DOKUMEN : BS-WI-HSE-06-07
PENGELOLAAN TANGGAP REVISI : 00
DARURAT EMISI UDARA
TANGGAL : 10-08-2023
HALAMAN : 1 DARI 6
1. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk menangani keadaan darurat (Emergency Responce) pencemaran
udara/emisi udara yang disebabkan oleh kebocoran/melebihi baku mutu pada alat
pengendali/cerobong itu sendiri.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini melingkupi tahapan-tahapan upaya yang perlu dipersiapkan dan dilakukan jika terjadi
pencemaran udara pada emisi akibat kebocoran/melebihi baku mutu pada alat pengendali/cerobong
itu sendiri yang ada di PT. Bhirawa Steel.
3. REFERENSI
3.1. UU No 01 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
3.2. Peraturan Pemerintah No 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara
3.3. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
3.4. KEPMEN LH No:KEP 13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak
3.5. PermenLHK 11/2021 tentang Bku Mutu Emisi dengan Mesin Pembakaran Dalam
3.6. PermenLHK No. P.14 Tahun 2020 Tentang Indeks Standar Pencemaran Udara
3.7. PermenLHK No. 6 Tahun 2018 Tentang Standar dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung
Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara (POPPU) dan Penanggung
Jawab Pengendalian Pencemaran udara (PPPU)
3.8. ISO 14001:2015 Klausul 8.2 Tentang Tanggap Darurat
4. TANGGUNG JAWAB
4.1. Unit kerja HSE melakukan identifikasi potensi keadaan darurat dalam peta keadaan darurat,
menetapkan tim tanggap darurat, memastikan peralatan penanggulangan keadaan darurat
dalam keadaan siap pakai
4.2. Setiap orang yang melihat adanya bahaya atau keadaan yang tidak diinginkan di perusahaan
dan sekitarnya segera melapor ke Supervisor
4.3. Unit kerja HSE bersama unit kerja terkait melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan keadaan
darurat dan membuat laporan keadaan darurat kepada pimpinan
5. DEFINISI
5.1.Bahaya adalah suatu situasi atau keadaan yang mempunyai potensi dapat menimbulkan
kerusakan, kehilangan jiwa manusia atau kerusakan lingkungan
5.2.Bencana adalah kejadian yang disebabkan oleh alam atau ulah manusia yang dapat terjadi
secara tiba-tiba atau perlahan-lahan yang menyebabkan hilangnya jiwa manusia, kerusakan
harta benda, lingkungan serta melampaui kemampuan dan sumber daya masyarakat untuk
menanggulanginya.
5.3.Emisi adalah zat, energi dan/atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang
masuk dan/atau dimasukkannya ke dalam udara ambien yang mempunyai dan/atau tidak
mempunyai potensi sebagai unsur pencemar
5.4.Pencemaran Udara adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya
ke dalam Udara Ambien oleh kegiatan manusia sehingga melampaui Baku Mutu Udara
Ambien yang telah ditetapkan
5.5.Tanggap Darurat adalah upaya yang dilakukan segera saat terjadi bencana untuk
menanggulangi dampak yang ditimbulkan, khususnya penyelamatan korban, evakuai dan
pengungsian.
NO. DOKUMEN : BS-WI-HSE-06-07
PENGELOLAAN TANGGAP REVISI : 00
DARURAT EMISI UDARA
TANGGAL : 10-08-2023
HALAMAN : 3 DARI 6
7. PROSEDUR
7.1.PERENCANAAN
7.1.1. Penetapan tim tanggap darurat (BS-FM-HSE-06-01)
7.1.2. Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara (PPPU) melakukan identifikasi
potensi keadaan darurat dalam peta Layout Titik Koordinat Pengukuran.Pemantauan
Lingkungan (BS-WI-SML-04-02)
7.1.3. Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran Udara (PPPU) bersama Team Tanggap
Darurat memastikan semua peralatan penanggulangan keadaan darurat dalam keadaan siap
pakai
7.1.4. Unit kerja HSE membuat jadual pelatihan dan simulasi keadaan darurat secara berkala,
sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun (BS-FM-HSE-06-05)
7.2.11. Regu Evakuasi setelah menerima instruksi, bertugas mengevakuasi karyawan yang
terjebak pada area pencemaran udara.
7.2.12. Pengecekan kesehatan secara berkala utamanya kepada team teknis yang bekerja pada
perbaikan sumber pencemar dan karyawan yang bekerja di area sekitar tercemar
7.2.13. Melakukan perawatan, perbaikan dan peningkatan kualitas alat pengendalian pencemaran
udara dan alat penghasil emisi (cerobong) yang terpasang di tempat kerja secara rutin
7.2.14. Setelah kondisi dapat dikendalikan, Kordinator TTD melaporkan kepada Pimpinan bahwa
kondisi sudah aman
7.3.EVALUASI DAN PELAPORAN
7.3.1. Unit kerja HSE bersama unit kerja terkait melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
keadaan darurat dan membuat laporan keadaan darurat kepada pimpinan
7.3.2. Unit kerja HSE bersama dengan unit kerja terkait melakukan evaluasi efektifitas simulasi
keadaan darurat
7.3.3. Unit kerja HSE bersama dengan unit kerja terkait minimal 1 tahun sekali melakukan
tinjauan ulang terhadap prosedur kesiagaan dan tanggap darurat
8. LAMPIRAN
8.1. BS-FM-HSE-06-01 Tim Tanggap Darurat
8.2. BS-FM-HSE-06-05 Jadwal Pelatihan Dan Simulasi Keadaan Darurat
8.3. BS-WI-SML-04-02 Layout Titik Koordinat Pengukuran.Pemantauan Lingkungan
NO. DOKUMEN : BS-WI-HSE-06-07
PENGELOLAAN TANGGAP REVISI : 00
DARURAT EMISI UDARA
TANGGAL : 10-08-2023
HALAMAN : 6 DARI 6