Anda di halaman 1dari 8

FILUM PORIFERA

LAPORAN PRAKTIKUM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biosistematika Hewan

Dosen Pengampu:

Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.

Dr. Hernawati,S.Pt.,M.Si.

oleh : Kelompok 4

Biologi C 2018

Muhammad Zidan Ramdani 1806672

Nurul Faridah 1800255

Shafira Amalia S 1808080

Shafira Lestari 1804080

Syifa Nur Rahmah 1805191

JURUSAN BIOLOGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
A. Judul
Filum Porifera

B. Waktu Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Kamis, 19 September 2019
Waktu : 13.00 – 15.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA A UPI

C. Tujuan

1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Porifera.


2. Observasi morfologi dan struktur hewan-hewan Porifera.
3. Mengelompokan hewan-hewan Porifera ke dalam Classis berbeda
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri khas dari setiap Classis

D. Landasan Teori
Porifera berasal dari bahasa latin yaitu porus berarti pori dan fer berarti
membawa. Porifera adalah sebuah filum untuk hewan multiseluler yang paling
sederhana. Secara morfologi, tubuh suatu porifera dihubungkan oleh saluran-
saluran yang terbuka dan membentuk pori-pori, sehingga porifera disebut juga
sebagai hewan berpori atau spoge. Selain berpori, porifera juga merupakan hewan
yang tidak memiliki kepala atau anggota badan lainnya layaknya hewan pada
umumnya, sehingga porifera sulit dikenal sebagai hewan dan banyak yang keliru
mengidentifikasikan filum porifera sebagai tanaman. Ciri-ciri Porifera :
a. Hewan multiseluler.
b. b.Tubuhnya dipoblastik (Ektodermis dan Endodermis).
c. Bentuknya bervariasi umumnya simetri radial.
d. Pencernaan intraseluler.
e. Respirasi dan ekskresi secara difusi.
f. Habitat di laut, ada pula di air tawar.
g. Melakat pada substrat.
h. Tubuhnya memiliki pori-pori.
i. Berkembang biak secara seksual dan aseksual.
Lapisan tubuh Poifera terdiri dari tiga lapisan, yaitu :
 Pinacocyte merupakan lapisan sel di bagian luar tubuh sponge;
 Choanocyte adalah lapisan sel bagian dalam yang merupakan sel yang
berflagellum, yang mengatur masuknya air kedalam tubuh sponge;
 Mesohyl yang merupakan lapisan gelatin, di dalamnya terdapat amoebid sel yaitu
sel yang dapat bergerak bebas dalam lapisan mesohyl karena tidak terikat pada
tempat tertentu.
Untuk mencari makanan, hewan ini aktif mengisap dan menyaring air melalui
seluruh permukaan tubuhnya melalui ostium. Melalui pori inilah air dan materi-
materi kecil yang terkandung di dalamnya dihisap dan disaring oleh choanocytes,
kemudian air tersebut masuk ke dalam rongga di dalam tubuhnya yang disebut
spongocoel lalu dipompakan keluar melalui lubang tengah yang disebut oskulum.
Pada umumnya, sponge mampu memompakan air rata-rata sebanyak 10 kali volume
tubuhnya dalam waktu 1 menit, sehingga tidak salah jika hewan ini dikenal sebagai
hewan filter feeder yang paling efisien dibandingkan hewan laut lainnya (Bergquist,
1978).
Berdasarkan sistem saluran nya, terdapat beberapa tipe porifera dari yang
sangat sederhana, tetapi ada juga susunannya yang lebih kompleks, antara lain:
Asconoid, Syconoid, dan Leukonoid (tipe rhagon). Tipe Asconoid merupakan sistem
saluran air yang paling sederhana yang memiliki bentuk tubuh seperti piala. Air
masuk melalui pori kemudian menuju ke spongosol dan keluar melalui oskulum.
Contohnya Ascetta atau Olynthus yang masih muda. Tipe Syconoid merupakan
sistem yang mempunyai dua saluran air.. Tipe Leukonoid merupakan sistem saluran
air yang paling kompleks. Pada tipe ini lubang-lubang ostiumnya dihubungkan
dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga yang sudah tidak berhubungan
dengan spongosol contohnya Oscarella (Radiopoetro, 1986).
Untuk sistem reproduksi Porifera, terdapat reproduksi seksual dan aseksual.
Untuk reproduksi aseksual melalui budding (pembentukan tunas) dan gemule pada
saat lingkungan hidup nya tidak mendukung. Sedangkan untuk reproduksi seksual
Porifera memiliki dua alat kelamin pada tubuhnya (hermafrodit) yang memproduksi
baik sel telur maupun sperma. Sel telur dan sperma diproduksi oleh amoebosit.
Pembuahan terjadi diluar tubuh porifera yang nantinya akan menghasilkan zigot yang
akan membelah dan membentuk larva berflagel. Larva ini berada dipermukaan air
yang akan tumbuh menjadi dewasa dan menempel pada porifera lain (Ferdinand &
Ariebowo, 2009).
Berdasarkan penyusun tubuhnya (spikula) terdapat beberapa type spikula
pada porifera antara lain:
 Monaxon, berbentuk Seperti jarum atau batang dan Lurus atau melengkung.
 Tetraxon, memiliki 4 cabang.
 Triaxon memiliki 3 cabang.
 Hexaxon memiliki 6 cabang.
 Polyaxon, Beberapa batang pendek memancar dari pusat dan berbentuk
bintang.
Filum porifera terdiri dari tiga kelas, yaitu Calcarea, Demospongiae, dan
Hexactinellida ini menurut Amir dan Budiyanto (1996).
1. Calcarea (Calcispongiae)
Ciri-ciri :
 Tersusun atas kalsium karbonat (CaCO3).
 Manaxon, triaxon atau tetraaxon
 Permukaan tubuh seperti berduri.
 Warnanya buram (tidak mengkilat).
 Dibagi menjadi 2 ordo yaitu: Homocela, contoh Clathrina blanca dan
Heterocela, contoh Sycon gelatinosum
2. Hexactinellida
Ciri-ciri:
 Tersusun atas Silikat atau kersik (SiO2).
 Habitat di laut.
 Spikula bercabang 6 (Hexactine).
 Dibagi menjadi 2 ordo yaitu: - Hexasterophora, contoh Euplectella sp. dan
Amphidiscophora, contoh Aspergullum sp.
3. Demospongiae
Ciri-ciri :
 Tersusun atas serabut-serabut spongin.
 Habitat di laut dan air tawar.
 Spikula dari bahan silikat selain hexactine.
 Dibagi menjadi 2 ordo yaitu: - Tetractinellida contoh: Corticium candelabru
dan Monaxida contoh: Spongilli carteri
Terdapat sekitar 10.000 spesies dari filum Porifera di Dunia, sebanyak 850
sampai 1500 spesies ada di indonesia Porifera hidup di air laut dan air tawar, tapi
kebanyakan hidup di laut dan merupakan salah satu hewan primitif yang hidup
menetap dan bersifat filter feeder (menyarig makanan) serta penyusun pada ekosistem
pesisir dan laut, terutama pada ekosistem terumbu karang. Hidupnya selalu melekat
pada substrat (sesil) dan tidak dapat berpindah tempat secara bebas.

E. Alat dan Bahan


Tabel 1 Alat Praktikum

No. Nama Alat Jumlah

1. Cover glass 5 unit


2. Objek glass 5 unit
3. Tusuk gigi 1 unit
Mikroskop
4. 1 unit
binokuler
5. Pipet 1 unit
6. Tissue Secukupnya
Gelas Kimia
7. 1 unit
ukuran 10 ml

Tabel 2 Bahan Praktikum


No. Nama Bahan Jumlah
Awetan basah Porifera (Scypha
1. 2 unit
sp. dan Halichona sp.)

F. Langkah Kerja
1. Langkah kerja untuk mengamati morfologi Filum Porifera dari awetan
basah dan awetan kering
Bagan F.1 Langkah kerja pengamatan morfologi Porifera

Morfologi dan struktur


Awetan basah dan tubuh dari awetan
kering disiapkan basah dan kering
diamati

Hasil pengmatan Hasil pengamatan


digambar di buku klasifikasi dicatat dan
gambar didokumentasikan

G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1 Hasil Pengamatan Filum Porifera
No Nama Bentuk Lubang Osculum Spongocoel Kerangka
Spesies tubuh pori
1 Halicona Tabung Ada Ada Ada Calcarea
sp. berlipat
2 Scypha sp. Semak- Ada Ada Ada Calcarea
semak

H. Pembahasan

Tabel H.1 Gambar Hasil Pengamatan Filum Porifera

No. Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Referensi


1. Regnum : Animalia
Phylum : Porifera
Classis :
Demospongiae
Ordo : Haplosclerida
Familia : Chalinidae
Genus : Haliclona
Spesies : Haliclona sp.
Gambar 1.a Gambar 1.b
Haliclona sp. Haliclona sp.
Dok. Kelompok 4, 2019 2005 Mary Jo Adams

2. Regnum : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Calcarea
Ordo :
Leucosolenida
Familia : Sycettidae
Genus : Scypha
Spesies : Scypha sp. Gambar 2.b
Gambar 2.a Scypha sp.
Scypha sp. Piotr Rotkiewicz, 2012
Dok. Kelompok 4, 2019

a. Haliclona sp.
Haliclona sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh
seperti tabung. Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari sponging.
Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Haliclona sp. juga
memiliki oskulum dan spongocoel. Sehingga Haliclona sp.termasuk ke
dalam Classis Demospongia.
b. Scypha sp.
Scypha sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh
tabung. Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari kapur. Hewan ini
memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Scypha sp. juga memiliki
oskulum dan spongocoel,sehingga Scypha sp. termasuk ke dalam Classis
Calcarea.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Phylum Porifera terbagi ke dalam 3 kelas yaitu Calcarea, Hexactinellida, dan
Demospongiae.
2. Pengelompokkan spesies-spesies tersebut berdasarkan kerangka tubuh nya
yaitu bentuk spikula dan zat penyusun tubuhnya. Calcarea Tersusun atas
kalsium karbonat (CaCO3) tipe spikula manaxon, triaxon atau tetraaxon.
Hexactinellida tersusun atas Silikat atau kersik (SiO2) dengan tipe spikula
bercabang 6 (Hexactine). Sedangkan Demospongiae tersusun atas serabut-
serabut sponging dengan tipe spikula dari bahan silikat selain hexactine.
3. Porifera yang telah diamati memiliki tipe spikula berupa monoaxon, triaxon,
spongin dengan spikula dan spongin tanpa spikula. Selain itu, berdasarkan
pengujian dengan HCL, awetan kering yang diamati memiliki zat penyusun
berupa zat kapur.

J. Daftar Pustaka Gambar

Gambar 1.a Haliclona sp.


Dokumentasi kelompok 4, 2019
Gambar 1.b Haliclona sp.
Jo Adam, Mary. 2005. Haliclona sp. [online]. Diakses dari :
https://soundwaterstewards.org/ezidweb/animals/Haliclonasp..htm
Gambar 2.a Scypha sp.
Dokumentasi kelompok 4, 2019
Gambar 2.b Scypha sp.
Rotkiewicz, Piotr. 2012. Scypha sp. [online]. Diakses dari :
http://www.pirx.com/gallery/index.php/reef/sponges/sponge03
K. Daftar Pustaka
Ferdinand, F. & Ariebowo, Moekti. 2009. Praktis Belajar Biologi. Jakarta :
Visindo Media Persada.
Haris, Abdul dkk. 2014. Komposisi Jenis dan Kepadatan Sponge (Porifera:
Demospongiae) di Kepulauan Spermonde Kota Makasar. Jurnal
Penelitian. Vol 19 (1) : 36-42. 0853-8670.
Radiopoetro. 1986. Zoologi. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai