Anda di halaman 1dari 13

P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 1 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

PEMILIK PEKERJAAN : DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI –


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA
MINERAL REPUBLIK INDONESIA Cq. PT
PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK

NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JARINGAN GAS


BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KOTA
MOJOKERTO

NOMOR KONTRAK : 003200.P/PEMBANGUNAN/MJK/PPK/IV/2017

03/07/201
0 Issued For Implementation
7
HWK HS AMM
BY CHKD APVD
Rev. URAIAN TANGGAL PTU PGN
PGAS SOLUTION
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 2 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

TAHAPAN REVISI

REVISI TANGGAL URAIAN

A 30/05/2017 Issued For Review


B 15/06/2017 Issued For Approval
0 03/07/2017 Issued For Implementation
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 3 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

Daftar Isi
1. TUJUAN................................................................................................................................ 4
2. RUANG LINGKUP .............................................................................................................. 4
3. REFERENSI ........................................................................................................................ 4
4. DEFINISI .............................................................................................................................. 5
5. KEBIJAKAN K3PL .............................................................................................................. 5
6. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN ................................................................. 6
7. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN .................................................................. 10
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 4 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

1. TUJUAN
Tujuan dari Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan adalah :
1.1. Sebagai pedoman dalam upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang menerapkan
prinsip kegiatan proyek berwawasan lingkungan, serta mentaati peraturan dan perundangan
yang berlaku di bidang lingkungan hidup,
1.2. Penerapan dari prosedur ini memberikan arahan pencegahan, meminimalisi dampak negatif
serta mengoptimalkan dampak positif yang ditimbulkan akibat kegiatan proyek serta
penanganannya,
1.3. Melakukan evaluasi kinerja terhadap kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dalam upaya melakukan perbaikan yang berkesinambungan.

2. RUANG LINGKUP
Semua lokasi dan aktifitas pekerjaan konstruksi didalam upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan akan selalu mengikuti rekomendasi yang terdapat pada Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH) Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah
Tangga di Kota Mojokerto seperti yang terdapat pada Matriks Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH).

3. REFERENSI
1. Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang - Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 5 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

5. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3).
6. Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan
Serta Energi No. P-001/0.38 revisi ke-1 tahun 2013.
7. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas
Bumi untuk Rumah Tangga di Kota Mojokerto.

4. DEFINISI
1. Jenis Dampak adalah Perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan
proyek,
2. Kontraktor adalah pelaksana pekerjaan yang diberikan tugas dantanggungjawab sebagai
pengelola Sistem Manajemen K3PL di wilayah proyek dalam hal ini adalah PT. PGAS
Solution.
3. K3PL adalah singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
4. Pemantauan Lingkungan adalah proses pengamatan, pencatatan, pengukuran,
pendokumentasian secara verbal dan viusal menurut prosedur standard tertentu.
5. Pengelolaan Lingkungan adalah Tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi lingkungan
sebagai upaya ketaatan terhadap peraturan dan perundangan, pemanfaatan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
6. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah Rencana yang memuat upaya pemantauan
komponen hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat rencana usaha/kegiatan
proyek.
7. Rencana Pengelolaan Lingkungan (UKL) adalah Rencana yang memuat upaya
pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan dampak yang mungkin timbul.
8. Sumber Dampak adalah Sumber daya yang menyebabkan terjadinya dampak lingkungan.
9. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak lingkungan hidup
(amdal), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-
UPL), surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL),
dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai
dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 6 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

informasi lingkungan (PIL), penyajian evaluasi lingkungan (PEL), dokumen pengelolaan


lingkungan hidup (DPL), rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan
(RKL-RPL), dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH), dokumen pengelolaan lingkungan
hidup (DPLH), dan Audit Lingkungan.
5. KEBIJAKAN K3PL
PT PGAS Solution menetapkan kebijakan perusahaan dari aspek Mutu, Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan sebagai pedoman disetiap proses kerja dalam mencapai Visi dan Misi
Perusahaan.

6. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


PT PGAS Solution akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan sebagai
upaya pencegahan terjadinya dampak negatif yang mungkin timbul selama kegiatan proyek.
Berikut adalah persyaratan minimum dalam pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan,
namun tidak terbatas pada :
6.1. Pengelolaan dampak terhadap Ketenagakerjaan.
a. Memberikan kesempatan masyarakat lokal dalam perekrutan pekerja disesuaikan dengan
kebutuhan proyek
b. Memberikan kesempatan bagi pekerja lokal untuk mengembangkan pengetahuan dan
meningkatkan kemampuannya
c. Memberikan upah yang memadai dan kesejahteraan sosial seperti Keselamatan
Kesehatan Kerja.

6.2. Pengelolaan dampak Lalu Lintas.


a. Menghindari terjadinya penumpukan tanah galian di tepi jalan yang mengakibatkan
terjadinya penyempitan lebar akses jalan. Tanah galian akan di pindahkan ke tempat
penampungan sementara atau dikumpulkan ke dalam bak penampung tanah/ke dalam
karung.
b. Pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan metode open cut trenching pada area crossing
jalan dikerjakan pada waktu – waktu yang direkomendasikan sesuai dengan perijinan
yang diberikan oleh pemilik lahan (Pemkot, PU, developer, dll) atau dilakukan pada
malam hari disaat berkurangnya kepadatan lalulintas.
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 7 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

c. Menghindari penggalian disetiap persimpangan jalan, terutama jalan raya dan padat
lalulintas, atau dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengeboran / boring untuk
tipe crossing jalan utama ataupun pada tipe jalan minor yang padat lalulintas.
d. Memasang rambu – rambu lalulintas sebagai tanda perhatian bagi pengguna jalan agar
dapat menurunkan kecepatan berkendaraan serta sebagai pemberitahuan bahwa sedang
ada pekerjaan konstruksi pemasangan pipa.
e. Memasang pagar penghalang atau barricade banner untuk membatasi kegiatan
penggalian dan konstruksi sekaligus memisahkan kontak langsung antara kegiatan proyek
dengan masyarakat yang lalu lalang.
f. Melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat, khususnya Direktorat Lalu Lintas,
DISHUB, dan/atau PU untuk pengaturan arus lalu lintas di daerah pekerjaan.
g. Menempatkan flagman untuk membantu pengaturan lalu lintas guna mengurangi tingkat
kemacetan dan kelancaran lalu lintas di area kerja.

6.3. Pengelolaan dampak terhadap Wirausaha disekitar tempat kerja.


a. Melakukan koordinasi dan izin kepada pihak terkait dan pemilik – pemilik usaha (toko,
warung, restaurant, bengkel dan / atau wirausaha lainnya) yang dilalui jalur pemasangan
pipa gas sehubungan dengan aktifitas penggalian. Izin dikoordinasikan dan diterima
sebelum kegiatan pekerjaan dilakukan.
b. Memberikan ruang yang cukup untuk keluar-masuk pelanggan toko atau restaurant yang
terkena dampak dari penggalian.
c. Menyediakan lembaran plat baja/grater atau akses jalan sementara sehubungan dengan
adanya galian terbuka / trench di depan toko, warung, restaurant, bengkel dan / atau
wirausaha lainnya.

6.4. Pengelolaan dampak terhadap akses jalan pemukiman dan utilitas bawah tanah yang dilalui
jalur pipa gas.
a. Melakukan koordinasi dan izin kepada pemilik rumah, bangunan, fasilitas umum, atau
pihak terkait yang dilalui jalur pemasangan pipa gas sehubungan dengan aktifitas
penggalian. Izin harus diperoleh dan dikoordinasikan sebelum kegiatan pekerjaan
dilakukan.
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 8 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

b. Sehubungan dengan adanya utilitas lain yang terdapat dibawah tanah, maka perlu
dilakukan trial hole disetiap 50 meter untuk menggambarkan utilitas lain.
c. Mempersiapkan peta / posisi utilitas lain disepanjang rute pipa. Hal ini untuk
menghindari pemindahan keberadaan utilitas lain tersebut dari posisi sebelumnya.
d. Menyediakan akses jalan sementara sehubungan dengan adanya galian terbuka / trench di
depan rumah atau bangunan lainnya dan memberikan ruang akses yang cukup bagi
pemilik rumah dan segera melakukan penimbunan kembali (backfill) & reinstatement
setelah penempatan pipa selesai dilakukan.

6.5. Pengelolaan dampak terhadap polusi udara dan kebisingan.


a. Melakukan pengelolaan kualitas udara yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan
konstruksi,seperti : kegiatan penggalian, kegiatan pengelasan, mobilitas kendaraan
operasional serta pembangunan sarana dan prasarana pemasangan pipa gas.
b. Melakukan pengelolaan kebisingan yang dihasilkan dari kegiatan - kegiatan konstruksi,
seperti : kegiatan yang menggunakan alat berat, kegiatan mobilisasi material serta mesin -
mesin konstruksi yang beroperasi menimbulkan kebisingan.
c. Bila diperlukan, Kontraktor akan melakukan pengukuran terkait dengan tingkat
kebisingan dan polusi udara selama masa konstruksi.

6.6. Pengelolaan dampak terhadap Erosi Tanah.


a. Melakukan pengelolaan terhadap kemungkinan runtuhnya tanah pada lubang galian yang
disebabkan oleh penempatan beban pada tepi galian.
b. Menggunakan karung / bak penampung untuk penyimpanan tanah galian.
c. Melakukan pengelolaan air genangan dari dalam lubang galian / air buangan hasil
flushing yang kemungkinan menimbulkan erosi tanah ataupun mengakibatkan
becek/genangan air di jalan.
d. Melakukan pencegahan terjadinya penurunan level tanah pada jalur pemasangan pipa gas
dengan dilakukannya proses penimbunan kembali dan pemadatan tanah yang tepat.
e. Melakukan perbaikan kembali, mengembalikan ke kondisi semula (reinstatement).

6.7. Pengelolaan dampak pencemaran terhadap Air dan Saluran Air.


P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 9 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

a. Melakukan kontrol dan pengelolaan terhadap pembuangan limbah pada tempat yang telah
ditentukan
b. Melakukan pengelolaan sehingga tidak terjadinya genangan air dari kegiatan proyek
disekitar area konstruksi.
c. Melakukan pengelolaan terhadap saluran ai / gorong – gorong sehingga tidak terhambat.
d. Melakukan perbaikan kembali, mengembalikan ke kondisi semula (reinstatement).
e. Pembuagan air hasil kegiatan hydrotest ke lapangan harus mendapat izin dari pengawas.
f. Dalam kegiatan crossing sungai harus memastikan tidak ada genangan air didalam lubang
galian dan harus menyediakan pompa untuk mengeluarkan air dari dalam galian dan air
dibuang kembali ke badan sungai atau saluran pembuangan permanen.

6.8. Pengelolaan Tumbuhan/ flora.


a. Melakukan pencegahan tertimbunnya tumbuhan disekitar kegiatan proyek yang
disebabkan oleh penempatan tanah galian yang tidak sesuai.
b. Melakukan pengelolaan dengan memproteksi agar tidak tumbang/rusaknya tumbuhan
akibat kegiatan penggalian pipa.
c. Menanam kembali atau mengganti pohon atau tumbuhan yang rusak akibat kegiatan
proyek.

6.9. Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


a. Memberikan informasi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada pekerja dalam
melaksanakan proyek pemasangan pipa.
b. Melengkapi fasilitas - fasilitas keselamatan pada pekerja berupa Alat Pelindung Diri
seperti sepatu keselamatan, sarung tangan, helm keselamatan, ear plug dan peralatan
lainnya sesuai dengan karakteristik bahaya dan risiko di tempat kerja.
c. Memproteksi lingkungan kerja termasuk tenaga kerja dan peralatan dari potensi bahaya
yang mungkin dapat terjadi dengan memasang peralatan proteksi dan tanda peringatan.
d. Panjang galian yang terbuka selama 1x24 jam harus dibatasi maksimal 100 m atau sesuai
dengan ijin yang diberikan oleh instansi terkait.
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 10 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

e. Memasang barikade banner dan rambu lalu lintas (jika bekerja di pinggir jalan) di sekitar
galian yang terbuka untuk menghindari terjadinya bahaya kecelakaan bagi orang yang
melintas lokasi tersebut.

6.10. Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
a. Menyediakan tempat pengumpul limbah sisa konstruksi, seperti tong sampah atau
sejenisnya dengan memisahkan berdasarkan kategori limbah (organik atau
anorganik).
b. Menyediakan tempat pengumpul limbah dengan jumlah yang cukup dan sesuai pada
setiap lokasi pekerjaan/ tempat kerja.
c. Mengelola limbah guna mencegah terjadinya ceceran limbah di tempat kerja maupun
lingkungan sekitar.
d. Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan & Pertamanan setempat untuk pengangkutan
dan pembuangan sampah-sampah padat Non-B3 ke Tempat Pembuangan Akhir yang
diizinkan.
e. Menyerahkan ke tempat pengelola atau perusahaan yang memiliki izin
pengangkutan, penyimpanan atau pengolahan limbah B3.

6.11. Pengelolaan sumber dampak yang baru.


Penilaian dampak resiko yang baru berdasarkan pada hasil pemantauan lingkungan.

7. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Rencana Pemantauan lingkungan akan dilakukan melalui observasi lapangan, laporan sistematis
dari personil lapangan dan pengambilan sampel dan analisa laboratorium jika diperlukan. Hal
ini ditujukan untuk mengetahui efektifitas dari upaya pengelolaan yang dilakukan dan sebagai
langkah untuk mengetahui timbulnya dampak terhadap lingkungan yang mungkin terjadi.
Adapun Program pemantauan yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut :
7.1. Pemantauan dampak terhadap Ketenagakerjaan.
a. Melakukan pemantauan jumlah pekerja lokal yang dipekerjakan selama proyek
berlangsung berdasarkan kebutuhan proyek.
b. Penggajian pekerja lokal sesuai dengan ketentuan proyek.
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 11 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

7.2. Pemantauan dampak Lalu Lintas.


a. Meminimalisasi penumpukan tanah galian yang menyebabkan penyempitan jalan.
b. Menempatkan petugas pengatur lalulintas di tempat kegiatan konstruksi berlangsung
guna meminimalisasi tingkat kemacetan yang disebabkan oleh kegiatan konstruksi.
c. Menempatkan rambu-rambu peringatan serta rambu-rambu lalulintas pada area
konstruksi.
d. Menempatkan pagar pembatas atau barricade banner di area kerja.

7.3. Pemantauan dampak terhadap Wirausaha disekitar tempat kerja


a. Melakukan pemantauan mengenai pengaruh keberadaan aktivitas konstruksi terhadap
pendapatan wirausaha sekitar proyek selama berlangsungnya kegiatan proyek.
b. Melakukan pemantauan terhadap akses jalan ke tempat kegiatan usaha disekitar
proyek.

7.4. Pemantauan dampak terhadap akses jalan pemukiman dan utilitas bawah tanah yang
dilalui jalur pipa gas.
a. Melakukan koordinasi dan izin kepada pemilik rumah, bangunan, fasilitas umum,
pihak terkait yang dilalui jalur pemasangan pipa gas pada saat sebelum kegiatan
pekerjaan dilakukan.
b. Menyediakan lembar plat baja/grater sebagai akses jalan sementara sehubungan
dengan adanya galian terbuka / open trench di depan rumah atau bangunan lainnya.
c. Melakukan Test Pit/ lubang percobaan di jalur pemasangan pipa gas guna
mendeteksi adanya fasilitas-fasilitas dibawah tanah yang berada, berdekatan maupun
crossing dengan jalur pemasangan pipa gas. Dan melakukan koordinasi kepada
instansi terkait (PDAM, PLN, TELKOM, dan instansi lainnya) apabila terdeteksi
adanya utilitas bawah tanah.

7.5. Pemantauan dampak terhadap polusi udara dan kebisingan.


a. Melakukan pengukuran terhadap kualitas udara dan kebisingan apabila ada komplain
dari masyarakat sekitar proyek dan pengukuran rutin setiap 1 kali dalam setahun.
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 12 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

b. Melakukan pemantauan mobilitas kendaraan dan kecepatan laju kendaraan sehingga


tidak terlalu menimbulkan debu yang terlalu banyak.
c. Melakukan penyiraman air disekitar area kerja untuk mengurangi debu.
d. Melakukan perawatan yang baik terhadap mesin-mesin, kendaraan dan alat berat
yang digunakan sehingga tidak mengeluarkan asap yang pekat dan tidak
menimbulkan kebisingan yang berlebihan.
e. Memasang alat peredam untuk mesin-mesin yang mengeluarkan suara bising tinggi.
f. Mewajibkan penggunaan earplug bagi pekerja yang terpapar tingkat kebisingan
yang melampaui nilai ambang batas.

7.6. Pemantauan dampak terhadap Erosi Tanah.


a. Pemasangan barikade di tepi lubang galian.
b. Mempercepat proses penimbunan, pemadatan dan reinstatement.
c. Melakukan pemantauan pembuangan air buangan flushing/ genangan air dari dalam
lubang galian dilengkapi dengan design selang pembuangan tidak menyebabkan
erosi dinding galian.
d. Pada pekerjaan trush boring harus membuat lubang boring yang cukup untuk
memberikan ruang gerak yang cukup bagi pekerja dan peralatan kerja, tangga akses
harus selalu tersedia yang mempunyai ketinggian 15cm dari permukaan tanah, Tanah
hasil galian harus diangkat keluar lubang galian dan diletakkan minimal 1 meter dari
tepi galian untuk menjaga kestabilan tanah galian, memasang turap/ penahan galian
diseluruh sisi lubang galian.

7.7. Pemantauan dampak pencemaran terhadap Air dan Saluran air.


a. Menjaga tidak terjadinya genangan air yang diakibatkan dari proses konstruksi.
b. Melakukan pengalihan aliran air apabila aktivitas dilakukan di saluran air/ gorong-
gorong.
c. Melakukan pemantauan terhadap saluran air / gorong – gorong agar tidak tersumbat.
d. Pengukuran kualitas air yang dilakukan 1 kali dalam setahun terutama lokasi
kegiatan yang terdampak pada badan air (sungai).
P

PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Document No. Rev. Contract No.
Page 13 of 13
JRGS-PGS-3516-HS-PR-002 0 003200.P/Pembangunan/MJK/PPK/IV/2017

7.8. Pemantauan dampak terhadap tumbuhan/ flora.


a. Melakukan penghitungan jenis dan jumlah tanaman / flora yang perlu dibudidayakan
yang terdapat di lahan pemasangan pipa gas (revegetasi).
b. Melakukan proses pemadatan dan reinstatement.
c. Melakukan penempatan sementara tanah galian ke dalam karung-karung ataupun bak
penampung galian.
d. Melakukan pembuangan tanah sisa galian ke tempat yang telah disepakati.

7.9. Pemantauan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


a. Sosialisasi dengan melakukan safety induction / toolbox meeting pada pekerja
tentang aspek dampak secara langsung maupun tidak langsung mengenai K3PL.
b. Memberikan Alat Pelindung Diri dan peralatan Keselamatan lainnya sesuai dengan
karakteristik bahaya dan risiko di tempat kerja.
c. Menyediakan fasilitas atau asuransi kesehatan bagi pekerja.

7.10. Pemantauan Limbah Padat dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
a. Pengamatan di tempat kerja terhadap ketersediaan dan kesesuaian tempat pengumpul
limbah.
b. Pemantauan lingkungan guna mencegah terjadinya limbah tak terkendali di tempat
kerja maupun lingkungan sekitar.
c. Membuat laporan pengiriman limbah yang di serahkan kepada tempat pengelola atau
perusahaan yang memiliki izin pengangkutan, penyimpanan atau pengolahan limbah.

7.11. Pemantauan sumber dampak yang baru.


Penilaian dampak resiko yang baru dilakukan berdasarkan pada hasil pemantauan
lingkungan pada saat berlangsungnya kegiatan konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai