KECELAKAAN KERJA
Oleh:
Suharyana, SKM, M.Kes
SASARAN
6
Permenaker No. Per-03/MEN/1998
Re: Tatacara pelaporan & pemeriksaan kecelakaan
Bab 2 ttg Tatacara pelaporan kecelakaan, pasal (2):
(1) Pengurus atau Pengusaha wajib melaporkan tiap
kecelakaan yang terjadi di tempat kerja yang
dipimpinnya.
(2) Kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terdiri dari:
a. Kecelakaan kerja
b. Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan
limbah
c. Kejadian berbahaya lainnya
7
Permenaker No. Per-03/MEN/1998
Bab 2, Pasal 3:
Kewajiban melaporkan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat (1) berlaku bagi Pengurus
atau Pengusaha yang telah dan belum mengikut
sertakan pekerjaannya kedalam program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja berdasarkan
Undang-undang No. 3 tahun 1992
8
Permenaker No. Per-03/MEN/1998
Pasal 4:
1. Pengurus atau Pengusaha sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 wajib melaporkan secara tertulis
kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(2) huruf a, b, c dan d kepada Kepala Kantor Depnaker
setempat dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam
terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan formulir
pelaporan kecelakaan sesuai contoh bentuk 3 KK 2 A
9
SNI 19-1716-1989
Tentang Statistik Kecelakaan
Mencakup:
Klasifikasi Data
Data Korban
Akibat Kecelakaan
Keterangan Cedera
Faktor-faktor Kecelakaan
Perhitungan Tingkat Kekerapan dan Keparahan
Kecelakaan
Pencatatan dan Pelaporan kecelakaan 10
International Standard Reference
ANSI Z.16
- Jumlah Tingkat Kekerapan & Keparahan
per 1.000.000 jam kerja)
OSHA Log200
- Jumlah Tingkat Kekerapan & Keparahan
per 200.000 jam kerja
- Recordable Incident Case
11
Bilamana investigasi kecelakaan
kerja dilakukan, ingat bahwa:
Umum
Peralatan khusus
Peralatan medis
1. Peralatan PPPK (P3K)
2. Evidence Logbook
3. Kaca Pembesar
4. High-visibility tape
5. Camera & film
6. Scotch tape
7. Penggaris & meteran 100
8. Clipboard, kertas & pensil
9. Audio & video recorders dengan tape.
10. Milimeter paper
11. Kantong plastik
12. Evidence tags
13. Kompas.
14. APD
18
TEAM
INVESTIGASI
Team investigasi
berperan sangat penting
dalam membenahi situasi
setelah terjadinya keos
yang berulang terkait
dengan kecelakaan
Team Investigasi
Team Leader (Manajer)
Investigation Coordinator (Pengawas)
Specialist investigator (OHS Professional/
special experts)
Staf lain yang terkait dengan kasus
kecelakaan kerja.
Fungsi Team Leader
Yakinkan tersedianya semua dokumen yang diperlukan
Mengkoordinir aktivitas bersama dengan anggota team investigasi
Menentukan jabatan yang terlibat dalam investigasi
Melakukan review awalan dari renacan kerja Investigator
Menentukan atau mendelegasikan tugas dan tanggung jawab
Mengkoordinir aktivitas
Menentukan prioritas
Menyetujui permintaan untuk sumber-sumber daya yang diperlukan
Mengkoordinir dan memberi wewenang adanya barang bukti yang boleh
dibuang atau dimusnahkan
Mengkoordinir masukan untuk pelaporan yang diberikan oleh
investigator
Memberikan laporan dalam status tertentu kepada senior management
Investigation Coordinator
Meyakinkan pemahaman pekerjaan dan masukan yang
terkait dgn kasus tsb.
Melakukan supervisi atau mengkoordinir tugas-tugas
Technical Specialist, photografi, pemetaan, analisa
laboratori, dll.
Meyakinkan semua area, transportasi dan sumber-sumber
daya yang diperlukan oleh Investigator tersedia
Mengurus untuk ijin dari keluarga tentang laporan medis
atau akan dilakukannya otopsi
Mendapatkan laporan dan informasi dari pihak-pihak
terkait
Melakukan interview terhadap saksi-saksi
Mengurus persetujuan bisa masuk ke lokasi kejadian
Specialist Investigator
Sebelum investigasi
Menentukan anggota team,
paperwork
Meyakinkan tempat kejadian
perkara tidak diganggu
Merencanakan proses
investigasi
Memberi tugas kepada
anggota team
Specialist Investigator
Saat Investigasi
Memberi masukan kepada investigation team-leader tentang
klasifikasi dan aturan kebijakan
Memberi nasehat leader gambaran lokasi kejadian
Memberi nasehat leader untuk tugas-tugas investigator awalan
dan dilakukannya briefing
Memberi nasehat kepada investigator tentang metoda, teknis
dan sumber-sumber daya atau bantuan internal
Melakukan perolehan bukti-bukti awal dan faktor-faktor
penyebab yang potensial
Memberi nasehat kepada team-leader tentang faktor-faktor K3
Memberi nasehat kepada investigator tentang penggunaan PPE
dan peralatan yang disyaratkan
Memantau rekonstruksi kejadian untuk maksud diperolehnya
langkah-langkah pencegahan berikutnya
Staf lain yang terkait dengan kasus kecelakaan,
personil Pemeliharaan dan pengawas lain
Menentukan dan melakukan interview pada saksi-saksi
Melakukan photo tempat kejadian dan bukti-bukti
Melakukan pengukuran posisi dan lokasi bukti-bukti
Membuat sket lapangan
Membuat peta dan diagram yang diperlukan untuk
evaluasi atau pelaporan
Mengumpulkan catatan-catatan, dokumen, standar dan
kertas kerja lainnya
Memantau tidak dihapuskannya barang bukti dan
merubah tempat kejadian
Mengevaluasi dan mencatat faktor-faktor lingkungan
hidup
Menhubungi special investigator
Mencatat hasil observasi dan menganalisa bukti-bukti
Peran kepemimpinan lapangan
Kepatuhan tergadap standar dan prosedur
Sumber-sumber daya harus tersedia
Dijalankannya sistem yang efektif untuk informasi
komunikasi
Investigator yang memberi rekomendasi hendaklah
realistik khusunya tindakan pencegahan yang
disarankan harus bisa didukung dan didorong
untuktindak lanjutnya
Leaders dan managers harus melihatkan
kesunguhan penyelesaiannya
Investigasi kecelakaan perlu
melibatkan anda sebagai Pengawas,
karena:
Anda pengawas orang-orang anda dan proses
kerjanya.
Secara tidak langsung pengawas juga terlibat dalam
kejadian tersebut atau terlibat pada proses
pengambilan tindakan perbaikan.
Pengawas dapat mengambil keuntungan dari
investigasi ini.
Pengawas tahu dimana mendapatkan informasi
yang dibutuhkan.
Perolehan Informasi
KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR TIDAK SESUAI
Membuat Laporan Kecelakaan
Pengawas & Petugas K3 segera
menyelesaikan laporan: