REKONSTRUKSI PORIFERA
Bonifasius Putra Perdana Telaumbanua1.a, Alex Saputra Hutabarat1, Diva Puspita Ningrum1,
Henoch Alan Setiawan1, Jeremi Sitanggang, Muhammad Rafli Zahran, Raudhatun Nisya, Tiara
Lourensia Br Pardede, Tioma Uly. Ardhiyal Fithri1, Sepriansah1
1
Teknik Geologi, Jurusan Teknologi Produksi Dan Industri, Institut Teknologi Sumatera
a
Email: bonifasius.121150037@student.itera.ac.id
Abstract
Porifera is a unique group of invertebrate animals characterized by having dominant pores in all
parts of their body. accompanied by interconnected channels. In general, Porifera live in shallow
and clear water areas, but there are also some Porifera that live in sandy or muddy waters. The
purpose of this practicum is to find out about Porifera Parts starting from the osculum, phorocyte,
spongocoel, septa-septum, calyx, and epitheca. Food that enters the body in the form of liquid so
that sponges are also called liquid eaters. Porifera habitat is generally in the sea. In the body of
Porifera there are pores as a way of entry for water that carries food, then by the flagella present
in the choanocytes, the food substances will be captured and will be digested by the choanocytes
or neck cells. After the food is digested, by the amoebocyte cells, the juices of the food will be
circulated throughout the body. Water that no longer contains substances that are no longer
needed by the body will be expelled through the osculum. grouping based on the time of their
presence on the geological time scale, finding striking differences in each described specimen
Abstrak
Porifera merupakan kelompok hewan invertebrata unik dengan dicirikan memiliki pori dominan
di seluruh bagian tubuhnya. disertai dengan kanal-kanal yang saling terhubung. Pada umumnya
Porifera hidupnya berada di daerah perairan dangkal dan juga jernih, namun ada juga beberapa
Porifera yang hidup di perairan berpasir atau berlumpur. Tujuan dari Praktikum kali ini agar dapat
mengetahui tentang bagian-bagian dari porifera mulai dari osculum, porocyte, spongocoel, septa-
septum, calyx, dan epithecanya. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan sehingga
porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut. Pada tubuh
Porifera terdapat pori-pori sebagai jalan masuknya air yang membawa makanan, kemudian oleh
flagela yang ada pada koanosit, zat-zat makanan tadi akan ditangkap dan akan dicerna oleh
koanosit atau sel leher. Setelah makanan tercerna, oleh sel amoebosit, maka sari-sari makanan
akan diedarkan ke seluruh tubuh. Air yang sudah tidak mengandung zat-zat yang sudah tidak
dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui oskulum. pengelompokan berdasarkan waktu
kehadirannya dalam skala waktu geologi, menemukan perbedaan mencolok pada setiap spesimen
yang dideskripsikan
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fosil merupakan sisa tulang belulang
binatang atau sisa tumbuhan zaman purba yang telah membatu dan tertanam di bawah
lapisan tanah, dalam pengertian geologi fosil merupakan sisa-sisa atau bukti kehidupan
dari waktu geologi sebelumnya atau sisa kehidupan yang terawetkan secara alamiah yang
umurnya lebih dari 10.000 tahun atau sebelum masa holosen.
Porifera dalam bahasa latin, porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa. Porifera
adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. karena hewan ini
memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut
juga sebagai hewan spons. Ciri tubuh porifera terdiri atas ukuran, bentuk, struktur, dan
fungsi tubuh. Untuk ukuran dari porifera sendiri beragam mulai dari yang sekecil beras
sedangkan ada pula yang bisa seukuran tinggi dan diameternya mencapai 2 meter. Tubuh
porifera sendiri pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris
radial. bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti
tumbuhan. Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori atau ostium. Warna tubuh
bervariasi, ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna merah, seperti merah, jingga,
kuning bahkan ungu. Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga
porifera dikelompokkan dalam protozoa. terdapat pori-pori yang membentuk saluran air
yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh. Spongosol dilapisi oleh sel berleher yang
memiliki flagelum, yang disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit
berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan
dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol. Di spongosol makanan ditelan secara
fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit. Sisa pembuangan dikeluarkan
melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selain digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara
difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).
Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen ke seluruh sel-sel tubuh
lainnya.
3. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan adalah
1. Porifera dalam bahasa latin, porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.
Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. karena
hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga
porifera disebut juga sebagai hewan spons.
2. Klasifikasi Porifera terdiri atas Calcarea yang dimana merupakan Kelas yang
Kerangka Spikula mengandung kalsium karbonat struktur kecil berbentuk vas,
memiliki tabung-tabung tipis dalam jaringan longgar atau koloni besar yang tidak
teratur, sebagian besar berukuran kecil, mendiami perairan dangkal di semua
lautan dari daerah pasang surut hingga kedalaman 200 m hingga 800 m. kemudian
Demospongiae memiliki kerangka spikula silika, serat spongin, atau keduanya. Di
beberapa genera primitif, kelas ini tidak punya kerangka. Dan terakhir yakni
hexactinellida yang biasa dikenal sebagai spons gelas (glass sponges) karena
spikulanya terbuat dari silika. Spikula bercabang empat atau enam dan melekat
bersama pada rangka silindris dan konikal.
3. Makanannya adalah bakteri dan planton. Makanan yang masuk ke tubuhnya dalam
bentuk cairan sehingga porifera disebut juga sebagai pemakan cairan. Habitat
porifera umumnya dilaut. Pada tubuh Porifera terdapat pori-pori sebagai jalan
masuknya air yang membawa makanan, kemudian oleh flagela yang ada pada
koanosit, zat-zat makanan tadi akan ditangkap dan akan dicerna oleh koanosit atau
sel leher. Setelah makanan tercerna, oleh sel amoebosit, maka sari-sari makanan
akan diedarkan ke seluruh tubuh. Air yang sudah tidak mengandung zat-zat yang
sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan melalui oskulum.
REFERENSI
Belarbi, E. G. (2003). Memproduksi obat dari spons laut. Kemajuan bioteknologi 21,7,
585-598.
Patmawati. (2018). Pengembangan Booklet Biologi Hewan Invertebrata Sebagai Media
Belajar Untuk Siswa Sekolah Menengah Atas. Jambi : Universitas Islam Negeri
Sultan Thaha Saifuddin.
Romimohtarto, K., & Juwana, S. (1999). Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota
Laut. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi - LIPI.
Telaumbanua, Bonifasius Putra Perdana. REKONSTRUKSI PORIFERA.