Afrida sintami: Protozoa
Pendahuluan
Hewan Ruminansia membutuhkan
protozoa simbion untuk memecah selulosa
yang menjadi sumber makanannya. Protozoa
rumen terbagi ke dalam kelompok falgellata
dan ciliate, tetapi hampir semua protozoa
rumen adalah protozoa ciliate(Ogimoto dan
Imai, 2013. V 1. (1-60).
Protozoa merupakan mikroorganisme
bersel tunggal yang banyak terdapat didalam
air laut, air tawar, tanah lembab, dan dalam
tubuh organisme lain. Meskipun hanya terdiri
dari satu sel atau beberapa inti, ternyata
protozoa memiliki susunan anatomi, fisiologi
dan tingkah laku yang sanagt kompleks. Sifat
hidup protozoa kebanyakan adalah bebas
dialam namun sebagian kecil bersifat parasite.
Protozoa yang hidup bebas disebut juga
protozoa patogenik. Protozoa non patogenik
tidak akan merugikan organisme lain justru
beberapa diantaranya bermanfaat. Habitat
protozoa menyebar luar dan banyak ditemukan
diperairan tawar, sungai kecil dan kolam.( Dwi
Setyo Astuti. 2015. (70).
Protozoa dikenal sebagai Protista
mirip hewan. Filum protozoa dibagi menjadi 4
kelas berdasarkan alat geraknya. Objek
protozoa sebenarnya sangat banyak, disamping
dapat memperbanyak diri secara alamiah,
tetapi untuk hewan-hewan tertentu dapat
diperbanyak melalui teknik kulturasi(Suhardi,
2013.V.2,(141-142).
Protista mirip hewan(Protozoa)
dibedakan berdasarkan alat geraknya terdiri
dari Rhizopoda, Flagellata, Ciliata, dan
Sporozoa. Tentunya pada objek Protista
yangblain mempunyai ciri yang berbeda,
sehingga nantinya dapat disimpulkan ciri
umum dari Protista (Adun Rusyana. 2016. V.
5(18-20).
Salah satu protozoa yaitu paramecium
caudatum. Menurut Budijastuti (1992)
paramecium caudatum mampu menyerap
logam berat seperti Pb, Cd, Fe, yang
berbahaya bagi lingkungan dan mampu juga
mendegrasi senyawa yang berbahaya menjadi
senyawa yang tidak berbahaya lagi, dengan
kema puannya itu maka paramecium caudatum
dapat digunakan untuk bioremediasi dalam
mengatasi tingkat pencemaran yang sangat
meningkat (Puspitasari, 2012.V.1,(105-110).
2
Metode dan Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan
diLaboratorium lama biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh pada
tanggal 14 Oktober 2019.
Alat dan bahan
Alat-alat yang digunakan pada praktikum
kali ini adalah mikroskop stereo, pipet tetes
alat Alat bedah, kapas, air biakan, air sumur,
air laut, air selokan, air kolam, dan air sungai.
Target dan Subjek
Untuk mengamati berbagai ciri yang
dimiliki oleh anggota protozoa. Dan untuk
mengenal berbagai contoh spesies dari
masing-masing kelas protozoa.
Prosedur
Kumpulkan preparat yang telah dibawa
kemudian satu persatu dari preparat tetesi
kedalam kaca benda secara bergantian dan
diberi setetes air dan langsung di lihat dibawah
mikroskop.
Pengumpulan data
Bahan yang digunakan pada praktikum
kali ini telah disediakan oleh praktikan
kelompok masing-masing.
Analisis Data
Data yang didapatkan melalui metode
deskripsi kemudian diklasifikasikan
berdasarkan filum, kelas, ordo, family, genus,
spesies, atau subspecies masing-masing.
Pembahasan
Pada sub filum Rhizopoda ditemukan
kalimat miskonsepsi,” Pseudopodia adalah
juluran sel yang menyerupai jari”.
Pseudopodia ataupun rhizopoda
(Rhizopus;akar, podos; kaki(semu) artinya
kaki tidak sama dengan akar. Kalimat ini
termasuk kedalam kategori miskonsepsi,
misidentifikasi suatu konsep. Jadi, konsep
yang benar adalah Pseudopodia(Rhizopoda
artinya (“kaki yang mirip akar”) (Campbell
Reece dan Michell,2016. V.4 (039-047).
Afrida sintami: Protozoa
Protozoa umumnya bersel satu, tetapi
ada beberapa spesies yang membentuk koloni.
Dan umumnya di dalam satu sel terdapat
beberapa inti, tetapi dari beberapa spesies
secara generative berkonyugasi karena
individu jantan dan betina belum jelas
perbedaannya. Sesuai dengan sifat sel
binatang,umumnya protozoa ada yang slalu
berubah-ubah ada juga yang tetap bentuk bulat
atau bola panjaang atau tidak dengan suatu
flagel atau silia.
Ciliata hidup di air tawar yang banayk
mengandung bakteri dan zat-zat organic.
Bentuknya seperti sandal(canela), ada bagian
yang dempak disebelah depan dan runcing
dibagian belakang. Padanya terdapat banyak
silia untuk alat gerak dengan cara bergetar.
Berkembang biak secara vegetative membelah
diri secara transversal, dimulai dengan
membelah makronukleus yang diikuti oleh
sitoplasma membelah diri dapat terjadi ±tiap
24 jam.Lihatlah gambar paramecium dibawah
ini.
Gambar.1.Paramecium
Ciliata pada umumnya bersimbiosis
mutualisme atau komensalisme pada hewan
peliharaan, dan tidak sedikit termasuk ke
dalam pathogen. Dalam 1 militer cairan rumen
ternak sehat terdapat 10 pangkat 6 ciliata dan
3
ciliate dapat berlipat ganda jumlahnya hanya
dalam satu hari dengan cara binary fission atau
membelah diri(Hegarty, 2013 (1-60).
Genus dari kelas ciliate contohnya
meliputi Buetschlia, Isotricha, Dasytricha,
Ophryoscolex, entodinium dan diplodinium.
Genus-senus ini tidak bersifat pathogen dan
dimanfaatkan oleh induk semangnya sebagi
sumber asam lemak yang penting serta
membantu proses fermentasi.(
Regensbogenova et al . 2013 (26).
Flagellata memiliki bentuk lebih tetap
tanpa rangka luar, tubuhnya dilinduungi oleh
suatu selaput yang fleksibel yang disebut
pellicle, disebelah luarnya selaput plasma. Alat
gerak berupa bulu cambuk(Flagrum=mastix).
Hidup diair tawar, dilaut atau parasite pada
organisme lain/manusia. Pembiakan secara
vegetative dengan membelah diri.Bnetuk
umum yang dipelajari adalah euglena.Untuk
lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini.
Gambar.2. Euglena
Protoplasma rhizopoda dapat menjadi
kaki semu(Pseudopodia; pseudo=semu, pous=
kaki) untuk bergerak dengan gerakan
amoboid. Hidup di air tawar, dilaut dan
parasite pada binatang lain/ manusia.
Berkembang biak secra vegetative dengan
membelah diri.
Sporozoa kurang begitu dikenal
dengan baik dibandingkan dengan protozoa
yang lainnya karena hewan ini tidak terdapat
pada kolam dan perairan. Hewan-hewan ini
merupakan parasite. Siklus hidup dari
beberapa sporozoa sangat rumit karena
menyangkut beberapa spesies hospes. Contoh
yang paling umum untuk dipelajari adalah
plasmodium yang menyebabkan penyakit
malaria.Untuk lebih jelasnya lihatlah gambar
dibawah ini.
Afrida sintami: Protozoa

Pseudomonas fluorescens. Skripsi

(Tidak dipublikasikan). Surabaya:
Jurusan Biologi Fakultas Matematika
Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya.
Regensbogenova’ P. Pristas. 2013. A
reappraisal of the diversity of
methanogens associated with the
rumen ciliates. FEMS Microbiology
Letters. Volume 238, Issue 2, Pages
307-313.
Gambar.3. Amoeba proteus Suhardi. 2013. Media Pendidikan Biologi
Avertebrata.Surakarta:PT Widya Duta
Grafika.
Simpulan dan Saran

Simpulan
Dari hasil praktikum dapat
disimpulkan bahwa pada air laut, air sungai,
air selokan, air sumur, air kolam, air biakan
memiliki organisme yang berbeda namun
terdapat pada filum yang sama.

Saran
Dalam melakukan praktikum
sebaiknya praktikan sudah memiliki
pengetahuan dasar dan pemahaman yang baik
tentang praktikum yang akan dilaksanakan, hal
ini diharapkan agar saat melalukan praktikum
praktikan lebih mudah mengerti mengenai hal
yang sedang diamati. Setiap pengamatan harus
dilakukan dengan hati-hati dan teliti untuk
mendapatkan hasil yang maksimal.

Daftar Pustaka
Adun Rusyana. (2016). Zoologi invertebrate
(Teori dan Praktik).. Bandung:
Alfabeta
Campbell. N.A., Reece, J.B., D dan Mitchell,
L.G., (2016). Biologi (Ed.5), Jilid II.
Jakarta: Erlangga.

Dwi Setyo Astuti. 2015. Modul Penuntun

Praktikum Sistematika Invertebrata.
Surakarta: UMS Press.
Hegarty RS. 2013. Reducing rumen methane
emissions throught elimination of
rumen protozoa. Australian Journal of
Agricultural Research 50. 1321-1328.
Ogimoto K, Imai S, 2013. Atlas of Rumen
Microbiology. Tokyo: Japan Scientific
Press.
Puspitasari, Yunita. 2012. Resistensi
Paramecium caudatum terhadap
Amonium(Nh4) yang diberi pakan