Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM KEANEKARAGAMAN HEWAN


STRUKTUR TUBUH DAN KEANEKARAGAMAN MOLLUSCA

Nama : Tyara Anggita Utami Kurniawan


NIM : 21304244039
Kelas : Pendidikan Biologi C 2021
Kelompok : 3 (Vermes)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu memaparkan ciri umum Mollusca


2. Mahasiswa dapat mengelompokkan contoh hewan Mollusca ke dalam
kelompok- kelompok yang lebih kecil berdasarkan ciri morfologinya

B. DASAR TEORI
a. Pengertian Mollusca
Kata Mollusca berasal dari bahasa Prancis mollusque, yang berasal dari bahasa
Latin molluscus, dari mollis, lunak, sehingga hewan ini termasuk invertebrata yang
ada pada kingdom animalia. Mollusca ialah hewan multiseluler yang bersifat
tripoblastik. Mollusca adalah filum hewan invertebrata terbesar kedua setelah
Arthropoda. Mereka sangat beragam, tidak hanya dalam ukuran dan struktur anatomi,
tetapi juga dalam perilaku dan habitat. Banyak Mollusca yang hidup di habitat air
tawar dan darat.
Filum ini biasanya dibagi menjadi 7 kelas. Mollusca umunya memiliki
kemampuan beradaptasi yang baik dengan lingkungannya. Filum Mollusca berisi
beberapa invertebrata yang paling dikenal, termasuk siput, kerang, remis, dan gurita.
Sekitar 80% Mollusca yang diketahui adalah gastropoda siput). Beberapa Mollusca
memiliki cangkang namun ada juga yang tidak.
b. Karakteristik Mollusca
Mollusca mempunyai tubuh yang lunak, ciri yang paling umum dari moluska
adalah mereka tidak bersegmen dan simetris bilateral. Fitur paling universal dari
struktur tubuh moluska adalah mantel. Mollusca yang memiliki cangkang diproduksi
dalam lapisan mantel, cangkang ini tersusun atas kalsium karbonat, baik dalam bentuk
kalsit atau aragonite, namun ada juga yang tidak memiliki cangkang. Mollusca
memiliki 3 lapisan tubuh (tripoblastik). Mulut dengan radula (lidah bergerigi) kecuali
pada Palecypoda. Tubuh dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.
Hewan multiseluler dan memiliki rongga (selomata), meskipun mollusca adalah
selomata, selomnya cenderung kecil. Mollusca mempunyai kaki yang pipih, lebar dan
berotot. Ukuran moluska berkisar dari hampir mikroskopis hingga hewan sepanjang
20 meter (cumi-cumi raksasa) atau dengan berat 450 pon (kerang raksasa). Mereka
memiliki sistem peredaran darah terbuka. Kebanyakan moluska memiliki mata, dan
semuanya memiliki sensor untuk mendeteksi bahan kimia, getaran, dan sentuhan.
Reproduksi secara aseksual dan Mollusca bersifat diesis namun apa juga yang bersifat
monoesis.
c. Sturktur Tubuh Mollusca
Terlepas dari bentuk anggota filum yang sangat beragam ini, mereka umumnya
dianggap tidak tersegmentasi. Moluska memiliki struktur tubuh umum yang dapat
dikenali dan khas, terdiri dari mantel, kaki, dan massa visceral yang terkandung dalam
tubuh pusat. Lapisan jaringan epidermis yang disebut mantel merupakan jaringan
tebal yang melindungi massa visceral, mengelilingi tubuh moluska.
Kelenjar khusus di mantel bertanggung jawab atas ekskresi ekstraseluler yang
membentuk struktur cangkang. Massa visceral yaitu bagian tubuh yang lunak tempat
terdapatnya organ-organ tubuh internal seperti organ pencernaan, ekskresi, dan
reproduksi. Kebanyakan moluska memiliki kaki berotot yang berkembang dengan
baik. Struktur ini digunakan dalam banyak cara, misalnya: penggerak, menempel ke
permukaan, menggali, berlabuh di sedimen, berenang, dimodifikasi menjadi tentakel
yang dapat memegang (gurita).
Antara mantel dan massa visceral terdapat rongga mantel. Banyak fungsi penting
terjadi di rongga mantel salah satunya adalah ctenidia (insang), anus, nefridia dan
gonad. Juga ditemukan di kepala moluska: radula, ditemukan di rongga bukal
(mulut), namun dalam banyak kasus partikel makanan ditangkap oleh ctinidia
(insang) dan dipindahkan ke mulut oleh silia. Kepala moluska dapat menampung
berbagai kombinasi struktur sensorik: tentakel, fotoreseptor, statokista, kemoreseptor.
d. Sistem Organ Mollusca
1. Sistem Respirasi
Mollusca yang hidup di air mamiliki alat respirasi ctenidia (insang) sedangkan
yang hidup di darat mengandalkan paru-paru, namun ada juga yang bernapas
menggunakan mantel. Umumnya insang berbentuk seperti bulu dan pertukaran
gas diterjadi di dalam lamela insang. Setiap alat respirasi memiliki pembuluh
darah masuk yang terhubung ke hemocoel dan yang keluar ke jantung
(pulmonum).
2. Sistem Ekskresi
Mollusca mempunyai sistem ekskresi yang di sebut Nefridium, yang berperan
mirip dengan ginjal. Nefridium terletak di dekat jantung, sisa metabolism
dikeluarkan dalam bentuk cairan yang salurannya bermuara ke bagian posterior.
3. Sistem Pencernaan
Mollusca menggunakan pencernaan intraseluler, kebanyakan moluska memiliki
mulut berotot dengan radula (lidah) , dengan banyak deretan gigi chitinous.
Radula terutama berfungsi untuk mengikis bakteri dan alga dari batu. Mulut
moluska juga mengandung kelenjar yang mengeluarkan lendir, tempat makanan
menempel. Makanan di dorong ke dalam perut, melewati usus, lalu ke lambung.
partikel yang lebih kecil, terutama mineral, ke prostyle sehingga akhirnya mereka
dikeluarkan melaui anus, sedangkan yang lebih besar, terutama makanan, dikirim
ke sekum lambung untuk dicerna.
4. Sistem Transportasi.
Kebanyakan sistem peradaran darah pada Mollusca adalah sistem peredaran darah
terbuka. Rongga tubuh utama adalah hemocoel di mana darah dan cairan selom
bersirkulasi. Darah moluska ini mengandung pigmen respirasi hemosianin
sebagai pembawa oksigen. Jantung terdiri dari satu atau lebih pasang atrium
(auricles), yang menerima darah beroksigen dari insang dan memompanya ke
ventrikel, yang memompanya ke dalam aorta (arteri utama), yang cukup pendek
dan membuka ke dalam hemocoel.
5. Sistem Reproduksi.
Mollusca ada yang bersifat hemafrodit dan gonokoris, kebanyakan jenis
hermafrodit, sedikit yang protandrik (terpisah), prosesnya yakni sel kelamin
jantan masak dan ditebar lebih dahulu sebelum sel kelamin betina masak.
Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hampir semua
menghasilkan telur, dimulai dari larva trochophore, larva veliger yang lebih
kompleks, dan akhirnya, larva bermetamorfosis menjadi bentuk dewasa.

e. Klasifikasi Mollusca
Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, bentuk cangkang, mantel, dan sistem
sarafnya, Mollusca dibagi atas 7 kelas, yitu :
a. Aplacophora
Aplacophora berukuran kecil, silindris, seperti cacing, dan biasanya panjangnya
kurang dari 5 cm, tetapi dapat berkisar dari 1 mm hingga 30 cm. Seperti moluska
lainnya, ia tidak memiliki kulit luar, tetapi epidermis mengeluarkan spikula atau sisik
berkapur yang tertanam di mantel punggung. Spikula ini memberikan aplacophora
sebuah kemilau. Semua aplacophora memiliki rongga mantel sederhana dan memiliki
radula.
Reproduksi Aplacophora mungkin berumah satu atau berumah dua dengan gonad
tunggal atau berpasangan. Perkembangan melibatkan metamorfosis dari larva
trocophore. Bergerak dengan silia, dan hewan-hewan ini memiliki cincin saraf
sederhana di sekitar kerongkongan dan ganglia yang kurang berkembang. Habitatnya
di laut dan memakan mikroorganisme ada juga yang memakan cnidaria.
b. Monoplacophora
Sebagian besar hidup di kedalaman yang sangat dalam dan semuanya laut.
Monoplacophorans berukuran kecil dan memiliki cangkang tunggal seperti topi,
memberi mereka penampilan seperti limpet. Sejumlah organ mereka nephridia,
jantung, dan lain-lain. Oval Kaki datar adalah karakteristik dari kelas
Monoplacophora, memiliki 3 bagian tubuh yaitu dorsal,ventral dan lateral.
c. Polyplacophora/Amphineura.
Bentuk tubuhnya bulat telur, pipih, dan simetri bilateral. Sepenuhnya laut, mereka
mendiami dasar yang keras dan pantai berbatu di semua lautan dunia. Hewan ini tidak
memiliki tentakel dan mata, namun mempunyai radula. Permukaan dorsal tubuhnya
tertutup mantel, ctenidia tersusun dalam lipatan mantel yang memanjang dari depan
ke belakang di sepanjang setiap sisi kaki hewan. Saluran pencernaan terdiri dari
mulut, rongga bukal, kerongkongan, lambung, usus dua bagian, dan anus. Pencernaan
bersifat ekstraseluler. Jenis kelaminnya terpisah. Pembuahan terjadi secara eksternal
di air laut atau di rongga mantel betina
d. Scaphopoda (siput gading gajah)
Scaphopoda adalah semua spesies laut yang habitatnya berkisar dari daerah sub-
litoral dangkal hingga perairan dengan kedalaman 4570 m. Cangkangnya
melengkung, berbentuk tabung, dan berbentuk seperti gading gajah. Kebanyakan rata-
rata panjangnya 3 sampai 6 cm. Cangkang scaphopoda terbuka di kedua ujungnya.
Ujung cangkang yang lebih lebar tempat kepala dan kaki menjulur keluar adalah
ujung anterior.
Posterior adalah ujung sempit cangkang yang biasanya berada di atau di bawah
substrat. Tubuhnya diselubungi mantel dan tidak ada ctenidia, pertukaran gas melalui
permukaan mantel. Reproduksi nya gonokoris atau diesis dan fertilisasi bersifat
secara eksternal. Makanan dicerna secara ekstraseluler di lambung, kemudian
berjalan dari lambung ke usus. Limbah dikeluarkan ke dalam rongga mantel melalui
anus.
e. Gastropoda (hewan berkaki perut)
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, dan ada pula
yang tidak memiliki cangkang. Bentuk cangkangnya pun bervariasi, ada yang
bulat, bulat panjang, bulat kasar, dan bulat spiral, tetapi umumnya spiral asimetri.
Gastropoda memiliki kaki berotot lebar pipih yang digunakan untuk gerak
"merayap" di sebagian besar spesies. Dalam beberapa, itu dimodifikasi untuk
berenang atau menggali. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun dari
otot. sebagian besar spesies menggunakan radula.

