Anda di halaman 1dari 7

PROSEDUR

TANGGAP DARURAT KASUS FLU BURUNG


(Emergency Response of Bird Flu) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


0 1 dari 7

Dibuat Diperiksa Disetujui No. Distribusi

Staff Manager MR

1. TUJUAN
1.1. Dengan meningkatnya angka kejadian penyakit flu burung dan semakin
berkembangnya kemungkinan penularan antar species dan ditambah kemungkinan
bahaya terjadinya penularan dari manusia ke manusia. Maka pihak management …..
Liaison Office dan para dokter perusahaan pabrik……. Footwear menetapkan
berlakunya suatu prosedur tanggap darurat yang telah disepakati bersama dan akan
diberlakukan bilamana diperlukan disalah satu pabrik.
1.2. Prosedur Tangggap Darurat ini adalah salah satu komitmen manajemen dan
karyawan untuk masalah kesehatan dan keselamatan kerja di PT …..
1.3. Sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkah pengendalian bila terjadi kasus
penyakit flu burung pada salah satu karyawan di lingkungan PT Asia Dwimitra Industri.
1.4. Sebagai dasar dalam menentukan langkah pencegahan dan pengendalian bila telah
terjadi kasus penularan penyakit flu burung antar manusia di lingkungan PT …..

2. RUANG LINGKUP DAN TANGGUNG JAWAB


2.1. Ruang Lingkup
Pelaksanaan prosedur tanggap darurat dilakukan oleh gabungan beberapa
departemen terkait dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut
2.2. Tanggung Jawab
2.2.1. TOP Manajemen
 Menentukan berlakunya pelaksanaan Prosedur Tanggap Darurat.
 Sebagai penentu kebijakan tertinggi pelaksanaan Prosedur Tanggap Darurat Flu
Burung.
 Bertanggung jawab atas hasil akhir dari semua kegiatan tanggap darurat.
 Menyampaikan hasil kegiatan tanggap darurat pada ....... sesuai waktu yang
diinginkan pihak .......
2.2.2. Manager dan Supervisor
Bertanggung jawab memastikan dan mengawasi prosedur tanggap darurat flu burung
telah dilaksanakan
2.2.3. OH Dokter (Company Doctor)
 Memberi rekomendasi pada Top Manajemen saat berlakunya prosedur tanggap
darurat atas situasi yang terjadi di lingkungan pabrik.
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT KASUS FLU BURUNG
(Emergency Response of Bird Flu) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


01 2 dari 7

 Melakukan analisa terhadap hasil akhir setiap tahap kegiatan tanggap darurat.
 Menyampaikan hasil analisa dan memberi rekomendasi pada Top Manajemen
sesuai waktu yang diinginkan Top Manajemen.
 Memberi rekomendasi kepada pihak manajemen tentang apa yang harus
dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan resiko terjadinya kasus flu
burung.
 Melakukan diskusi dan senantiasa berkoordinasi dengan klinik dalam pelaksanaan
Prosedur Tanggap Darurat Flu Burung.
 Bersama dokter klinik menentukan ruang isolasi.
 Bersama dokter klinik membuat SOP desinfeksi ruang klinik dan ambulan.
 Pada level 0.3 bersama CR Tim melakukan training screening temperature pada
Peer Educator (PE), First Aider, security ataupun departemen lain yang ditunjuk
sebagai pemeriksa temperatur karyawan saat masuk pintu gerbang pabrik.
2.2.4. Health Officer
 Menyediakan informasi terbaru yang relevan tentang flu burung.
 Melakukan Risk Assessment (Hazard yang mungkin mengakibatkan terjadinya
kasus flu burung) di seluruh area kerja termasuk di sekitar lingkungan kerja dan
kemudian mendiskusikannya dengan company doctor.
 Membuat SOP atau instruksi kerja (IK) yang berkaitan dengan setiap proses
pengolahan makanan yang berkaitan dengan kemungkinan terjadinya penyakit flu
burung.
 Melakukan koordinasi dengan seluruh supervisor dan first aider dalam screening
karyawan sakit dengan gejala sesuai flu burung.
 Bersama kantin supervisor melakukan program training masalah flu burung
kepada supplier makanan.
 Merawat dan menyimpan semua dokumen yang terkait dengan kegiatan tanggap
darurat flu burung.
2.2.5. Klinik
 Staff klinik (perawat) segera memberi tahu dokter klinik bila saat proses triage
menemukan pasien dengan gejala sesuai flu burung.
 Dokter klinik melakukan pemeriksaan dengan ketelitian tinggi untuk memastikan
diagnosa kerja pasien di ruang isolasi yang telah ditentukan.
 Dokter klinik segera melakukan rujukan dengan mengikuti SOP proses rujukan
pasien diduga dengan flu burung.
 Dokter klinik segera melaporkan kasus pasien yang diduga flu burung sesuai
waktu yang diinginkan dokter perusahaan.
2.2.5. Karyawan
 Memberi informasi yang berhubungan dengan kasus flu burung yang terjadi di
lingkungan kerjanya.
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT KASUS FLU BURUNG
(Emergency Response of Bird Flu) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


