JSA
JSA: A systematic method of identifying
hazards & control measures to safely perform
a specific task.
2
1. Inventarisasi Tugas
6. Mempergunakan JSA
4
• Bukan ‘pekerjaan’ dalam arti luas
(JABATAN), seperti:
– Tukang las
– Mekanik
– Tukang listrik
– Dsb
• Tapi ‘pekerjaan’ dalam arti kecil (TUGAS
atau SINGLE TASK), seperti:
– Mengganti bolam lampu
– Mengganti ban kempes
– Memindah mesin ==
6
Untuk Pekerjaan (tugas) yang berpotensi kecelakaan
tinggi:
Pekerjaan baru, pekerjaan non rutin, pekerjaan yang
berubah
Tingkat kekerapan tinggi (sering terjadi)
Tingkat keparahannya tinggi (kalau terjadi pasti serius)
Pekerjaanyang belum punya SOP atau langkah
berbayanya tidak tertanggulangi dengan SOP yang ada
7
8
Tentukan langkah dari awal sampai
akhir.
Gunakan kata kerja aktif atau
operasional sederhana pada setiap
langkah pekerjaan seperti: memotong,
mengganjal, mengelas dsb.
Hindari menggunakan kata-kata yang
terlalu umum seperti: mengoperasikan,
merawat, membangun dsb.
Hindari terlalu detil
9
Terlalu rinci dalam menyusun urutan langkah
pekerjaan.
Menggunakan kata kerja yang terlalu umum,
sehingga banyak bahaya yang tidak terdeteksi.
Mencatat “bagaimana melakukan pekerjaan”
bukan “apa yang dilakukan”.
10
Kesalahan terbanyak ke-1 pada tahap
ini adalah memasukkan kegiatan untuk
mengatasi bahaya kedalam langkah
pekerjaan, contohnya:
◦ Memarkir di tempat rata
◦ Memasang persneling ke gigi 1
◦ Mengganjal ban
◦ Memakai sarung tangan,
◦ Mengangkat ban dengan cara yang benar
Kesalahan terbanyak ke-2, memuat
langkah yang terlalu detil, contohnya:
◦ Menutup pintu
◦ Menekan tombol start
◦ Mengenakan helm
◦ Melihat jarum penunjuk
Kesalahan terbanyak ke-3, memuat
kegiatan yang terlalu luas, sehingga beberapa
langkah kerja yang harus dicantumkan menjadi
hilang, contohnya:
Melepas ban yang kempes, padahal langkah ini
masih berisi langkah-langkah seperti:
◦ memasang dongkrak,
◦ menurunkan dongkrak,
◦ melepas baut roda, dan
◦ melepas ban yang kempes
Jumlah langkah ideal adalah tidak melebihi 15
langkah.
14
Bahaya adalah segala sesuatu yang
berpotensi mencelakakan, mencederai,
atau merusak.
Bahaya berasal dari :
Kimia, fisik, biologi, ergonomi,
mekanis, lingkungan sekitar,
psikososial, tingkah laku, kelistrikan.
15
1. Membentur 7. Terjepit di antara
2. Terpukul oleh 8. Jatuh di level sama
3. Kontak dengan 9. Jatuh dari
ketinggian
4. Tersentuh
10.Memforsir tenaga
5. Terperangkap
pada 11.Terpapar
6. Terkait pada
16
Unsur Produksi: 4 Tujuan Manajemen:
Manusia •Biaya
Mesin •Produksi
Material
•Kualitas
Lingkungan
•Keselamatan
17
==
18
Terapkan Hirarki Kontrol:
Primary / Rekayasa
Secondary / Administrasi
Tertiary / Praktek Kerja
APD
19
20
TEORI
PENYEBAB ATURAN,
KECELAKAAN STANDAR,
SOP
TEKNIK MENGUASAI
PEMBUATAN JENIS TUGAS
JSA DARI SUATU
JABATAN
CARA
HIRARKI
MENGERJAKAN
KONTROL
TUGAS TSB
23
Catatan: Index analisa keselamatan pekerjaan ini harus di-update dan direvisi jika cakupan
kerja berubah dan kecelakaan terjadi. Department Head harus memberikan tugas-tugas
tertentu yang diambil dari daftar ini untuk dikaji secara berkala oleh supervisor.
24
1. Inventarisasi Tugas
6. Mempergunakan JSA
==
26
Pengawas membuat JSA
Safety Officer mereview
Persetujuan atasan
Dimasukkan database
Dipergunakan
Direview
27
JSA terbukti telah menjadi salah satu program
pencegahan kecelakaan yang efektif.
Pembuatan JSA bisa dilakukan di level pengawas dan
dengan melibatkan karyawan.
Bisa menjadi bahan training atau meeting dengan
karyawan
Menjadi pedoman karyawan melakukan pekerjaan
dengan benar
Bisa menjadi acuan pada waktu investigasi kecelakaan
Latihkan JSA yang sudah disetujui kepada
karyawan terkait.
Lakukan pengamatan terencana terhadap
pelaksanaan JSA di lapangan
Bahas sebagai Safety Talk sebelum
mengerjakan tugas tersebut
Tinjau ulang JSA setelah terjadi kecelakaan
atau bila terjadi perubahan pekerjaan
Usahakan JSA mudah didapat.
29
Komitmen manajemen puncak
Penetapan JSA dalam Akuntabilitas K3
Pengawas
Pemberian Pelatihan Pembuatan JSA
Pembuatan dan proses approval JSA
Pengelolaan atau administrasi JSA
30