TINJAUAN PUSTAKA
3. 4. Diagenesis
Diagenesis adalah proses fisika, kimia, dan biologi yang terjadi pada
sedimen sesaat setelah sedimen tersebut diendapkan hingga
terjadinya proses metamorfisis atau sebelum endapan berubah
3. 4. 2. Proses Diagenesis
Mikritisasi
Proses diagenesis dimulai sesaat setelah sedimen diendapkan.
Banyak mikroorganisme, terutama jamur dan bakteri serta ganggang
endolithic membor alokem karbonat terutama yang biogenik. Proses
Sementasi
Sementasi adalah proses pertumbuhan kristal-kristal pada pori yang
mengakibatkan reduksi porositas dari sedimen awal, baik secara
partial maupun keseluruhan.
Hampir seluruh sementasi pada karbonat terjadi pada awal proses
pemendaman (burial). Sedimen karbonat yang diendapkan telah
terlitifikasi pada saat masih di permukaan, membentuk lapisan tanah
keras (hardground) atau batuan pantai (beach rock). Pada batuan
kuno diperkirakan adanya proses sementasi yang lebih awal akibat
organisme yang lembut karena fosil yang diperoleh tidak didapati
adanya tanda-tanda kompaksi, yang mengindikasikan bahwa batuan
tersebut telah tersemen ketika masih di permukaan. Proses
sementasi berlanjut ketika pada tahap mesodiagenesis yang
mengakibatkan lubang pori atau porositas sekunder terisi. Hampir
seluruh karbonat telah tersemen oleh mineral karbonat, terutama
kalsit. Batugamping rata-rata mengandung 40-50% semen.
(williams.edu, 2009).
Neomorfisme
Salah satu proses utama yang terjadi pada batuan karbonat adalah
rekristalisasi dari mineral karbonat, yang terutama disebabkan oleh
ketidakstabilan mineral aragonit, kemudian mineral kalsit dengan
kadar magnesium tinggi. Pada proses diagenesis yang umum terjadi
adalah rekristalisasi kalsit dengan kadar magnesium rendah yang
akan menyebabkan peningkatan ukuran kristal dan hancurnya
seluruh tekstur dan ciri-ciri awal.
Tesis Magister Teknik Geologi
Bambang Suprianto NIM 22006035 26
Hampir keseluruhan neomorfisme meningkatkan ukuran kristal
terutama pada batugamping berbutir halus serta menghasilkan
bidang mikrosparit dan lensa-lensa.
Neomorfisme spar hampir mirip dengan semen kalsit spar, namun
sangat berbeda implikasi lingkungannya. Semen menghasilkan pori
dan umumnya menunjukkan kemajuan tekstur, dari porositas kecil
menjadi lebih besar.
Mineral neomorfisme tidak membatasi pori atau merubah bentuk,
karena terbentuk dari materi yang sudah ada di dalam batuan,
sehingga ukuran kristal dapat tumbuh lebih besar dibanding semen.
Rekristalisasi adalah tipe neomorfisme yang secara umum tidak
merubah komposisi kimia. (williams.edu, 2009).
Disolusi
Pada proses disolusi, zat padat akan larut oleh fluida cair yang
terdapat di pori-pori dan menghasilkan lubang pori pada batuan.
Disolusi lazim terjadi pada zona yang mengandung air meteorik dan
pada mesodiagenesis. Keitka fluida dalam pori telah di bawah
saturasi karbonat, maka akan terjadi disolusi. Butiran-butiran akan
larut, terutama untuk mineral-mineral yang tidak stabil seperti
aragonit. Pada awalnya disolusi akan menimpa endapan yang tidak
terkonsolidasi, selanjutnya pada sedimen yang telah terlitifikasi
sehingga menghasilkan zat-zat karbonat, dan pada akhirnya akan
menghasilkan porositas. (williams.edu, 2009).
Kompaksi
Proses kompaksi terjadi oleh akibat mekanis yang umumnya pada
kedalaman hingga 100 meter (rekahan), atau akibat kimiawi pada
kedalaman di atas 100 meter (pressure solution, concave-covex
contacts, stylolites, pseudo-stylolites dan sebagainya).
Pada sedimen silisiklastik, hilangnya volume dan porositas sebagian
besar diakibatkan oleh proses kompaksi dimana sedimen ditekan
selama proses pemendaman (burial). Sedangkan pada batuan
karbonat hal tersebut tidaklah signifikan karena adanya sementasi
Tesis Magister Teknik Geologi
Bambang Suprianto NIM 22006035 27
sejak awal pengendapan. Kompaksi mekanis pada karbonat biasanya
berhubungan dengan pecahnya butiran, dan tekanan pelarutan
(pressure solution) menjadi hal yang signifikan pada hilangnya
volume.
Stylolites meninggalkan materi yang tidak larut sepanjang bentuknya.
Perbandingan antara materi yang tidak larut dengan jumlah batuan
yang tidak berubah dapat dipakai untuk memperkirakan jumlah materi
yang terlarut sepanjang stylolites yang besarnya umumnya melebihi
50%.
Kehilangan porositas sebagain besar diakibatkan oleh pengisian
semen seperti pada proses pressure solution. (williams.edu, 2009).
Replacement
Replacement adalah pertumbuhan suatu mineral autigenik yang
secara kimiawi berbeda di dalam suatu mineral eksisting dalam
batuan. Proses ini berhubungan dengan disolusi destruktif, selain
proses presipitasi dari mineral lain. Macam-macam replacement
antara lain dolomitisasi, dedolomitisasi (calcitization), silifikasi,
fosfatisasi, dan lain sebagainya.
Banyak karbonat purba yang sebagian besar terdiri dari dolomit, dan
proporsinya naik pada singkapan batuan saat ini. Dolomitisasi
mempengaruhi 30-40% dari seluruh batugamping, walaupun begitu
hingga kini tidak pernah ditemukan dolomit modern. (williams.edu,
2009).
3. 4. 3. Lingkungan Diagenesis
3. 4. 4. Produk Diagenesis
Semen marin
Di lingkungan marin, terdapat 2 mineral yang secara kuantitatif
penting yaitu aragonit dan Mg calcite (mengandung 12-20% MgCO 3 ).
Aragonit umumnya berbentuk jarum yang kadang-kadang ujungnya
datar dengan panjang beberapa – puluhan mikron yang terdapat
secara individu atau dalam agregat dari splays, botryoids, atau kulit
serabut (fibrous crusts) dengan bentuk-bentuk jarum yang tersusun
secara radial dari substrat. Mg calcite berpretisipasi di laut sebagai
bentuk-bentuk jarum atau kepingan-kepingan yang halus, umumnya
dengan ujung-ujung berbentuk piramida tiga sisi atau belah ketupat
kecil berdiameter beberapa mikron.
Kristal-kristal Mg calcite ini membentuk kulit serabut (fibrous crust),
kelompok (spherulitic clusters) atau equant mozaic yang sangat halus
(mikrit). Mikrit-mikrit ini umumnya mempunyai tekstur peloidal yang
terdiri dari bentuk-bentuk sub spherical berdiameter 10-60 mikron dan
tersusun atas suatu mosaik kristal-kristal Mg calcite yang equant
dengan diameter 1 mikron serta dipisahkan oleh kristal-kristal Mg
calcite yang lebih besar dengan diameter 5-10 mikron (Scoffin, 1987).
Gambar 3.6 menunjukkan macam-macam semen yang terdapat di
lngkungan marin, masing-masing yang berasal dari aragonit dan Mg
calcite.
Meteoric setting
Zona vadose
Di permukaan, proses pelarutan pertama-tama terjadi pada mineral
aragonit yang kurang stabil, selanjutnya pada kalsit. Dalam suatu
endapan karbonat marin kadang terjadi lepasnya butir-butir aragonit
dan presipitasi kristal-kristal kecil dari semen sparry calcite, terutama
pada titik singgung butiran, di mana cairan berada pada posisi
meniskus.
Karakteristik semen di sini sama dengan di vadose marine setting
seperti ai atas tetapi dengan ukuran kristal kalsit yang lebih kecil
akibat kadar Mg yang lebih sedikit (Scoffin, 1987).
Zona phreatic
Zona phreatic adalah zona tempat terjadinya perubahan mineralogi
dan tekstur yang besar atas endapan marin. Kalsit berpretisipasi dan
butiran yang tidak stabil mengalami neomorfisme menjadi kalsit, yakni
suatu proses yang dinamakan kalsitisasi. Semen kalsit menjadi
berbentuk lempengan-lempengan (bladed) yang tepinya isopachous
dan mosaik-mosaik yang equant. Secara umum ukuran kristal
semakin ke tengah pori akan semakin besar.
3. 4. 5. Karst
Karst adalah suatu dataran yang secara umum dibawahnya terdapat
batugamping atau dolomit dan topografinya terutama dibentuk oleh
pelarutan batuan, serta dicirikan dengan adanya lubang air
(sinkholes), sungai, cekungan air, pengairan bawah tanah, dan gua-
gua (Monroe, 1970).
3. 5. Ringkasan