Kebanyakan gastropoda memiliki kepala yang berkembang dengan baik


yang mencakup mata, 1-2 pasang tentakel, dan konsentrasi jaringan saraf
(ganglion). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau
dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Dibawah kepala terdapat
kelenjar mokusa yang menghasilkan lendir untuk mempermudah pergerakan.
Gastropoda bersifat dioecious, dan beberapa bentuk bersifat hermafrodit.

f. Cephalopoda (hewan berkaki di kepala)


Cephalopoda berasal dari kata caphalo yang berarti kepala, dan podos
yang berarti kaki. Cephalopoda adalah kelas yang paling kompleks secara
morfologis dan perilaku dalam filum Mollusca. Tubuh Cephalopoda berbentuk
sekoci atau gelondong. Cephalopoda dicirikan oleh kepala dan kaki yang benar-
benar menyatu, dengan cincin lengan dan/atau tentakel yang mengelilingi kepala.
kulit tubuhnya dapat berubah warna karena adanya kromatofora.

Nautiloidea memiliki lebih dari 90 tentakel; anggota ordo Sepioidea dan


Teuthoidea memiliki delapan lengan dan dua tentakel; dan anggota ordo
Ocotopoidea dan Vampyromorpha memiliki delapan lengan. Mantel mengelilingi
kantung visceral dan memiliki otot yang kuat yang diperlukan untuk kontraksi
rongga dan respirasi. Sebuah lubang di rongga mantel berfungsi sebagai lubang
inhalasi, dan radula di dalam rongga bukal. Cephalopoda bersifat gonokoris.
Seorang betina biasanya memiliki satu saluran telur. Jantan menghasilkan
spermatofora yang ditransfer ke pori genital betina melalui lengan atau tentakel
khusus. Saluran pencernaan terdiri kerongkongan, perut dan sekum.

f. Peranan Mollusca
Beberapa jenis kerrang merupakan sumber protein hewani, kerang Pinctada
maxima dapat menghasilkan Mutiara, yang bisa dijadikan sebagai perhiasan,
Mollusca bercangkang menghasilkan cangkang yang indah dan breanekaragam
dan dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan. Ada pula Mollusca yang
menjadi indikator alami pencemaran suatu lingkungan.
C. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan Bahan yang digunakan

1. Loupe 1. Bekicot, keong mas, keong sawah


2. Bak paraffin 2. Kerang, cangkok kerang
3. Lempeng kaca 3. Chiton, limpet
4. Skalpel 4. Cumi-cumi, gurita

D. CARA KERJA
Sasaran Pengamatan :
Hal yang harus diamat :
Umum : Ciri morfologi semua obyek
Khusus : Bagian-bagian kepalapada keong, bekkicot, cumi-cumi, dan gurita
Cangkang : ada/tidak, bentuk, jumlah keeping, arah pembentukan, dsb. Kaki : posisi,
bentuk, jumlah, alat tambahan,
1. Pengamatan Bekicot dan keong

Letakkan bekicot/keong di atas keeping kaca biarkan beberapa saat.

Setelah badannya keluar, amati bagian kepala, perhatikan organ-organ yang ada.

Amati bagian kaki, tentukan posisinya terhadap tubuh, bentuk dan fungsinya.

Ubahlah posisi lempeng kaca tempat bekicot berjalan. Perhatikan responnya !

2. Pengamatan Kerang

Ambil kerrang yang masih hidup, amati bentuk umum cangkoknya.

Buka cangkoknya dengan scalpel, letakkan obyek di keeping kaca, amati bagian
kaki, mengenai bentuk dan fungsinya.
kaki, mengenai bentuk dan fungsinya
3. Pengamatan Chiton

Ambil awetan basah Chiton, letakkan pada bak parafin, angin-anginkan


sebentar.

Amati bentuk, jumlah lempeng, dan posisi cangkang yang ditemui.

Gambar dan diberi keterangan.

4. Pengamatan Cumi-cumi dan Gurita

Amati cumi-cumi dan gurita dari larutan pengawet, angin-anginkan sebentar.

Amati bentuk umumnya dan gambarlah.

Perhatikan posisi kepala dan organ yang ada, sirip, serta lengan-lengannya.

Perhatikan jumlah dan alat tambahan pada lengan masing-masing obyek.


E. TABEL PENGAMATAN
Analisis Data:
1. Buatlah tabel data untuk masing-masing kelompok pengamatan.
2. Bandingkan di antara data yang ada pada tabel itu satu dengan yang lain.
3. Temukan perbedaan dan persamaannya.
No Obyek Ciri-ciri yang diamatai

Bentuk Bentuk Jumlah Bentuk Jumlah Posisi Cara Ket.


tubuh cangkok cangkok lengan lengan lengan gerak
1. Aplysia sp. Simetri - - Tidak 2 Di Dengan Mampu
bilateral memili tentakel kepala parapod mengelua
ki panjang ium rkan tinta
lengan dan 2 hitam
namun tentakel jika
memili pendek terancam
ki
tentakel
Sumber :
Nudibranchdomain.org
2. Murex sp. Simetri Oval dan 1 Tidak - - Dengan Hewan
bilateral meruncin memili kontraks karnivora
g pada ki i kaki berawarn
bagian lengan yang a merah
belakang ada di atau
bawah kuning
perutny
a.
Sumber : eol.org
3. Achatuba fulica Simetri Kerucut 1 Tidak 2 Di Menggu Hewan
bilateral dengan memili tenatkel kepala nakan hemafrod
garis- ki panjang kaki di it bertelur
garis lengan dan 2 perutny
spiral namun tentakel a yang
memili pendek berlendi
ki r
Sumber : tentakel
news.unair.ac.id
4. Pecten sp. Simteri Bentuk 2 Tidak - - Menggu Nama
pilateral pattelifor memili nakan pecten
dan m kasar ki kaki berasal
pipih dan keras lengan perut dari kata
latin
yaitu
sisir/peng
garuk
Sumber :
observation.org
5. Cypraea sp. Simetri Oval dan 1 Tidak - - Dengan Cangkan
bilateral bagian memili kontraks g
bawahny ki i kaki mengkila
a rata lengan yang p dan
bergerigi ada di memiliki
bawah warna
perutny yang
a. bervariasi
Sumber :
en.wikipedia.org
6. Melania sp. Simetri Keras 1 Tidak - - Dengan Jumlah
bilateral dan memili kontraks ulirnya
memanj memiliki ki i kaki ada 7
ang ulir lengan yang
banyak ada di
bawah
perutny
a.
Sumber : naturalist.org
7. Chiton sp. Simetri Oval, 1 Tidak - - Menggu Berhabita
bilateral pipih dan memili nakan t di laut
memiliki ki kaki
8 pelat lengan perut

Sumber :
id.wikipedia.org
8. Lymnaea sp. Simetri Mengeru 1 Tidak 2 Di Menggu Umumny
bilateral cut pada memili tenatkel kepala nakan a
ujungnya ki panjang kaki berwarna
dan lebar lengan dan 2 perut abu-abu
pada tetapi tentakel atau
alasanya memili pendek krem
ki
tentakel
Sumber :
en.wikipedia.org
9. Vaginula sp. Simetri - - Tidak 2 Di Menggu Siput
bilateral memili tenatkel kepala nakan telanjang
, pipih ki panjang otot habitatny
lengan dan 2 kaki a di
tetapi tentakel yang pantai
memili pendek ada di atau
ki perutny menempe
tentakel a l pada
substrat

Sumber :
en.wikipedia.org
10. Octopus sp. Simetri - - Memili 8 dibawa Menggu Kulit
bilateral ki h nakan tubuhnya
Gelong lengan kepala sifon dapat
ong dan berubah
lengan warna
karena
adanya
kromatof
or
Sumber :
en.wikipedia.org
11. Loligo sp. Simetri Kepingan 1 Memili 10 Dibaw Memiliki
bilateral k kecil ki ah mata
sekoci dalam lengan kepala yang
tubuh mengg sangat
unakan berkemba
sifon ng
dan
sirip

Sumber :
beachexplorer.org
12. Nautilus sp. Simetri Melingka 1 Memili 20-90 Di Menggu Mata
bilateral r ki bawah nakan tidak
berbentu tentakel kepala tentakel mengand
k spiral ung
korena
atau
Sumber : oceana.org lensa dan
merupaka
n hewan
nokturnal
13. Unio sp. Simetri Lingkara 2 Tidak - - Menggu Acephali
bilateral n pipih memili nakan c (tanpa
memiliki ki kaki kepala),
garis lengan habitatny
beralur a di
danau
atau
sungai

