HOT TAPPING
- 1 – II/PIJ/OPS/VII/14
1. Tujuan
Memberikan pedoman umum untuk melakukan operasi Hot-tapping pada konstruksi pipa baja untuk sistem jaringan
pipa distribusi gas bumi dan Fasilitas Penunjangnya.
2. Ruang Lingkup
Dokumen ini meliputi persyaratan-persyaratan minimum untuk desain, material, pemasangan dan pengujian Hot-
tapping pada konstruksi pipa baja untuk sistem jaringan pipa distribusi gas bumi dan Fasilitas Penunjangnya.
3. Definisi
3.1. Consumables, adalah material yang sekali habis pakai, misalnya: elektroda, kawat filler, fluks dan gas pelindung.
3.2. Fitting, adalah cabang, tee, belokan, flensa, valve dan sambungan proteksi katodik.
3.3. Hot-tapping disebut juga sebagai line tapping, pressure tapping, pressure cutting, dan side cutting adalah suatu
metode yang memungkinkan penyambungan pipa cabang atau penggantian pipa rusak pada pipa penyalur
tanpa menghentikan sistem dan venting gas ke udara.
3.4. Qualified Welder adalah juru las yang telah diuji kinerja lasannya dan kemampuannya dan dinyatakan
memenuhi persyaratan teknik standar.
3.5. Slag, adalah benda bukan logam yang terjebak dalam logam lasan.
3.6. Weld, adalah sambungan yang komplit pada pipa penyalur dengan proses busur listrik.
3.8. Welding Procedure Specification (WPS), adalah metode rinci yang telah terbukti untuk memproduksi lasan
berkualitas dan bahan-bahan yang digunakan.
3.10. Fasilitas Penunjang adalah semua peralatan dan instrumen yang menunjang pengoperasian gas diluar jaringan
pipa, meliputi antara lain namun tidak terbatas pada:
Stasiun Kompresor
Stasiun Penerima dan Pembagi
MR/S, RS, MS
SCADA
4. Referensi
4.1. BS 6990 British Standard Code of Practice for Welding on Steel Pipes Containing Process Fluids or Their
Residuals.
4.4. ASME B31.8, Gas Transmission and Distribution Piping System, Edisi Terakhir.
5. Ketentuan Umum
5.1. Keputusan pelaksanaan Hot-tapping harus mempertimbangkan beberapa hal minimal sebagai berikut:
a. Keamanan
b. Kondisi pipa eksisting
c. Konfigurasi pencabangan
d. Persyaratan kode standard an peraturan
e. Kondisi operasi
f. Kemampuan teknis dari peralatan pengeboran dibawah kondisi operasi (tekanan, temperature, karateristik
produk)
g. Kendala pengelasan
h. Aspek ekonomi
i. Aspek lingkungan
5.2. Peralatan Hot-tapping yang digunakan harus sesuai dengan ukuran pipa penyalur, material pipa, dan tingkat
tekanan yang ada pada sistem distribusi.
5.3. Hot-tapping harus dilaksanakan oleh Welder yang bersertifikat khusus untuk Hot-tapping dan berdasarkan pada
WPS khusus untuk Hot-tapping.
a. Sambung Fitting ke pipa penyalur yang ada dengan lasan (baja), dikunci/baut atau diikat kemudian valve
dipasang.
c. Lakukan hot-tap dengan memotong Coupon dari pipa penyalur melalui valve terbuka. Alat khusus menjepit
Coupon untuk dipindahkan setelah operasi hot-tap. Coupon dikeluarkan melalui valve kemudian valve ditutup.
d. Alihkan mesin tapping dan tambahkan cabang pipa penyalur. Bilas dengan nitrogen, buka valve, dan
sambungan baru dapat digunakan.
5.5. Hot-tap dapat dilakukan secara vertical, horizontal, atau berbagai sudut seputar pipa sepanjang tersedia cukup
ruang untuk memasang valve, Fitting, dan mesin tapping.
5.6. Prosedur keselamatan dan kesehatan pekerjaan Hot-tapping harus mengacu pada Dokumen Prosedur
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan (K3PL) PGN.
6. Prosedur Hot-tapping
6.1. Persiapan
Sebelum pekerjaan Hot-tapping dilakukan, detail analisa kelayakan dan prosedur tertulis harus disiapkan. Prosedur
harus terdiri dari gambar, data dan tahapan perintah kerja untuk supervise dan para pekerja.
Melakukan koordinasi dengan pemilik fasilitas lain diarea Hot-tapping bahwa akan dilakukan hot-tap dan bahwa pipa,
kabel dan fasilitas baru sebaiknya tidak dipasang sampai hot-tap dan sambungannya selesai.
6.2. Penggalian
Tentukan tempat penggalian (pipa tertanam) yang berada pada posisi paling aman.
Di lokasi Hot-tap yang direncanakan, ukur seluruh dimensi lokasi agar cukup memberi ruang gerak untuk:
Bila kedalaman galian lebih besar dari 0,6 kali panjang jarak mendatar dari galian ke jalan atau bangunan terdekat,
maka penyangga galian dan persyaratan pengurugan harus dibuat perhitungannya.
Bila dasar galian miring ke atas dari beban galian ekstra maka harus disalurkan ke penyangga galian. Untuk
menanggulangi hal tersebut perlu diberi penyangga tambahan. Pastikan bahwa desain penyangga memberi cukup
ruang untuk melakukan operasi pengeboran.
Pada lokasi Hot-tapping yang direncanakan di buat lubang percobaan untuk menjamin area tersebut aman terhadap
pipa, kabel, gorong-gorong dan fasilitas pihak ketiga lainnya yang akan mengganggu kegiatan Hot-tapping.
Normalnya lubang percobaan lebih kecil dari ukuran lubang galian sesungguhnya.
Pancang tanda dan pagar sekeliling area kerja untuk menjamin bahwa pejalan kaki memiliki akses aman dan bebas.
Sebelum dimulai, check untuk menjamin bahwa bahan yang tepat dan cukup, alat dan peralatan untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai praktek kerja yang benar.
Air yang kemungkinan menggenang didalam galian dipompa keluar dibuang dengan benar.
Saat lubang percobaan untuk Hot-tapping selesai, kupas coating pipa dan lakukan check hal-hal berikut;
Uji lapisan dan ketebalan dengan ultrasonic thickness, sampaikan data UT dalam formulir laporan. Bila
ditemukan cacat, tentukan apakah seksi pipa tersebut harus dilepas dan diganti dengan material pipa yang
tanpa cacad sesuai ASME B31.8.
Harus dilakukan perhitungan terhadap kekuatan pipa and kondisi operasi pipa untuk meyakinkan bahwa
aman untuk dilaksanakan proses Hot-tapping.
Bila pemeriksaan menemukan lokasi yang sesuai tetapi tidak segera digunakan, tutup pipa untuk
sementara dan urug kembali galian.
Bila lubang percobaan diperbesar ke ukuran sebenarnya, pasang penahan di sisi galian.
Pastikan lantai galian kokoh, stabil dan memadai untuk dasar pekerjaan.
Pastikan segala fasilitas, pipa dan kabel pihak ketiga ditunjang dengan memadai.
Pastikan metoda penyelamatan darurat yang benar untuk para pekerja telah tersedia.
Pasang tanda-tanda dan perintang yang kuat 3 m dari galian dan pastikan bahwa sinyal waspada bagi lalu-
lintas kendaraan dipasang dengan benar sepanjang jalan raya, jalan atau jalur pejalan kaki.
Setelah selesai mengebor dan menyambung, segera coating pipa, valve, dan Fitting.
Secara permanen galian ditutup sesuai dengan spesifikasi.
6.5. Pengeboran
Posisi sumbu pengeboran harus tegak lurus terhadap sumbu horizontal pipa yang akan dibor.
Mesin pengebor umumnya terdiri dari mekanik teleskopik penggerak batang bor yang mengendalikan alat potong.
Alat potong digunakan untuk mengebor lubang pilot di dinding pipa penyalur untuk memusatkan lubang gergaji yang
memotong lepas “Coupon” atau bagian lengkung dari dinding pipa penyalur.
Diameter pemotong harus dipilih teliti agar sesuai dengan operasi bor stopple atau non-stopple. Diameter
stopple pemotong lebih besar dari pemotong Hot-tap.
6.6. Penyetelan
Valve Hot-tap terpasang dengan benar dan harus dilakukan uji kebocoran menggunakan N2 pada badan
dan ball sebelum pekerjaan pengeboran dilakukan.
Tersedia crane untuk mengangkat peralatan bor.
Peralatan bor dilengkapi dengan manual operasi, pemotong, bor pilot, batang ukur atau sejenis, stopple dan
plug bila diperlukan, purge valve dan vent.
Unit tenaga bor (pneumatic atau hidrolik) dalam kondisi baik dengan rating sesuai unit bor.
By pass gas, valve dan titik bilas pada posisi siap untuk dipakai.
Tersedia alat pemadam api dan siap untuk dipakai.
Tersedia peralatan bantu nafas dan peralatan bantu kehidupan untuk digunakan dengan operator terlatih.
6.7. Operasi
Operator bor harus menghitung jumlah putaran untuk membuka penuh valve Hot-tap.
Operator bor harus mengetahui diameter buka valve Hot-tap dan ukuran diameter pemotong untuk
memastikan bahwa sesuaian yang cukup dan benar tersedia untuk pemotong lewat melalui valve tanpa
terganggu.
Penetrasi root dari sambungan las sudah termasuk ukuran karena penetrasi berlebih akan mengganggu
pemotong.
Ukur jarak dari pipa keatas flensa dari valve ditambah jarak dari flensa mesin bor ke pemotong pada posisi
mundur penuh, termasuk ketebalan gasket sambungan. Pengukuran harus dialihkan kebatang ukur atau
skala yang merupakan bagian integral mesin bor dan harus digunakan untuk mengatur posisi pemotong
selama pengeboran.
Operator bor harus menggerakan pemotong dengan tangan dari posisi mundur untuk menyentuh pipa.
Pastikan ketepatan, periksa posisi pada batang ukur harus dibandingkan lagi dengan hasil pengukuran
tangan.
Arahkan mesin bor pada sumbu valve Hot-tap terpusat di flensa dan garis tengah pengeboran adalah 90o
ke flensa Hot-tap. Setiap kesalahan akan menyebabkan bor mengenai sisi dari Fitting.
Saat bor siap, buka valve Hot-tap, gerakan bor dan pemotong dengan tangan ke pipa, lalu tarik kembali bor
25 mm. dan siap menggunakan tenaga penggerak. Pengeboran dimulai dan saat berakhir seperti
dinyatakan batang ukur, tarik kembali pemotong termasuk potongan pipa (Coupon).
Tutup valve Hot-tap dan keluarkan tekanan dari mesin bor melalui vent. Pindahkan mesin bor dan
kosongkan valve Hot-tap.
Stopple dan plug memerlukan ketelitian dan kontrol cermat saat memindahkan pengukuran dari pipa dan Fitting ke
batang ukur atau skala mesin bor.
Sangat penting menggunakan operator bor yang berkualitas dan pekerjaan dilakukan dengan teliti sesuai dengan
manual operasi dari pabrikan.
6.10. Material
Semua material tanpa kecuali harus memenuhi kode dan standar perancangan dan pembuatan yang diakui.
a. Tee
Hot-tap tee harus dari tipe lasan lingkar penuh dan hanya diperoleh dari pabrikan yang diakui.
Split tee harus dirancang berdasarkan pada standar yang sama yang digunakan pada perancangan pipa
eksisting yang akan diHot-tapping.
Split tee sebaiknya digunakan untuk pipa penyalur dengan tebal dinding tidak kurang dari 5 mm dan dengan
tekanan operasi lebih dari 7 barg.
- Diameter Fitting < 25% diameter pipa, tidak disyaratkan adanya penguatan.
- Diameter Fitting di atas 25% diameter pipa wajib dilakukan penguatan dengan mengacu pada ASME B
31.8 para 831.3.
Reduced branch Fitting tidak boleh digunakan apabila terindikasi adanya getaran berlebih di area Hot-
tapping.
Minimum NPS untuk Reduced Branch Fitting adalah 1 inch.
Fitting seperti weldolet, treadolet, sockolet harus dipesan hanya dari pabrikan yang diakui. Sambungan ke pipa yang
ada menggunakan Fitting, yang mungkin Welded nipple sederhana untuk sambungan kecil (satu inch) sampai pipa
penyalur yang besar, atau split-sleeve tee lingkaran penuh untuk penunjang ekstra bila cabang berukuran sama
dengan pipa Induk. Tee sepenuhnya dibungkus disekeliling pipa penyalur, dan bila dilas, lengkapi dengan penguat
mekanik pada induk dan cabangnya.
d. Stopple Valve
Pada sambungan Hot Tap, valve yang digunakan dapat saja block valve atau valve control untuk sambungan baru,
dan dapat dilalui Coupon (bagian dinding pipa yang dipotong mesin bor) yang diambil setelah operasi pemotongan.
Valve yang sesuai termasuk ball atau gate valve, tetapi bukan plug atau butterfly valve dan harus memenuhi hal
berikut;
Lubang bulat, bila mungkin dengan diameter yang cukup untuk bor dan stopple.
Rating yang sesuai.
Panjang valve melintas permukaan flensa harus dichek untuk kepastian bor Hot-Tapping memiliki cukup
langkah meliwati valve dan tap tee. Manual operasi pemboran harus diperhatikan dalam menghitung jarak
bor yang kritis.
Sangat bermanfaat bila ada lubang vent pada valve pelepas tekanan.
Harus digunakan flensa muka menonjol.
e. Gasket
Gasket harus didapat hanya dari pabrikan yang disetujui, dibuat sesuai standard dan hanya digunakan sekali.
Gasket harus baru, harus dalam kondisi baik bebas dari cacat.
f. Elektroda
Elektroda yang digunakan harus sesuai dengan WPS yang telah disetujui dan disahkan oleh instansi yang
berwenang.
Tipe elektroda harus mempunyai kandungan hidrogen yang rendah yang sesuai spesifikasi AWS A5.5, Untuk ukuran
dirinci pada Tabel 1.
b) Serpihan fluks lepas dari ujung elektroda atau dari bagian yang manapun.
Elektroda yang akan digunakan di lapangan harus dikeringkan dengan oven terlebih dulu selama tidak kurang dari
satu jam pada 150 oC sebelum langsung digunakan.
g. Pengujian
Setelah selesai Hot Tap Fitting, Hot Tap harus diuji tekan menggunakan nitrogen; tekanan uji sama dengan
tekanan dalam pipa penyalur. Tekanan dipertahankan selama 30 menit dan lasan harus diuji kebocoran
menggunakan deteksi cairan kebocoran.
Bila tidak ada kebocoran terdeteksi lepas tekanan nitrogen.
Uji blank atau penghalang lain yang sesuai harus tetap diposisikan untuk mencegah kemungkinan
penyusupan air atau kotoran keruang dalam valve.
h. Inspeksi
Inspeksi visual harus dilakukan sepanjang proses pengelasan untuk memeriksa bahwa persyaratan
pemanasan awal dipenuhi, disingkirkan diantara pass.
Inspeksi Dye penetrant test dan uji partikel magnetic harus dilakukan setelah proses pengelasan hot pass,
filler dan capping.
Apabila dibutuhkan dapat ditambahkan inspeksi dengan Ultrasonik.
Awal dan akhir lasan harus dibersihkan dari kotoran. Bila perlu grinda dapat digunakan agar didapat hasil
yang memuaskan.
Setelah selesai lasan harus diperiksa visual dan harus memiliki bentuk yang baik dengan penguat yang
positif.
Undercut dan pengisian berlebih tidak diijinkan dan harus dibuang dengan grinda.
Zona lasan harus diperiksa dengan deteksi flaw maknetik partikel sesuai dengan spesifikasi.
7. Prosedur Keselamatan
8. Dokumen Terkait
Lampiran/ Attachment
Sumber :IPSCO
Sumber :IPSCO