I. `Topik belajar
Pengertian
dan Ciri Umum
Echinodermata Proses Fisiologi
dalam Tubuh
ECHINODERMATA Filum
Echinodermata
Habitat dan Peranan
Struktur Tubuh filum Echinodermata
Klasifikasi Filum bagi Kehidupan
Filum Echinodermata
Echinodermata
Kata Echinodermata berasal dari bahasa Latin, yaitu echinus (duri) dan
derma (kulit). Echinodermata adalah filum hewan terbesar yang tidak memiliki
anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-hewan ini juga mudah dikenali
dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri radial, khususnya simetri
radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif, Echinodermata
adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di dalamnya
tercakup Vertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder. Larva
bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar dengan
larva Hemichordata.
Memiliki kaki tabung atau podia yang merupakan alat tambahan pada
sistem ambulakral. Ambulakral adalah sistem saluran air pada anatomi
Echinodermata yang berfungsi untuk bergerak, bernafas, atau membuka
mangsa.
Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas : Satu discus sentralis
dan Lima radii.
1. Sistem Reproduksi
2. Sistem Gerak
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada
hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin
yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial
selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan
berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari
saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.
Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki
tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan
bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang
benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula
mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki
tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini
ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga
bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
3. Sistem Pencernaan
2.5 Klasifikasi
1 . Kelas Asteroidea
Pada setiap ujung lengan terdapat alat sensor yang bentuknya menyerupai
tentakel dengan bintik mata pada ujungnya. Bintik mata ini mengandung
pigmen merah yang peka terhadap cahaya.
Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae
Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik
matasensitive cahaya
Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf
Contoh hewan dari kelas Asteroidea ini adalah bintang laut biru (Linckia
sp.), Astropecten diplicatus, Archaster sp., bintang laut merah (Asterias sp.), dan
Culcita sp.
2. Kelas Echinoidea
Echinoidea adalah hewan avertebrata yang sering disebut juga landak laut.
Echinoidea berasal dari kata Yunani yaitu echinos (landak) dan eiodes (bentuk).
Memiliki duri-duri tubuh yang panjang. Duri ini digerakkan oleh otot dan
berfungsi untuk berjalan.
Contoh hewan dari kelas Echinoidea adalah landak laut (Echinus sp.), bulu babi
(Diadema sp.), dan dolar pasir (Echinarachinus sp.).
Gambar 1. Struktur tubuh Echinus sp.
3. Kelas Ophiuroidea
Ophiuroidea adalah hewan avertebrata yang sering disebut juga bintang
ular. Ophiuroidea berasal dari kata Yunani yaitu (ular), oura (ekor) dan eidos
(bentuk). Ciri-ciri Kelas Ophiuroidea antara lain :
4. Kelas Holothuroidea
Kulitnya lunak dan tipis serta tidak memiliki spina (duri) atau pediselaria.
5. Kelas Crinoidea
Crinoida adalah hewan avertebrata yang memiliki tubuh yang menyerupai
tumbuhan, sehingga sering disebut sebagai lilia laut. Ciri-ciri Kelas Crinoidea
antara lain :
Contoh hewan dari kelas Crinoidea adalah Holopus sp. (lilia laut tidak
bertangkai), Ptilocrinus pinnatus (lilia laut bertangkai), Metaricanus intereptus
(lilia laut tidak bertangkai), dan Antendon sp. (lilia laut tidak bertangkai).
Perhatikan gambar 4 dan 5.
Gambar 4. Ptilocrinus pinnatus
I. Identifikasi Masalah
Masalah yang ditanyakan dalam diskusi kelas, beserta dengan jawabannya
1. Apakah jika lengan dari kelas asteroidea dipotong akan membentuk
individu baru?
Jawab : iya, jika potongan tubuhnya masih terdapat cincin saraf. Proses
regenerasi ini membutuhkan waktu yang lama sekitar 6 bulan dan hasilnya
tidak akan se sempurna seperti individu yang pertama kali, dilihat dari
jumlah lengan yang tidak lengkap dan pemanjangan setiap lengan yang
tidak sama.
2. Mengapa pada kelas echinodea khususnya bulu babi jika tertusuk pada
anggota tubuh manusia akan susah untuk dilepaskan?
Jawab : karena duri pada bulu babi tersusun atas struktur kait sehingga
sangat sulit dilepaskan. Jika terkena anggota tubuh sebaiknya di iris
terlebih dahulu lalu dihancurkan dan diberi larutan amonia untuk
memudahkan fagosit racun yang terkandung di dalam duri dari bulu babi.
3. Mengapa pada kelas ophiuroidea yang berada dibawah batu masih bisa
bertahan hidup?
Jawab : tetap masih bisa bertahan hidup karena memiliki kemampuan
untuk respirasi dengan cara difusi.
4. Sebagian dari kelas crinoidea ada yang memiliki percabangan, apakah
percabangan tersebut memiliki struktur yang spesifik? Apakah semua
hewan bisa memiliki percabangan juga?
Jawab : percabangan dari kelas crinoidea memiliki struktur yang sama,
ada tidaknya percabangan ini merupakan salah satu cara untuk
mengelompokkan kelas crinoidea karena ada spesies yang memiliki
percabangan dan ada pula yang tidak memiliki.