Anda di halaman 1dari 11

URAIAN DAN SYARAT TEKNIS

PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBUATAN SUMUR BOR

Pasal 1
PENDAHULUAN

Uraian dan syarat teknis dibawah ini dimaksudkan untuk memberikan keterangan
kepada calon pemborong mengenai lokasi kegiatan, gambar secara umum
mengenai macam pekerjaan yang akan dilaksanakan, bahan – bahan rencana
yang harus dikehendaki.

Pasal 2
PERSONIL DAN PERALATAN PENGEBORAN

Pemborong harus menyediakan peralatan pemborng yang lengkap dan tenaga-


tenaga yang cakap dan berpengalaman untuk menggunakan alat bor dan
perlengkapan lainnya.
a. Daftar pengalaman dari pemborong mengenai sumur dalam yang pernah
dikerjakan, mencakup keadaan diameter jumlah sumur pernah dikerjakan
dan spesifikasi teknis sumur lainnya.
b. Nama personil dan pengalamannya yang akan bertanggung jawab dalam
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Sebagai site engineering minmimal
sarjana muda geologi / tambang explorasi dengan tahun pengalaman
dalam bidang pengeboran air.
c. Merk alat bor dan modelnya, serta alat-alat Bantu lainnya yang kaan
dipakai dalam pekerjaan ini termasuk pompa Lumpur, pompa testing,
copresor, longer dan lain-lain.

Untuk hal tersebut harap diisi menguikuti tabel-tabel terlampir, kelengkapan dari
peralatan yang sangat penting sekali, kekuranagn kelengkapan dari penyedia
peralatan dapat mengakibatkan pemborong dianggap tidak memenuhi syarat
untuk melaksanakan pekerjaan ini. Alat-alat pengaman seperti topi keras / helem
untuk lapangan, sarung tangan serta sepatulapanagan harus dipakai oleh
masing-masing team pengeboran, selama berada dilapangan pekerjaan.

Pasal 3
SURAT IZIN

Setelah pemborong ditnjuk, maka yang bersangkutan harus minta ijin untuk
melaksanakan pengeboran dari Instansi yang berwenag. Pekerjaan dilapangan
tidak diperkenankan dimulai jika ijin-ijin yang diperlukan belum diperoleh. Pihak
pemberi tugas dapat membatu menyiapkan surat-surat resminya.

Pasal 4
PEKERJAAN PERSIAPAN

Yang terdapat dalam daftara penawaran adalah pengangkutan, pemindahan,


pengembalian peralatan, material, pencucian, personil dan lan-lain.
Dimulai dari persiapan pekerjaan sampai terselesaikannya pekerjaan
pengeboran, pemborong bertanggung jawab dan menanggung semua biaya /
resiko yang diakibatkan oleh semua kecelakaan, pencurian dan lain-lain. Pada
pekerjaan Persiapan pemborng harus mempersiapkan semua peralatan alat-alat
Bantu, jalan masuk, plat form / lantai kerja dan lain-lain.
Pos ini juga termasuk pekerjaan pembersihan lapangan setelah pekerjaan
pengeboran selesai secara keseluruhan.

Pasal 5
PENGEBORAN SUMUR

5.1. U M U M
Pengeboran akan dilaksankan dengan maksud untuk penyelidikan potensi
air tanah di daerahnya, termasuk kondisi geologi / hidrogeologi dan test-
test permeabilitas lapisan aquifer. Spesifikasi teknis dibawah ini
dimaksudkan untuk pemberi keterangan kepada calon kontraktor mengenai
lokasi proyek, gembaran umum macam pekerjaan, jumlah peralatan yang
doperlukan, bahan-bahan lainnya guna menghasilkan data-data dan hasil
sesuai dengan yang dikehendaki.

5.2. CARA PELAKSANAAN

Pemborong akan memilik cara-cara pengeboran sesuai kondisi geologi


daerahnya pemilihan metoda dan kontrol menjadi tanggung jawab
pemborong, untuk daerah yang terdiri dari formasi batu gamping sangat
dianjurkan agar menggunkaan sistim “air flush” tetapi sebelum memulai
pekerjaan agar prosedur tersebut disetujui terlebih dahulu.

Oleh pemebri tugas semua bahan-bahan penunjang yang diperlukan


disediakan sendiri oleh pemborong dan harus memenuhi persyaratan teknis
yang telah ditentukan pembiayaannya sudah harus masuk dalam biaya
pengeboran permeter.

Semua system pengaman ada syarat pekerjaan pengeboran adalah


tanggung jawab pemborong. Pemborong arus dapat emnjaga dam
mencegah kemungkinan terjadinya hal-hal yang dapat merugikan hasil
pekerjaan.

Semua akibat dari kelalaian dan keterlambatan dari persiapan pelaksanaan


adalah menjadi tanggung jawab pemborong.
URUTAN-URUTAN PELAKSANAAN

1. Bor Pilot hole dengan diameter minimum 4”


2. Lakukan permeability test tiap selang 10 meter kedalaman, seperti item
5.13
3. Segera setelah selesai pilot hole sesuai Spek teknis lakukan logging
seperti item 6
4. Lakukan test total pada lubang pilot hole
5. Kirimkan kepada pemberi tugas hasil-hasil :
- Diskripsi cutting pengeboran
- Hasil permeability test
- Hasil Logging
6. Tunggu keputusan tentang kelanjutan pekerjaan apakan sumur langsung
di reaming, pindah lokasi atau berhenti (stop)

5.3 KEDALAMAN PENGEBORAN

Maksimal kedalaman sumur bor untuk sumur explorasi adalah sampai


terdapat air yang layak untuk di produksi. Pengamatan selama aktifitas
pemboran seperti penetrasi per jam, contoh-contoh bantuan dan
sebagainya harus dilaksankan oleh pemborng dengan mengikuti tabel yang
akan disetujui oleh pemberi tugas.

5.4 DIAMETER (GARIS TENGAH)

Final diameter dari sumur observasi minimum adalah 83 mm, sedangkan


untuk sumur uji produksi adalah 100 mm, dimeter pipa saringan “screen”
adalah 100 mm selisih rongga antara pipa-pipa tersebut dengan sumur
lobang bor minimum adalah 75 mm / 3” keliling, yang dimasukkan untuk
ruang “gravel pack”

5.5. KEMIRINGAN / DEVIASI

Radiasi deviasi dari pusat lubang bor secara teoritis dari sumur vertical
adalah tidak lebih dari sumur vertical adalah tidak lebih dari 0,5% selaras
dengan kedalaman.

5.6 PERALATAN DAN MATERIAL

Semua peralatan dan material adalah mengikuti standar API atau yang
sederajat.

5.6.1. Drilling Rigs / alat bor


Pemborong harus menyediakan peralatan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis yang diminta. Adapun batasan – batasan teknis
secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : untuk mesin bor
putar atau “Hidraulic Rotari “ harus mempunyai kapasitas minimum
berkemampuan mengebor dengan diameter 450 mm / 18” pada
kedalam 200 meter keatas.

Jika peralatan yang dipakai :

a. Spindle Type :
Minimum diameter dalam dari spidelenya adalah 93 mm atau
mampu menggunakan stang bor / “drill rod” dengan diameter 89
mm.

b. Rotary Table :
Harus mempunyai pemberat / drill collar minimum 800 Kg dan
alat bor harus menggunakan Stang bor / “Drill Rod “ dengan
diameter 89 mm yang lengkap dengan stabilisatornya.

c. Top Driver :
Minimum torque kapasitas adalah 600 Kg M

Untuk semua alat bor diatas harus mampu mengangkat beban


seberat 6000 Kg

5.6.2. Pompa Lumpur / Compresor

Sebagai penunjang utama drilling rig. Kontraktor harus pula


menyediakan pompa Lumpur untuk sikulasinya atau copresor untuk
system “Air Flush”

Pompa Lumpur harus bertipe “Piston” kapasitas pompa adalah 500


L/Min 2 Kg / Cm2 di dalam preparasi pompa Lumpur di lapangan
harus diperhitungkan panjang sirkulasi bahwa sample “cutting” yang
diperoleh cukup bias mewakili penetrasi ke dalamnya dan juga efek
perembesan ke dalam lubang bor.

Pemborong harus menyediakan pada setiap drilling unit alat


pengetesan lumpur pemboran seperti :
- Mud Balance / Timbangan Lumpur Marsh Furnel
- No. 20 Sieve (ayakan no. 200)
- PH indicator Paper (kertas PH) dan sebagainya.
Demi kelancaran pekerjaan pemborong di wajibkan membuat
pengumpul Lumpur cadangan yang diperhitungkan sesuai kebutuhan
dan waktu gantinya.

Bila Pemboran dengan air flush maka pemborong harus menyediakan


compressor dengan kapasitas 600 cfm pada 12 bar.

5.6.3. Stang Bor / Drill Rod, pemberat / Collar dan stabilizer

Semua alat Bantu tersebut harus berstandar API atau lainnya yang
sederajat Minimum dari diameter Stang Bor / Drill Rod adalah 3,5
Inchi.

Dalam pelaksanaanya haru smenggunakan drill collars dan


stabilisator untuk mencegah kemungkinan tidak lurusnya lobang bor,
sehingga akan merugikan pihak pemborong sendiri.

5.7 PIPA KONDUCTOR / SURFACE CASING / PIPA PELINDUNG

Untuk sistim bor putar pemakaian pipa konduktor untuk mencegah


runtuhnya lubang bor adalah sangat penting. Pipa konduktor ini harus
dipasang dalam keadaan yang normal minimum 10 M, sebagai pengaman.
Pada kondisi-kondisi khusus mungkin perlu lebih dalam lagi.

Hal ini perlu mencegah kemungkinan terjadinya keruntuhan kedalam lubang


bor.

5.8 LUMPUR PEMBORAN

Cara sirkulasi dngan Lumpur atau udara mungkin akjan dipakai tergantung
pada pertimbangan teknis dan kondisi geologi daerahnya. Pemilihan jenis
lumpur harus mendapat perstujuan dari pemberi tugas. Pemborong akan
memilih macam atau jenis Lumpur pemboran yang sesuai dengan kondisi
daerahnya / formasi geologinya.

Pemborong harus selalu memonitor densitas dan viskositas dari Lumpur


pemboran tersebut yang dituangkan dalam laporan harian. Disarankan
untuk menggunakan “biodegradable mud”.
Syarat untuk larutan pemboran adalah harus mempunyai kualitas yang baik
dan dapat hilang fungsinya dalam selang waktu tertentu / hancur sendiri
dengan viskositas 15 centi poise (40 second). Penggunaan bahan kimia
tambahan seperti mila atau toxid tidak diijinkan, bila terjadi “water losses”,
agar segera dicatat dan diukur.

Penggunaan Lumpur pemboran atau material lainnya sudah masuk ke


dalam biaya permeter pemboran. Untuk itu pemborong harus betul-betul
mempelajari kondisi geologi bahwa permukaan secara teliti untuk
mencegah kemungkinan salah perhitungan.

5.9 PENCATATAN TINGGI MUKA AIR ( STATIC WATER LEVEL )

Pemborong harus menyediakan alat pengukur tinggi muk aiar yang


elektronis dengan ketelitian 1 cm dan selalu berada di lapangan selama
aktivitas pekerjaan berlangsung. Tinggi muka air harus selalu dicatat
sebelum mulai pekerjaan pemboran setiap harinya. Bila keadaanya positif
artesis maka yang diukur adalah tinggi kolom airnya atau debitnya,
dilaksanakan setiap hari juga.

5.10 ALAT PANCING

Pemborong harus menyediakan satu set komplit alat pemancing termasuk


“Hidraulic Jak” yang sesuai untuk dipergunakan sewaktu-waktu diperlukan,
sehingga tidak banyak waktu yang terbuang untuk menunggu, apabila
sewaktu-waktu diperlukan. Ketidaksedianya peralatan ini di lapangan
menjadi resiko pemborong.

5.11 PENYEMENAN (CEMENTING)

Pada kondisi tertentu pengawas teknis lapangan mungkin memerintahkan


penyemenan, missal untuk keperluan penanggulangan runtuhan / caving dn
lain-lain.

Pembungkus semen dibuat dengan campuran 1 Zak semen 25 Liter air,


pada keadaan tertentu diperlukan penambahan “cement add” Pos ini
temasuk dalam pekerjaan lubang bor.
5.12 SAMPLING

Contoh hasil pemboran

Contoh hasil pemboran / drill cutting sampling perlu diambil pada setiap
meter kemajuan pemboran dan pada setiap perubahan lapisan batuan.
Pemborong harus menyediakan di lokasi pemboran peralatan yang cocok
untuk mengamati sampling.

Minimum jumlah sample setiap contoh adalah 0,5 Kg, dimasukkan ke dalam
kantong plastik, dengan diberi identitas seperti nomor sample, kedalaman
tanggal dan diletakkan secara teratur dalam bor yang telah disediakan oleh
pemborong.

