Anda di halaman 1dari 25

K3 PEMAKAIAN BAHAN YANG

MENGANDUNG
ASBES DI TEMPAT KERJA
LATAR BELAKANG
• INDUSTRI ASBES SEMAKIN MENINGKAT DAN
PEMAKAIAN ASBES SEMAKIN MELUAS. SEPERTI
UNTUK :
▫ Atap. Langit-langit. Flat sheet board. Corn
blok. Insulasi panas. Brake sistem. Lining dan
pad. Dan lain-lain.
▫ Membutuhkan kira-kira 60 metrik ton per
tahun bahan asbestos.
• Meningkatnya kasus – kasus akibat dampak
penggunaan asbestos di berbagai negara seperti :
▫ JEPANG : 541 KASUS (2001);
▫ AUSTRALIA : 21 – 30 /1 JUTA PENDUDUK;
▫ DI ITALIA : 4 -12 /100 RIBU PENDUDUK
MATI AKIBAT
MESHOTELIOMA

• Oleh karenanya perlu upaya melidungi tenaga


kerja terhadap dampak kesehatan yang
ditimbulkan sehubungan dengan pemakaian asbes
di Indonesia.
Berdasarkan rumus kimianya, asbes dibagi dalam 2
golongan dan 6 jenis
A. Fibrous serpentine
1. chrysotile (white asbestos): Mg3(Si2O6)(OH)

B. Fibrous amphiboles
2. amosite (brown asbestos): (Fe,Mg)(Si8O22)(OH)2
3. tremolite : Ca2Mg5(Si8O22)(OH)2
4. crocidolite (blue asbestos): Na2Fe(2+)3Fe(3+)2(Si8O22)(OH)2
5. actinolite: Ca(Mg,Fe)8(Si8O22)(OH)2
6. anthophyllite (Mg,Fe)(Si8O22)(OH)2

• Semua jenis asbestos ini adalah hydrated silikat,


• Beberapa penelitian menunjukkan bahwa chrysotile asbestos, yang
termasuk golongan fibrous serpentine mempunyai biopersistence yang
lebih rendah, karena itu juga mempunyai toksisitas yang lebih rendah
dari asbestos jenis lainnya (Dunnigan J, 2003, Bernstein. DM, Rogers R
and Smith P, 2004)
• Industri di Indonesia umumnya menggunakan chrysotile asbestos
Dasar hukum
1. PP No. 74 tahun 2001, mengenai
Pengelolaan B3.
2. Kepres No. 22 tahun 1993 tentang
Penyakit yang Timbul Karena Hubungan
Kerja.
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03
tahun 1985, tentang Syarat-syarat
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam
Penggunaan Asbestos.
4. Permenaker No. 5 Tahun 2018 tentang
K3 Lingkungan Kerja.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3) SEBAGAI PERLINDUNGAN DASAR
1. Undang – undang no.1 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja.
 Memenuhi syarat – syarat keselamatan kerja
 Melakukan pemeriksaan kesehatan
 Menunjukkan kondisi dan bahaya yang timbul di
tempat kerja, semua pengaman dan alat-alat
perlindungan, alat pelindung diri dan cara dan sikap
kerja aman
 Melapor kecelakaan
 Memasang gambar keselamatan dan menyediakan
secara cuma-cuma alat pelindung diri.
KEWAJIBAN TENAGA KERJA
• Menggunakan apd yang diperlukan selama
bekerja
• Memakai respirator atau apd khusus utk tempat²
dimana kadar asbes melampaui nab
• Melepas dan menyimpan apd pada tempat yang
telah di tentukan
• Melapor pada pengurus bila :
▫ Kerusakan alat kerja
▫ Kerusakan apd
▫ Kerusakan alat ventilasi atau alat pengaman lain di
ruang kerja
Bentuk Pengendalian K3 Asbes

• Ventilasi
Air extraction unit

Source: HSE Guidance Note HSG 247 – reproduced


under the terms of the click-use licence
 Pengendalian Debu Asbes
 PEMERIKSAAN
KESEHATAN TENAGA KERJA

• Tk yang terlibat proses/pekerjaan memakai


asbes wajib diperiksa kesehatannya
• Pemeriksaan kesehatan harus rutin
dilaksanakan 1 x dalam setahun
• Meliputi :
▫Rontgen thorax
▫Riwayat pekerjaan
▫Riwayat merokok
▫Pengujian kimia
▫Tes fungsi paru
• DAMPAK DEBU SERAT ASBES DI UDARA
MEMBAHAYAKAN MANUSIA/TENAGA KERJA
YANG SECARA LANGSUNG TERLIBAT DALAM
PROSES PRODUKSI YANG MENGGUNAKAN
ASBES.

• Tiga Konsekuensi Terpapar Debu Asbes di


udara Lingkungan Kerja :
 Asbestosis : fibrosis jaringan lunak paru-paru;
 Kanker paru-paru : kanker pada saluran
pernapasan bagian atas;
 Mesothelioma : kanker dinding perut.
 ALAT PELINDUNG DIRI
• Apd dan pakaian kerja yang telah dipakai pekerja
tdk boleh dipakai lagi oleh tk lain kecuali sudah
dibersihkan
• Pembersihan apd dilakukan didalam pabrik
• Pakaian kerja dibersihkan di :
▫ Tempat kerja
▫ Binatu diluar tempat kerja dan diberi label
“pakaian mengandung asbes”
▫ Disimpan ditempat yang ditentukan
Pelaporan

• Pengurus wajib membuat laporan dan


menyampaikan kepada Menteri melalui kantor
dinas tenaga kerja setempat.
• Lampiran II Kepmenaker No. 187/1999

Anda mungkin juga menyukai