Anda di halaman 1dari 58

AWARENESS

AUDITOR INTERNAL SMK3


Agenda Training
Auditor Internal SMK3
Berdasarkan PP No. 50 Tahun 2012
Hari 1
a Tujuan Penerapan SMK3
b Fungsi, Tujuan dan Manfaat Audit
c Kewajiban dan Kewenangan Auditor SMK3
d Pengertian K3 dan SMK3
e Kewajiban dan Regulasi terkait SMK3
f Implementasi SMK3 untuk sektor Industri
g Prinsip Dasar SMK3
h Teknik Audit
i Tahapan Audit
TUJUAN PENERAPAN SMK3
● Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan
dan kesehatan kerja yang terencana, terukur,
terstruktur dan terintegrasi
● Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau serikat
pekerja/ buruh
● Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan
efisien untuk mendorong produktifitas
Audit SMK3 adalah Pemeriksaan secara sistematis
dan Independen terhadap Pemenuhan kriteria yang
telah ditetapkan untuk mengukur suatu hasil kegiatan
yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam
penerapan SMK3 di perusahaan

PP No. 50 Tahun 2012, Pasal 1 Ayat 7


Audit SMK3
● Audit SMK3 dilakukan dgn menggunakan
methode dan tehnik yang baku untuk
menjamin agar semua bukti audit dan
temuan-temuan audit relevant, dapat
dipercaya, cukup dan sesuai dengan
persyaratan.

● Lingkup, tujuan dan kriteria audit harus


dipahami dgn jelas sebelum audit dilakukan.
Fungsi Audit SMK3
● Alat manajemen (management tool)
-Memantau dan memverifikasi efektivitas
penerapan kebijakan

● Alat Untuk menilai kesesuaian (Conformity


Assesment):
- Sertifikasi eksternal
- Evaluasi rantai pasokan
Tujuan Audit
Didasarkan pada pertimbangan:
● Prioritas manajemen
● Tujuan komersial
● Persyaratan sistem manajemen
● Persyaratan peraturan per-UU
● Persyaratan kontrak
● Kebutuhan untuk evaluasi pemasok
● Persyaratan pelanggan
● Kebutuhan pihak lain yang berkepentingan
● Resiko terhadap organisasi
Manfaat Audit SMK3
● Mengetahui kelemahan unsur sistem operasi
sebelum timbul gangguan

● Memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap


tentang status mutu pelaksanaan K3

● Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran


terhadap K3

● Meningkatkan Citra pengurus perusahaan


Macam Audit
● Audit Internal: audit pihak kesatu,
dilakukan oleh dan atas nama organisasi sendiri untuk
tinjauan manajemen dan tujuan intern lain
● Audit Eksternal: audit pihak kedua atau ketiga,
- Audit pihak kedua, dilakukan oleh pelanggan (customer)
atau badan atau seseorang yang ditunjuk oleh pelanggan.
- Audit pihak ketiga, dilakukan oleh badan independen
lain, misalnya badan sertifikasi yang menerbitkan sertifikat
● Misal: Sucofindo, TUV, MSI, Surveyor Indonesia
Auditor SMK3 ialah, tenaga teknis yang
berkeahlian khusus dan Independen untuk
melaksanakan audit SMK3 yang ditunjuk oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

Permenaker No. 26 Tahun 2014 Pasal 1


Auditor SMK3
mempunyai kewajiban:
● Melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
● Merahasiakan hasil audit SMK3 kepada pihak-
pihak yang tidak berkepentingan; dan
● Mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan
kerja di perusahaan
Auditor SMK3
mempunyai kewenangan:
1.Memasuki semua tempat kerja yang terkait dengan
audit SMK3;
2.Memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
3.Meminta perusahaan memberikan keterangan,
menunjukkan dokumen dan menyediakan petugas
pendamping dalam pelaksanaan Audit SMK3; dan
4.Menghentikan pelaksanaan audit SMK3 apabila
belum ada sistem yang dibangun dan/atau keadaan
yang membahayakan Auditor SMK3.
LOGO K3

● Warna Putih, memiliki arti bersih dan suci


● Warna Hijau, memiliki arti selamat, sehat, sejahtera
● Sebelas Gerigi Roda, adalah sebelas (11) bab dalam UU No. 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
PENGERTIAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
● Segala Kegiatan untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui
upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.
(PP 50 Tahun 2012 Pasal 1 poin 2)
Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

● Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara


keseluruhan dalam pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang Aman, efisien dan produktif.
(PP 50 Tahun 2012 pasal 1)
SKEMA DASAR HUKUM SMK3
UU No. 13 th 2003
ttg Ketenagakerjaan
Pasal 86:
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:
a. Keselamatan dan kesehatan kerja;
b. Moral dan kesusilaan; dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
UU No. 13 th 2003
ttg Ketenagakerjaan
Pasal 87 :
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan;
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Sanksi Pelanggaran Ketidakpatuhan thd. SMK3 secara
administratif :
Tertuang dalam UU No. 13 Tahun 2003 Pasal 190 yang berisikan:
1. Pelanggaran pasal 87 dikenakan sanksi administratif,
2. Sanksi administratif berupa:
a. Teguran,
b. Peringatan tertulis,
c. Pembatasan kegiatan usaha,
d. Pembekuan kegiatan usaha,
e. Pembatalan persetujuan,
f. Pembatalan pendaftaran,
g. Penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi,
h. Pencabutan ijin
Isi Pokok dari Kebijakan:
● Usaha Pencegahan kecelakaan kerja & Penyakit akibat kerja

● Kepatuhan Regulasi

● Perbaikan berkelanjutan

● Bertanggal dan ditandatangani


Level I
Manual SMK3

Level II
Prosedur yang terdokumentasi

Level III
Instruksi Kerja

Level IV
Notulensi, form, record2 lainnya
Dokumen Wajib SMK3 PP 50 Th. 2012
A. Informasi Terdokumentasi
1. Pedoman SMK3/ Manual SMK3
2. Prosedur Identifikasi Peraturan K3
3. Prosedur Identifikasi Potensi bahaya, Penilaian resiko dan Pengendalian Resiko
(HIRARDC)
4. Prosedur Komunikasi dan Konsultasi
5. Prosedur Perancangan dan Perancangan ulang
6. Prosedur Pengendalian Dokumen dan Rekaman (catatan)
7. Prosedur Audit Internal
8. Prosedur Tinjauan Manajemen
9. Prosedur Pelaporan Insiden & Investigasi (Kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja
dan Nearmiss)
10. Prosedur pembelian, seleksi dan evaluasi vendor/ subkontraktor
Dokumen Wajib SMK3 PP 50 Th. 2012
11 . Prosedur Seleksi dan Penempatan
12 . Prosedur Pelatihan
13 . Prosedur tindakan koreksi dan pencegahan
14 . Prosedur pemeliharaan (mencakup LOTO)
15 . Prosedur Ijin Kerja
16 . Prosedur mampu telusur produk
17 . Prosedur tanggap darurat (Termasuk rencana pemulihan)
18 . Prosedur pemantauan dan Pengukuran (mencakup inspeksi, Pengukuran
lingkungan kerja, psikologis, ergonomis, sasaran program, dll)
19 . Prosedur evaluasi kepatuhan perundangan K3
20 . Prosedur pengelolaan material termasuk B3 dan limbah (mencakup
penyimpanan, pemindahan, pencegahan thd. Kerusakan, tumpahan dan kebocoran
serta pembuangan limbah secara aman)
Dokumen Wajib SMK3 PP 50 Th. 2012

B. Dokumen HIRARC/ HIRADC


A) Menyediakan SDM Berkualifikasi (Kompeten)

B) Menyediakan Sarana dan Prasarana yang


memadai
A). Menyediakan SDM Berkualifikasi (Kompeten)
● Sekretaris P2K3/Ahli K3–Permenaker No.Per.04/MEN/187
● Dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja-Permenaker
No.Per.01/MEN/ 1976
● Paramedis-Permenaker No.Per.01/ MEN/1979
● Auditor Internal SMK3 - Permenaker No. Per.18/MEN/XI/2008
● Operator Pesawat Angkat Angkut -Permenaker No.Per.09/MEN/VII/
2010
● Petugas P3K- Permenakertrans No.Per.15/MEN/VII/2008
● Petugas kebakaran-Permenaker No.Per.186/MEN/1999
● Ahli K3 Kimia & Petugas K3 Kimia-Permenaker No.Per.187/MEN/1999
● Kualifikasi Juru Las-Permenaker No.Per.02/MEN/1982
SMK3 HR/ GA
● Pemeriksaan Kesehatan
- BPJS Ketenagakerjaan/ Kesehatan
- Medical Check up (Jadwal & Matriks MCU)
- Dokter Perusahaan
- Rekup MCU lapor ke Disnaker setempat
SMK3 HR/ GA
● Rekrutmen Karyawan
- Persyaratan Kesehatan dalam
rekrutmen
- Job Kualifikasi terhadap posisi
tertentu (Manager area harus
memahami K3)
- Job desc terhadap K3 (all dept)
SMK3 HR/ GA
● Pelatihan Karyawan
● Training Need Analysis
● Rencana pelatihan K3
● Pelatihan Dasar K3 thd. Karyawan baru
● Jenis pelatihan berdasarkan Job Desc. (Pelatihan
khusus/ Manajemen)
● Siapa yang melaksanakan pelatihan
● Catatan pelatihan (Absen, sertifikat)
● Evaluasi keefektifan pelatihan
● Penyegaran pelatihan (fire Drill)
B. Menyediakan Sarana dan Prasarana
yang memadai
● APAR (Alat Pemadam Api Ringan),
(Permenaker No. 4 Tahun 1980)

● Kotak P3K Beserta isi standartnya


(Permenaker No. 15 Tahun 2008)

● APD (Alat pelindung diri)


(Permenaker No. 08 Tahun 2010)
Alat Pelindung Diri (APD)
Memberikan alat pelindung diri pada semua pekerja yang
disesuaikan dengan paparan yang diterima
● Kepala
● Kulit
● Mata
● Telinga
● Hidung
● Kaki
● Tangan
● Jatuh
A. Pemeriksaan, Pengujian, Pengukuran
● Inspeksi (Safety Patrol)
● Pemeriksaan Kesehatan (MCU)
● Pengujian alat berat & Alat produksi
● Pengukuran lingkungan Kerja (NAB)
Inspeksi K3
- Inspeksi Harian (Safety Patrol)

- Inspeksi Mingguan

- Inspeksi Bulanan
B. Audit Intenal SMK3
Mengevaluasi konsistensi implementasi Sistem Manajemen K3 di
perusahaan berdasar PP No. 50 Th. 2010 & Permenaker No. 26
Tahun 2014
Untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan,
pengusaha/ pengurus harus:
1. Melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala; dan
2. Tinjauan ulang harus dapat mengatasi implikasi K3

Tinjauan ulang SMK3 meliputi:


1) Evaluasi terhadap kebijakan K3;
2) Tujuan, sasaan dan kinerja K3;
3) Hasil temuan audit SMK3; dan
4) Evaluasi efektivitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3
Peninjauan dan Peningkatan Kinerja
SMK3
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan
pertimbangan:
1. Perubahan peraturan per- UU- an;
2. Tuntutan dari pihak terkait dan pasar
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan IPTEK,
6. Perkembangan kajian kecelakaan dan PAK;
7. Adanya pelaporan; dan/ atau
8. Adanya saran dan pekerja/ buruh
Teknik Audit
● Sesuai Lampiran II PP No. 50 Tahun 2012
tentang:
Pedoman Penilaian dan Penerapan SMK3

(Elemen dan Kriteria Audit SMK3)


● Prosedur Audit berisikan hal-hal sbb:
1. Perencanaan dan jadwal audit
2. Pemastian kompetensi auditor dan ATL/ senior
3. Pemilihan tim audit dan pembagian tugas dan
tanggung jawab
4. Pelaksanaan audit
5. Pelaksanaan tindak lanjut
6. Pemeliharaan rekaman audit
7. Pemantauan kinerja dan efektifitas audit
8. Pelaporan kepada “top management'
Tahapan Audit
1 Perencanaan
2 Persiapan
3 Pelaksanaan
4 Pembuatan Laporan
5 Tindak Lanjut
1. Perencanaan
● Jenis Perusahaan
● Tujuan
● Ruang Lingkup Audit
● Personil
● Tugas dan Tanggung Jawab
● Audit Plan
2. Persiapan
● Pengumpulan informasi
● Peninjauan Dokumen
● Mempersiapkan tools
● Penjadwalan Audit
● Pemilihan Tim auditor
● Briefing tim Auditor
● Komunikasi dengan Auditee
2. Pelaksanaan
A. Rapat Pembukaan
● Perkenalan tim auditor
● Penjelasan ruang lingkup dan tujuan
● Penjelasan dan konfirmasi jadwal/ audit plan
● Penjelasan proses Audit (metode)
● Konfirmasi ketersediaan dokumen dan sumber
daya
● Konfirmasi kunjungan dan wawancara
● Memberikan kesempatan kepada auditee untuk
bertanya
● Daftar hadir
B. Mengumpulkan Bukti
● Menggunakan daftar periksa/ checklist
● Melihat bukti obyektif dengan:
- Pemeriksaan dokumen, data & catatan
- Verifikasi
- Observasi
- Wawancara
- Pengamatan kegiatan dan kondisi
● Mencatat secara detail
Sumber- Sumber Bukti Audit
C. Dokumentasi & Evaluasi Temuan
Audit
(Pertemuan Tim Audit)
● Melakukan evaluasi terhadap hasil temuan audit
● Mencatat hasil temuan ke dalam daftar periksa
audit
● Mempersiapkan laporan temuan ketidaksesuaian
untuk pertemuan penutup
D. Rapat Penutupan
(Pertemuan Akhir)
● Ucapan Terima kasih
● Penjelasan seluruh hasil temuan
● Auditee melakukan verifikasi terhadap hasil
temuan
● Auditee menentukan tindakan perbaikan
● Jika ketua audit (lead auditor) dan auditee tidak
ditemukan kesepakatan terhadap hasil audit, segera
dibuatkan berita sanggahan
5. Tindak Lanjut
● Kesimpulan audit dapat mengindikasikan
kebutuhan akan tindakan koreksi, pencegahan dan
peningkatan yang akan dilakukan oleh auditee
● Penyelesaian dan efektifitas tindak lanjut audit
harus diverifikasi
● Verifikasi tersebut dapat merupakan proses audit
PT MULTI SPUNINDO
JAYA
Nonwovens
Manufacturer

Anda mungkin juga menyukai