5.13. SIMPLIFIED PERMABILITY TEST

Prosedur simplified permeability test adalah sebagai berikut :


- Pump out test dengan lamanya pemompaan 1 jam dan diteruskan
dengan recovery test.
Alternatif yanglain bias diajukan sebelumnya mendapat persetujuan dari
tugas, misalnya alternatifnya adalah dengan menggunakan metode
LUGEON.
Untuk ini selama 20 menit dibagi dalam 3 tahap :
- Tahap pertama : 5 Menit dengan 5 Kg /Cm2 tekanan
- Tahap kedua : 10 Menit dengan 7 Kg / Cm2 tekanan
- Tahap ketiga : 5 Menit dengan 5 Kg / Cm2 tekanan

Test permeability dilakukan dalam interval 5M.

Biaya dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah masuk dalam pos pembuatan
Pilot hole. Hasil dari pelaksanaan simplified permeability test agar segera
diberikan kepada pemberi tugas sebelum pelaksanaan geofisika sumur
dimulai.

5.14. CONTOH AIR

Pemberi tugas mengintruksikan pada pemborong untuk pengambilan


contoh air dari lubang bor untuk diteliti dilaboratorium.

Banyaknya contoh air adalah 5 Liter pada setiap pengambilan sample


minimal adalah sebelum pumping test, pada saat pumping test dan pada
saat pumping test akan berakhir.

5.15. JADWAL DARI PENGEBORAN, KONSTRUKSI DARI KONTROL LUMPUR


Pemborong harus mengirimkan jadwal tentang program dari rencana
aktivitas pekerjaan pengeboran dan rencana penyediaan bahan-bahan.

Program ini sangat diperlukan apakah pada suatu saat dipandang perlu
untuk dilakukan perubahan konstruksi dari pemberi tugas dalam hal-hal
lain.

5.16. LAPORAN, DIAGRAM DATA LOG

Pemborong harus selalu membuat dan menyiapkan laporan harian


disetiap lokasi pengeboran.

Usulan bentuk laporan segera dikirimkan pada pemberi tugas untuk


mendapatkan persetujuan laporan harus mencakup data-data teknis dan
administrasi seperti :
- Hari / tanggal
- Cuaca
- Nama operator
- Peralatan yang dipakai
- Diameter dan tipe mata bor
- Kecepatan putar
- Tekanan pemboran
- Jenis lapisan tanah yang ditembus
- Jenis Lumpur pemboran, warna, losses dan sebagainya
- Tinggi muka air /s.w.1
- Formasi geologi
- Laporan permeabilitas test
- Nama site engineer
- Dan sebaginya

Yang terpenting adalah ketelitian dari pencatatan dari data-data diatas,


untuk itu pemborong harus menjaga buku laporan-laporan tersebut.

Tidak lebih dari 1 Minggu setelah penyelesaian kontruksi sumur bor,


pemborong harus segera menyerahkan laporan yang berisi :
- Log deskripsi lapisan batuan
- Log geolistrik / gamma ray
- Data-data pumping test
- Elavasi data pumping test
- Gambar teknis kontruksi sumur
- Penetrasi mata bor
- Dat tinggi muka air
- Kesimpulan dan saran pengambilan air
- Gambaran umum keadaan hidrogeologi daerah
- Dan sebagainya

Skala dari diagram adalah 1 : 100 atau 1 : 500. Dikirimkan sebanyak 10


copy kepada pemberi tugas yang pendistribusiannya akan ditentukan
kemudian. Minimum 1 set dikirim langsung ke seksi air bersih cq seksi air
baku.

5.17 PRESTASI PEKERJAAN

Hanya pekerjaan yang sempurna sesuai spesifikasi teknis yang ada dapat
diterima oleh pemberi tugas. Pemberi tugas mungkin akan menolak
seluruhnya atau sebagian pekerjaan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut :
- Sampling yang tidak sempurna
- Tidak ada diskripsi batuan / lapisan geologi
- Final diameter terlalu kecil
- Ke dalam yang dicapai tidak sesuai persyaratan teknis
- Terjadi kelongsoran atau penyumbatan pada lubang sumur bor
- Pumping test dilaksanakan sebelum development sumur
sempurna
- Terjadi kecorobohan dalam kontruksi sumur
- Material yang dipasang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
yang ada
- Terjadi kemiringan pada sumbu lubang sumur melewati batas
yang telah ditentukan
- Tidak mengikuti intruksi pemberi tugas
- Tidak memakai tenaga-tenaga professional sesuai dengan
pengarahan teknis yang ada dan sebagainya.

Bila diperintahkan bahwa lubang sumur bor tersebut tidak diterima, maka
pemborong harus menutup sumur tersebut dengan cara penyemenan,
untuk ini cara dan metodanya akan diberikan oleh pemberi tugas sesuai
kondisi lapangan. Resiko dari pekerjaan ini adalah ada pada pihak
pemborong.

Pasal 6

PENYEDIAAN DAN INSTALASI PIPA-PIPA DAN PIPA SARINGAN UNTUK


KONTSRUKSI SUMUR BOR

6.1 U M U M
Maksud dan pekerjaan pemboran ini adalah seperti telah dijelaskan pada
pasal-pasal sebelumnya, yaitu bila hasilnya baik sesuai perencanaan yang
ada akan langsung dipakai sebagai sumur produksi, sehingga dalam
pekerjaan ini termasuk penyediaan-penyediaan pipa saringan, gravel pack
dn lain-lain sesuai teknis sehingga siap untuk dilanjutkan dengan instalasi
pompa. Setelaj penyelesaian konstruksi sumur, bibir sumur harus ditutup
rapat, sehingga aman terhadap kemungkinan-kemungkinan dirusak oleh
pihak lain disyaratkan dengan system las. Kecerobohan dari pelaksanaan ini
adalah menjadi tanggung jawab pemborong.

6.2 KONSTRUKSI SUMUR

Untuk sempurnanya konstruksi sumur bor harus terdiri dari bahan-bahan :


- Pipa jambang / “pump hose xasing”, dari permukaan tanah sampai kira-
kira 72 M
- Pipa buta / “blank pipe casing”, dengan panjang sekitar 110 M
- Pipa saringan / “sreen”, dengan panjang sekitar 18 M
- Pipa observasi / “prezometre pipe”, diletakkan diluar pipa jambang dan
pada bagian bawahnya dilengkapi dengan syarat-syarat teknis.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada kelulusan sumur, maka
setiap 30 M harus dipasang “centralizer”, sebelum instalasi pipa-pipa dan
saringan maka lubang bor harus dibersihkan terlebih dulu dari kotoran-
kotoran hasil pemboran, tanpa merusak dari kestabilan dari lubang bor
tersebut. Penyambunagn pipa jambang dan pipa buta atau saringan harus
dengan “ REDUCER “. Kelulusan dari pipa jambang ini harus betul-betul
lurus karena bertindak sebagai rumah pompa.

6.3 BAHAN-BAHAN / MATERIAL

6.3.1. Diameter

Diameter dari pipa-pipa dan saringan yang akan dikonstruksi


adalah sebagai berikut :
- Pipa jambang / pump house casing
Minimum Diameter adalah 6 “
- Pipa air keluar
Minimum Diameter 2”

6.3.2. Pipa jambang dan pipa air keluar(pipa naik)


Bahan dari pipa tersebut diatas adalah terbuat dari bahan Kalpanis
dengan standar API atau yang sederajat yang umm dipakai.
6.3.3. tali Penahan Mesin
Bahan untuk Tali penggantung (penahan) mesin air adalah terbuat
dari bahan Kuralon dengan diameter ½ “. Penggunaan tali dengan
diameter yang lain dapat digunakan sesuai dnegan keadaan
dilapangan dan disesuaikan dengan kekuatan tali tersebut.

6.3.4. MESIN AIR


Mesin pendorong air sumur bor ini Submersible Merk Ground Fos 3
Fase dan besar mesin disesuaikan dengan kedalaman dan Debit air
yang dibutuhkan. Pemasangan Pompa tersebut dipasang dibawah
permukaan air lebih kurang 10 –30 meter.

6.3.5. KABEL MESIN DAN BOX PANEL


Kabel mesin terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan air
dan panjang kabel disesuaikan dengan kedalaman pemasangan
mesin.
Box Panel dipasang diatas permukaan tanah dan terlindung dari
Hujan dan dibuat tempat khusus sehingga aman dari gangguan
dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Pasal 7
PEMBERSIHAN DAN PENGURASAN SUMUR

7.1. MAKSUD

Anda mungkin juga menyukai