Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum

Paleontologi
Proses Pemfosilan

Nama : Nanda Cahiya Puspito


NPM : 0551 14 048
Tanggal Praktikum : 21 Januari 2015
Tanggal Pengumpulan : 28 Januari 2015

Laboratorium Program Studi Teknik Geologi


Fakultas Teknik Universitas Pakuan
 Pengertian Paleontologi
PALEONTOLOGI adalah ilmu yang mempelajari tentang jejak kehidupan - kehidupan
di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil.

 Pengertian Fosil
Fosil adalah sisa atau jejak kehidupan masa lampau yang terawetkan secara alami di
dalam lapisan kerak bumi dan berumur paling muda pada Kala Holosen. Berdasarkan pada
pengertian tersebut, maka sisa peninggalan manusia purba baik berupa tubuhnya sendiri
maupun jejak kebudayaannya termasuk fosil juga.

 Syarat Terbentuknya Fosil


1. Mempunyai bagian yang keras
2. Segera terhindar dari proses – proses kimia (oksidasi dan reduksi)
3. Tidak menjadi mangsa binatang lain
4. Terawetkan dalam batuan sedimen
5. Terawetkan dalam waktu geologi (minimal 10.000 tahun)

 Kegunaan Fosil
Kegunaan fosil dalam kaitannya dengan ilmu geologi yaitu :
1. Menentukan umur relatif batuan
Fosil dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan yang
terdapat/terkandung dalam fosil. Batuan yang berasal dari suatu jaman tertentu
mengandung kumpulan fosil yang tertentu, yang lain dari fosil yang terkandung
dalam batuan yang berasal dari jaman geologi yang lain.
2. Menentukan korelasi batuan antara tempat yang satu dengan tempat lain
Dengan diketahui fisil yang diketemukan, maka dapat disimpulkan bahwa beberapa
daerah yang disitu ditemukan fosil yang sama, maka lapisan batuan pada daerah
tersebut terbentuk pada masa yang sama.
3. Mengetahui evolusi makhluk hidup
Para ahli paleontologi, setelah meneliti isi fosil dari lapisan batuan batuan yang
berbeda-beda umurnya berkesimpulan bahwa batuan yang lebih tua mengandung
fosil yang lebih sedikit, bentuknya lebih primitip. Semakin muda umur batuannya, isi
fosilnya semakin banyak dan strukturnya semakin canggih. Dari sini kemudian para
ahli tersebut berkesimpulan bahwa organisme yang pernah ada di bumi kita ini
mengalami perkembangan, mulai dari sederhana menunju ke bentuk yang lebih
kompleks dalam waktu yang sangat lama. Hal ini yang kemudian dikembangkan oleh
ahli biologi sebagai teori evolusi organisme.
4. Menentukan keadaan lingkungan dan ekologi yang ada ketika batuan yang
mengandung fosil terbentuk.
Tanggal : 21 Januari 2015

No. Sampel : -

Deskripsi :

Fosil yang saya amati ini memiliki bentuk test berupa cangkang kerang. Proses
pemfosilan yang terjadi yaitu mold. Mineral pembentuk pada cangkang kerang tersebut
berupa kalsit karena pada saat uji hcl mineral tersebut berbuih.

Genesa :

Fosil ini terbentuk melalui proses mold yaitu, jejak atau cetakan – cetakan yang
mempunyai relief tinggi. Relief tinggi yang dimaksud ialah memiliki tekstur yang bergerigi.

Sketsa :

Ventral Dorsal

Hasil Foto

Ventral Dorsal
Tanggal : 21 Januari 2015

No. Sampel : -

Deskripsi :

Fosil yang saya amati ini memiliki bentuk test berupa cangkang kerang. Proses
pemfosilan yang terjadi yaitu permineralisasi. Mineral pembentuk pada cangkang kerang
tersebut berupa kalsit karena pada saat uji hcl mineral tersebut berbuih.

Genesa :

Fosil ini terbentuk melalui proses permineralisasi yang artinya adalah suatu proses
pengisian dimana setiap lubang kecil (pori - pori) yang terdapat dalam tulang atau dalam kulit
kerang diisi oleh mineral - mineral asing.

Sketsa :

Ventral Dorsal

Hasil Foto

Ventral Dorsal

Anda mungkin juga menyukai