini juga rendah akan nutrisi
organik sehingga tidak subur sama sekali. Saking tidak suburnya,
hanya beberapa jenis tumbuhan saja yang bisa hidup di wilayah
padang pasir seperti kaktus dan juga pohon kurma. Begitu pula degan
binatang, hanya sedikit yang bisa bertahan di wilayah gurun ini,
seperti unta, ular, dan beberapa jenis serangga.

4
6. Didominasi oleh pasir dan juga bebatuan

Seperti namanya, yaitu padang pasir, ekosistem gurun atau


padang pasir ini merupakan ekosistem yang kenampakannya juga
didominasi oleh pasir dan juga bebatuan. Apabila kita derada di
ekosistem ini, maka kita akan banyak menemukan pasir dan batu
daripada tanah. Bahkan seluruh tahan akan digantikan oleh pasir
lembut yang jumlahnya sangat banyak.

7. Memiliki air tanah yang terasa asin

Meskipun tergolong wilayah yang mempunyai curah hujan


sangat sedikit, ekosistem gurun ini tertap mempunyai cadangan air
tanah. Namun carandan air tanah yang dimiliki wilayah gurun ini
tergolong unik karena memiliki rasa yang asin. Air di tanah di gurun
ini mempunyai rasa yang asin disebabka karena mineral garam yang
terkandung di dalamnya tidak mengalami pencucian terlebih dahulu
oleh drainase maupun air hujan.

8. Hanya bisa dihuni oleh hewan dan tumbuhan yang


bereproduksi cepat ketika udara lembab

Sudah dikatakan sebelumnya bahwa tidak mudah bertahan


hidup di ekosistem gurun ini. Selain tanahnya yang sangat kering,
tidak subur dan juga keberadaan hujan sangatlah sedikit. Hal ini akan
menyebabkan hanya beberapa jenis tumbuhan dan juga hewan yang
dapat bertahan hidup di daerah ini. Tumbuhan dan juga hewan yang
dapat bertahan hidup di daerah gurun ini adalah mereka yang
mengalami reproduksi dengan cepat selama periode lembab

5
Proses Terbentuknya Gurun

Padang pasir merupakan kenampakan alam yang bersifat


alamiah di Bumi ini. Padang pasir atau gurun ini merupakan
kenampakan salah satu dari wujud daratan yang ada di muka Bumi.
Namun ternyata ekosistem padang pasir ini tidaklah terjadi secara
serta merta begitu saja. Terjadinya ekosistem padang pasir atau gurun
ini karena didukung oleh 2 hal. 2 faktor yang mendukung proses
terbentuknya ekosistem gurun atau padang pasir ini adalah:

 Bayangan hujan yang berasal dari pegunungan yang tinggi


 Pola sirkulasi besar yang berasal dari angin global

Bayangan hujan dari pegunungan yang tinggi maksudnya


adalah awan yang terbentuk dari proses daur ulang air tidak bisa
mencapai daerah gurun karena akan dilahalagi oleh gunung yang
menjulang tinggi tersebut. Hal ini akan menyebabkan awan mencair
sebelum mencapai di daerah ekosistem gurun. Sementara itu, pola
angin global akan menyebabkan angin yang sampai di ekosistem
gurun ini adalah angin yang bersifat kering dan tidak membawa
molekul air sama sekali.

Komponen Ekosistem Gurun

Setiap ekosistem mempunyai komponen masing- masing.


Komponen- komponen tersebut terdiri dari komponen biotik dan juga
abiotik. Sama seperti dengan jenis ekosistem lainnya, ekosistem gurun
atau padang pasir ini juga mempunyai komponennya sendiri yang
menyusun ekosistem gurun tersebut.

Komponen yang ada di ekosistem gurun ini juga meliputi


komponen biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik adalah
komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sementara

6
komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup.
Berbagai komponen yang berada di ekosistem gurun atau padang pasir
ini antara lain:

 Komponen biotik – Komponen biotik atau komponen hidup


yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini
jumlahnya banyak dan ada beberapa jenis. Komponen biotik
yang ada di ekosistem gurun atau padang pasir antara lain
tanaman dan juga binatang yang hidup di wilayah ekosistem
gurun atau padang pasir tersebut. Tumbuhan yang hidup di
padang pasir ini adalah jenis tumbuhan yang mampu bertahan
hidup dengan pasokan air yang sangat sedikit. Demikian pula
binatang yang bisa hidup di daerah ini juga jenis binatang yang
mampu bertahan hidup di daerah kering.

 Komponen abiotik – Selain komponen yang hidup, ekosistem


gurun atau padang pasir juga memiliki komponen yang tidak
hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai
komponen abiotik. Komponen abiotik ini adalah komponen
fisik dan juga komponen kimia yang dijadikan media maupun
substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk hidup.
Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem gurun
atau padang pasir ini antara lain adalah suhu, air, cahaya
matahari, angin, batu, pasir, dan tingkat keasaman atau pH.

Itulah beberapa komponen yang ada di ekosistem gurun atau


padang pasir tersebut. Melihat dari jenis binatang dan juga tumbuhan
yang mampu bertahan hidup disana, maka kita akan mendapati
binatang dan tumbuhan yang khas gurun seperti kurma, kaktus, unta
dan juga ular.

7
Cuaca di Ekosistem Gurun atau Padang Pasir

Cuaca merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi


bagi kelangsungan hidup di suatu ekosistem. Beberapa makhluk hidup
sangat sensitif terhadap cuaca. Lalu, bagaimanakah cuaca di ekosistem
gurun atau padang paisr ini? Telah dikatakan sebelumnya bahwa
gurun merupakan tempat yang menerima sangat sedikit curah hujan,
maka dari itulah kita dapat menilai bahwa wilayah gurun ini
mempunyai keadaan yang sangat kering. Selain itu, wilayah ekosistem
ini juga dikenal mempunyai kelembaban udara yang sangat rendah.

Dengan gambaran umum yang demikian inilah kita dapat


membayangkan sedniri betapa gurun atau padang pasir ini adalah
suatu wilayah yang sangat panas dan kering dan mempunyai hujan
sedikit dengan pola persebaran yang tidak merata. Selain itu suhu di
ekosistem ini akan terasa sangat panas ketika di siang hari dan akan
terasa sangat dingin ketika malam hari. akan sedikit sulit untuk dapat
bertahan hidup di wilayah gurun ini. Maka dari itulah hanya beberapa
jenis tumbuhan dan juga hewan yang dapat bertahan hidup di daerah
ini.

Flora dan Fauna Bioma Gurun

Jenis Flora
Jenis tumbuhan yang dapat tumbuh adalah :

 Tumbuhan musiman, yaitu tumbuhan yang akan segera tumbuh


apabila hujan turun, umurnya relatif pendek tetapi bijinya tahan
lama.
 Tumbuhan menahun, yaitu tumbuhan yang memilki ciri
berdaun kecil atau tidak berdaun, berakar panjang, batangmya
mempunyai jaringan semacam spons.

8
Contoh jenis flora pada bioma Gurun adalah : kaktus, sukulen, pohon
kurma, dan semak beracun.

Bentuk Adaptasi Flora


Bentuk adaptasi yang dilakukan oleh flora yang hidup pada daerah
bioma gurun antara lain :

 Daun ditutupi oleh kutikula yang tebal


 Daun menyempit berbentuk duri untuk mengurangi penguapan
 Akar panjang dengan terdapat jaringan spons untuk menyimpan
air
 Pada tanaman kaktus, memiliki kemampuan menyerap air
selama musim hujan dan mempunyai kemampuan adaptasi
metabolik untuk menghemat air dalam lingkungan kering serta
adaptasi protektif untuk menghalangi agar tidak termakan oleh
mamalia atau serangga, contohnya terdapat duri atau racun.

Jenis Fauna
Jenis Fauna pada Bioma Gurun umumnya bertubuh kecil, hidup di
lubang – lubang, dan keluar mencari mangsa pada malam hari.
Contohnya adalah tikus, ular, hamster, gebril.

Bentuk Adaptasi Fauna


Fauna pada Bioma Gurun memiliki bentuk adaptasi seperti
hanya beraktifitas pada malam hari sedangkan pada siang hari
membuat lubang dan bersembunyi di dalamnya, mempunyai cadangan
penyimpanan air dalam tubuh, serta pada beberapa hewan seperti tikus
gurun, tidak pernah minum karena mendapatkan air dari makanan
yang dimakannya.

9
Jenis Bioma Gurun

Berdasarkan perwujudannya, Bioma Gurun terdiri dari dua jenis, yaitu


:

1. Bioma Gurun panas – kering (hotlarid dessert)

Pada bioma gurun panas – kering ini identik dengan padang


pasir, yaitu merupakan suatu wilayah di daerah iklim subtropics
sampai sedang yang didominasi oleh hamparan pasir dengan kondisi
vegetasi yang sangat terbatas, suhu udara rata – rata tinggi, amplitude
suhu harian tinggi, curah hujan rendah (kurang dari 25 mm/tahun),
dan penguapan tinggi.

Pada umumnya jenis vegetasi yang tumbuh pada daerah ini


memiliki ciri – ciri akar yang sangat panjang, berdaun kecil atau tebal
atau bahkan tidak berdaun, batang pohon relatif tebal, dan bagian
tubuhnya seringkali berduri. Contohnya seperti kaktus saguaro dan
semak berduri.

Jenis gurun seperti ini terdapat di Afrika Utara (Gurun Sahara),


Afrika Barat Daya (Gurun Kalahari dan Gurun Namib), Afrika Timur
(Gurun Ogaden), Jazirah Arab (Gurun Rub’al Khali), Asia Barat Daya
(Gurun Kara Kum, Gurun Taklamakan, dan Iran), Asia Selatan
(Gurun Thar), Asia Tengah (Gurun Gobi), Australia (Gurun Gibson
dan Gurun Simpson), Amerika Serikat bagian tengah dan barat (The
Great America Dessert, yang meliputi Arizona dan California),
Meksiko bagian utara, dan Amerika Selatan (Gurun Atacama dan
Gurun Patagonia).

10
2. Bioma Gurun dingin (cold/ice dessert)

` Bioma gurun dingin ini identik dengan daerah tundra, yaitu


wilayah pada daerah iklim dingin sampai kutub (terutama lingkaran
Arktik) yang bagian permukaannya selalu ditutupi oleh salju atau es,
serta memiliki jenis vegetasi (flora) yang didominasi oleh lumut
(lichenes) dan semak.

Suhu pada saat musim dingin di daerah ini mencapai sekitar -


57º C dan suhu maksimum pada saat musim panas adalah sekitar 15º
C. Walaupun es atau salju mencair di permukaan tanah selama musim
panas, tetapi masih terdapat lapisan es yang tetap membeku
(permafrost). Musim tumbuh vegetasi cukup pendek yaitu hanya
sekitar 30 – 120 hari pertahun dan hanya jenis tumbuhan yang mampu
bertahan dalam suhu dingin yang dapat bertahan hidup. Wilayah
penyebarannya antara lain di Alaska, Kanada bagian utara, Siberia,
Greenland, dan Tierre del Fuego (Tanah Api) di ujung Amerika
Selatan.

Berdasarkan curah hujan dan tingkat kekeringannya, Bioma Gurun


terdiri dari :

1. Gurun sangat kering, yaitu gurun yang selama 12 bulan


hampir tidak ada jenis – jenis hujan. Contohnya seperti Guruh
Thar di India
2. Gurun Kering, yaitu gurun yang memiliki curah hujan kurang
dari 250mm/ tahun. Contohnya seperti Gurun Agatsya Malai di
India
3. Gurun setengah kering, yaitu gurun yang memiliki curah
hujan antara 250 mm sampi 500 mm/ tahun. Contohnya seperti
Gurun Oregon Timur di Amerika Serikat.

11
Fakta Menarik mengenai Bioma Gurun

1. Vegetasi yang terdapat didalamnya tidak tumbuh tinggi


sehingga hanya dapat menampung hewan – hewan kecil seperti
tikus dan reptil.
2. Pada umumnya hewan – hewan yang hidup bersifat nokturnal,
yaitu tidur pada siang hari dan keluar pada malam hari.
3. Pada Bioma gurun hampir tidak terdapat air sehingga hewan –
hewan menyimpan air dalam tubuh mereka atau mendapatkan
air dari makanan yang mereka makan.
4. Kebanyakan hewan gurun memiliki daptasi yang
memungkinkan mereka menyimpan semua lemak tubuh pada
satu daerah dalam tubuh mereka untuk mempertahankan panas.
Contohnya unta menyimpan semua lemak tubuh dalam
punuknya.
5. Pada saat siang hari, suhu pada bioma gurun bisa sangat panas
sedangkan pada saat malam hari bisa sangat dingin.
6. Tanaman atau vegetasi yang dapat tumbuh pada daerah bioma
gurun menyimpan air pada batang.
7. Duri pada kaktus berfungsi untuk melindungi tubuh agar tidak
dimakan oleh hewan.
8. Lapisan luar btang kaktus diselimuti oleh lapisan lilin untuk
membantu menjaga kelembapan.
9. Gurun Sahara merupakan gurun terbesar di bioma gurun dengan
luas lebih dari 300 juta mil persegi.
10.Pada daerah bioma gurun sering terjadi badai debu yang terjadi
ketika angin mengambil debu dari permukaan dan tinggi
badainya bisa sampai 1 mil dengan perjalanan lebih dari 100
mil.

12
11.Pada beberapa daerah bioma gurun yang sangat panas, ketika
terjadi hujan, air menguap di udara sebelum sampai menyentuh
tanah.
12.Terdapat beberapa gurun di Antartika yang dikenal sebagai
gurun dingin dan disebut gurun karena vegetasi yang tumbuh
disana sangat sedikit.
13.Daerah bioma gurun terkering menerima curah hujan rata – rata
1 cm per 5 sampai 10 tahun.
14.Daerah bioma gurun, memiliki salah satu fungsi gurun
pasir yaitu sebagai daya tarik wisata yang cukup menarik.
Didalamnya orang dapat bersepeda, panjat tebing ataupun
hiking di padang pasir.
15.Bioma gurun dapat ditemukan di setiap benua kecuali Benua
Eropa.

B. Zona Arid (Zona Kering)

Apa yang di maksud dengan Zona Arid atau Zona Kering?

Sebelum kita membahas tentang zona arid, kita harus tahu


terkebih dahuu apa yang di maksud dengan iklim. Iklim adalah
kondisi cuaca dalam suatu periode yang panjang. Sedangkan musim
terjadi karena adanya perbedaan jumlah sinar matahari yang
menyebabkan terjadinya perbedaan suhu. Daerah yang menghadap
matahari akan mengalami musim panas sedangkan daerah yang
membelakangi matahari akan mengalami musim dingin (Matthews,
2005 dalam Kodoatie dan Sjarief, 2010).

13
Menurut Köppen, iklim dibagi atas lima klasifikasi, yakni: 1)
iklim tropis basah, 2) iklim kering, 3) iklim di garis lintang tengah
dengan musim dingin yang sejuk, 4) iklim di garis lintang tengah
dengan musim dingin yang dingin, dan 5) iklim kutub. Iklim kering
(dry climates) memiliki suhu berkisar antara 20 – 35° C. Termasuk di
dalam iklim kering ini adalah iklim kering arid dan iklim kering
semi-arid.

Dalam konteks iklim, kata arid digunakan untuk menyatakan


keadaan yang merujuk kepada suatu kontinum nisbah (ratio) rerata
presipitasi tahunan (meliputi curah hujan, embun, salju) terhadap
evapotranspirasi potensial tahunan (meliputi penguapan dari badan
perairan terbuka dan penguapan dari mahluk hidup). Kata bahasa
Indonesia yang digunakan secara teknis sebagai padanan
kata arid adalah ringkai sehingga semi-arid menjadi semi-ringkai
(Mudita, 2010).

Arid atau gersang adalah iklim pada suatu lingkungan yang


memiliki presipitasi hujan atau salju tahunan yang sangat rendah yang
tidak mencukupi kebutuhan evaporasi dan transpirasi menurut
klimatologi. Suatu wilayah diklasifikasikan sebagai arid jika indeks
ariditasnya bernilai antara 0,05 dan 0,2. Sebagian besar gurun
dikelompokkan sebagai semi-arid, arid, atau hiperarid.

Fungsi ekosistem di zona arid adalah sebagai produktifitas dan


rantai makanan. Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan
oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol
oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan
mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu.

14
Adaptasi tumbuhan terhadap kondisi ekstrim

Kekeringan merupakan situasi yang sering di alami oleh


tumbuhan. Suhu yang tinggi bisa juga memberikan pengaruh terhadap
kekurangan air bagi tumbuhan. Bila musim kering itu bersifat periodik
dan merupakan karakteristik daerah tersebut, maka tumbuhan yang
ada disekitarnya akan memperlihatkan penyesuaian dirinya. Berbagai
cara penyesuaian terhadap lingkungannya tergantung pada tumbuhan
tersebut.
Warning mengelompokkan dunia tumbuhan berdasarkan toleransinya
terhadap air, yaitu antara lain :
1. Hidrofit, merupakan kelompok tumbuhan yang hidup dalam air atau
pada tanah yang tergenang secara permanen.
2. Halofita, merupakan kelompok tumbuhan yang tumbuh pada
lingkungan berkadar garam tinggi.
3. Xerofita, kelompok tumbuhan yang teradaptasi untuk hidup di
daerah kering.
4. Mesofita, kelompok tumbuhan yang bertoleransi pada kondisi air
tanah yang tidak terlalu ekstrim.

Selain itu ada juga yang disebut dengan semi-arid. Ciri khas
daerah dengan iklim semi-arid adalah perbedaan musim hujan dan
kemarau yang sangat menyolok. Rata-rata hujan turun dalam tiga
sampai empat bulan dan musim kemarau tujuh sampai delapan bulan.
Curah hujan tahunan berkisar kurang dari 1000 mm di daerah tertentu
sampai dengan 1200 mm. Di dataran yang lebih tinggi, curah hujan
bisa mencapai lebih dari 1500 sampai 2000 mm/tahun dengan lama
musim hujan enam bulan. Evapotranspirasi jauh lebih besar daripada
presipitasi. Ciri lain dari daerah semi-arid adalah intensitas hujan
sangat tinggi pada musim hujan. Perbedaan antara musim hujan dan

15
musim kemarau ini menyebabkan erosi yang sangat besar. (Roshetko
dkk., 2000 dikutip Sardjono dkk., 2003)

16
DAFTAR PUSTAKA

Kodoatie, Roebert J., dan Roestam, Sjarief. 2010. Tata Ruang Air.
Yogyakarta : Andi

Anonim. 2016. Ekosistem Gurun : Pengertian, Ciri-ciri, Proses dan


Komponennya. https://ilmugeografi.com/ilmu-
bumi/gurun/ekosistem-gurun. (Di akses pada November 2019)

Anonim. 2016. Bioma Gurun : Pengertian, Proses, Ciri ciri dan


Persebarannya. https://ilmugeografi.com/biogeografi/biomagurun.
(Di akses pada November 2019)

Anonim. 2012. Iklim Semi-Arid.

https://blogs.itb.ac.id/yapmessakh/2012/12/07/iklim-semi-arid/ .

(Di akses pada November 2019)

17

Anda mungkin juga menyukai