Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR

PENGELOLAAN ASBESTOS
(Asbestos) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


0 1 dari 3
Dibuat Diperiksa Disetujui No. Distribusi

Staff Manager MR

1. TUJUAN
1.1. Melindungi karyawan dari paparan bahaya asbestos dan mencegah penyakit akibat
kerja yang disebabkan debu asbestos.
1.2. Melakukan penggantian asbestos dengan bahan yang lebih aman dan mencegah
pemakaian asbestos lebih lanjut.
1.3. Menjaga agar asbestos yang ada tidak mencemari udara.

2. RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB


2.1. Ruang Lingkup
Prosedur berlaku untuk semua bangunan dan struktur PT ……. dan berlaku untuk
pekerja rutin dimana selama pekerjaan tersebut mungkin akan berhadapan dengan
asbes, juga berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki atau
mengeluarkan Asbestos Containing Material (ACM).
2.1. Tanggung Jawab
2.2.1. Manajer Lokasi Kerja bertanggung jawab memastikan prosedur untuk mengidentifikasi,
menangani dan bekerja difasilitas yang diketahui atau diduga berisi ACM
dikembangkan, diterapkan dan dipatuhi.
2.2.2. Perwakilan HSE bertanggung jawab menyusun, melaksanakan, dan mengawasi proses
dan prosedur untuk ACM.
2.2.3. Manajer dan Supervisor bertanggung jawab memastikan karyawan mendapatkan
pelatihan dan mematuhi persyaratan proses dan prosedur untuk ACM.
2.2.4. Karyawan harus mematuhi persyaratan proses dan prosedur untuk ACM.
2.2.5. Facility Support bertanggung jawab dalam perawatan, penggunaan ACM serta
penggantiannya dengan bahan lain. Dan bersama-sama seksi ESH melakukan
identifikasi pemakaian asbes di lingkungan perusahaan.
2.2.6. Health Officer bertanggung jawab mereview dan merekomendasikan kelayakan dalam
penggunaan bahan asbestos dan bertanggung jawab dalam mengkomunikasikan
bahaya asbestos kepada pihak terkait, misalnya engineering, bagian umum, kontraktor
bangunan, dan seluruh karyawan serta melakukan identifikasi pemakaian asbes di
lingkungan perusahaan.
3. REFERENSI
3.1. Permenaker No Per.03/Men/1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pemakaian Asbes.

3.2. Kebijakan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)…………….


3.3. Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3.4. OHSAS 18001 : 2007, ISO 14001 : 2004 dan ISO 9001 : 2008

4. DEFINISI
4.1. Asbestos adalah mineral yang terdapat secara alami, tersusun dari serat tipis yang
panjang berbahaya jika terhirup dalam bentuk debu dan dikenal sebagai faktor yang
memperbesar resiko kanker paru-paru.
4.2. Asbestos Containing Material (ACM) adalah bahan yang mengandung asbes lebih dari
1% dari bobotnya. Jenis material asbes mencakup krosidolit, amosit, krisolit, antofilit,
tremolit, dan aktinolit.
4.3. Friable Asbestos Material adalah semua bahan yang mengandung asbestos lebih dari
1% dan dapat hancur bila diremas atau menjadi bubuk ketika mengering.
4.4. Presumed Asbestos Containing Material (PACM) adalah sistem insulasi panas dan
permukaan bahan yang terdapat pada konstruksi gedung sebelum tahun 1980.

5. PROSEDUR
5.1 Identifikasi
5.1.1. Tim Asdam melakukan identifikasi terhadap pemakaian dan keberadaan ACM di
lingkungan perusahaan.
5.1.2. Evaluasi risiko yang terkait dengan ACM.
5.1.3. Identifikasi langkah-langkah pengendalian untuk mengurangi risiko (misalnya,
pemberian label, kontrol akses, pemeriksaan).
5.1.4. Tim HSE melakukan identifikasi terhadap pemakaian dan keberadaan ACM
5.1.5. Hasil identifikasi dikomunikasikan kepada bagian terkait baik secara tertulis maupun
komunikasi pribadi dan membuat label peringatan untuk friable asbestos material. Dan
diberikan ke bagian yang menggunakan asbes untuk dipasang di lokasi yang mudah
dilihat.
5.1.6. Dokter perusahaan melakukan pengawasan medis terhadap karyawan yang terkait
5.1.7. Health dan Safety Officer menyiapkan APD yang diperlukan (Sepatu safety, Helmet,
sarung tangan karet , masker, cartridge filter, plastic penutup gedung)
5.2 Pemeliharaan
5.2.1. ACM dibersihkan petugas yang telah memahami bahaya asbestos dan ijin terlebih
dahulu kepada Tim HSE waktu pembersihan dilakukan diluar jam kerja.
5.2.2. Petugas yang melakukan pembersihan memakai alat pelindung diri yang sesuai.
5.2.3. Bila ada kerusakan petugas yang melakukan pembersihan melapor ke bagian facility
support untuk ditindaklanjuti.
5.3 Pencegahan
5.3.1. Bila ada proyek baru atau penggantian bahan yang rusak maka facility support
mengkomunikasikan kepada Tim HSE
5.3.2. Atap yang menggunakan bahan asbes dapat dilakukan dengan pengecatan pada
lapisan tersebut untuk mencegah paparan debu asbes
5.3.3. Petugas pemeliharaan mendapatkan pelatihan dari Tim HSE
5.4 Pembuangan
5.4.1. Limbah ACM dianggap sebagai limbah B3, maka dalam pembuangan limbah harus
sesuai dengan ketentuan yang ada dan dapat dilihat pada Posedur Limbah B3
(Pros/ESH-06).
5.4.2. Setiap fasilitas yang diketahui atau diduga berisi ACM harus menerapkan prosedur
yang minimal mencakup hal-hal berikut :
a. Memberitahukan kepada karyawan terkait mengenai keberadaan ACM dan
bahaya kesehatan yang menyertainya
b. Pemberian label yang berkenaan dengan ACM mencakup : bahaya, kandungan
asbes, dan tindakan pencegahan
c. Penggunaan ijin kerja untuk semua pekerjaan yang melibatkan ACM
d. Pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh yang terlatih dan ahli
e. Ketentuan untuk menggunakan alat pelindung diri dengan benar, teknik
pengendalian, persyaratan pemeliharaan fasilitas, peralatan penyedot dan
pembersih saat bekerja dengan ACM
f. Pembuangan ACM yang benar sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam
peraturan lokal
g. Pemeriksaan disetiap kuartal untuk memastikan kondisi fasilitas yang diketahui
atau diduga berisi ACM
h. Melakukan pengamatan medis untuk individu yang bekerja dengan ACM.

6. DOKUMENTASI
6.1. Hasil identifikasi
6.2. Data pembuangan limbah B3
6.1. Daftar pelatihan

Anda mungkin juga menyukai