PENDAHULUAN
Fosil adalah sisa sisa atau berkas berkas kehidupan mahluk hidup yang
berubah menjadi batu atau mineral. Fosil termasuk ke dalam benda yang
langka karena tidak semua sisa sisa makhluk hidup pada zaman dahulu dapat
sebagai mulutnya. Fosil dari kedua filum ini memberikan banyak manfaat
ketika diteliti dan dianalasi dengan baik. Tentunya ini akan membantu dalam
Oleh karena itu pada praktikum kali ini dimaksudkan untuk para praktikan
dan Coelenterata
Coelenterata
2.1 Porifera
Porifera atau biasa juga disebut bunga karang adalah organisme multiseluler,
yang mempunyai banyak pori sehingga air dapat melewatinya. Tubuh mereka
terdiri dari mesohil yang diapit dua lapisan tipis sel. Umumnya porifera hidup
berkoloni dengan cara melekat pada dasar perairan yang tidak terlalu dalam.
b) Tidak mempunyai mulut, tetapi berpori.Air masuk melalui kanal menuju suatu
ruangan yang disebut spongocoel dan keluar melalui lubang besar yang
disebut osculum
a) Hexactinellida (Hyalospongiae)
yang tersusun dari silika. Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.
Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.
tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid. Hewan ini hidup
b) Demospongia
mengandung pigmen yang terdapat pada amoesbit. Hal ini untuk melindungi dari
kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi atau
silinder. Tinggi tubuh kurang dari 10 cm. Struktur tubuh ada yang memiliki
Porifera memiliki ukuran tubuh sangat bervariasi, ada yang sebesar kacang
polong dan ada pula yang setinggi 90 cm dan lebar 1 m. Bentuk tubuh spons juga
namun ada pula beberapa simetri radial. Bagian tubuh porifera yang
menghubungkan lingkungan luar dan dalam tubuh porifera yang terletak pada
oleh sel porosity yang menghubungkan bagian luar dengan bagian dalam
tubuh.Sel-sel yang melapisi tubuh bagianluar ialah sel epitel berbentuk pipih atau
disebut sel-sel leher atau choanocyt. Ujung sel ini mempunyai flagellum.
Bagian tubuh dari filum ini secara sederhana dapat digambarkan seperti
vas atau pot bunga dengan bagian atasnya yang terbuka dan menambatkan diri
Keterangan :
a) Oskulum : saluran penyebaran air dari tubuh. Tempat air keluar dari
spongocoel
dalam kantong
2.2 Coelenterata
lubang, dan enteron, yang berarti usus) karena bentuknya yang simetri radial,
tidak memiliki rongga tubuh yang sebenarnya (acoelomata) dan hanya memiliki
Adapun dasar-dasar dalam pembagian kelas dari filum ini yaitu sebagai
berikut:
Dari hal itu maka filum Coelenterata terdiri dari tiga kelas umum, yaitu
1. Hydrozoa
Hewan dalam kelas Hydrozoa ada yang hidup soliter dan ada yang
berkoloni dengan bentuk polip yang dominan dan beberapa jenis membentuk
mengalami dua siklus hidup yaitu tahap polip yang aseksual dan tahap medusa
yang seksual. Contohnya adalah spesies Obelia sp. Ada pula yang semasa
2.Anthozoa
bentuk polip. Polip Anthozoa lebih besar dari polip Kelas Coelenterata yang
lainnya. Hidupnya di laut dangkal secara berkoloni. Contoh spesies yang termasuk
dalam kelas ini adalah Metridium (anemon laut). Anthozoa hidup sebagai polip.
Tiga hal penting yang dipelajari pada Kelas Anthozoa yaitu yang masih bertahan
hidup, terumbu karang (Sclerectina) dan yang telah punya yaitu Rugosa dan
Tabulata.
3. Scyphozoa
dominan berupa medusa dalam siklus hidupnya. Permukaan tubuh bagian bawah
terdapat rongga mulut yang dikelilingi empat tentakel. Mulut ini berhubungan
dengan rongga pencernaan. Contoh spesies yang termasuk dalam kelas ini adalah
ini mempunyai bentuk tubuh simetri radial, yakni bagian yang sama
tengah. Hewan tersebut juga tidak mempunyai kepala serta segmen tubuh.
Keterangan:
Oral disk : lingkaran terluar dari tubuh fosil yang menyerupai disk
Oral opening : lingkaran terdalam dari tubuh fosil yang merupakan tempat
dengan menahan gelombang laut menggunakan terumbu kara ng. Dalam perairan,
3.1 METODOLOGI
Metode yang akan digunakan dalam praktikum acara ketiga ini adalah
asisten memberi tugas pendahuluan yang menjadi syarat sebelum bisa mengikuti
kegiatan praktikum.
3.2.2 Tahapan Praktikum
sejauh mana ilmu yang ditangkap praktikan seusai asistensi acara. Setelah
sampel fosil untuk kemudian di deskripsikan dan dituliskan pada lembar kerja
praktikan.
Pada tahapan ini kami melakukan asistensi dengan asisten terkait lembar
kerja yang telah diisi dengan deskripsi sampel fosil untuk memperoleh hasil yang
benar.
dari asisten, dilanjutkan dengan penusunan laporan sesuai dengan format laporan
1. Buku penuntun
2. Sampel Fosil
4. Kartu kontrol
5. Lembar asistensi
7. Pensil warna
8. ATK
9. HVS A4
10. Clipboard
4.1 Hasil
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini setelah melakukan deskripsi pada
sampel adalah berupa endapan fosil yang berupa 4 fosil porifera dan 4 fosil
coelenterata.
4.2 Pembahasan
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini setelah melakukan analisis pada
sampel adalah berupa proses pemfosilan yang terjadi pada fosil, bentuk, umur,
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah mineralisasi, Pada
kondisi lain, seluruh atau sebagian dari tubuh organisme mengalami penggantian
oleh mineral yang disebut proses mineralisasi. Meski material yang menyusun
organisme tersebut telah digantikan oleh mineral, struktur sel organisme tersebut
Tabular ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk tabung. Fosil ini
memiliki bagian tubuh yang masih dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian
tubuh dari fosil tersebut.Fosil ini tidak bereaksi ketika di tetesi larutan HCl,
kimianya fosil ini memiliki lingkungan pengendapan berada pada daerah laut
dalam. Fosil ini berumur Karbon Bawah (345 – 319 Juta Tahun).
Montlivaltia sp.
penggantian sebagian atau bagian dari fosil oleh satu jenis mineral karena akibat
dari fosil ini memiliki cabang.Jika di tetesi HCL 0,1 M maka fosil akan berekasi
karbonat (CaCO3), dimana jika suatu fosil bereaksi dengan HCL menandakan
bahwa lingkungan pengendapan dari fosil ini adalah laut dangkal. Berdasarkan
skala waktu geologi, umur fosil ini adalah Jura Atas 160-142 juta tahun yang
lalu.
memiliki ciri khusus yaitu tubuh yang menyerupai bunga, dan ordo
Cystiphyllida. Fosil ini merupakan bagian dari family Porpitesidae , nama genus
penggantian sebagian atau bagian dari fosil oleh satu jenis mineral karena akibat
masuknya mineral tertentu ke dalam rongga – rongga atau pori pori tulang,
cangkang, atau material. Fosil ini berbentuk Discoidal (Cakram), bentuk fosil
Discoidal ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk cakram dimana
bentuknya memusat pada satu titik.. Fosil ini memiliki bagian tubuh yang masih
dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian tubuh dari fosil tersebut.
Fosil ini bereaksi ketika di tetesi larutan HCl, sehingga komposisi kimianya
berupa Karbonat (CaCO3). Dilihat dari komposisi kimianya fosil ini memiliki
lingkungan pengendapan berada pada daerah laut dangkal. Fosil ini berumur
Proses pemfosilan yang terjadi pada fosil ini adalah mineralisasi, Pada
kondisi lain, seluruh atau sebagian dari tubuh organisme mengalami penggantian
oleh mineral yang disebut proses mineralisasi. Meski material yang menyusun
organisme tersebut telah digantikan oleh mineral, struktur sel organisme tersebut
Tabular ini merupakan bentuk fosil yang menyerupai bentuk tabung. Fosil ini
memiliki bagian tubuh yang masih dapat diamati yakni test yaitu seluruh bagian
tubuh dari fosil tersebut. Fosil ini tidak bereaksi ketika di tetesi larutan HCl,
kimianya fosil ini memiliki lingkungan pengendapan berada pada daerah laut
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh setelah praktikum acara ini, antara
lain:
DAFTAR PUSTAKA
Miranda, L.S., Morandini, A.C., dan Marques, A.C. 2009. Taxonomic review of
http://nhb_acsmith2.si.edu/emuwebizweb/pages/nmnh/iz/ResultsList.php.
Universitas Hasanuddin.