Anda di halaman 1dari 3

Muhammad Fhalza

12019010
Isotop Helium dan Aplikasinya untuk Geologi
Helium mempunyai 9 isotop yang diketahui namun hanya ada dua isotop yang paling
stabil yaitu, 4He dan 3He. Kelimpahan isotop helium sangat bervariasi tergantung pada
asalnya dalam medium interstellar proporsi 3He sekitar 100 kali lebih tinggi. Di batuan kerak
bumi mempunyai rasio isotop yang bervariasi tergantung faktornya. 3He disebut sebagai
isotop primordial, yang terbentuk dalam peristiwa Big Bang dan tergabung dalam bumi
selama akresi awal dan dalam akuisisi jangka panjang hingga material lapisan akhir bumi. 3He
tidak diproduksi dalam jumlah besar oleh peluruhan radiogenic, dan karena itu tidak
ditambahkan ke komposisi bumi pada tingkat yang signifikan. Namun terus bertambah
sebagian kecil secara konstan ditambahan ke permukaan bumi oleh partikel debu antarplanet
(Anderson, 1993) dan sinar kosmik. Oleh karena itu juga disebut sebagai “cosmogenic”. 3He
mungkin ada di batuan yang telah berada di permukaan bumi dalam waktu yang lama. 4He
adalah produk dari peluruhan α dari Uranium dan Thorium (U dan Th), dan terakumulasi
seiring waktu. Akumulasi ini paling cepat terjadi pada batuan yang banyak mengandung
Uranium + Thorium. Dan mungkin sangat lambat pada batuan yang mengandung sedikit
Uranium + Thorium. Bumi terus mengalamai degassing (pelepasan gas), yang mengakibatkan
helium dari kerak dan mantel bumi terangkut ke lautan dan atmosfer. Karena gas helium
merupakan atom yang sangat ringan, Helium lepas dari bumi secara terus menerus hilang dari
atmosfer. Diperkirakan adanya helium sekitar ~1 sampai 2 juta tahun lagi.
Penentuan rasio 3He/4He atmosfer dibuat oleh Mamyrin et al. (1970) dan Clarke dkk.
(1976), menghasilkan rasio 1,40 × 10−6 dan 1,38 × 10−6. Karena helium atmosfer secara
universal digunakan sebagai standar spektrometri massa sehingga mudah untuk
mengekspresikan rasio 3He/4He dalam sampel yang tidak diketahui relatif terhadap rasio
atmosfer Runknown/Ratmosfer (R/RA). Kelimpahan mutlak helium dalam batuan sulit ditafsirkan
disebabkan helium ini bersifat mobile. Jadi, rasio
3
He/4He (R) biasanya digunakan untuk konten 3He. Ra
adalah rasio 3He/4He di atmosfer, yaitu 1,38 × 10−6.
Nilai rata-rata 3He/4He di Bumi ketika awalnya terbentuk mungkin ~ 200 Ra, tetapi
kemudian menurun sebagai akibat dari penambahan 4He oleh peluruhan U + Th selama 4,5
miliar tahun masa hidup planet ini. Jumlah penurunannya dalam sampel batuan tertentu
terkait dengan kandungan U + Th terintegrasi dari sampel dan, yang terpenting, kelimpahan
mutlak helium. Misalnya, jika 4He ditambahkan pada kecepatan tertentu ke sampel yang kaya
helium, nilai 3He/4He hanya akan berubah secara perlahan. Sebaliknya, jika sampel miskin
helium, rasio 3He/4He -nya akan menurun dengan cepat. Karena batuan di Bumi secara terus-
menerus mengalami degassing (pelepasan gas) dan metasomatisme (yang mungkin
melibatkan penambahan gas), bahkan jika U + Th diketahui, laju perubahan 3He/4He dengan
waktu tidak dapat dihitung secara akurat. Rasio di atmosfer juga terus berubah karena
mewakili keseimbangan antara masukan ekstra terestrial, degassing dan pelepasan atmosfer.

Nilai pengamatan 3He / 4He bervariasi di batuan


darat. Beberapa nilai khas untuk R / Ra adalah:
1. Batuan
benua
(high-U
+ Th)
<< 1
2. Umumn
ya diasumsikan untuk mid-ocean ridge basalt
(MORB) 8 ± 2
3. Rata-rata penyebaran punggungan basal 9,1 ± 3,6
4. Basal pulau samudra (OIB) (batuan "hotspot") ~
5 - 42
Dalam pengaplikasiannya di bidang geologi, yaitu mengetahui komposisi mantel bumi, proses
hydrothermal, komposisi batuan, asal ususl mineral, asal pembentuk cairan bijih, dan lain-
lain
Referensi

Huabin, HU dkk. 2006. “Helium and Argon Isotopic Composition of The Longquanzhan Gold
Deposit in The Yishu Fault Zone and Their Geological Implications”. Chinese Journal Of
Geochemistry Vol. 26 No. 1

Dickin, Alan P. . 2005. Radiogenic Isotope Geology Second Edition. New York : Cambridge
University Press (Halaman 291-301)

Wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Isotopes_of_helium (diakses pada 24 September 2020)

Wikipedia https://en.wikipedia.org/wiki/Isotope_geochemistry (diakses pada 24 September


2020)

Anderson, Don L. .dkk. 2019. Helium : Fundamental Models


http://www.mantleplumes.org/HeliumFundamentals.html (diakses pada 24 September
2020)

Brownlow, Arthur H. . 1995. Geochemistry. Prentice Hall; 2nd Edition (Halaman 62 - 64)

Anda mungkin juga menyukai