Sumber : biotaxa.org
F. PEMBAHASAN

Praktikum keanekaragaman hewan avertebrata dengan materi keanekaragam hewan


Mollusca dilaksanakan pada Senin,27 September 2021 secara daring. Pembahasan materi
keanekaragaman hewan Mollusca ini mengacu pada tujuan pembelajaran, yaitu
mahasiswa mampu memaparkan ciri umum Mollusca, mahasiswa dapat
mengelompokkan contoh hewan Mollusca ke dalam kelompok- kelompok yang lebih
kecil berdasarkan ciri morfologinya. Sehubungan dengan adanya pembelajaran daring di
situasi pandemi seperti saat ini, sehingga kami tidak bisa terjun langsung ke laboratorium
untuk mengamati, kami menggali sumber berdasarkan presentasi yang dibawakan oleh
teman-teman, melalui penjelasan ibu dosen dan dilengkapi dengan literatur yang ada.
Kata Mollusca berasal dari bahasa Prancis mollusque, yang berasal dari bahasa Latin
molluscus, dari mollis, lunak, sehingga hewan ini termasuk invertebrata yang ada pada
kingdom animalia. Mollusca ialah hewan multiseluler yang bersifat tripoblastik.
Mollusca adalah filum hewan invertebrata terbesar kedua setelah Arthropoda. Mereka
sangat beragam, tidak hanya dalam ukuran dan struktur anatomi, tetapi juga dalam
perilaku dan habitat. Banyak Mollusca yang hidup di habitat air tawar dan darat.
Filum ini biasanya dibagi menjadi 7 kelas. Mollusca umunya memiliki kemampuan
beradaptasi yang baik dengan lingkungannya. Filum Mollusca berisi beberapa
invertebrata yang paling dikenal, termasuk siput, kerang, remis, dan gurita. Sekitar 80%
Mollusca yang diketahui adalah gastropoda siput). Beberapa Mollusca memiliki
cangkang namun ada juga yang tidak.
Mollusca mempunyai tubuh yang lunak, ciri yang paling umum dari moluska adalah
mereka tidak bersegmen dan simetris bilateral. Fitur paling universal dari struktur tubuh
moluska adalah mantel. Mollusca yang memiliki cangkang diproduksi dalam lapisan
mantel, cangkang ini tersusun atas kalsium karbonat, baik dalam bentuk kalsit atau
aragonite, namun ada juga yang tidak memiliki cangkang. Mollusca memiliki 3 lapisan
tubuh (tripoblastik). Mulut dengan radula (lidah bergerigi) kecuali pada Palecypoda.
Tubuh dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.
Hewan multiseluler dan memiliki rongga (selomata), meskipun mollusca adalah
selomata, selomnya cenderung kecil. Mollusca mempunyai kaki yang pipih, lebar dan
berotot. Ukuran moluska berkisar dari hampir mikroskopis hingga hewan sepanjang 20
meter (cumi-cumi raksasa) atau dengan berat 450 pon (kerang raksasa). Mereka memiliki
sistem peredaran darah terbuka. Kebanyakan moluska memiliki mata, dan semuanya
memiliki sensor untuk mendeteksi bahan kimia, getaran, dan sentuhan. Reproduksi secara
aseksual dan Mollusca bersifat diesis namun apa juga yang bersifat monoesis. Terlepas
dari bentuk anggota filum yang sangat beragam ini, mereka umumnya dianggap tidak
tersegmentasi. Moluska memiliki struktur tubuh umum yang dapat dikenali dan khas,
terdiri dari mantel, kaki, dan massa visceral yang terkandung dalam tubuh pusat.
Berikut terdapat contoh-contoh hewan dari filum Mollusca :
1. Aplysia sp.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Aplysiida
Family : Aplysiidae
Genus : Aplysia
Species : Aplysia sp.

Aplysia adalah genus siput laut berukuran sedang hingga sangat besar. Makhluk
herbivora yang biasa di sebut dengan kelinci laut. Spesies Aplysia, ketika terancam,
sering melepaskan awan tinta, diyakini untuk membutakan penyerang. Aplysia adalah
hermafrodit simultan, artinya setiap individu kelinci laut dewasa memiliki struktur
reproduksi jantan dan betina yang mungkin matang pada saat yang sama. memiliki ciri
berupa sepasang tentakel yang lebih panjang yang terletak pada bagian depan tubuhnya
yang berfungsi untuk mendeteksi lingkungan dan di belakang tentakel terdapat tentakel
yang lebih pendek, yang disebut dengan rhinopore. Aplysia memiliki ciri berupa struktur
mirip sepasang sayap pada bagian dorsal tubuhnya yang disebut dengan parapodia dan
berfungsi untuk melindungi bagian tengah karena pada bagian tengah terdapat cangkang
internal yang tipis

2. Murex sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Neogatropoda
Family : Muricidae
Genus : Murex
Species : Murex sp
Murex adalah genus siput laut tropis predator berukuran sedang hingga besar. Ini adalah
moluska gastropoda laut karnivora dalam keluarga Muricidae, biasa disebut "murex" atau
"siput batu". Sebagian besar spesies Murex hidup di zona intertidal atau subtidal dangkal,
di antara bebatuan dan karang. Ukuran cangkang berkisar antara 11 cm dan lebar 5 cm.
cangkang berwarna kuning atau merah ketika masih hidup dan akan berubah menjadi
putih ketida sudah mati. Cangkang di penuhi garis-garis spiral dan duri pendek, serta
permukaannya kasar. Mempunyai siphon (canal) pada ujung bawah.

3. Achatina fulica.

Kingdom : Animalia
Phyllum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Stylommatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Species : Achatina fulica

Achatina fulica adalah spesies siput darat besar yang termasuk dalam subfamili
Achatininae dari famili Achatinidae. Habitatnya di iklim tropis dengan suhu hangat
sepanjang tahun, dan kelembaban tinggi. Cangkang Achatina fulica berbentuk kerucut,
warna siput berbeda-beda tergantung pada lingkungan, umumnya beberapa bekicot
berwarna coklat atau gelap, Achatina fulica adalah hermaprodit, namun mereka tidak
membuahi sendiri, jadi siput perlu kawin dengan siput lain dari spesiesnya. Telur
Achatina fulica yang telah dibuahi diletakkan di dalam sarang, atau di tanah dan
dedaunan, untuk melindungi dan menyamarkan telur. Telur-telur itu kemudian menetas
dan menjadi siput yang belum dewasa, yang tumbuh menjadi dewasa dalam waktu sekitar
enam bulan. Achatina fulica merupakan salah satu keong darat yang tidak memiliki fase
larva seperti spesies Gastropoda lainnya.

4. Pecten sp.
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollosca
Class : Pelecypoda
Order : Pectinoida
Family : Pectinidae
Genus : Pecten
Species : Pecten sp.

Pecten sp adalah spesies kerang besar atau kerang air asin, moluska Bivalvia (memiliki 2
cangkang ) laut dalam keluarga Pectinidae, kerang. Nama Pecten berasal dari kata Latin
untuk sisir atau penggaruk. Bentuk dari cangkang patteliform, padapermukaan cangkang
terdapat garis vertikal. Tubuh dibagi menjadi 2 bagian yaitu dorsal dan ventral, dibagian
doral terdapat umbi dan hinge ligament sedangkan pada bagian ventral terdapat mantel
dan massa visceral meliputa sistem pencernaan, reproduksi dan lain-lain. Ciri-ciri
berwarna hijau kehitaman pada cangkangnya, terdapat garis vertical pada permukaan
cangkang, memiliki dua cangkang yang berengsel, bertekstur kasar dan keras, berukuran
lebih besar dari pada koin.

5. Cypraea sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Littorinimorpha
Family : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Species : Cypraea sp.

Species Cypraea memiliki cangkang yang membulat dan dapat berputar 90-180 derajat,
bersinar atau terlihat mengkilap seperti porselin. Cypraea atau dikenal dengan nama lokal
inggris yaitu cowries, merupakan gastropoda yang aktif nokturnal dan dapat ditemukan
pada habitat yang berasosiasi dengan terumbu karang dan beberapa habitat yang berbeda.
Cangkang dari genus ini memiliki banyak macam warna dan motif yang berkilau.
Habitatnya di laut dan menghuni terumbu karang dan berbatu. Pada cowrie, ketika hewan
aktif, mantel keluar dan menutupi cangkang punggung.
6. Melania sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Caenogatropoda
Family : Thiaridae
Genus : Melania
Species : Melania sp.

Tubuhnya memanjang simetri bilateral, bentuk cangkoknya spiral mengerucut


dan jumlah cangkoknya 7 ulir. Menggunakan perut sebagai alat gerak. Bereproduksi
secara seksual. Tidak memiliki lengan.

7. Chiton sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Polyplacophora
Order : Chitonida
Family : Chitonidae
Genus : Chiton
Species : Chiton sp.

Chitons adalah moluska laut dengan berbagai ukuran di kelas Polyplacophora,


sebelumnya dikenal sebagai Amphineura. Memiliki tubuh simetri bilateral, oval dan
memipih. Chitons memiliki cangkang yang terdiri dari delapan pelat cangkang atau
katup yang terpisah. Pelat-pelat ini sedikit tumpang tindih di tepi depan dan belakang,
namun saling mengartikulasikan dengan baik satu sama lain, karena itu, cangkang
memberikan perlindungan.
8. Lymnaea sp.

Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Basommatophora
Family : Muricidae
Genus : lymnaeidae
Speises : Lymnaea sp.

Lymnaea adalah genus siput air tawar. Lymnaea sp. Siput ini berukuran 30 – 200 mm,
dengan tinggi cangkang 13 cm dan lebar 8,5 cm cangkang tipis berbentuk bulat telur,
berwarna abu-abu, krem. kekuningan sampai coklat kehijauan . Bagian depan atau mulut
siput berukuran besar, dengan bentuk bulat telur atau lonjong,berukuran kurang lebih dua
pertiga tinggi cangkang. Arah putararan pda cangkang ke kanan. Memiliki cangkang tipis
berwarna kuning kecokelatan. Cangkang mempunyai tekstur yang halus. Mulut cangkang
memanjang. Puncak cangkang agak tajam dan tinggi. Bentuk cangkang menyerupai
gulungan benang. Tepi mulut cangkang lurus dan tidak tajam. Siput Lymnaea spp. ini
dikenal sebagai inang perantara dari trematode Fasciola sp (Jenggawah et al., 2010)

9. Vaginula sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Systellommatophora
Family : Veronicellidae
Genus : Vaginula
Species : Vaginula sp.
Siput ini tidak memiliki cangkang, maka disebut dengan siput telanjang. Memiliki 2
tentakel yaitu tentakel ocular dan tentakel sensori, mempunyai mantel dan kaki berotot
untuk berjalan. Tubuhnya simetri bilateral, pipih dan berlendir untuk mempermudah
pergerakan. Habitatnya di pantai atau menempel pada terumbu karang.

10. Octopus sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Cephalopoda
Order : Octopoda
Family : Octopodidae
Genus : Octopus
Species : Octopus sp.

Berbentuk sekoci atau gelondong. Kepala dan kaki yang benar-benar menyatu,
dengan cincin lengan dan/atau tentakel yang mengelilingi kepala. kulit tubuhnya dapat
berubah warna karena adanya kromatofora. Memiliki 8 lengan dan radula di dalam rongga
bukal. Termasuk yang paling kompleks secara morfologis dan perilaku dalam filum
Mollusca.
11. Loligo sp.

Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Chepalopoda
Ordo : Dibranchia
Family : Loligonidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo sp.
Loligo sp atau biasa dikenal dengan cumi-cumi, Mereka memiliki dua sirip samping di
bagian belakang tubuh mereka, memberi mereka penampilan seperti panah. Cumi-cumi
memiliki mata yang sangat berkembang yang mereka gunakan untuk berburu.

12. Nautilus sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Cephalopoda
Order : Nautilida
Family : Naulitidae
Genus : Naulitis
Species : Naulitis sp.

Habitat mereka hidup di sepanjang dasar pantai dan terumbu karang. Nautilus dapat
tumbuh hingga panjang sekitar 20 cm. Cangkang tipis halus berputar secara eksogastrik,
dan memiliki pola coklat dan putih. Ada tudung yang kuat di mana bagian depan tubuhnya
terhubung ke cangkang. Di bawah tudung menonjol sekitar 90 tentakel kecil tanpa
pengisap. Di bawahnya, ada corong yang berisi dua lobus terpisah. Mata tidak
mengandung kornea atau lensa. Reproduksi spesies ini bereproduksi secara seksual
melalui fertilisasi internal. Spesies ini aktif di malam hari.

13. Unio sp.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Bivalvia
Ordo : Unionoida
Family : Unionidae
Genus : Unio
Species : Unio sp.
Keluarga Unionidae biasanya disebut sebagai kerang mutiara, naiads, atau unionid.
Unionidae adalah acephalic (tanpa kepala), moluska bivalvia biasanya dengan paruh.
Individu tidak memiliki siphon sejati. Sebaliknya, mereka memiliki dua sampai tiga
bukaan di mantel. Individu bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warna. Individu dewasa
dapat berkisar dari 30 hingga 250 mm. Unionids ditemukan di berbagai sumber air
tawar permanen seperti danau, sungai, dan sungai.

G. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang sudah di uraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Klasifikasi Mollusca :
a. Aplacophora, contohnya Solenogaster sp
b. Monoplacophora, contohnya Neopilina galatheae
c. Polyplacophora/Amphineura, contohnya Chiton sp
d. Scaphopoda/Siput gading gajah, contohnya Dentalium entale
e. Gastropoda, contohnya Achatina fulica (bekicot), Lymnaea sp, vaginula sp,
Aplysia sp, Murex sp,
f. Cephalopoda, contohnya Nautilus sp, gurita, dan cumi-cumi
g. Pelecypoda, contohnya Lampsilis, Pecten sp, Unio sp.

2. Karakteristik Mollusca
- Tubuhnya lunak
- Memiliki mantel
- Mayoritas memiliki cangkang
- Ada yang mempunyai tentakel ada yang mempunyai lengan
- Tripoblastik
- Simetri bilateral
- Mempunyai radula
- Reproduksi seksual
- Tidak beruas
- Hewan selomata
- Hewan heterotrof
- Mempunyai kaki yang memilki fungsi bervariasi
H. DISKUSI

Berdasarkan tabulasi data yang anda lakukan, serta pemahaman bacaan yang
telah anda lakukan, diskusikan mengenai :
1. Pengelompokan Filum Mollusca pada kelas-kelasnya :
Jawab
a. Aplacophora, contohnya Solenogaster sp
b. Monoplacophora, contohnya Neopilina galatheae
c. Polyplacophora/Amphineura, contohnya Chiton sp
d. Scaphopoda/Siput gading gajah, contohnya Dentalium entale
e. Gastropoda, contohnya Achatina fulica (bekicot), Lymnaea sp, vaginula sp,
Aplysia sp, Murex sp,
f. Cephalopoda, contohnya Nautilus sp, gurita, dan cumi-cumi
g. Pelecypoda, contohnya Lampsilis, Pecten sp, Unio sp.

2. Ciri utama penanda kelompok kelas pada Mollusca adalah


Jawab
Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, bentuk cangkang, mantel, dan sistem
sarafnya.

3. Klasifikasi Mollusca
Jawab
Hewan Klasifikasi
Aplysia sp. Kingdom : Animalia
Phyllum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Aplysiida
Family : Aplysiidae
Genus : Aplysia
Species : Aplysia sp.
Murex sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Neogatropoda
Family : Muricidae
Genus : Murex
Species : Murex sp
Achatina fulica Kingdom : Animalia
Phyllum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Stylommatophora
Family : Achatinidae
Genus : Achatina
Species : Achatina fulica
Pecten sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollosca
Class : Pelecypoda
Order : Pectinoida
Family : Pectinidae
Genus : Pecten
Species : Pecten sp.
Cypraea sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Littorinimorpha
Family : Cypraeidae
Genus : Cypraea
Species : Cypraea sp.
Melania sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Caenogatropoda
Family : Thiaridae
Genus : Melania
Species : Melania sp.
Chiton sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Polyplacophora
Order : Chitonida
Family : Chitonidae
Genus : Chiton
Species : Chiton sp.
Lymnaea sp. Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Basommatophora
Family : Muricidae
Genus : lymnaeidae
Speises : Lymnaea sp.
Vaginula sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Gastropoda
Order : Systellommatophora
Family : Veronicellidae
Genus : Vaginula
Species : Vaginula sp.
Octopus sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Cephalopoda
Order : Octopoda
Family : Octopodidae
Genus : Octopus
Species : Octopus sp.
Loligo sp. Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Chepalopoda
Ordo : Dibranchia
Family : Loligonidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo sp.
Naulitis sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Cephalopoda
Order : Nautilida
Family : Naulitidae
Genus : Naulitis
Species : Naulitis sp.
Unio sp. Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Bivalvia
Ordo : Unionoida
Family : Unionidae
Genus : Unio
Species : Unio sp.
I. DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, A. (2020). Laporan Praktikum Zoologi Avertebrata. Retrieved from SCRIBD:


https://id.scribd.com/document/482154003/Laporan-Praktikum-Filum-Mollusca
authors, E. (n.d.). Molluscs. Retrieved from Encyclopedia Of Life:
https://eol.org/pages/2195/articles
Campbell, A. (2001). Polyplacophora. Retrieved from Animal Diversity Web:
https://animaldiversity.org/accounts/Polyplacophora/
D. A. Pratiwi, S. M. (2017). BIOLOGI UNTUK SMA/MA KELA X. Jakarta: Erlangga.
Kristen Wheeler, D. G. (2001). Cephalopoda. Retrieved from Animal Diversity Web:
https://animaldiversity.org/accounts/Cephalopoda/
Mulcrone, R. S. (2005). Aplacophora. Retrieved from Animal Diversity Web:
https://animaldiversity.org/accounts/Aplacophora/
Mulcrone, R. S. (2005). Scaphopoda. Retrieved from Animal Diversity Web:
https://animaldiversity.org/accounts/Scaphopoda/
NM, D. A., IB, J. S., & P., B. A. (2019). STUDI TENTANG KEANEKARAGAMAN
DAN KEMELIMPAHAN MOLLUSCA BENTIK SERTA FAKTOR-FAKTOR
EKOLOGIS YANG MEMPENGARUHINYA DI PANTAI MENGENING,
KABUPATEN BADUNG, BALI. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha Volume
6 Nomor 3 Tahun 2019, 1-12.
Phil Myers, u. o.-A. (2001). Gastropoda. Retrieved from Animal Diversity Web:
https://animaldiversity.org/accounts/Gastropoda/
SUSINTOWATI, N. P. (2019). The intertidal
gastropods(Gastropoda:Mollusca)diversity and taxa distribution inAlas Purwo
National Park, East Java, Indonesia. B I O D I V E R S I T A S Volume 20,
Number 7, July 2019, 2016-2027.
Viza, R. Y. (2018). Eksplorasi dan Visualisasi Morfologis Jenis Moluska (Gastropoda
dan Bivalvia) di Sungai Batang Merangin. BIOCOLONY: Jurnal Pendidikan
Biologi dan Biosains, 1-6.
W, D. S. (n.d.). BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN. 1-49.
J. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai