03/07/201
0 Issued For Implementation
7
HWK HS AMM
BY CHKD APVD
Rev. URAIAN TANGGAL PTU PGN
PGAS SOLUTION
P
TAHAPAN REVISI
Daftar Isi
1. TUJUAN................................................................................................................................ 4
2. RUANG LINGKUP .............................................................................................................. 4
3. REFERENSI ........................................................................................................................ 4
4. DEFINISI .............................................................................................................................. 5
5. KEBIJAKAN K3PL .............................................................................................................. 5
6. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN ................................................................. 6
7. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN .................................................................. 10
P
1. TUJUAN
Tujuan dari Rencana Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan adalah :
1.1. Sebagai pedoman dalam upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang menerapkan
prinsip kegiatan proyek berwawasan lingkungan, serta mentaati peraturan dan perundangan
yang berlaku di bidang lingkungan hidup,
1.2. Penerapan dari prosedur ini memberikan arahan pencegahan, meminimalisi dampak negatif
serta mengoptimalkan dampak positif yang ditimbulkan akibat kegiatan proyek serta
penanganannya,
1.3. Melakukan evaluasi kinerja terhadap kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
dalam upaya melakukan perbaikan yang berkesinambungan.
2. RUANG LINGKUP
Semua lokasi dan aktifitas pekerjaan konstruksi didalam upaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan akan selalu mengikuti rekomendasi yang terdapat pada Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH) Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah
Tangga di Kota Mojokerto seperti yang terdapat pada Matriks Dokumen Pengelolaan
Lingkungan Hidup (DPLH).
3. REFERENSI
1. Undang - Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang - Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Pemerintah No.18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
P
5. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3).
6. Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan
Serta Energi No. P-001/0.38 revisi ke-1 tahun 2013.
7. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas
Bumi untuk Rumah Tangga di Kota Mojokerto.
4. DEFINISI
1. Jenis Dampak adalah Perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh kegiatan
proyek,
2. Kontraktor adalah pelaksana pekerjaan yang diberikan tugas dantanggungjawab sebagai
pengelola Sistem Manajemen K3PL di wilayah proyek dalam hal ini adalah PT. PGAS
Solution.
3. K3PL adalah singkatan dari Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
4. Pemantauan Lingkungan adalah proses pengamatan, pencatatan, pengukuran,
pendokumentasian secara verbal dan viusal menurut prosedur standard tertentu.
5. Pengelolaan Lingkungan adalah Tindakan nyata untuk memperbaiki kondisi lingkungan
sebagai upaya ketaatan terhadap peraturan dan perundangan, pemanfaatan, pemeliharaan,
pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup.
6. Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) adalah Rencana yang memuat upaya pemantauan
komponen hidup yang terkena dampak besar dan penting akibat rencana usaha/kegiatan
proyek.
7. Rencana Pengelolaan Lingkungan (UKL) adalah Rencana yang memuat upaya
pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan dampak yang mungkin timbul.
8. Sumber Dampak adalah Sumber daya yang menyebabkan terjadinya dampak lingkungan.
9. Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak lingkungan hidup
(amdal), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-
UPL), surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL),
dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), studi evaluasi mengenai
dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian
P
c. Menghindari penggalian disetiap persimpangan jalan, terutama jalan raya dan padat
lalulintas, atau dapat dilakukan dengan menggunakan metode pengeboran / boring untuk
tipe crossing jalan utama ataupun pada tipe jalan minor yang padat lalulintas.
d. Memasang rambu – rambu lalulintas sebagai tanda perhatian bagi pengguna jalan agar
dapat menurunkan kecepatan berkendaraan serta sebagai pemberitahuan bahwa sedang
ada pekerjaan konstruksi pemasangan pipa.
e. Memasang pagar penghalang atau barricade banner untuk membatasi kegiatan
penggalian dan konstruksi sekaligus memisahkan kontak langsung antara kegiatan proyek
dengan masyarakat yang lalu lalang.
f. Melakukan koordinasi dengan kepolisian setempat, khususnya Direktorat Lalu Lintas,
DISHUB, dan/atau PU untuk pengaturan arus lalu lintas di daerah pekerjaan.
g. Menempatkan flagman untuk membantu pengaturan lalu lintas guna mengurangi tingkat
kemacetan dan kelancaran lalu lintas di area kerja.
6.4. Pengelolaan dampak terhadap akses jalan pemukiman dan utilitas bawah tanah yang dilalui
jalur pipa gas.
a. Melakukan koordinasi dan izin kepada pemilik rumah, bangunan, fasilitas umum, atau
pihak terkait yang dilalui jalur pemasangan pipa gas sehubungan dengan aktifitas
penggalian. Izin harus diperoleh dan dikoordinasikan sebelum kegiatan pekerjaan
dilakukan.
P
b. Sehubungan dengan adanya utilitas lain yang terdapat dibawah tanah, maka perlu
dilakukan trial hole disetiap 50 meter untuk menggambarkan utilitas lain.
c. Mempersiapkan peta / posisi utilitas lain disepanjang rute pipa. Hal ini untuk
menghindari pemindahan keberadaan utilitas lain tersebut dari posisi sebelumnya.
d. Menyediakan akses jalan sementara sehubungan dengan adanya galian terbuka / trench di
depan rumah atau bangunan lainnya dan memberikan ruang akses yang cukup bagi
pemilik rumah dan segera melakukan penimbunan kembali (backfill) & reinstatement
setelah penempatan pipa selesai dilakukan.
a. Melakukan kontrol dan pengelolaan terhadap pembuangan limbah pada tempat yang telah
ditentukan
b. Melakukan pengelolaan sehingga tidak terjadinya genangan air dari kegiatan proyek
disekitar area konstruksi.
c. Melakukan pengelolaan terhadap saluran ai / gorong – gorong sehingga tidak terhambat.
d. Melakukan perbaikan kembali, mengembalikan ke kondisi semula (reinstatement).
e. Pembuagan air hasil kegiatan hydrotest ke lapangan harus mendapat izin dari pengawas.
f. Dalam kegiatan crossing sungai harus memastikan tidak ada genangan air didalam lubang
galian dan harus menyediakan pompa untuk mengeluarkan air dari dalam galian dan air
dibuang kembali ke badan sungai atau saluran pembuangan permanen.
e. Memasang barikade banner dan rambu lalu lintas (jika bekerja di pinggir jalan) di sekitar
galian yang terbuka untuk menghindari terjadinya bahaya kecelakaan bagi orang yang
melintas lokasi tersebut.
6.10. Pengelolaan Limbah Padat dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
a. Menyediakan tempat pengumpul limbah sisa konstruksi, seperti tong sampah atau
sejenisnya dengan memisahkan berdasarkan kategori limbah (organik atau
anorganik).
b. Menyediakan tempat pengumpul limbah dengan jumlah yang cukup dan sesuai pada
setiap lokasi pekerjaan/ tempat kerja.
c. Mengelola limbah guna mencegah terjadinya ceceran limbah di tempat kerja maupun
lingkungan sekitar.
d. Bekerjasama dengan Dinas Kebersihan & Pertamanan setempat untuk pengangkutan
dan pembuangan sampah-sampah padat Non-B3 ke Tempat Pembuangan Akhir yang
diizinkan.
e. Menyerahkan ke tempat pengelola atau perusahaan yang memiliki izin
pengangkutan, penyimpanan atau pengolahan limbah B3.
7.4. Pemantauan dampak terhadap akses jalan pemukiman dan utilitas bawah tanah yang
dilalui jalur pipa gas.
a. Melakukan koordinasi dan izin kepada pemilik rumah, bangunan, fasilitas umum,
pihak terkait yang dilalui jalur pemasangan pipa gas pada saat sebelum kegiatan
pekerjaan dilakukan.
b. Menyediakan lembar plat baja/grater sebagai akses jalan sementara sehubungan
dengan adanya galian terbuka / open trench di depan rumah atau bangunan lainnya.
c. Melakukan Test Pit/ lubang percobaan di jalur pemasangan pipa gas guna
mendeteksi adanya fasilitas-fasilitas dibawah tanah yang berada, berdekatan maupun
crossing dengan jalur pemasangan pipa gas. Dan melakukan koordinasi kepada
instansi terkait (PDAM, PLN, TELKOM, dan instansi lainnya) apabila terdeteksi
adanya utilitas bawah tanah.
7.10. Pemantauan Limbah Padat dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
a. Pengamatan di tempat kerja terhadap ketersediaan dan kesesuaian tempat pengumpul
limbah.
b. Pemantauan lingkungan guna mencegah terjadinya limbah tak terkendali di tempat
kerja maupun lingkungan sekitar.
c. Membuat laporan pengiriman limbah yang di serahkan kepada tempat pengelola atau
perusahaan yang memiliki izin pengangkutan, penyimpanan atau pengolahan limbah.