Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

PHYLUM MOLLUSCA
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Hewan
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.
Dr. Hernawati, S.Pt., M.Si.
Dr. Any Aryani, M.Si
Try Kurniawan Mutaqien, S.Si.

Disusun oleh:
Kelompok 6
Pendidikan Biologi A 2020
Mae Pebrianti 2007342
Rachma Ziska 2008613
Salma Nur’ani W 2004356
Siti Nurazizah 2008720
Zakia Hayatunufus 2001033

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengenal keanekaragaman hewan Mollusca;

2. Observasi morfologi dan struktur tubuh Mollusca;

3. Mengelompokkan hewan-hewan ke dalam classis yang berbeda


berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri;
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

B. LANDASAN TEORI

Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu mollis yang berarti lunak. Oleh
karena itu ciri utama hewan yang tergolong phylum ini tubuhnya lunak, pada
bagian anterior terdapat kepala, kaki terletak di bagian ventral, dan bagian
dorsal berisi organ-organ visceral. Berdasarkan habitatnya Mollusca memiliki
rentang habitat yang cukup lebar mulai dari dasar laut sampai garis pasang surut
tertinggi. Selain itu ada juga yang hidup di air tawar.
1. Ciri-ciri umum yang dimiliki anggota Mollusca adalah:

a. Tubuh bersimetri bilateral, tidak bersegmen, kecuali pada


Monoplacophora;
b. Memiliki kepala yang jelas dengan organ reseptor kepala yang bersifat
khusus;
c. Coelom mereduksi, dinding tubuh tebal dan berotot;

d. Pada permukaan ventral tubuh terdapat kaki berotot yang secara umum
digunakan untuk bergerak;

e. Dinding tubuh sebelah dorsal meluas menjadi satu atau sepasang lipatan
yaitu mantel atau pallium. Fungsi mantel adalah mensekresi cangkang dan
melingkupi rongga mantel yang didalamnya berisi insang;
f. Lubang anus dan ekskretori umumnya membuka ke dalam rongga
mantel;
g. Saluran pencernaan berkembang dengan baik. Sebuah rongga bukal
umumnya mengandung radula berbentuk seperti proboscis. Esofagus
merupakan perkembangan dari stomodeum yang umumnya merupakan
daerah khusus untuk menyimpan makanan dan fragmentasi. Pada darah
pertengahan saluran pencernaan terdapat lambung dan sepasang kelenjar
pencernaan yaitu hati, sedangkan daerah posterior saluran pencernaan
terdiri atas usus panjang yang berakhir dengan anus;
h. Memiliki sistem peredaran darah dan jantung. Jantung dibedakan atas
aurikel dan ventrikel. Meskipun memiliki pembuluh darah namun darah
biasanya mengalami sirkulasi melalui ruangan terbuka. Dan mengandung
hemosianin, merupakan pigmen respirasi;
i. Organ ekskresi berupa ginjal yang berjumlah sepasang atau terkandung
hanya berjumlah satu buah. Ginjal berhubungan dengan rongga
perikardium, tempat jantung berada;
j. Memiliki sebuah cincin saraf yang berhubungan dengan dua pasang tali
saraf. Satu pasang tali saraf menuju ke kaki dan sepasang lainnya menuju
ke organ visceral dan mantel. Memiliki ganglion saraf yang biasanya
berhubungan dengan cincin saraf dan tali saraf;
k. Ovum berukuran kecil dan mengandung sedikit kuning telur (Kastawi
dkk, 2003).
2. Klasifikasi Mollusca

a. Polyplacophora

Hewan ini memiliki keping atau lempeng kapur yang terdapat pada
bagian dorsal tubuh. Memiliki girdle yang merupakan bagian dari mantel
terletak di bagian sisi tubuh. Kakinya menempati daerah sepanjang
bagian ventral tubuh.

b. Gastropoda

Hewan-hewan ini memiliki cangkok, besarnya beraneka ragam,


memiliki warna cangkok yang bermacam-macam, tubuhnya terlindung di
dalam cangkok. Ada diantara hewan ini yang tidak memiliki cangkok
yaitu Limax maximus. Dalam mengklasifikasikan hewan- hewan ini
banyak yang berdasarkan ragam cangkok. Untuk contoh pengamatan
dipilih hewan yang masih hidup yaitu bekicot. Bekicot memiliki cangkok
dengan bagian-bagian berikut seperti karangan, apex, suture, umbilicus,
bibir dalam, bibir luar aperture.
Putaran cangkok pada gastropoda dapat ke arah kanan atau kiri, sifat
ini secara genetis dapat diwariskan kepada keturunannya. Tubuh bekicot
yang terlindung di dalam cangkok terdiri dari bagian-bagian: dua pasang
tentakel terdiri dari sepasang tentakel panjang yang mengandung mata,
dan sepasang tentakel pendek yang berfungsi sebagai alat penciuman dan
terdapat juga mulut dengan radula. Bagian yang dianggap sebagai kaki
merupakan bagian yang paling menonjol pada hewan ini. Bagian tubuh
lainnya seperti anus, alat kelamin tidak nampak dari luar tubuh untuk
mengamatinya perlu dikeluarkan dari cangkoknya.
c. Bivalvia (Lamellibranchiata/Pelecypoda)

Kelompok hewan ini memiliki sepasang cangkok dimana tempat


tonjolan yang disebut umbo, letaknya lebih dekat ke arah anterior tubuh.
Hewan yang habitatnya di perairan ini memiliki insang berupa lembaran
(lamella), kaki yang bentuknya pipih dan mantel dengan rongga
mantelnya.
d. Cephalopoda

Pada classis ini umumnya tidak bercangkok kecuali Nautilus sp.


anggota geraknya terdapat di daerah kepala. Sebagai contoh adalah cumi-
cumi (Loligo pealli). Pada cumi-cumi yang segar dapat diamati organ-
organ berikut: tentakel dengan suckernya sejumlah lengan, sifon yang
terletak di daerah ventral, mulut dengan rahang yang kuat, mata, sirip,
dan bagian-bagian lainnya. Organ-organ dalam tubuh jika dibedah adalah
sebagai berikut: sepasang insang, jantung branchial, hati, esophagus,
lambung, caecum, anus, ovarium dan kelenjar nidamental pada hewan
betina, serta tenis pada hewan jantan (Syulasmi dkk, 2016).
C. Metode
1. Alat dan Bahan

Tabel C1. Alat yang Digunakan


No. Nama Alat Keterangan
1. Set alat bedah 1 set

2. Kamera Handphone 1 unit

3. Loupe 1 unit

4. Jarum pentul 1 unit


Tabel C2. Bahan yang Digunakan
No. Nama Bahan Keterangan

1. Spesimen Loligo sp. Jantan 1 unit


(Cumi-cumi)

2. Spesimen Loligo sp. Betina 1 unit


(Cumi-cumi)

3. Spesimen Sepia sp. Jantan 1 unit


(Sotong)

4. Spesimen Sepia sp. Betina 1 unit


(Sotong)

5. Spesimen Perna viridis 1 unit


(kerang hijau)

6. Spesimen Pila ampullacea 1 unit


(Tutut)

7. Spesimen Achatina fulica 1 unit


(Bekicot)

8. Awetan Basah dan Kering 29 unit


2. Langkah Kerja

a. Diagram Alur untuk Mengamati Cumi atau Sotong Jantan dan Betina

b. Diagram Alur untuk Mengamati Awetan Basah dan Awetan Kering


D. HASIL PENGAMATAN
1. Karakteristik hewan Phylum Mollusca

Tabel D1 Karakteristik hewan Phylum Mollusca


Karakteristik Cangkok
Simetri Tipe/Letak Alat
No. Nama Species Classis Mantel Warna Arah Jumlah
Tubuh Kaki Respirasi
Cangkok Putaran Cangkok
1 Limax maximus Bilateral Gastropoda v Perut Insang - - -
simetris
2 Doris sp. Bilateral Gastropoda v Perut Insang Putih Kiri 1
simetris
3 Octopus sp. Bilateral Cephalopoda v Kepala Insang - - -
simetris
4 Vaginula sp. Bilateral Gastropoda v Perut Insang - - -
simetris
5 Barbatia decussata Bilateral Bivalvia v Tipe kapak Insang Putih - 2
simetris kecil
6 Polinices sp. Bilateral Gastropoda v Perut Insang Putih Kiri 1
simetris
7 Murex trapa Bilateral Gastropoda v Perut Insang Coklat Kiri 1
simetris
8 Loligo sp. Bilateral Cephalopoda v Kepala Insang - - -
simetris
9 Nautilus sp. Bilateral Cephalopoda v Kepala Insang Merah Kuning - 1
simetris
10 Achatina fulica Bilateral Gastropoda v Perut Insang Putih Coklat Kiri 1
simetris
11 Sepia sp. Bilateral Cephalopoda v Kepala Insang - - -
12 Chaetopleura sp. Bilateral Polyplacophor v Bagian ventral Insang Putih kuning - 8 keping
a
13 Pinna muricata Bilateral Bivalvia v Mantel Insang Putih - 2
lembaran
14 Turbo sp. Bilateral Gastropoda v Mantel Insang Putih coklat Kanan 1
15 Anadara sp. Bilateral Bivalvia v Tipe kapak Insang Putih - 2
simetris kecil lembaran
16 Dentalium sp. Bilateral Scaphopoda v Mantel Insang Putih - 1
simetris
17 Babylonia spirata Bilateral Gastropoda v Perut Insang Putih coklat Kiri 1
simetris
18 Bursa rubeta Bilateral Gastropoda v Perut Insang Putih coklat Kiri 1
simetris
19 Trochus niloticus Kerucut Gastropoda v Perut Insang Putih ungu Kiri 1
20 Tridacna sp. Bilateral Bivalvia v Mantel Insang Coklat - 2
lembaran
21 Oliva carneola Bilateral Gastropoda v Mantel Insang Putih Kanan 1
22 Conus sp. Kerucut Gastropoda v Perut Insang Putih Coklat Kiri 1
23 Cypraea sp. Bilateral Gastropoda v Mantel Insang Putih Bintik - 1
24 Semele crenulata Bilateral Bivalvia v Mantel Insang Putih - 2
simetris lembaran
25 Pleuroplaca sp, Bilateral Gastropoda v Mantel Insang Putih Kanan 1
26 Busycon sp. Bilateral Gastropoda v Perut Insang Putih Kiri 1
simertris
27 Tonna sp. Bilateral Gastropoda v Mantel Insang Putih Kanan 1
28 Lambis lambis Bilateral Gastropoda v Perut Insang Coklat Putih Kiri 1
simetris
29 Oliva tessellata Bilateral Gastropoda v Perut Insang Coklat Kiri 1
simetris
2. Klasifikasi hewan Mollusca

Tabel D2. Klasifikasi specimen awetan basah Phylum Mollusca


No Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi
1 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Stylommatophora
Familia : Limacidae
Gambar 2. Limax maximus
Genus : Limax
(istockphoto.com)
Species : Limax maximus Gambar 1. Limax maximus
(Dok. Kelompok 6, 2018)
2 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Nudibranchia
Familia : Dorididae
Genus : Doris
Species : Doris sp Gambar 3. Doris sp. Gambar 4. Doris sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (seaslugform.com)

3 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Ordo : Octopoda
Familia : Octopodidae
Genus : Octopus
Species : Octopus sp. Gambar 6. Octopus sp.
Gambar 5. Octopus sp. (melekperikanan.com)
(Dok. Kelompok 6, 2018)

4 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo :Heterobranchia
Familia : Veronicellidae
Genus : Vaginula
Species : Vaginula sp
Gambar 7. Vaginula sp.
Gambar 8. Vaginula sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018)
(biologieducasi.com)

5 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Arcida
Familia : Arcidae
Genus : Barbatia
Gambar 10 Barbatia decussata.
Species : Barbatia decussata Gambar 9 Barbatia
(G & Ph. Poppe, 2021)
decussata. (Dok.
Kelompok 6, 2018)
6 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Caenogastropoda
Familia : Naticidae
Genus : Polinices
Species : Polinices sp Gambar 11. Polinices sp. Gambar 12. Polinices sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2019)
7 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Muricidae
Genus : Murex
Species : Murex trapa Gambar 13. Murex trapa. Gambar 14. Murex trapa.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2018)
8 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Ordo : Myopsida
Familia : Loliginidae
Genus : Loligo
Species : Loligo sp. Gambar 15. Loligo sp.
Gambar 16. Loligo sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018)
(marinespecies.org)
9 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Ordo : Nautilida
Familia : Nautilidae
Genus : Nautilus
Gambar 17. Nautilus sp. Gambar 18. Nautilus sp.
Species : Nautilus sp
(Dok. Kelompok 6, 2018) (en.wikipedia.org)
10 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Stylommatophora
Familia : Achatinidae
Genus : Achatina
Species : Achatina fulica Gambar 19. Achatina Gambar 20. Achatina fulica
fulica (Dok. Kelompok 6, (G & Ph. Poppe, 2019)
2018)
No. Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi
11 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Cephalopoda
Ordo : Sepioidea
Familia : Loliginidae
Genus : Sepia Gambar 22. Sepia sp.
Species : Sepia sp Gambar 21. Sepia sp. (dictio.id)
(Dok. Kelompok 6, 2018)
12 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Polyplacophora
Ordo : Neoloricata
Familia : Chetopleuridae
Genus : Chaetopleura
Species : Chaetopleura sp Gambar 24. Chaetopleura sp.
Gambar 23. Chaetopleura sp. (belajarterusbiologi.blogspot.com
(Dok. Kelompok 6, 2018) )

13 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Pterioida
Familia : Pinnidae
Genus : Pinna
Species : Pinna muricata Gambar 25. Pinna muricata Gambar 26. Pinna muricata
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2016)

14 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Trochoidea
Familia : Turbinidae
Genus : Turbo
Species : Turbo sp Gambar 27. Turbo sp. Gambar 28. Turbo sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (en.wikipedia.org)

15 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Arcoida
Familia : Arcidae
Genus : Anadara
Species : Anadara sp.
Gambar 29. Anadara sp. Gambar 30. Anadara sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2015)
No. Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi
16 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Scaphopoda
Ordo : Dentaliida
Familia : Dentaliidae
Genus : Dentalium Gambar 31. Dentalium sp. Gambar 32. Dentalium sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2015)
Species : Dentalium sp
17 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Trochoidea
Familia : Arcidae Gambar 33. Barbatia barbata
Gambar 34. Barbatia
Genus : Barbatia (http://www.elrincondelmalaco
barbata
Species : Barbatia barbata logo.com/)
(G & Ph. Poppe, 2018)

18 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Babyloniidae
Genus : Babylonia Gambar 35. Babylonia spirata. Gambar 36. Babylonia spirata.
Species : Babylonia spirata (Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2015)

19 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Littorinimorpha
Familia : Bursidae
Genus : Bursa
Gambar 37. Bursa rubeta. Gambar 38. Bursa rubeta
Species : Bursa rubeta (en.wikipedia.org)
(Dok. Kelompok 6, 2018)

20 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Trochoidea
Familia : Trochidae
Genus : Trochus Gambar 39. Trochus niloticus. Gambar 40. Trochus nitolicus
Species : Trochus niloticus (Dok. Kelompok 6, 2018) (rudyct.com)
No. Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi
21 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Veneroida
Familia : Tridacnidae
Genus : Tridacna
Species : Tridacna sp Gambar 41. Tridacna sp. Gambar 42. Tridacna sp
(Dok. Kelompok 6, 2018) (alamy.com)

22 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Olividae
Genus : Oliva
Species : Oliva carneola Gambar 43. Oliva carneola. (Dok. Gambar 44. Oliva
Kelompok 6, 2018) carneola. (G & Ph. Poppe,
2015)
23 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Conidae
Genus : Conus
Species : Conus sp
Gambar 45. Conus sp. Gambar 46. Conus sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2020)
24 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Littorinimorpha
Familia : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Species : Cypraea sp Gambar 47. Cypraea sp. Gambar 48. Cypraea sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2015)
25 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Eulamellibranchia
Familia : Semelidae
Genus : Semele
Species : Semele crenulata Gambar 49. Semele crenulata. Gambar 50. Semele
(Dok. Kelompok 8, 2018) crenulata. (G & Ph.
Poppe, 2019)
No. Taksonomi Gambar Observasi Gambar Referensi
26 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Fasciolariidae
Genus : Pleuroploca Gambar 51. Pleuroploca sp. Gambar 52. Pleuroploca sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2015)
Species : Pleuroploca sp
27 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Buccinoidea
Familia : Buccinidae
Genus : Busycon
Gambar 53. Busycon sp. Gambar 54. Busycon sp.
Species : Busycon sp (Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2021)

28 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Tonnaidea
Familia : Tonnaidae
Genus : Tonna
Species : Tonna sp Gambar 55. Tonna sp. Gambar 56. Tonna sp.
(Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2015)
29 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Strombidae
Genus : Lambis
Species : Lambis lambis Gambar 57. Lambis lambis. Gambar 58. Lambis
(Dok. Kelompok 6, 2018) lambis. (G & Ph. Poppe,
2015)
30 Regnum : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Gastropoda
Ordo : Neogastropoda
Familia : Olividae
Genus : Oliva Gambar 59. Oliva tessellata. Gambar 60. Oliva tessellata.
Species : Oliva tessellata (Dok. Kelompok 6, 2018) (G & Ph. Poppe, 2015)
E. KLASIFIKASI NUMERIK

Tabel Seriasi
A (Chiton sp.) B (Limax sp.) C (Doris sp)
No Karakteristik Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor
1. Simetris Tubuh Bilateral 5 Bilateral 5 Bilateral 5

2. Cangkang Menutupi seluruh tubuh 4 Cangkang didalam 2 dibagian dalam 2


3. Habitat Larva Aquatik 2 terestrial 4 aquatik 2
4. Coelom Coelom 5 Coelom 5 Coelom 5
5. Fungsi Kaki Merayap 1 Merayap 1 merayap 1
6 Peredaran Darah Terbuka 1 terbuka 1 Terbuka 1
7 Habitat Dewasa Aquatik 1 Darat 5 aquatik 1

8 Endoskeleton Tidak memiliki umbo 1 Tidak mempunyai endoskeleton 1 tidak 1

9 Umbo tidak memiliki umbo 1 tidak mempunyai umbo 1 tidak 1


Skor 21 25 19

D (Anadara sp.) E (Perna viridis) F (Sephia sp.) G (Octopus sp.)


Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor
Bilateral 5 Bilateral 5 Bilateral 5 Bilateral 5
Menutupi
Menutupi keseluruhan 4 keseluruhan 4 Dibagian dalam 2 Dibagian dalam 2
Aquatik 2 Aquatik 2 Aquatik 2 Aquatik 2
Coelom 5 Coeloem 5 Coelom 5 coelom 5

menggali 3 Merayap 1 menangkap mangsa 5 menangkap mangsa 5


terbuka 1 Terbuka 1 Tertutup 5 Tertutup 5
aquatik 1 akuatik 1 Aquatik 1 Aquatik 1
tidak memiliki memiliki Memiliki
endoskeleton 1 Tidak 1 endoskeleton 5 Endoskeleton 5

memiliki umbo 5 tidak 5 tidak memiliki umbo 1 tidak memiliki umbo 1


26 25 31 31

Classis Rata-rata Skor

Polyplacophora 21

Gastropoda 22

Bivalvia 27

Cephalopoda 29,6
Tabel Evolusi
A B C D E F G
OG (Chiton sp.) (Limax sp.) (Doris sp) (Anadara sp.) (Perna viridis) (Sephia sp.) (Octopus sp.)
1. 0 1 1 1 1 1 1 1
2. 0 1 0 0 0 0 0 0
3. 0 0 0 0 0 0 0 0
4. 0 1 1 1 1 1 1 1
5. 0 0 0 0 0 0 1 1
6 0 0 0 0 0 0 1 1

7 0 1 1 0 0 0 0 0

8 0 0 0 0 0 0 1 1

9 0 0 0 0 1 1 0 0
4 3 2 3 3 5 5

Kladogram

KLASTERING 1
P=DE
P A B C F G
P 1
A 0.67 1
B 0.78 0.89 1
C 0.89 0.78 0.89 1
F 0.56 0.56 0.56 0.67 1
G 0.56 0.44 0.56 0.67 1 1
KLASTERING 2
Q=FG
P Q A B C
P 1
Q 0.56 1
A 0.67 0.50 1
B 0.78 0.56 0.89 1
C 0.89 0.67 0.78 0.89 1

KLASTERING 3
R= BC
P Q R A
P 1
Q 0.56 1
R 0.835 1 1
A 0.67 0.5 0.835 1

KLASTERING 4 KLASTERING 5
S=RA T=QS
P Q S
P T
P 1
Q 0,56 1 P 1
S 0,75 0,55 1 T 0,65 1

Fenogram
F. PEMBAHASAN

1. Classis Gastropoda
a) Babylonia spirata

Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel,


bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih kecoklatan.
Hewan ini merupakan siput laut dengan cangkang berukuran kecil. Hewan ini
sangat tersebar luas dan mudah ditemukan di seluruh dunia.

b) Cypraea sp.

Cypraea sp. banyak ditemukan di daerah tropis Pasifik, dan Samudra Hindia.
Hewan ini hidup di bawah batu dan di bagian dasar karang. Selain itu, hewan
ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai mantel,
bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih dan
berbintik-bintik.

c) Doris sp.

Doris merupakan genus dari siput. Hewan ini merupakan siput laut. Genus ini
memiliki banyak species yang tersebar. Memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk
tubuhnya bulat, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai
cangkok yang berwarna putih kecoklatan, arah putar cangkoknya ke kanan.

d) Limax maximus

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat memanjang,
mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang
berwarna coklat putih, arah putar cangkok ke kanan. Sebagian besar hidup di
laut dan di air tawar, tentakel sepasang, cangkok bersifat conical, Tentakel
berjumlah dua pasang, sepasang diantaranya mempunyai mata di ujungnya.
Bernapas dengan paru-paru, cangkang berbentuk spiral, kepala dilengkapi
dengan satu atau dua pasang tentakel, sepasang diantaranya mempunyai mata,
rongga mantel terletak di anterior, organ reproduksi hermaprodit atau berumah
satu. Kebanyakan hidup terestrial.

e) Murex trapa

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat spiral dengan
duri, mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang
berwarna putih kecoklatan, arah putar cangkok ke kanan. Cangkangnya
berbentuk agak bulat panjang dan bagian belakangnya runcing, memiliki tanduk
pada cangkangnya dan mempunyai duri-duri yang panjang. Sistem ekskresi
ginjal, pencernaan makanan holozoik atau saprozoik. Alat pencernaan sudah
lengkap dari mulai mulut sampai anus. Peredaran darahnya terbuka. Hewan ini
hidup di daerah pasang surut beriklim tropis, pada batu karang yang
bertemperatur panas, laut lepas pantai, laut dangkal dan laut yang berlumpur.

f) Pleuroplaca sp.

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai
mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih,
arah putar cangkok ke kanan. Warna cangkang coklat keemasan bentuknya
padat dan berat. Species ini hidup di zona benthos.

g) Polinices sp

Polinices sp. adalah salah satu species siput laut yang merupakan predator,
termasuk ke dalam famili Naticidae, biasa disebut siput bulan. Species ini biasa
ditemukan di laut Merah dan Samudera Hindia. Ciri-ciri species ini adalah
ujungnya spiral, cangkangnya berwarna putih , mengkilap, dan terkadang
dengan bercak coklat atau kuning. Operculum nya tipis terbuat dari bahan
seperti tanduk dan berwarna kuning halus. Terdapat umbilicus berupa lubang.
Ditemukan pada substrat batu berpasir.

h) Vaginula sp.

Vaginula sp. memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat memipih,
mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai tubuh yang berwarna
putih abu-abu, arah putar cangkok ke kanan. Vaginula sp. merupakan
Gastropoda yang tidak bercangkok, sering disebut pula dengan siput telanjang.
Siput ini merupakan siput darat, sering ditemukan berada di dekat tumbuhan.

i) Achantina fulica

Bekicot merupakan hewan invertebrata dengan tubuh lunak dari kelas


Gastropoda. Bekicot mempunyai cangkang yang besar runcing berwarna coklat
dan mempunyai pola garis, padat berbentuk piramida (seperti kerucut) dengan
pola spiral (lilitan seperti sekrup) dan dasar cangkang yang membulat. Bekicot
bergerak menggunakan bagian bawah perut yang berfungsi sebagai kaki yang
melebar yang terdapat di bawah badan berupa gerak kontraksi berurutan. Pada
tubuh bekicot memiliki kelenjar mukus yang berfungsi mengeluarkan lendir saat
berjalan bekicot yang disekresikan oleh granula granula yang terdapat dalam
tubuh bekicot dan terletak di permukaan luar.

j) Turbo sp.

Turbo sp. merupakan salah satu species dari kelas Gastropoda yang mempunyai
ukuran cangkang yang bervariasi mulai dari ukuran 20 mm-50 mm. Memiliki
cangkang berbentuk bulat dan sedikit mengerut. Warna cangkang coklat. Arah
putaran cangkang dekstral, memiliki tekstur cangkang yang kasar, karena
terdapat guratan yang searah dengan cangkang. Memiliki body whorl besar,
sedangkan spire sedikit mengerucut. Bagian apex lancip, memiliki aperture
besar. Bagian outer lip tebal dan berwarna kebiruan, sedangkan inner lip
berwarna putih halus. Species ini ditemukan pada substrat berbatu

k) Bursa rubeta

Ditemukan di terumbu karang dan daerah berbatu di gua atau di bawah karang
mati. Ukuran tubuh betina lebih besar dari jantan. Saat bereproduksi mereka
meletakkan kapsul tegak panjang seperti telur yang mereka duduki untuk
mereka lindungi sampai telur tersebut menetas. Bursa rubeta tersebar luas di
wilayah Indo-Pasifik.

l) Trochus niloticus

Trochus niloticus yaitu salah satu species dari genus Trochus yang memiliki
ukuran cangkang sekitar 4 mm. Genus ini memiliki cangkang yang padat dan
tebal yang memiliki puncak kerucut luas dasar yang rata. Pinggirnya bersudut,
bagian dasar cangkang pipih atau cembung.

m) Oliva carneola

Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuh bulat memanjang,
mempunyai mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang
berwarna putih, arah putar cangkok ke kiri. Oliva memiliki cangkang yang
permukaannya licin dan mengkilap.

n) Conus sp.

Conus memiliki cangkang yang ditutupi oleh lapisan berupa jaringan yang
disebut periostracum. Pada beberapa species, lapisan ini berwarna kuning terang
atau transparan sehingga memungkinkan pola cangkang dapat terlihat jelas. Hal
inilah yang menjadikan Conus memiliki berbagai macam pola cangkang dan
warna yang menarik. Conus merupakan biota yang aktif pada malam hari, jika
siang hari biota ini biasanya bersembunyi di bawah batuan maupun koral atau
membenamkan dirinya ke dalam pasir. Mangsa alami conus terdiri dari ikan-
ikan berukuran kecil, gastropoda, pelecypoda, octopus dan polychaeta. Conus
mendeteksi mangsa menggunakan siphon yang dilengkapi dengan
kemoreseptor. Kemudian menjulurkan proboscisnya keluar untuk
melumpuhkan target. Ujung proboscis tersebut terdapat gigi radular menyerupai
seruit dan mengandung racun (conotoxin) yang sangat berbahaya bagi
mangsanya.

o) Tonna sp

Tonna sp memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya bulat, mempunyai


mantel, bernapas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih,
arah putar cangkok ke kanan. Siput ini dikenal dengan siput laut besar karena
memiliki ukuran yang cukup besar dengan bentuk cangkok seperti sirip pada
ikan pada salah satu bagian cangkok nya dan memiliki kelenjar lendir untuk
bergerak pada kakinya.

p) Lambis lambis

Tedong-tedong (lambis) dikelompokkan berdasarkan bentuk atau jumlah


tonjolan yang dimiliki. Tonjolan yang sering disebut proyeksi circum apertural
(CAPS), bentuk seperti jari itu berasal dari tepi aperture.Jumlah CAPS
ditunjukkan oleh sembilan species yang saat ini diklasifikasikan sebagai Lambis
berkisar antara 5 sampai 11. Fungsi dari CAPS itu antara lain, untuk bertahan
atau melindungi diri dari predator atau pemangsa. Selain itu, CAPS yang
berbeda-beda yang tumbuh karena cara hidup itu juga berfungsi sebagai
penyaluran stress pada tedong-tedong. Stress tersebut merupakan reaksi tedong-
tedong ketika menghadapi predator. Studi tentang evolusi dari tedong-tedong
mengungkapkan bahwa klasifikasi saat ini tidak dapat dipertahankan. Jumlah
CAPS di antara 12 species dalam kelompok monofiletik disimpulkan telah
bervariasi selama evolusi, umumnya (dan yang terbaru) menurun. Jika CAPS
telah berevolusi dalam perlombaan senjata meningkat, perubahan jumlah CAPS
(dan resistensi terhadap predasi yang mereka memberi) dan perubahan
kemampuan menghancurkan predator pada cladograms independen yang
berasal harus berkorelasi.

2. Classis Cephalopoda
a) Octopus sp.

Octopus sp. memiliki delapan lengan dan bertubuh lunak. Setiap


lengan memiliki dua baris alat hisap. Jika kehilangan lengan, maka dia
dapat menumbuhkan kembali lengan lain. Octopus sp. memiliki mata
di setiap sisi kepalanya dan memiliki penglihatan yang sangat baik.
Octopus sp. tinggal di sarang-sarang, ruang di bawah batu, celah-celah
di dasar laut, atau mereka menggali lubang di bawah batu besar. Untuk
menghindari predator, Octopus sp. dapat menyemprotkan tinta
hitamnya, untuk melarikan diri. Selain itu, Cara berenang Octopus sp.
dengan memuntahkan air dari tubuhnya. Octopus sp. hidup soliter di
dasar laut. Hewan ini memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya
lonjong, dan bernafas dengan insang.

b) Loligo sp.

Loligo sp memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuh panjang,


lonjong dan bagian belakang meruncing. Terdiri atas kepala, leher dan
badan. Kepala memiliki dua mata besar, tidak berkelopak, leher pendek
dan badan berbentuk tabung mempunyai sirip di setiap sisinya. Pada
kepala terdapat 8 lengan dan 2 tentakel panjang yang ujungnya terdapat
batil isap. Mantel berwarna putih dengan bintik-bintik merah ungu
sampai kehitaman dan diselubungi selaput tipis berlendir. Alat
pencernaan terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, rektum dan
anus. Sistem pencernaan dilengkapi kelenjar pencernaan yaitu kelenjar
ludah, hati, dan pankreas. Hewan ini bernafas dengan insang yang
terdapat di rongga mantel. Adapun Ekskresi dilakukan dengan ginjal
berupa nefridium. Habitat dari Loligo pealii yaitu di laut.

c) Nautilus pompilius

Nautilus pompilius memiliki simetri tubuh bilateral, bentuk tubuhnya


bulat. Nautilus pompilius merupakan satu-satunya species anggota
classis Cephalopoda yang memiliki cangkang. Dapat ditemukan di
kawasan samudera Indo-Pasifik. Mempunyai cangkang berbentuk
spiral yang sangat halus, berwarna putih kecoklatan. Pada celah
cangkangnya hewan ini memiliki banyak tentakel, memiliki
penglihatan yang buruk karena tidak mempunyai kornea maupun lensa.
Karena penglihatannya buruk maka hewan ini lebih mengandalkan
indera penciumannya untuk mencari mangsa.

d) Sepia sp.

Sepia sp. yang sering kali kita menyebutnya dengan sotong. Species ini
mempunyai cangkang yang terletak di dalam mantel, cangkang
berbentuk oval, berwarna putih, terbuat dari kapur dan agak keras
daripada cangkang cumicumi. Tubuhnya bulat memendek seperti
kantung, terdapat selaput tipis pada permukaan mantelnya, berwarna
merah kegelapan. Kepalanya dilengkapi dengan 8 lengan dan 2
tentakel panjang. Lengan dan tentakel panjangnya sama-sama
dilengkapi dengan bintil isap. Memiliki simetri tubuh bilateral. Hewan
ini bernafas dengan insang.
3. Classis Polyplacophora
a) Chaetopleura sp.
Hewan ini termasuk classis Polyplacophora. Pada bagian
ventroanterior tubuh hewan ini terdapat kepala berukuran kecil, tidak
memiliki mata dan tentakel. Daerah di sekeliling mantel disebut gelang
(girdle) yang ditutupi oleh kutikula tipis dengan permukaannya yang
bersifat halus, bersisik atau dengan spikula yang terbuat dari zat kapur.
Di posterior kepala terdapat kaki berotot yang pipih dan luas untuk
memudahkan melekat pada substrat dan untuk bergerak. Aktivitas
mereka sebagian besar dilakukan pada malam hari.Alat respirasi
berupa insang bipectinate (ktenidia) yang terletak di dalam lekuk
mantel. Fertilisasi terjadi di lingkungan eksternal atau di dalam rongga
mantel hewan betina. Telur yang telah dibuahi berkembang menjadi
larva trokofor dan tidak memiliki fase larva veliger.
4. Classis Bivalvia
a) Pinna muricata
Pinna muricata, hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan
bentuk tubuhnya bulat melebar, mempunyai rongga mantel. Hewan ini
bernafas dengan insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih.
Hidup di dasar perairan laut tersebar di Indo-Pasifik. Pinna muricata
digunakan sebagai bahan makanan oleh manusia.
b) Semele crenulata
Hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral dan bentuk tubuhnya
bulat melebar, mempunyai rongga mantel. Hewan ini bernafas dengan
lembaran insang, mempunyai cangkok yang berwarna putih atau abu-
abu. Hewan ini merupakan anggota dari classis Bivalvia karena
memiliki 2 buah cangkang yang setangkup. Tekstur cangkang bagian
luar kasar, sedangkan bagian dalam halus. Habitatnya di perairan laut,
hidup dengan membenamkan diri dalam pasir atau lumpur di laut.
c) Tridacna sp.
Tridacna atau dikenal dengan kerang raksasa merupakan kerang
terbesar di dunia. Hewan ini memiliki bentuk tubuh simetri bilateral
dan bentuk tubuhnya bergelombang, mempunyai rongga mantel.
Hewan ini bernafas dengan lembaran insang, mempunyai cangkok
yang berwarna coklat. Tridacna sp. dapat ditemukan di terumbu karang
samudra Hindia, Pasifik Selatan dan bagian dari Afrika Selatan.
Tridacna sp. hidup di kedalaman 20 m dibawah permukaan laut.
d) Barbatia decussata
Barbatia decussata termasuk ke dalam classis Bivalvia, merupakan
anggota dari komunitas intertidal yang ditemukan di bebatuan pantai
Teluk Persia. Species ini bernapas dengan insang dan memiliki warna
cangkok putih, habitatnya di batu karang dari zona tidak sampai ke
perairan dangkal. Barbatia decussata merupakan hemaprodit, dengan
siklus hidup dari embrio kemudian berkembang menjadi larva trocophe
dan menjadi dewasa.
e) Anadara sp
Anadara sp hidup pada dasar perairan dan mempunyai ciri khas yaitu
tubuhnya ditutupi oleh 2 cangkang yang bisa dibuka-tutup karena
memiliki persendian berupa engsel elastis penghubung penutupnya.
Puncak cangkangnya terdiri dari umbo yang tersusun dari kapur dan
terdiri dari 3 lapisan yaitu periostrakum, prismatic, dan nakreas. Umbo
juga sebagai bagian paling tua yang bisa membesar dan menonjol,
kakinya berbentuk seperti kapak yang berfungsi untuk merayap dan
menggali lumpur atau pasir.
5. Classis Scaphopoda
a) Dentalium sp
Dentalium memiliki bentuk seperti gading pada gajah dengan cangkok
berwarna putih tulang. Letak mantelnya berada di dalam cangkok yang
berbentuk tabung dan meruncing, kakinya akan keluar pada bagian
cangkok yang memiliki diameter berukuran besar. Kaki tersebut
digunakan untuk menggali substrat. Habitat Dentalium sp ini adalah
dasar laut, memakan organisme mikroskopis, detritus, dan
formaninifera.
G. PERTANYAAN

1. Dapatkah anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap


species yang Anda temukan? tuliskan persamaan-persamaan
tersebut!

a) Memiliki simetris tubuh bilateral.

b) Lapisan sel terdiri dari tiga lapisan (tripoblastik).

c) Bertubuh lunak.

d) Memiliki mantel.

e) Sistem eksresi dengan ginjal (nephridia).

f) Sistem pencernaan lengkap.

g) Sistem saraf dengan tiga pasang ganglia cerebral (otak).

2. Dapatkah anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap


species tersebut sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda?
Tuliskan perbedaannya!
● Alat gerak, pada Polyplacophora kakinya berada di bagian ventral
tubuh, pada Gastropoda alat gerak berupa kaki yang terletak pada
bagian perut berfungsi untuk meluncur, pada Bivalvia alat gerak
berupa kaki dengan bentuk pipih menyerupai kapak, berfungsi untuk
menggali, pada Cephalopoda alat gerak berupa tentakel yang berada di
daerah kepala berfungsi untuk menangkap mangsa.
● Habitat, ada yang hidup di darat dan ada yang hidup di perairan.
Habitat hidup akan menentukan sistem respirasi dari tiap species.
● Cangkok, pada Polyplacophora memiliki 8 keping cangkok yang
bertumpukan seperti genting, pada Gastropoda umumnya memiliki 1
keping cangkok luar dengan jenis dan warna cangkok yang
beranekaragam, tetapi ada juga species yang cangkoknya sudah
meluruh atau hilang yaitu pada Limax maximus, pada Bivalvia
memiliki cangkok dengan dua katup yang dihubungkan oleh umbo,
pada Cephalopoda memiliki cangkok dalam namun umumnya tidak
memiliki cangkok kecuali pada species Nautilus sp. yang memiliki
cangkok luar.
3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada
kolom berikut :
Classis Ciri Khas

Memiliki cangkok dengan 8 katup yang saling bertumpuk seperti genting.


Polyplacophora
Hidup di perairan bernapas dengan insang. Kakinya menempati sepanjang
bagian ventral tubuh. Memiliki girdle yang merupakan bagian mantel yang
terletak dibagian sisi tubuh

Gastropoda
Alat geraknya berupa kaki yang terletak dibagian perutnya. Memiliki jenis dan
warna cangkok yang beragam, kecuali pada Limax maximus yang tidak
memiliki cangkok. Habitat hidupnya ada yang didarat bernapas dengan paru-
paru dan di perairan dengan insang. Berumah satu (hermafrodit)

Bivalvia Alat geraknya berupa kaki dengan bentuk pipih dan mantel dengan rongga
mantelnya. Hidup di perairan bernapas dengan insang lembaran. Memiliki
cangkok yang terdiri dari dua katup

Cephalopoda Alat gerak berupa kaki yang terletak di bagian kepala. Hidup di perairan
bernapas dengan insang. Tidak memiliki cangkok umumnya, kecuali pada
Nautilus sp. Memiliki sistem peredaran darah tertutup

4. Tuliskan peranan hewan Mollusca dalam kehidupan yang anda temukan:


● Tiram batu, kerang hijau, Tridacna sp., sotong, cumi-cumi, dan remis sebagai
bahan makanan yang memiliki kandungan protein tinggi.
● Tiram batu, Nautilus, dan kerang dapat dijadikan hiasan/ cinderamata. Tiram
mutiara dijadikan sebagai perhiasan.
● Tridacna dapat dijadikan hiasan akuarium, cangkangnya dapat digunakan sebagai
peralatan rumah tangga, dan berperan dalam membersihkan air laut dari populasi
mikroorganisme yang berlebihan.
5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang ada peroleh mengenai Phylum
Mollusca, lengkapilah tabel berikut ini: (Campbell, 2012)
Phylum Pencernaan Ekskresi Sistem Sistem Reproduksi
Makanan Pernapasan Syaraf

Mollusca
Holozoik atau Sistem
Sebagian besar Sistem saraf Sistem
saprozoik. Alat ekskresinya
Mollusca terdiri atas reproduksinya
pencernaan makanan dengan ginjal
memiliki organ ganglion secara generatif:
terdiri atas mulut (nephridia)
respirasi yang cerebral yang umumnya berumah
dengan radula, faring,
berupa insang dihubungkan satu, tetapi tidak
esophagus, crop,
sebagai tempat dengan dapat melakukan
lambung, intestine,
terjadinya ganglion pembuahan sendiri.
rectum dan anus
pertukaran visceral dan Terdapat ovotestis
oksigen dan ganglion pedal yang menghasilkan
karbondioksida oleh tali syaraf ovum dan
dalam air penghubung spermatozoid, dan
melalui dan tali-tali tidak memiliki
permukaan saraf bentuk larva. Dan
insang yang luas transversal. ada yang berumah
dan berbentuk dua, reproduksi
membran yang secara generatif:
tipis. Pembuahan
eksternal, alat
reproduksi tidak
memiliki ovotestis.
Alat reproduksi
pada betina ovum
dan pada jantan
testis.
H. KESIMPULAN
1. Phylum Mollusca memiliki ciri bertubuh lunak, simetri bilateral dan
triploblastik. Empat struktur utama dari Mollusca adalah kaki otot, mantel,
cangkok dan rongga mantel.
2. Classis dari Phylum Mollusca yang dibahas antara lain Polyplacophora
diwakili oleh Chiton sp. dan Chaetopleura sp., Gastropoda diwakili oleh
Babylonia sp. dan Limax maximus, Bivalvia diwakili oleh Anadara sp. dan
Pinna muricata, dan Cephalopoda diwakili oleh Sepia sp. dan Octopus sp.
3. Perkembangan Phylum Mollusca dibandingkan Coelenterata adalah lapisan
tubuh terdiri dari tiga lapis sehingga disebut triploblastik, Sistem ekskresi
menggunakan ginjal (nefridia) dan pada classis Cephalopoda sudah memiliki
peredaran darah tertutup.
4. Classis Polyplacophora memiliki keping/lempeng (plate) kapur berjumlah 8
yang terdapat pada bagian dorsal tubuh. Memiliki girdle yang merupakan
bagian dari mantel terletak di bagian sisi tubuh. Kakinya menempati daerah
sepanjang bagian ventral tubuh.
5. Classis Gastropoda memiliki cangkok yang bermacam- macam, ukurannya
beranekaragam, tubuhnya terlindungi di dalam cangkok. Ada diantara hewan
ini yang tidak memiliki cangkok misalnya Limax maximus. Kaki pada
gastropoda terletak pada bagian ventral dan berfungsi untuk merayap.
6. Classis Bivalvia memiliki sepasang cangkok dimana terdapat tonjolan
(puncak) yang disebut umbo, letaknya di dekat anterior tubuh. Hewan yang
habitatnya di perairan ini memiliki insang berupa berupa lembaran
(Lamella), kaki yang bentuknya pipih dan mantel dengan rongga mantelnya.
7. Pada Cephalopoda, umumnya tidak bercangkok kecuali pada Nautilus sp.
Alat geraknya terdapat di daerah kepala berupa tentakel yang berfungsi untuk
menangkap mangsa. Cephalopoda memiliki peredaran darah tertutup.
8. Pada Classis Polyplacophora memiliki 8 keping cangkok yang saling
bertumpuk. Pada Classis Cephalopoda umumnya tidak memiliki cangkok
dan memiliki kaki di bagian kepala. Pada Classis Bivalvia memiliki sepasang
cangkok. Pada Classis Gastropoda memiliki cangkok dan hermafrodit.
DAFTAR
PUSTAKA

Campbell, Neil A., dkk. (2012). Biologi. (edisi kedelapan). Jakarta: Erlangga.
Karim, Amalia, dkk. (2018). Laporan Praktikum Phyllum Mollusca. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kastawi, Yusuf. (2005). Zoologi Invertebrata. Malang: Universitas Negeri Malang Ariani, D.,
Swasta, J., & Adnyana, B. (2019). Studi Tentang Keanekaragaman dan Kemelimpahan Moluska
Bentuk serta Faktor-Faktor Ekologis yang Mempengaruhinya di Pantai Mengening, Kabupaten
Badung, Bali. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha, 6(3), 146–157.
Sanjaya, Yayan., dkk. (2021). Lembar Kerja Mahasiswa. Pendidikan Biologi. Universitas Pendidikan
Indonesia.

DAFTAR
GAMBAR

Anonim, (tanpa tahun). Familia Arcidae [Online]. Diakses pada 12 Oktober 2021. URL:
http://www.elrincondelmalacologo.com/Web%20fotos%20marinos%20no%20gasteropodos/Ar
cidae.htm

Poppe, Guido., & Phillipe Poppe (2015-2021). Conchology [Online]. Diakses pada 10 Oktober 2021.
URL: https://conchology.be/?t=76&search=Buccinidae&searchRadioFilter=sale&shells=on

Anda mungkin juga menyukai