Anda di halaman 1dari 14

DOCUMENT TITLE : PEMOTONGAN DAN PENGELASAN

(CUTTING & WELDING )

DOC. NO : RJA - SOP - MC - 023


METODE / TEKNIK / ALAT

1.1 METODE

- Semua pengelasan termasuk tack welding harus dilaksanakan oleh juru-juru las yang
telah lulus uji kualifikasi juru las oleh PT Pertamina EP Asset 4.
- Semua welder yang bekerja dalam proyek ini harus bersertifikasi migas dengan atas
nama PT Ramai Jaya Abadi dengan kualifikasi standar API 1104 6G dan /atau ASME
IX 6G
- Pengelasan pipa / fitting pada pekerjaan ini harus sesuai dengan persayaratan API std
1104 “Welding of pipeline and related facilities” atau ASME Sec.IX “Pressure Vessel
Code relates to the qualification of welders, welding operators, brazers and brazing”
edisi terbaru, disesuaikan dengan jenis dan lokasi pekerjaan
- Kawat las harus disimpan di tempat yang kering, penggunaan kawat las yang sudah
terbuka dari tempatnya / pack sebaiknya kawat las hanya digunakan dalam periode 8
jam.
- Melakukan field adjustment / penyesuaian lapangan untuk kondisi penempatan material,
peralatan dan lokasi yang aman untuk para pekerja melakukan pekerjaan.

1.2 ALAT
- Mesin las komplit
- Mesin Gerinda potong, brushing
- Cutting torch
- Tripod
- Chain block
- Webbing Sling
- Apar
- Safety Cone
- Barricade
- Kotak P3K
- Dan Peralatan pendukung lainnya

II. PENGERTIAN DAN BATASAN


 Perusahaan : PT Pertamina EP Asset 4
 Pelaksana : PT Ramai Jaya Abadi
Didalam prosedur Pekerjaan Installasi Pipa Road / River Cossing, menjelaskan secara teknis
pekerjaan dan ruang lingkup PT Ramai Jaya Abadi sebagai pelaksana seluruh pekerjaan sesuai
dengan kontrak.

Page 2 of 14
III. REFERENSI

 Contract no. ……………… : “PEMBANGUNAN PIPA GAS DI PAPUA FIELD”

 CODE & STANDAR


Code dan standard yang dipakai sebagai referensi untuk fabrikasi dan pemasangan semua
sistem pemipaan dan perlengkapannya harus sesuai yang tercantum pada edisi terakhir
darikode-kode dan standard berikut ini :

- ASME B31.8 Gas Transmission and Distribution Piping System

- ASME B31.3 Process Piping

- ASME Sect IX Pressure Vessel Code relates to the qualification of welders,


welding operators, brazers and brazing

- API STD. 1104 Welding of pipeline and related facilities

IV. KUALIFIKASI PELAKSANA

4.1 Pengawas lapangan berpengalaman minimal 5 th dalam pekerjaan sejenis


4.2 Pengawas K3 ( HSE Officer ) berpengalaman untuk perkerjaan sejenis minimal 3 th dan
memiliki Sertifiat K3 migas yang masih berlaku dan memiliki keahlian sebagai HSE Officer
4.3 Tenaga QA/QC yang sudah berpengalaman dalam proyek sejenis minimal 5 th, dan
memilik sertifikat Welding Inspector (WI)
4.4 Melakukan Welder Test, seluruh welder yang akan melakukan pekerjaan pengelasan, dan
memiliki sertifikasi migas
4.5 Semua welder bersertifikasi Migas atas nama PT Ramai Jaya Abadi dengan kualifikasi AP
1104 6G / ASME IX 6G

V. INSTRUKSI KERJA
5.1 PROSES PERSIAPAN
 Melakukan survey bersama ke lokasi pekerjaan oleh tim pelaksana PT Ramai Jaya
Abadi dan pemilik area PT Pertamina EP Field Papua
 Pastikan lokasi pekerjaan aman dan siap untuk pelaksanaan pekerjaan, dan beri
pembatas pada area dengan garis pembatas (safety line / Barricade )
 Pastikan APD dan Safety Equipment sudah terpakai dan tersedia
 Cek kondisi semua peralatan pastikan tidak bermasalah dan aman serta layak
digunakan
 Pastikan material yang akan digunakan adalah material yang sudah di inspeksi dan
bersertifikat

Page 3 of 14
 Pastikan semua valve pada posisi tertutup ( Closed ) dan Skillet telah terpasang dengan
benar
 Siapkan tool dan tripod pada posisi yang aman dengan tanah kuat dan tidak labil, dan
pastikan kapasitas tripod sesuai dengan pipa yang akan diangkat.
 Pastikan tripod aman untuk digunakan ( Check Base Tripod Stabil )

5.2 PROSES CUTTING


 Marking pipa yang akan dipotong sesuai dengan gambar rencana yang sudah ada
 Posisikan pipa pada posisi horizontal dan diletakan di atas bantalan kerja
 Pasang dan posisikan gerinda sesuai dengan marking yang telah dibuat
 Lakukan pengecekan kembali dimensi pipa sesuai dengan gambar rencana
 Nyalakan mesin cutting
 Lakukan proses cutting dengan mengikuti prosedur safety
 Cek hasil potongan dan pastikan sesuai dengan gambar rencana
 Lakukan proses pembevelan dengan menggunakan gerinda

