Anda di halaman 1dari 57

Kebijakan Lingkungan

Pelatihan Pelaporan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan


Environesia Academy – PT. Environesia Global Saraya

HIJRAH PURNAMA PUTRA

1
HIJRAH PURNAMA PUTRA
Jln. Banteng Permai Indah No. 1 Sinduharjo, Ngaglik,
Sleman Yogyakarta

Pendidikan :
S1 : Environmental Eng
S2 : System Eng
S3 : Environmental Eng (on progress)

Sosial & Masyarakat :


Solidwaste Empowerment Program in Yogyakarta Province

Pengalaman Instruktur :
Pengolahan Air Minum (Instalasi & Jaringan), Limbah cair & padat,
Perencanaan Landfill, Pengolahan Lindi, Pengelolaan B3, AMDAL,
UKL UPL, Pengelolaan sampah berbasis masyarakat

Kontak :
Hijrah Purnama Putra hijrahpurnama
hijrah_purnama@yahoo.com
2
Solidwaste
“Empowerment Program”
in Yogyakarta Province

3
4
DIBAKAR DITIMBUN DI TPA

DIBUANG KE SUNGAI 5
BERAKHIR DI LAUT
tidak laku dijual 
tidak diambil oleh pemulung, pengepul, lapak, dll

6
Dampak Sosial & Lingkungan
Jumlah Nasabah
Sampah Keluar
354 kelompok nasabah
983.002 sachet ≈75 Lapangan Bola Voli
Saldo Sampah 694.050 sachet
Sampah Masuk 1.677.052 sachet 35 Lapangan Futsal

1 kelompok = 6-8 orang


354 kelompok = ± 1.500 orang

2.516 kg ≈ 2,52 ton ≈ 77,85 m3


≈ 13 truk sampah
ditunda untuk dibakar/masuk ke TPA/Sungai/Laut 8
SELAMA INI
HANYA
KINI DISULAP
MENJADI BERBAGAI
Setiap orang berkewajiban memelihara
kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mengendalikan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup.
(Pasal 67 UU 32 Tahun 2009)

10
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan
berkewajiban:
a. memberikan informasi yang terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara
benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu;
b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup;
c. menaati ketentuan tentang baku mutu
lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.

(Pasal 68 UU 32 Tahun 2009)

11
Setiap orang dilarang :
a. melakukan perbuatan yang mengakibatkan
pencemaran dan/atau perusakan
lingkungan hidup
e. membuang limbah ke media lingkungan
hidup

(Pasal 69 UU 32 Tahun 2009)

12
The Great
Sparrow Campaign

13
14
Great Salmon's Run

15
Indonesia = Kaya

Mega-diversity country, the second rich


in biodiversity after Brazil.

16
The Coral Triangle –coral reefs

17
Juga sikap kita ... 18
19
20
21
Mikroplastik

22
23
24
25
Perlu konservasi?
Konservasi: usaha pengelolaan dalam memanfaatkan
sumberdaya alam sehingga dapat menghasilkan keuntungan
sebesar-besarnya secara berkelanjutan
Aspek-aspek: perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan secara
berkelanjutan, restorasi, dan penguatan lingkungan alam.

Manusia Melayani Alam

ALAM MANUSIA

Alam Melayani Manusia

26
UU No. 32/2009
• Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lain

UU No. 23/1997
• Lingkungan hidup adl kesatuan ruang dg semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, tmsk mns &
perilakunya, yg mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan & kesejahteraan mns serta makhluk hidup
lain

27
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
UU 32 Tahun
Terdiri dari 17 Bab dan 127 Pasal
Sistematika :
2009
• Ketentuan Umum • Hak, kewajiban, dan larangan
• Asas, Tujuan & Ruang Lingkup • Peran Masyarakat
• Perencanaan • Pengawasan dan sanksi
• Pemanfaatan administratif
• Pengendalian • Penyelesaian sengketa
• Pemeliharaan lingkungan
• Pengelolaan B3 serta limbah B3 • Penyidikan dan pembuktian
• Sistem Informasi • Ketentuan pidana
• Tugas dan wewenang • Ketentuan peralihan
pemerintah dan pemerintah • Ketentuan penutup
daerah
28
29
Prinsip Dasar Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
11. Menjaga
lingkungan
hidup (Udara,
Air, Lahan dan
Laut) tetap
dalam kondisi
baik dan sehat
untuk aktivitas
kehidupan
seluruh warga
negara;

1. Memastikan segala kegiatan perekonomian (seperti Pertanian,


2 Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Industri, Pariwisata &
Pertambangan) dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
30
Pengendalian
1. Pencegahan

2. Penanggulangan
Perenca
naan
3. Pemulihan
Penega
Peman
kan
faatan
Hukum

Penga Pengen
wasan dalian Pemerintah

Pemeli
Pemerintah Daerah
haraan

Penanggung Jawab
Usaha/Kegiatan 31
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009)

KLHS a Instrumen
h
ekonomi LH
Tata ruang b
i PUU berbasis LH
Baku mutu LH c
Anggaran
Kriteria baku j berbasis LH
kerusakan LH d
k Analisis risiko LH
AMDAL e
l Audit LH
UKL-UPL f
Perizinan g Lingkungan m Instrumen lain
sesuai kebutuhan
Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

32
PREEMTIF
Tindakan yang dilakukan pada tingkat pengambilan
keputusan, mis. RPPLH, Ekoregion, KLHS

Tindakan yang dilakukan pada tingkat tahap studi


PREVENTIF kelayakan / perencanaan, mis. AMDAL, BML,
Instrumen Ekonomi

PROAKTIF
Tindakan yang dilakukan pada tingkat /tahap
produksi, mis. Audit LH, SML, PROPER

33
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
(Strategic Environmental Assessment / SEA)

adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan


partisipatif, untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan
berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana,
dan/atau program

KLHS
Bagaimana mengubah pola berpikir agar aspek lingkungan
dipertimbangkan secara seimbang dengan aspek sosial dan ekonomi
dalam setiap arahan stratejik pembangunan

34
AMDAL - disain yang baik KLHS – strategi yang baik

35
36
37
38
39
40
Rencana Kegiatan Pemrakarsa
PERMEN LH
Penapisan : Kegiatan wajib AMDAL Nomor 5 Tahun 2012

Proses Perizinan
 Hierarki Pengelolaan Lingkungan Hidup

Perlindungan & Pengelolaan


Lingkungan Hidup

KLHS AMDAL Laporan


Implementasi
(Monitoring)
Tata Ruang UKL-UPL

SPPL
Pelaporan Implementasi
(Monitoring)

Kualitas Kualitas Kebisingan Kualitas Biologi KesLing


Sosekbud
Air Udara & Getaran Lahan/Tanah Lingkungan Masy

•Air Limbah •Udara Ambien •Produktif •Darat •Persepsi


•Sumber •Masy
•Air •Emisi Sumber •Limbah •Perairan •Pendapatan
•Lingkungan •Pekerja
Permukaan Tidak Bergerak •Erosi •Flora •Saran
•Air Tanah •Emisi Sumber •Fauna
•Air Laut Bergerak

• Peraturan yang berbeda (Tingkat NasionalTingkat DaerahAktivitas Kegiatan)


• Tergantung jenis kegiatan. Contoh Tanah (Awal, Periodik – Jenis Kegiatan)
• Waktu Monitoring (Tiap Hari, Bulan, Triwulan, Semester)
• Variabel yang Diamati
• Teknik Pengelolaan
Baku Mutu Lingkungan
Kualitas air limbah
- PERMENEG-LH NO.KEP-08/MENLH/IV/2009 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PEMBANGKITAN LISTRIK TENAGA
THERMAL
- PERMENEG-LH NO. KEP-19/MENLH/XI/2010 AIR LIMBAH UNTUK MINYAK DAN GAS SERTA PANAS BUMI
- PERMENESDM No.KEP-45/MENESDM/VII/2006 PENGELOLAAN LUMPUR BOR LIMBAH LUMPUR DAN SERBUK BOR PADA KEGIATAN
PENGEBORAN MINYAK DAN GAS BUMI
- KEPMENEG-LH NO.KEP-113/MENLH/VII/2003 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN ATAU KEGIATAN PERTAMBANGAN BATU BARA
- PERMENEG-LH NO.KEP-05/MENLH/X/2014 BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI
- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA No. P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016 TENTANG BAKU
MUTU LIMBAH DOMESTIK

Kualitas air tanah


- PERMENKES NO.416/MEN.KES/PER/IX/1990 SYARAT –SYARAT DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR
- PERMENKES NO.492/MEN.KES/PER/IV/2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM (LAMPIRAN I 416)
- PERMENKES No 32 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR BAKU MUTU KESEHATAN LINGKUNGAN DAN PERSYARATAN KESEHATAN AIR
UNTUK KEPERLUAN HIGIENE SANITASI, KOLAM RENANG, SOLUS PER AQUA, DAN PEMANDIAN UMUM

Kualitas air permukaan


- PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2001 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN AIR
Baku Mutu Lingkungan
Kualitas udara ambien
• PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARAPERMENEG-LH
NO. KEP-19/MENLH/XI/2010 AIR
• KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NO. 50 TAHUN 1996 TENTANG : BAKU TINGKAT KEBAUAN

Emisi sumber bergerak


- PERMENEG-LH NO.KEP-05/MENLH/VIII/2006 AMBANG BATAS EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR LAMA
- PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BAKU MUTU EMISI GAS
BUANG KENDARAAN BERMOTOR TIPE BARU KATEGORI L3
- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG BAKU MUTU EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR
TIPE BARU KATEGORI L3 (Kategori kendaraan L3 adalah kendaraan bermotor beroda dua dengan kapasitas silinder lebih dari 50 cm3 atau
dengan desain kecepatan maksimum lebih dari 50 km/jam apapun jenis tenaga penggeraknya)

Emisi sumber tidak bergerak


- PERMENEG-LH NO.KEP-07MENLH/V/2007 BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP
- PERMENEG-LH NO.KEP-21/MENLH/XII/2008 BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ KEGIATAN PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK TERMAL
- PERMENEG-LH NO.KEP-13/MENLH/IV/2009 BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK KEGIATAN INDUSTRI MINYAK DAN GAS BUMI,
SUMBER EMISI PROSES PEMBAKARAN
- PERMENEG-LH NO.KEP-4/MENLH/X/2014 BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PERTAMBANGAN
Baku Mutu Lingkungan
Getaran
KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-49/MENLH/11/1996 TENTANG BAKU TINGKAT GETARAN

Kebisingan
• KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : KEP-48/MENLH/11/1996 TENTANG BAKU TINGKAT KEBISINGAN
• PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR PER.13/MEN/X/2011 TAHUN 2011 TENTANG NILAI AMBANG BATAS
FAKTOR FISIKA DAN FAKTOR KIMIA DI TEMPAT KERJA
• PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN
HIDUP BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Kesehatan lingkungan kerja


• KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1405/MENKES/SK/XI/2002 TENTANG PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA PERKANTORAN DAN INDUSTRI
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR DAN PERSYARATAN KESEHATAN
LINGKUNGAN KERJA INDUSTRI
47
48
 Penghentian Sumber Pencemaran & pembersihan unsur pencemar
 Remediasi, rehabilitasi & restorasi

49
50
51
52
53
54
55
56
Excersise for 60’
Pelatihan Pelaporan Pengelolaan & Pemantauan Lingkungan
Environesia Academy – PT. Environesia Global Saraya

• Siapkan beberapa lembar kertas untuk menuliskan:


– Tahapan kegiatan yang bapak/ibu lakukan (dapat dimulai dari
kegiatan dalam Tahap Prakontruksi, Kontruksi, Operasi bahkan
Pasca Operasi). Diusahakan urut tahap per tahap.
– Jenis dampak setiap kegiatan dalam tahapan
– Kelompokkan dampak menjadi ;
• Geo, fisik kimia
• Biologi
• Sosial, Ekonomi dan Budaya
• Kesehatan Masyarakat

• Tuliskan nama lengkap dan unit/wilayah kerja dan kumpulkan


• Tugas ini akan menjadi tambahan materi hari ke-2 dan 3

57

Anda mungkin juga menyukai