Anda di halaman 1dari 17

BATUAN SEDIMEN

KARBONAT
Kelompok V
1. Firma Diansyah (15.0959)
2. Nelvi Yesi Triawulandari (15.0961)
3. Raga Wimala (16.1116)
4. Yunahar Abdur Rahman (15.0977)
5. Marhasak Manurung (15.0976)
PENGERTIAN

Batuan Sedimen Adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil
erosi. Jadi, asalnya dari batuan yang telah ada, baik batuan beku, metamorf
ataupun batuan sedimen lain yang mengalami, proses pelapukan, erosi,
transportasi, dan pengendapan.

Bates & Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang
komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih
dari 50 %.
KARAKTERISTIK KOMPONEN
BATUAN KARBONAT
Menurut Tucker (1991) komponen penyusun batugamping dibedakan atas non
skeletal grain, skeletal grain, micrite dan semen.
1. Non Skeletal Grain, terdiri dari
a. Ooid dan Pisolid
Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang mempunyai
satu atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti. Ooid memliki
ukuran butir < 2 mm dan apabila memiliki ukuran > 2 mm disebut pisoid.
b. Peloid
Peloid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat, elipsoid atau
meruncing yang tersusun oleh micrite dan tanpa struktur internal Ukuran dari
peloid antara 0,1 - 0,5 mm.

c. Pellet
Pellet merupakan partikel berukuran < 1mm berbentuk spheris atau
elips dengan komposisi CaCO3. Secara genetic pellet merupakan kotoran
dari organisme.
d. Agregat dan Intraklas
Agregat merupakan kumpulan dari beberapa macam butiran karbonat
yang tersemen bersama-sama oleh semen mikrokristalin atau tergabung akibat
material organik. Sedangkan intraklas ialah fragmen dari sedimen yang sudah
terlitifikasi atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air lumpur
pada daerah pasang surut/ tidal flat.

2. Skeletal Grain
Merupakan butiran cangkang penyusun batuan karbonat yang terdiri dari
seluruh mikrofosil, butiran fosil ataupun pecahan dari fosil-fosil makro. Cangkang ini
merupakan allochem yang paling umum dijumpai dalam batugamping
3. Lumpur Karbonat dan Micrite.
Micrite adalah matriks yang biasanya berwarna gelap. Pada batugamping
hadir sebagai butir yang sangat halus. Micrite memilliki ukuran butir kurang dari 4
µm. Micrite dapat mengalamai alterasi dan dapat tergantikan oleh mosaik mikrospar
yang kasar

4. Semen
Semen terdiri dari material halus yang menjadi pengikat antar butiran dan
mengisi rongga pori yang terendapkan setelah fragmen dan matriks. Semen dapat
berupa kalsit, silika, sulfat atau oksida besi
KLASIFIKASI BATUAN
SEDIMEN KARBONAT
Klasifikasi untuk batugamping yaitu klasifikasi Dunham (1962) yang kemudian
dikembangkan menjadi klasifikasi Embry & Kiovan (1971), klasifikasi Folk (1959) dan
klasifikasi untuk batuan campuran silisiklastik-karbonat yaitu Klasifikasi Mount (1985)

A. Klasifikasi Dunham (1962) dan Embry & Kiovan (1971)


Klasifikasi Dunham (1962) dilasarkan pada tekstur deposisi dari batugamping.
Karena menurut Dunham, dalam sayatan tipis, tekstur deposisional merupakan aspek
yang tetap. Dasar yang dipakai oleh Dunham untuk menentukan tingkat energi adalah
fabrik batuan. Bila batuan bertekstur mud supported diinterpretasikan terbentuk pada
energi rendah dan batuan dengan fabrik grain supported terbentuk pada energi gelombang
kuat.
Tabel Klasifikasi Dunham (1962)
Embry dan Klovan (1971) mengembangkan klasifikasi Dunham (1962) dengan membagi
batugamping menjadi dua kelompok besar yaitu autochtonous limestone dan
allochtonous limestone berupa batugamping yang komponen-komponen penyusunnya
tidak terikat secara organis selama proses deposisi.

Klasifikasi Embry & Klovan (Reijers & Hsu, 1986)


B. Klasifikasi Folk (1959)
Dasar klasifikasi Folk (1959) yang dipakai dalam membuat klasifikasi ini
adalah bahwa proses pengendapan pada batuan karbonat sebanding dengan
batupasir, begitu juga dengan komponen-komponen penyusun batuannya, yaitu :
a. Allochem
Analog dengan pasir atau gravel pada batupasir. Ada empat macam allochem
yang umum dijumpai yaitu intraklas, oolit, fosil dan pellet
b. Microcrystalline calcite ooze
Analog dengan matrik pada batupasir. Disebut juga micrite (mikrit) yang
tersusun oleh butiran berukuran 1- 4 µm.
c. Sparry calcite (sparit)
Analog sebagai semen. Pada umumnya dibedakan dengan mikrit
karena kenampakannya yang sangat jernih. Merupakan pengisi rongga antar pori
C. Klasifikasi Mount (1985)
Klasifikasi Mount (1985) merupakan klasifikasi deskriptif. Menurutnya sedimen
campuran memiliki empat komponen :
a. Silisiclastic sand (kuarsa, feldspar yang berukuran pasir),
b. Mud campuran silt dan clay),
c. Allochem butiran karbonat seperti pelloid, ooid, bioklas, dan intraldas
yang berukuran >20 μm), dan lumpur karbonat atau mikrit (berukuran
<20 μm).
DIAGENESA BATUAN KARBONAT
a. Lingkungan Diagenesis
o Diagenesis di bawah air laut : laut dangkal, bagian laut dalam
o Meteoric diagenesisfreskwater diagenesis : diatas muka air tanah, di bawah muka air ta

b. Lingkup dan proses diagenesis


o Lingkup diagenesis : pengisian pori, lithifikasi, neomorphisme dan pelarutan
o Proses diagenesis batuan sedimen karbonat yaitu
- Pelarutan
- Sementasi
- Dolomitisasi
- Aktifitas organisme
- Mechanical compaction
- Chemical compaction
TIPE-TIPE POROSITAS

Ada beberapa ahli geologi yang mencoba memberikan klasifikasi mengenai tipe-tipe
porositas tersebut. Salah satu di antaranya adalah Choquette & Pray (1970). Klasifikasi ini
mencoba menghubungkan ukuran pori, bentuk dengan kemas dari batuan tersebut. Adapun
klasifikasi dari Choquette & Pray (1970) adalah sebagai berikut
1. Porositas pada batuan karbonat, sepenuhnya dikontrol oleh kemas batuan yang
disebut sebagai fabric selective dan dibagi menjadi:
a. Interparticle
b. Intraparticle
c. Intercrystalline
d. Mouldic
e. Fenestral
f. Shelter
g. Growth framework
2. Porositas batuan karbonat tersebut tidak dipengaruhi atau dikontrol oleh
kemas (fabric) batuan, disebut sebagai not fabric selective yaitu porositas:
a. Fracture
b. Channel
c. Vug
d. Cavern

3. Porositas batuan karbonat yang dapat bersifat sebagai kedua-duanya,


disebut sebagai fabric selective or not. Tipe porositas ini antara lain:
a. Breccia
b. Boring
c. Burrow
d. Shrinkage
TEKSTUR BATUAN SEDIMEN KARBONAT
Ciri yang penting pada batuan karbonat, butiran - butiran yang mula - mula
halus, pada diagenesa akan menjadi bertambah besar.
Ada 3 unsur tekstur :

 Butiran (grain)
Butiran klastik (yang tertransport), disebut sebagai fragmen
 Massa dasar (matrix)
Lebih halus dari butiran/fragmen, diendapkan bersama-sama dengan fragmen
 Semen (cement)
Berukuran halus, merekat butiran/fragmen dan matriks : diendapkan
kemudian (setelah fragmen dan massa dasar)
Sorting/ pemilahan
 Sorting baik
Besar butir merata (matriks hanya sedikit/tidak ada)
 Sorting buruk
Besar butir tak merata dan matriks cukup banyak

Rounding/Kebundaran
 Merupakan sifat permukaan dari pada butiran
 Disebabkan oleh pengaruh transport terhadap butiran yang
akibatnya menjadi butiran membundar

Anda mungkin juga menyukai