Anda di halaman 1dari 10

GASTRULASI

PADA AMPHIBI
(KATAK)
Mata Kuliah ; Perkembangan Hewan Kelas 01
Anggota
Kelompok
Alfisyahrina ( 1806103010082)
Ayu Reyzatul Ummah (1806103010079)
Cut Lady Fitria (18061030010073)
Koki Animustika (1806103010097)
Nabila Rahma (1806103010052)
Nurul Hidayat (1806103010013)
Raisa Adinda (18061030010037)
Rivaul Mauliza ( 1806103010004)
GASTRULASI

Gastrula berasal dari kata gastrum atau gaster yang


berhubungan dengan pencernaan, karena pada tingkat ini
terbentuk rongga yang kelak akan menjadi saluran pencernaan.
Rongga pada gastrula disebut gastrocoel atau archenteron.
Gastrulasi merupakan proses perubahan dari blastula menjadi
gastrula.
CIRI-CIRI UMUM
GASTRULASI

1. Penataan kembali sel-sel embrio oleh


gerakan morfogenetik
2. Ritme pembelahan sel diperlambat
3. Tidak terjadi tumbuh yang nyata
4. Tipe metabolisme berubah
5. Peran inti menjadi lebih besar
6. Disintesisnya protein-protein baru,
melalui mRNA baru

4
ISME GASTRULASI
1. Proses terbentuknya gastrula
Sel-sel blastula yang mengalami invaginasi terus tumbuh ke arah dalam sehingga blastophore
akan terus terdesak ke dalam dan terbentuk rongga archenteron. Rongga ini membagi sel –sel yang
tumbuh tersebut menjadi lapisan endoderm di sebelah dalam, dan mesoderm di bagian tengah

Mekanisme seluler dalam proses gastrulasi embrio hewan

1. Perubahan dalam motilitas sel,


2. Perubahan dalam bentuk sel, dan
3. Perubahan dalam adhesi seluler (penempelan dari sel ke sel
lain, atau ke matriks ekstraseluler)
4. Perubahan bentuk sel umumnya melibatkan reorganisasi
sitoskeleton
5. Selanjutnya adhesi sel, glikoprotein dalam matriks ekstra seluler

5
GASTRULASI
Dalam proses gastrulasi terjadi pembelahan dan perbanyakan sel terjadi pula gerakan sel dalam
usaha mengatur dan menderetkan mereka sesuai dengan bentuk dan susunan tubuh individu. Ada dua
kelompok gerakan yaitu epiboli dan emboli.

Epiboli: Gerakan melingkup terjadi di sebelah luar embrio. Berlangsung pada bakal ektoderm,
epidermis dan saraf. Gerakan yang besar berlangsung menurut poros bakal anterior-posterior tubuh.
Sementara bakal mesoderm dan endoderm bergerak, epiboli menyesuaikan diri sehingga ektoderm
terus menyelaputi seluruh ebrio. Contohnya, perluasan ektoderm amfibia menuju blastoporus

Emboli: Gerakan menyusup, terjadi di sebelah dalam embrio, berlangsung pada daerah- darah bakal
mesoderm, notochord, pre-chorda, dan endoderm. Daerah- daerah itu bergerak di arah blastocoel.
Proses gastrulasi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Gastrulasi kelompok I
Tidak mempunyai wilayah ekstraembrio melainkan seluruh bagian blastula
merupakan wilayah intraembrio. Contoh: Bulu babi, Amphioxus, Amfibi.
Gastrulasi kelompok II
Gastrulasi berlangsung pada suatu blastula yang merupakan diskus atau
keping (blastodiskus atau blastoderm) yang terdiri atas bagian intraembrio
dan ekstraembrio.  Ciri khas pada kelompok ini yaitu adanya alur primitif
(primitive streak). Contoh : Aves, Mamalia
PERGERAKAN SEL
GASTRULASI

Gerakan sel-sel adalah pergeseran sel-sel atau daerah-


daerah calon organ embrio dari lokasi topografis satu ke
lokasi lain untuk membentuk struktur gastrula. Terdapat
1. Invaginasi : Lpisan sel bagian luar masuk atau melipat
ke dalam. Peristiwa ini ditandai dengan adanya satu
lapisan sel yang secara pasif tenggelam dan akhirnya
menjadi / membentuk dinding rongga gastrocel.
2. Ingressi : sel-sel bagian permukaan secara individual
bermigrasi ke bagian dalam (interior) dari embrio. Sel
atau kelompok sel terpisah dari lapisan / kelompok lain di
dekatnya dan mengalami migrasi ke dalam blastocoel
3. Involusi : Lapisan sel membelok ke dalam dan
kemudian membentang jauh ke bagian permukaan
internal. sejumlah sel / lapisan sel yang bergerak masuk
ke dalam gastrula
1. Epiboly : Lapisan sel membentang dengan
menipiskan bentuk sel-selnya menyeberangi
permukaan luar sebagai suatu unit. pergerakan atau
pergeseran yang terjadi pada permukaan gastrula.
Meliputi perpindahan dan perluasan epidermal maupun
neuroectodermal (Sugiyanto, 1996).
2. Interkalasi : dua atau lebih deretan sel menyusun diri
dengan masuk ke sela sela antara satu sel ke sel
lainnya, sehingga terbentuk deretan sel yang lebih
panjang dan lapisannya lebih tipis.
3. Convergent Extension (perluasan secara
konvergen) : Dua atau lebih deretan sel interkalasi,
tetapi interkalasinya teratur dan terarah pada suatu
tujuan. Mengumpulnya sel-sel yang jauh dari
blastoporus ke daerah sekitar dekat blastophorus

9
THANKS

1
0

Anda mungkin juga menyukai