Anda di halaman 1dari 12

dan teknik mesin.

Lulusan-lulusan
Logging tersebut wajib mengikuti pelatihan di
1 Pendahuluan pusat pelatihan dan pelatihan praktek
langsung di lapangan sebelum benar-
Formasi benar siap untuk menjadi seorang
logger , selain itu wajib pula mengikuti
pelatihan / kursus keselamatan kerja.
2 Layanan Logging Jadwal pekerjaan tim mud logger,
Formasi dalam pekerjaan di lapangan pemboran
berlangsung selama dua minggu, dan
dua / satu minggu libur. Saat bekerja di
lokasi pengaturan jadwal pekerjaan
3 Pemboran Sumur Oleh: Sad Agus Praptiono seorang logger berlangsung 12 jam dan
Logging Formasi merupakan layanan
/pekerjaan yang mempunyai be-berapa
selebihnya untuk waktu istirahat.
persyaratan dalam pemboran Dalam suatu pekerjaan logging formasi,
sumur. biasanya suatu unit logging di
4 Anjungan Pemboran Lepas Pertama, merupakan pekerjaan yang koordinasi oleh seorang Unit Manager
dapat mengetahui adanya kondisi – dan wakilnya yang bekerja dalam
Pantai waktu yang berlainan, dimana mereka
kondisi yang terjadi didalam lubang
bor, baik melalui pengamatan, mempunyai keterampilan dan
pengukuran, perhitungan dari para- pengalaman yang lebih besar untuk
5 Standard dan meter-parameter pemboran dan lumpur bertanggung jawab dalam suatu
pemboran. operasi logging formasi.
Prosedur Mud
Logging Kedua, merupakan layanan informasi Pemboran Sumur
yang baik, dimana mempunyai
gambaran yang jelas tentang kejadian Pemboran sumur dengan kedalaman
didalam lubang sumur, formasi geologi 15,000 kaki atau lebih kurang 5,000
6 InterpretasI yang ditembus dan indikasi pertama meter dapat menyajikan pertimbangan-
formasi yang mengandung kandungan pertimbangan permasalahan teknis dan
hidrokarbon. Khususnya dalam evaluasi semua data geologi yang
perencanaan sumur-sumur diwaktu dibuat sebelumnya. Informasi
mendatang untuk sumur-sumur yang mengenai perkiraan lithologi yang ber-
lebih ekonomis. asal dari survey seismik dan sumur-
sumur setempat dapat membantu
Ketiga, seorang logger haruslah me- dalam menentukan pahat yang akan
ngenal istilah – istilah geologi dipakai, dan penentuan kedalaman
keteknikan yang berhubungan dengan dalam memasang selubung lubang
pemboran sumur. maupun lumpur yang akan digunakan.
Layanan Logging Formasi
Dalam layanan logging formasi, suatu
perusahaan kontraktor menyediakan
suatu laboratorium kecil atau disebut
juga dengan logging unit yang
dilengkapi dengan peralatan dan
sebuah tim mud loggers yang bekerja
24 jam penuh dalam satu hari.
Ada dua jenis ukuran logging units
yaitu 21 kaki dan 24 x 8 kaki. Unit 21
kaki adalah layanan logging standart,
sedangkan 24’ adalah layanan logging
on line (computerized data). Mem-
punyai satu sisi panel peralatan dan Untuk mendapatkan informasi jenis
disisi lainnya diperuntukkan bagi formasi yang ditembus, dimana hal ini
personal operator. dikendalikan oleh tekanan bawah
permukaan, makan perlu dilakukan
Seorang logger didalam suatu layanan penutupan sistem sebelum melakukan
logging haruslah berasal dari lulusan pemboran. Hal ini berarti; adanya
dibidang geologi, meskipun ada komunikasi antara anjungan pemboran
beberapa perusahaan kontraktor yang dan bawah permukaan.
menerima dari jurusan teknik elektro
Halaman 1
Dengan adanya lubang yang sudah Ada dua alternatif keputusan yang pemboran dengan kedalaman air
terselubung dan tersemenkan, proses diambil saat zona reservoir tercapai sampai 5,000 kaki / 1500 meter.
pemboran dapat dilakukan ke bagian yaitu: (a) melakukan coring atau (b)
lubang berikutnya. Terkadang perlu terus ditembus dan kemudian
dilakukan penggantian pahat yang melakukan uji produksi.
sudah aus. Operasi ini disebut pulan
Jika dijumpai hidrokarbon, dapat
dengan ‘tripping’, dimana mencabut
diteruskan dengan uji produksi. Dan
semua rangkaian pipa bor didalam
setelah mencapai total kedalaman akhir
sumur ke permukaan.
(TD – Total Depth), lubang di tutup
Proses pemboran akan semakin dalam dengan semen, selubung dapat diambil
dan selalu memompakan lumpur ke kembali ataupun ditinggal saja, semua
tengah rangkaian pipa bor, keluar peralatan diangkat kembali dan Fixed-platform, Salah satu jenis
melalui lubang ‘jet’ pahat dan kembali dilakukan pemasangan alat produksi anjungan yang paling sering digunakan
kepermukaan melalui lubang annular (well completion). untuk pemboran sumur pengembang-
antara pipa dan formasi dengan an. Anjungan ini menggunakan plat-
membawa sejumlah serbuk bor form / landasan yang ditancapkan ke
(‘cutting’) dan fluida formasi (minyak, Anjungan Pemboran Lepas dasar laut dan dapat di geser beberapa
gas atau air) jika memang ada, untuk Pantai puluh kaki untuk berpindah dari satu
dapat diuji. Ada tiga jenis anjungan pemboran lubang sumur kelubang sumur yang
yang biasa digunakan: lainnya dalam jarak yang relatif dekat.
Sebelum di sirkulasi kembali kedalam
lubang, lumpur tersebut akan melalui Jack-ups, jenis anjungan ini adalah
saringan yang cukup besar untuk yang termurah, mempunyai kemam-
memisahkan cutting dengan lumpur. puan untuk kedalaman air berkisar 300
Hal ini untuk menjaga agar sifat-sifat kaki / 100 meter dengan kedalaman
fisik dan kimiawi lumpur tetap terjaga pemboran sampai 25,000 kaki atau
dengan apa yang diinginkan; baik berat lebih kurang 8,000 meter. Anjungan ini
jenis maupun sifat lumpur lainnya. terdiri dari ‘platform’ horisontal dimana
terdapat lantai pemboran, ruang
Pemasangan selubung sumur secara akomodasi, landasan helikopter dan
berkala dilakukan untuk mencegah beberapa ruang penyimpanan.
runtuhnya dan melindungi dinding Disangga diatas dasar laut dengan tiga
lubang bor yang sudah dibor, yang sampai enam kaki. Tinggi dek diatas
selanjutnya akan menyebabkan permukaan laut dapat diatur dengan
terjepitnya rangkaian pipa bor.
dongkrak hidrolik yang terdapat pada Standard dan Prosedur
tiap kakinya. Pada waktu anjungan
berpindah, kaki-kaki tersebut diangkat Mud Logging
keatas sehingga anjungan dapat Mud logging dapat pula disamakan
mengapung diatas air dan kemudian dengan dengan mengendarai sebuah
dapat ditarik ke tempat lokasi yang pesawat udara, dimana anda harus
baru. terus melihat kedepan kemana harus
pergi, sementara harus terus
Semi-submersible, anjungan ini mengawasi instrument / peralatan dan
termasuk jenis anjungan yang mahal,
merekamnya hal-hal yang sudah
mempunyai kemampuan operasi
berlangsung.
dengan kedalaman air sampai 1,000
feet atau sekitar 330 meter.
Strukturnya cukup besar dengan Rate of Penetration (ROP)
ukuran 2,000 x 300 kaki atau 700 x Disebut pula laju pemboran, dimana
100 meter persegi. Anjungan ini dapat dilihat dengan menandai setiap
mengambang dengan menggunakan satuan kedalaman dalam satuan waktu
tangki pengapung dibagian bawahnya yang dicatat dalam kertas kerja. Data
untuk mengurangi efek gelombang ini sangat vital dan terus di ‘up-to-date’
laut. Keseluruhan anjungan sendiri, setiap saat. Mud logger harus selalu
dihubung kan oleh beberapa jangkar melaporkan jika terjadi perubahan
yang dinamis untuk mempertahankan drastis laju pemboran ini (disebut
Dengan adanya penambahan kedalam- posisinya yang stabil. ‘drilling break’). Sementara itu harus
an sumur, berarti adanya penambahan terus melihat jika adanya perubahan
/ penyambungan rangkaian pipa secara Drillships, Jenis anjungan ini lebih parameter pemboran lainnya.
berkala. Proses penyambungan ini murah dibandingkan dengan jenis
disebut pula dengan ‘connection’. Saat ‘Semi – submersible’ karena keter-
proses connection, pompa harus batasannya. Posisi dijaga oleh sistem
Interval Sample
dihentikan, dan seterusnya sampai komputer dari baling-baling dan kendali Pada kedalaman interval sample
mencapai zona reservoir. arahnya. Beberapa jenis drillship yang tertentu (sudah ditentukan), maka
baru mampu melakukan operasi
Halaman 2
‘pump stroke’ nya harus dicatat dalam Pemberian tanda di Grafik adalah mencabut / memasukkan
worksheet, hal ini untuk menentukan seluruh rangkaian pipa bor dari /
Data dan tanda waktu (tiap jam) harus
waktu pengambilan sample yang tepat kedalam lubang bor. Proses ‘swabbing’
ditandai pada tiap – tiap grafik. Pada
(lihat perhitungan ‘lag time’). dapat terjadi yang mengakibatkan
perusahaan mud logging sekarang,
berkurangnya tekanan hidrostatik,
Parameter-parameter pemboran harus tanda ini sudah dilakukan secara
khususnya di daerah persis dibawah
tetap dicatat , terutama jika terjadi otomatis oleh komputer. pahat. Dalam kondisi seperti ini gas
perubahan yang berarti; seperti Rates
Kedalaman ‘kelly down’ harus juga akan lepas dari formasi. Juga karena
of Penetration (ROP), Weight on Bit
dicantumkan pada grafik ROP. lamanya proses pencabutan, kan-
(WOB), Rotary per Minute (RPM),
dungan gas ini akan lebih besar dari
Stroke per Minute (SPM), Hours on Bit, Baik total gas maupun Chorma-tograph ‘connection gas’. Trip gas juga
Mud Weight (MW). gas harus jelas ditandai kedalaman merupakan indikator ‘lag time’ pada
sample nya. Begitu pula untuk trip gas, kedalaman lubang tertentu. Trip gas
Pengambilan Sample connection gas, atau calibration gas. juga mempunyai bentuk yang tajam.
Sample catching atau pengambilan Perubahan ‘pit level’ juga harus dicatat Gas didalam fluida pemboran dapat
sample dapat ditentukan dari data langsung di grafik disertai dengan menjadi masalah yang serius.
yang direkam / dicatat di worksheet. catatan singkat / alasannya. Seperti Sedangkan besarnya gas itu sendiri
Kedalaman sample harus ditandai di adanya transfer lumpur atau penam- tergantung dari beberapa faktor.
grafik total gas dan chromatograph dan bahan air dll.
dicatat dalam worksheet. Mud Weight Dimana dan mengapa gas
Perubahan yang besar pada perbedaan
Out dan Mud temperature out juga
mud temperature in dan out menun- masuk kedalam lumpur.
dicatat searah dengan data ini. Sample
dikumpulkan dari ‘shale shaker’ jukkan adanya zona over pressure. Biasanya, mudah untuk mengendalikan
dengan menggunakan papan jika Perubahan parameter pemboran aliran gas yang berasal dari formasi
yang bertekanan tinggi dengan volume
memungkinkan. (drilling parameter) seperti WOB, RPM,
SPM, SPP, TRQ juga harus dicatat gas yang rendah. Formasi tersebut
Sample yang sudah dicuci dan seringkali bersifat padat dengan
dikeringkan, segera dilakukan didalam grafik. porositas yang rendah. Jika tekanan
pengujian untuk: (i) Fluorescence – gas melebihi kolom lumpur gas akan
jangan sampai keliru dengan ‘pipe Interpretasi dapat mengalir dari formasi kedalam
dope’ dan (ii) Lithologic description – lumpur. Hal ini dapat dicegah dengan
harus lebih diperhatikan saat menemui Jenis-jenis gas dalam lumpur menambah berat jenis lumpur. Hal ini
pasir, karena ukurannya dapat hilang akan mengakibatkan membengkaknya
menembus saringan shale shaker. Juga pemboran. biaya dan mengurangi laju pemboran.
harus melaporkan jika ditemui material
asing yang berlebihan seperti logam, Background gas, pada saat pahat
Pengukuran gas didalam
karet, bahan kimiawi lumpur. menghancurkan formasi, dimana
serbuk bor dan gas didalam formasi lumpur.
Pengamatan Menerus telah berpindah kedalam fluida Kualitas lumpur terhadap gas dapat
pemboran akan segera mengalir ke diukur dengan membandingkan berat
Deteksi gas harus lebih diperhatikan permukaan. Konsentrasi gas ini jenis lumpur yang diambil dari pit yang
pada saat total gas melebihi dari
biasanya rendah, dimana ini bebas akan kandungan gas. Satuan
background gas. Begitu pula untuk
tergantung dari perbedaan tekanan pengukuran yang biasa digunakan
jenis gas-gas lainnya seperti H2S, CO2,
antara lumpur dengan formasi itu adalah ppg (Pounds per gallon) atau
atau N2. Jika ada peningkatan harus
sendiri. Didalam kondisi yang tidak SG (Specific Gravity). Misalnya; contoh
segera dilaporkan ke driller (juru bor). seimbang, makin banyak gas yang yang diambil dari shale shaker
Pengamatan yang menerus, seperti; (i) terserap ke dalam fluida pemboran. menunjukkan 10.1 ppg dan contoh dari
Indikator Pit Level, perubahan yang Gas dianalisa dengan menggunakan pit pengisap adalah 12.6 ppg. Lumpur
berari harus segera dilaporkan ke detektor total gas dan chromatograph. dikatakan terpotong 2.5 ppg. Berat gas
driller. (ii) Pump Pressure dan Pump dapat diperkirakan jika aliran dari shale
stroke, penurunan pump pressure Connection gas, saat dilakukan shaker diketahui. Volume gas adalah
penambahan pump ‘connection’ (penyambungan pipa), sama dengan rasio dari pengurangan
diiringi dengan
lumpur dalam keadaan kondisi stabil.
stroke menunjukkan adanya zona berat jenis lumpur dengan berat
overpressure atau indikasi kebocoran Saat itulah gas meresap kedalam fluida lumpur dengan kondisi normal. Hal ini
yang berangsur terakumulasi. Gas ini
pada rangkaian pipa bor. (iii) berarti:
dapat terekam dipermukaan dengan
Peningkatan Flow Rate, juga me-
( )
jelas diatas background gas. Dapat
nunjukkan kondisi yang tidak seim-
menunjukkan seberapa besar keseim- 2.5 cut×500 gpm
bang. (iv) Torque tinggi, indikasi
bangan antara tekanan formasi dengan
adanya masalah lubang bor.
tekanan lumpur / fluida yang menahan- ( )
12.6 berat lumpur normal
Selama ‘tripping’, trip tank harus terus nya.
diawasi dan dilakukan perhitungan (flow rate gas yang terpotong dari
Trip gas, akumulasi gas kedalam fluida shale shaker).
‘lose/gain tripping’.
pemboran sama halnya dengan
terbentuknya ‘conection gas’. Trip sehingga = 97.2 gpm gas, atau
Halaman 3
4. Kendali yang keempat terdiri dari dari grafik yang tersedia, dikurangi
97.2
cfm gas pit, mixers, hoppers dan pompa dari seluruh jumlah stroke pompa
7.5 lumpur. Lumpur yang gelembung yang ada. Dengan demikian dapat
Kandungan gas didalam lumpur sangat gas kecilnya terlepaskan tapi dihasilkan lag time
tergantung dari dua faktor, yaitu gelembung gas besarnya tidak
kedalaman lubang bor dan besarnya terlepas akan mengakibatkan Lag time = jumlah stroke/laju pompa
aliran lumpur. Indikator permukaan pit alirannya masuk kedalam pit. Hal
dapat digunakan untuk menunjukkan ini mudah terjadi dan tidak boleh Check karbit ini juga berguna untuk
problem yang muncul sebelum gas masuk kedalam pompa pengisap
indikasi dari
sampai dipermukaan. Gas masuk lumpur. Kandungan kimia lumpur
kedalam lumpur akan menggantikan dapat menyebabkan timbulnya 1. Tingkat efisiensi dari sistem proses
jumlah lumpur yang akan direkam busa di permukaan pit, tapi hal ini pelepasan gas / aliran gas /
dengan adanya kenaikan volume jarang menyebabkan timbulnya pendeteksian gas.
lumpur. Banyaknya pemotongan ini masalah.
2. Besar diameter lubang.
tergantung dari besarnya aliran lumpur
Perbandingan lag aktual dengan
yang melalui Penghentian Lag Time
formasi. lag teoritis dari karbit memung-
aliran lumpur selama
trip dan
Lag time harus dihitung saat kinkan untuk menghitung perkira-
connection akan membentuk akumulasi
gas didalam lubang. Hal ini akan dimulainya setiap bagian baru lubang an besar lubang rata-rata.
menyebabkan pengurangan berat jenis sumur dan jika ada perubahan susunan 3. Bocornya peralatan didalam lubang
lumpur saat mencapai permukaan. rangkaian pipa bor. Lag harus terus di yang ditunjukkan dengan keluar-
Gelembung gas yang kecil akan lebih update tiap 50 – 100 kaki atau 30 nya lebih dahulu puncak gas dari
lambat untuk lepas dari kandungan meter. Seorang logger harus tahu lag yang diperkirakan. Sedangkan
lumpur dibandingkan dengan setiap saat, seringkali wakil salah satu kedalam perkiraan dari peralatan
perusahaan minyak atau drilling
gelembung gas yang besar. tersebut dapat dihitung dengan
engineer menanyakan lag time ini, membandingkan perhitungan
yang harus dijawab dengan segera.
Empat tahap proses stroke dari puncak gas yang keluar
dengan annular volume / stroke.
pelepasan gas.
1. Daerah yang pertama untuk
mengontrol proses pelepasan gas Metode Perhitungan
terdiri dari blowout preventer Untuk menghitung waktu ‘bottoms up’
stack, flow lines, choke lines, ini, perlu diketahui volume annular
indikator pit level dan gas antara pipa bor dengan dinding bor,
detector. Termasuk pula trip tank, dan kecepatan sirkulasi yang dihitung
dan pompa. Alat ini amat dari besarnya kemampuan pompa
dibutuhkan untuk menanggulangi untuk mengalirkan lumpur. Dalam
dan mengetahui masalah yang perhitungan ini faktor ‘slip’ dan
pembesaran ukuran lubang diabaikan
terjadi didalam lubang bor (down Cara Perhitungan
hole problem). (lihat tabel 1.0).
Ada dua metode untuk menentukan lag
2. Kendali yang kedua adalah ‘gas time dari sample yang dibor untuk Pump output
buster’. Dapat memisahkan mencapai permukaan yaitu metode Panjang stroke pompa 18” dengan 7”
ratusan cfm gas yang dimasukkan empiris dan metode perhitungan. liner mempunyai 0.2403 bbl/stroke
kedalam choke dan mengem-
balikan lumpurnya ke degasser Dua pompa dioperasikan, masing –
dengan besar pemotongan hanya Metode Empiris masing 40 stroke / menit (pompa jenis
dengan satu atau dua ppg. Alat ini 1. Saat melakukan penyambungan duplex dengan efisiensi 90%).
dapat melepaskan gelembung gas pipa, masukkan segenggam
dengan ukuran besar sampai Kalsium karbit yang telah dibung- Pump output = 0.2403 x 40 x 2 =
menengah. kus dengan tissue, dan masukkan 19.224 bbl/menit (lihat tabel 1.1).
kedalam lubang pipa bor. Penting untuk diingat bahwa waktu 39
3. Kendali ketiga adalah degasser menit yang diberikan akan berlaku jika
yang biasanya dipasang diatas pit, 2. Nol-kan stroke pompa sebelum
kedua pompa dioperasikan dengan 40
mempermudah untuk mengalirkan pompa hidup kembali untuk
spm. Jika pompa berubah atau salah
lumpur kembali ke pit. Jenis melakukan pemboran. satunya berhenti, maka perhitungan
pengisapan biasanya dioperasikan
3. Total angka stroke akan terekam waktu sudah tidak berlaku, sebaliknya
diatas 10 inchi merkuri. Mesin pipa saat puncak gas yang tajam harus diberlakukan perhitungan stroke.
inlet merupakan bagian pertama muncul akibat adanya respon dari Dengan me’reset’ ke nilai nol saat
setelah melewati ‘sand trap’. gas detektor terhadap kandungan mencapai kedalaman dimana dilakukan
Outlet akan langsung menuju
acetylene dari karbit. pembacaan lag time; maka dapat
bagian yang berikutnya atau pit. ditentukan pengambilan sample atau
Seluruh gas yang memotong 4. Banyaknya stroke pompa yang
pembacaan gas yang ada.
lumpur akan melewati mesin ini dibutuhkan untuk memompa karbit
dan akan dilepaskan/dipisahkan. kebawah lubang bor, dapat dilihat
Halaman 4
Perhitungan Lag (diameter dalam inchi) dimana d = diameter dalam inchi dan L
Luas lingkaran = = panjang didalam feet.
Konversi kedalam kapasitas Rumus volume annular:
¶ 2
r atau ¶d2 / 2 atau 0.7854 d2 Konversi yang pertama adalah dengan 2 2
144 akan menghasilkan feet persegi 0.7854 x [D – d ] x 0.1781 x L / 144
Pengukuran pipa di anjungan bbl
pemboran mempunyai diameter (ingat satu feet = 12 inchi). Membagi
dengan Diameter dalam (ID – Inside bagian panjang kedalam feet untuk dimana
Diameter) dan Diameter Luar (OD – memberikan nilai dalam satuan feet
kubik. Didalam lapangan perminyakan D = Diameter luar lingkaran
Diameter luar).
satuan diukur dalam barrel. Untuk d = diameter dalam lingkaran
Luas daerah annular adalah ruang konversi dari cubic feet kedalam
antara dua lingkaran tersebut, barrel ; yaitu dengan membagi 0.1781 L = panjang lubang
rumusnya sbb: – Semua satuan kapasitas diukur dalam
dimana 0.1781 bbl sama dengan satu barrel US (42 gallon)
= ¶ 2
[ D / 4] - [ d / 4]
2
feet kubik.
Untuk merubah nya kedalam stroke:
= ¶/ 4 [D2 –d ]
2
Sehingga rumus untuk volume silinder
dalam barrel adalah: Lag time dalam stroke =
2 2
= 0.7854 [D – d ]
2 annular volume / pump output
0.7854 x d x 0.1781 x L / 144
Kapasitas pipa bor = bbl
Kapasitas pipa collar = bbls
Total Vol. perhitungan kebawah = bbl

Pipa bor didalam selubung = bbl


Pipa bor didalam lubang = bbl
Pipa Collar didalam lubang = bbl
Total Volume annular = bbl

Total Volume lubang = bbl

Waktu keseluruhan sirkulasi = menit


Waktu kebawah sirkulasi = = menit
Waktu bottoms up = = menit
Jumlah stroke bottoms up = = stroke
Halaman 5

Anda mungkin juga menyukai