5.3 PROSES WELDING


 Pekerjaan pengelasan harus sesuai dengan Welding Procedure Specification (WPS),
Pressure Vessel Procedure Qualification Report (PQR)
 Posisikan pipa hasil potongan secara horizontal terhadap permukaan penampang
melintang pipa
 Setelah sambungan las dipersiapkan dan ujung pipa dengan aligmennya sesuai dan
beralur, root pass harus dijalankan untuk sekeliling penuh pipa. Root pass harus
mendasar, tetapi tidak cukup untuk hanya menyikat las-lasan, untuk menghilangkan
semua slag dan meninggalkan kontur halus dan seragam untuk lapis berikutnya. Hot
Pass (pass kedua) harus dijalankan sesegera mungkin setelah rot pass dari yang
diijinkan oleh welding prosedur
 Semua slag (buatan logam) dan kasar atau daerah yang tidak rata antara root pass
harus dihilangkan dengan menyikat atau menggerinda, seperti yang disyaratkan
sebelum memulai pass selanjutnya.
 Pasang mal/clamp di atas permukaan pipa yang sudah di bevel untuk gap las ( mal
dengan menggunakan kawat atau plat yang memiliki ketebalan 3 mm )
 Posisikan flange dengan benar dan cek kelurusan dan centricity flange terhadap as pipa
 Kunci posisi flange yang sudah sesuai dengan dimensi dengan spot weld di beberapa
titik
 Ukur dimensi keseluruhan dan pastikan sesuai dengan gambar rencana
 Kalau dimensi sudah sesuai dengan gambar lakukan pengelasan root secara
menyeluruh
 Cek posisi flange dan dimensi spool secara keseluruhan dan pastikan sesuai dengan
gambar rencana

Page 4 of 14
 Jika tidak ada perubahan dimensi dan posisi lanjutkan pengelasan sampai mengisi
seluruh area pengelasan layer demi layer dengan selalu melakukan pengecekan
dimensi dan pembersihan kerak di setiap layernya
 Permukaan bagian yang akan dilas harus dipastikan bersih dari zat-zat yang
mengganggu pengelasan atau akan menyebabkan pengurangan kualitas pengelasan
misalnya karat, minyak, gemuk dan material asing yang merusak. Material-meterial
pengganggu tersebut setidak-tidaknya harus dijauhkan dari titik pengelasan sejauh 13m
untuk pengelasan material besi
 Juru las yang diperkenankan untuk melakukan pengelasan adalah juru las yang
memiliki sertifikat seperti yang dipersyaratkan dalam Welding Specification Procedure
(WPS)
 Seluruh material yang digunakan dalam proses pengelasan harus memenuhi spesifikasi
yang terdapat dalam WPS dan harus bersertifikat
 Seluruh parameter pengelasan untuk material dan aplikasinya harus ada di dalam WPS
 Pada saat pengelasan valve ke jalur pipa harus dalam keadaan tertutup untuk gate
valve, globe valve, & check valve dan harus dalam posisi terbuka untuk ball valve
 Selama proses pengerjaan pengelasan, material las harus dilindungi dari pencemaran
yang berbahaya, angin dan hujan. Proses pengelasan dilakukan pada area yang kering.
Jika area basah maka harus dilakukan pengeringan area untuk proses pengelasan
 Dokumentasi terkait pengelasan seperti WPS/PQR, welder certificate, welding
traceability dll tersedia bagi kru pengawas pengelasan dan personel inspeksi selama
pekerjaan

5.4 PROSES NDT


 Sebelum dilakukan Radiography Test (RT) harus dilakukan visual inspection terhadap
spot sambungan yang akan dilakukan RT.
 NDT dilakukan setelah lasan dingin. Pendinginan material las dilakukan selama 3 jam
sedangkan proses NDT sendiri menghabiskan waktu 1 jam. NDT dilakukan setelah
welding joint selesai semua.
 Pipa penyalur gas, RT akan dilakukan pada semua sambungan las atau RT 100%
 Pipa penyalur Liquid (minyak/air) akan dilakukan RT sebanyak minimal 30% dari jumlah
sambungan las yang akan dilakukan secara random, ditambah dengan sambungan
pada jalur road crossing (RT 100%) dan pada sambungan Tie-in yang tidak dilakukan
Hydrostatic Test
 Setiap ditemukannya kegagalan maka sambungan yang gagal harus diperbaiki/repair
dan dilakukan tambahan RT sebanyak jumlah sambungan las gagal.. Pada kondisi
kegagalan las yang ekstrim (misalnya semua sambungan las yang dilakukan RT
ternyata harus repair) maka inspector dari PT Pertamina EP Asset 4 Papua Field dapat
menyatakan bahwa semua sambungan las harus direpair dan weldernya di ganti.

Page 5 of 14
 Jika sudah ada 2kali perbaikan pada titik sambungan yang sama, dan jika hasil RT yang
ke 3 masih harus di perbaiki, maka pipa tersebut harus dipotong sesuai dengan aturan
HSE PT Pertamina EP
 Untuk pekerjaan x-ray/Dry Penetran untuk pelaksanaan sesuai dengan hasil KOM;
 Pada saat x-ray dilaksanakan, maka pada radius 30 mtr dari titik joint yang x-ray, tidak
boleh ada orang.

VI. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


6.1 Peralatan mesin las yang digunakan sesuai standard HSE PT Pertamina EP Papua Field
setelah dilakukan verifikasi & inspeksi peralatan sebelum digunakan.
6.2 Welder test yang dilakukan semua dinyatakan lulus sesuai sertifikasi dan kualifikasi.
6.3 Tidak terjadi kegagalan las yang ekstrim ( misalnya semua sambungan yang dilakukan RT
ternyata harus repair) dan welder harus di ganti.
6.4 Tidak terjadi repair lebih dari 2 kali yang menyebabkan material pipa dipotong
6.4 Zero Accident

Page 6 of 14
VII. LAMPIRAN

Page 7 of 14
Page 8 of 14
Page 9 of 14
Page 10 of 14
Page 11 of 14
Page 12 of 14
Page 13 of 14
Page 14 of 14

Anda mungkin juga menyukai