01 3 dari 7

2.2.6. HR
 Melakukan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan setempat dan Badan
LITBANG DepKes.
 Menyampaikan informasi kepada pihak keluarga, media massa dan instansi lain
(bila diperlukan).

3. REFERENSI
3.1. Undang-undang No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3.2. Informasi WHO th 2005 tentang Flu Burung.
3.3. Informasi Depkes RI tentang Flu Burung
3.4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
3.5. OHSAS 18001:2007, ISO 14001:2004, ISO 9001:200

4. DEFINISI
4.1. Flu Burung (Avian Flu) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus influenza A
(H5N1) yang ditularkan dari burung (unggas) ke burung, tapi kadang dapat juga
menular dari burung ke manusia dalam 1 sampai 3 hari.

5. PROSEDUR
5.1 Level 0.2 (Penularan terjadi dari unggas ke manusia, terdapat karyawan yang
diduga Flu Burung)
5.1.1 Pada level ini semua staff medik menggunakan alat pelindung diri berupa masker kain
dan sarung tangan. APD ini harus ditanggalkan setelah bekerja dan diberi desinfektan
kemudian dimasukkan kedalam wadah sampah limbah infeksius untuk dimusnahkan.
5.1.2 Pada saat pasien datang untuk berobat maka perawat melakukan proses triage
dengan memilah pasien menjadi pasien dengan gejala ISPA (Infeksi Saluran Napas
Atas) dan pasien bukan ISPA. Proses triage dilakukan di ruang triage. Lakukan
desinfeksi ruang triage lebih sering.
5.1.3 Dokter klinik melakukan pemeriksaan pasien dengan gejala ISPA di ruang isolasi,
dokter klinik melakukan pemeriksaan dengan ketelitian tinggi untuk memastikan
diagnosa kerja pasien di ruang isolasi yang telah ditentukan.
5.1.4 Bila menemukan pasien dengan gejala sesuai Flu burung yaitu:
a. Demam > 38 0 C
b. Batuk, nyeri otot ( gejala ISPA)
c. Sesak Napas
d. Riwayat kontak dengan unggas dalam 2 minggu terakhir
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT KASUS FLU BURUNG
(Emergency Response of Bird Flu) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


01 4 dari 7

Maka dokter klinik segera melakukan rujukan dengan mengikuti SOP proses rujukan
pasien diduga dengan flu burung.
5.1.5 Sedapat mungkin pasien dirujuk dengan menggunakan ambulans RS rujukan namun
bila tidak memungkinkan maka ambulans pabrik dapat digunakan. Ambulans
didesinfeksi setelah mengantar pasien. Petugas medis yang mengantar menggunakan
masker N95, baju seragam tertutup, tutup kepala dan sarung tangan. Desinfeksi alat
pelindung diri bila perlu dimusnahkan.
5.1.6 Dokter klinik segera melaporkan kasus pasien yang diduga flu burung sesuai waktu
yang diinginkan dokter perusahaan.
5.1.7 Dokter perusahaan segera melakukan analisa kasus pasien dan memberi
rekomendasi pada Top Manajemen saat berlakunya prosedur tanggap darurat atas
situasi yang terjadi di lingkungan pabrik.
5.1.8 Top Manajemen memimpin pelaksanaan prosedur tanggap darurat.
5.1.9 Health officer melakukan koordinasi dengan semua departemen terkait dan supervisi
seluruh kegiatan proses tanggap darurat.
5.1.10 CR departemen melakukan investigasi internal kemungkinan sumber penularan,
memastikan program pencegahan flu burung berjalan, melakukan health promotion.
5.1.11 GA departemen melakukan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan setempat dan
Badan LITBANG DepKes.
5.1.12 Dokter perusahaan senantiasa melakukan kontak dengan RS dan memastikan
dilakukan semua pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa Flu
burung dan juga pasien mendapatkan penanganan sesuai kondisinya.
5.1.13 Jika hasil pemeriksaan pasien rujukan adalah termasuk probable atau confirm flu
burung maka pada teman kerja pasien yang kontak selama 1 minggu terakhir perlu
dilakukan observasi yang ketat terhadap timbulnya gejala sesuai flu burung. Observasi
dilakukan oleh supervisor, first aider dan dokter klinik.
5.1.14 Jika hasil pemeriksaan pasien rujukan adalah negatif flu burung maka pasien dirawat
hingga sembuh di RS. Ketika pulang lakukan proses return to work sebelum bekerja,
beri individual health promotion, personal hygiene, hindari kontak dengan unggas.
Segera memeriksakan diri ke dokter klinik bila timbul gejala.
5.1.15 Dokter perusahaan melakukan analisa setiap perkembangan yang terjadi dan
memberi rekomendasi pada manajemen termasuk memastikan selesainya proses
tanggap darurat. Membuat laporan kronologis kejadian hingga berakhirnya proses
tanggap darurat.
5.2 Level 0.3 (Penularan terjadi dari manusia ke manusia)
5.2.1 Pada level ini semua staff medik menggunakan alat pelindung diri berupa masker N
95 dan sarung tangan. APD ini harus ditanggalkan setelah bekerja dan diberi
desinfektan kemudian dimasukkan ke dalam wadah sampah limbah infeksius untuk
dimusnahkan.
5.2.2 Pada saat karyawan akan masuk bekerja di pintu gerbang dilakukan proses triage
dengan melakukan pengukuran suhu badan.
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT KASUS FLU BURUNG
(Emergency Response of Bird Flu) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


01 5 dari 7

5.2.3 Pengukuran dilakukan oleh karyawan yang dilatih oleh dokter perusahaan misalnya
Peer Educator (PE), first aider, security. Proses Triage ini dilakukan di pintu gerbang
masuk. Pengukuran suhu badan dilakukan dengan alat otomatis yang mudah
penggunaan dan pembacaan hasilnya dan tidak menghabiskan banyak waktu.
5.2.4 Lakukan desinfeksi di daerah pintu gerbang dan tempat-tempat umum seperti area
scan, kantin dan lainnya lebih sering.
5.2.5 Pasien dengan suhu badan di atas 380C diharuskan untuk segera memeriksakan diri
di klinik.
5.2.6 Di klinik perawat melakukan proses triage dengan memilah pasien menjadi pasien
dengan gejala ISPA (Infeksi Saluran Napas Atas) dan pasien bukan ISPA. Proses
triage dilakukan di ruang triage. Lakukan desinfeksi ruang triage lebih sering.
5.2.7 Dokter klinik melakukan pemeriksaan pasien dengan gejala ISPA di ruang isolasi
dokter klinik melakukan pemeriksaan dengan ketelitian tinggi untuk memastikan
diagnosa kerja pasien di ruang isolasi yang telah ditentukan.
5.2.8 Bila menemukan pasien dengan gejala sesuai Flu burung yaitu:
a. Demam > 38 0 C
b. Batuk, nyeri otot (gejala ISPA)
c. Sesak Napas
d. Riwayat kontak dengan unggas dalam 1 minggu terakhir
Maka dokter klinik segera melakukan rujukan dengan mengikuti SOP proses rujukan
pasien diduga dengan flu burung.
5.2.9 Sedapat mungkin pasien dirujuk dengan menggunakan ambulans RS rujukan namun
bila tidak memungkinkan maka ambulans pabrik dapat digunakan. Ambulans
didesinfeksi setelah mengantar pasien. Petugas medis yang mengantar menggunakan
masker N95, baju seragam tertutup, tutup kepala dan sarung tangan. Desinfeksi alat
pelindung diri bila perlu dimusnahkan.
5.2.10 Dokter klinik segera melaporkan kasus pasien yang diduga flu burung sesuai waktu
yang diinginkan dokter perusahaan.
5.2.11 Dokter perusahaan segera melakukan analisa kasus pasien dan memberi
rekomendasi pada Top Management saat berlakunya prosedur tanggap darurat atas
situasi yang terjadi di lingkungan pabrik.
5.2.12 Top Manajement memimpin pelaksanaan prosedur tanggap darurat.
5.2.13 Health officer melakukan koordinasi dengan semua departemen terkait dan supervisi
seluruh kegiatan proses tanggap darurat
5.2.14 CR departemen melakukan investigasi internal kemungkinan sumber penularan,
memastikan program pencegahan flu burung berjalan, melakukan health promotion.
5.2.15 HR departemen melakukan koordinasi dengan pihak dinas kesehatan setempat dan
Badan LITBANG DepKes.
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT KASUS FLU BURUNG
(Emergency Response of Bird Flu) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


01 6 dari 7

5.2.16 Dokter perusahaan senantiasa melakukan kontak dengan RS dan memastikan


dilakukan semua pemeriksaan yang diperlukan untuk menegakkan diagnosa Flu
burung dan juga pasien mendapatkan penanganan sesuai kondisinya.
5.2.17 Jika hasil pemeriksaan pasien rujukan adalah termasuk probable atau confirm flu
burung maka pada teman kerja pasien yang kontak selama 1 minggu terakhir perlu
dilakukan observasi yang ketat terhadap timbulnya gejala sesuai flu burung. Observasi
dilakukan oleh supervisor, first aider dan dokter klinik.
5.2.18 Jika hasil pemeriksaan pasien rujukan adalah negatif flu burung maka pasien dirawat
hingga sembuh di RS. Ketika pulang lakukan proses return to work sebelum bekerja,
beri individual health promotion, personal hygiene, hindari kontak dengan unggas.
Segera memeriksakan diri ke dokter klinik bila timbul gejala.
5.2.19 Dokter perusahaan melakukan analisa setiap perkembangan yang terjadi dan
memberi rekomendasi pada managemen termasuk memastikan selesainya proses
tanggap darurat. Membuat laporan kronologis kejadian hingga berakhirnya proses
tanggap darurat.
5.2.20 Dokter klinik melakukan pemeriksaan pasien dengan gejala ISPA di ruang isolasi
dokter klinik melakukan pemeriksaan dengan ketelitian tinggi untuk memastikan
diagnosa kerja pasien di ruang isolasi yang telah ditentukan.
5.3 Penanganan keluarga, media massa, instansi lain
5.3.1 Dokter perusahaan bertugas dan bertanggung jawab memberi masukan pada Top
Management semua perkembangan pasien diduga flu burung dan proses tanggap
darurat yang telah dilakukan.
5.3.2 Top Management adalah satu-satunya pihak yang bertugas dan bertanggung jawab
mengeluarkan pernyataan keluar lingkungan pabrik.
5.4 Record Keeping
Semua kronologis kejadian secara detail dan tindakan tanggap darurat yang dilakukan
termasuk semua hal yang dilakukan perusahaan dicatat dan disimpan oleh CR
departemen.
5.5 Management Review
Pada akhir dari proses tanggap darurat dokter perusahaan membuat laporan analisa
kasus flu burung dan memberikan rekomendasi pada managemen.
5.6 Manajemen melakukan review dan kemudian dokter perusahaan melakukan rencana
pencegahan dan perbaikan proses tanggap darurat.

6. DOKUMENTASI
6.1. Laporan dokter klinik termasuk log book, medical report, laporan detail pasien, laporan
rujukan, laporan hasil pemeriksaan RS rujukan, laporan observasi teman kerja.
6.2. Laporan analisa dan rekomendasi dokter perusahaan.
6.3. Notulen meeting pertemuan team tanggap darurat.
6.4. Laporan Re assessment CR departemen.
PROSEDUR
TANGGAP DARURAT KASUS FLU BURUNG
(Emergency Response of Bird Flu) Corp.

Nomor Dokumen: Revisi: Tanggal Efektif: Halaman


01 7 dari 7

6.5. Laporan hasil pengukuran suhu.


6.6. Laporan hasil investigasi dinas kesehatan dan badan LITBANG DEPKES.
6.7. Proses tanggap darurat dalam flow chart
6.8. SOP Rujukan pasien diduga flu burung
6.9. Daftar Rumah Sakit Rujukan
6.10. Factory AF Task force Team

Anda mungkin juga menyukai