Anda di halaman 1dari 15

BAHAYA POTENSIAL PADA KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA DI BAGIAN CANNERY


(PENGALENGAN) PT. GREAT GIANT FOOD

Oleh :
Andrie Febriansyah, S.Ked
Desti Omega Rohyadi, S.Ked
Intan Nabilah Pratiwi, S.Ked
Meiki Permatasari, S.Ked
Yuli Darlinawati, S.Ked

Pembimbing :
dr. Kemas Abdul Hamid

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
PT. GREAT GIANT FOOD
2016
Latar Belakang

keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sudah menjadi hal yang


mutlak diperhatikan oleh dunia industri di Indonesia
Menurut international labour organization (ILO), terdapat
dua juta pekerja meninggal akibat kecelakaan kerja setiap
tahun, dimana 354.000 orang diantaranya mengalami
kecelakaan fatal.
Perlunya menghindari/meminimalisir jumlah kecelakaan kerja
yang terjadi
Potensi bahaya (hazard) merupakan permasalahan yang ada
diperusahaan karena menjadi sumber risiko yang potensial
mengakibatkan kerugian baik material, lingkungan maupun
manusia.
PT. Great Giant Food didirikan pada tanggal 14 Mei 1979
yang terletak di jalan terbanggi besar kilometer 77
kecamatan terbanggi besar kebupaten lampung tengah
provinsi lampung, PT GGF merupakan produsen
pengalengan nanas terbesar di Indonesia dengan jumlah
tenaga kerja sekitar 18.069 orang dengan jumlah terbesar
pekerja kontrak waktu tertentu (PKWT) yaitu 10.059 orang.
Adapun jumlah jam kerja pada pabrik pengalengan nanas
adalah 24 jam dengan 3 shift yakni 8 jam kerja dalam 1 shift.
Adapun proses di Bagian cannery (pengalengan) di PT. Great
Giant Food
Bahaya Potensial

1. Identifikasi faktor risiko

No Proses Fisik Kimia Ergonomi Psikis

1 Feeding: Kebisingan - Posisi kerja Jenis


Menumpahkan nanas Ketinggian statis (dalam pekerjaan
ke konveyor Mesin panas waktu yang monoton
sangat lama)
2 Preparation : Kebisingan kaporit yang - -
Washing, sortasi dan Ketinggian digunakan
grading. Mesin panas untuk
Mengamati nanas Jalan licin membersihka
yang berada pada n nanas
konveyor lalu
mengoperasiakn
mesin dengan
menekan tombol
yang terletak pada
panel kontrol.
No Proses Fisik Kimia Ergonomi Psikis
3 Peeling : Ketinggian - Posisi kerja Jenis
Mengupas kulit nanas. tempat duduk statis (dalam pekerjaan
Sempit waktu lama) monoton dan
Sarung lama
tangan tipis
Resiko
tangan
terjepit mesin

4 Cutting crush : Pisau yang Posisi kerja Jenis


memotong bagian tajam statis (dalam pekerjaan
nanas yang rusak Sarung waktu lama) monoton dan
tangan yang lama
tidak anti
potong
Mengupas
buah secara
manual
Lantai basah
No Proses Fisik Kimia Ergonomi Psikis
5 Seleksi chunk : Suhu udara Air nanas Posisi kerja Jenis
mengambil irisan panas dan statis (dalam pekerjaan
nanas produk chunk pengap di waktu lama) monoton dan
yang berada di bagian dalam ruangan lama
tepi. pabrik
Mesin yang
bergerak cepat
Lantai basah
Pegawai tidak
menggunakan
sepatu boot
6 Seleksi tidbit: Mesin yang Air nanas Posisi kerja Jenis
mengambil irisan bergerak cepat Sisa hasil statis (dalam pekerjaan
nanas produk tidbit Lantai basah nanas waktu lama) monoton dan
memiliki mata nanas Pegawai tidak lama
besar menggunakan
sepatu boot
No Proses Fisik Kimia Ergonomi Psikis
7 Seleksi choice: Mesin yang Air nanas Posisi kerja Jenis
mengambil irisan nanas bergerak cepat Sisa hasil statis (dalam pekerjaan
produk choice Lantai basah nanas waktu lama) monoton dan
berwarna kuning. Pegawai tidak lama
menggunakan
sepatu boot
8 Seleksi standar: Mesin yang Air nanas Posisi kerja Jenis
mengambil irisan nanas bergerak cepat Sisa hasil statis (dalam pekerjaan
produk standar Lantai basah nanas waktu lama) monoton dan
berwarna putih Pegawai tidak lama
menggunakan
sepatu boot
9 Pocking: membuang Resiko terkena - Posisi kerja Jenis
mata nanas benda dengan statis (dalam pekerjaan
ujung runcing waktu lama) monoton dan
(pinset) lama
No Proses Fisik Kimia Ergonomi Psikis
10 Susun warna: Mesin yang Air nanas Posisi kerja Jenis
menyusun irisan nanas bergerak cepat Sisa hasil statis (dalam pekerjaan
berdasarkan Lantai basah nanas waktu lama) monoton dan
keseragaman warrna Pegawai tidak lama
menggunakan
sepatu boot
11 Feeding slice: Resiko - - -
mengumpankan irisan tergores ujung
nanas ke kaleng kaleng yang
tajam
12 Susun nampan: Resiko - - -
menyusun nanas tergores ujung
kaleng di nampan kaleng yang
tajam
13 Transporting: Resiko - - -
memindahkan nanas terpeleset
kaleng dari stasiun line Beban berat
nanas ke antrian Resiko
stasiun seamer tabrakan antar
trolly
Resiko kaki
terjepit trolly
No Proses Fisik Kimia Ergonomi Psikis
14 Transporting seamer: Lantai licin - - -
memindahkan nanas Beban berat
kaleng dari antrian Resiko
stasiun seamer ke tabrakan antar
seamer trolly
15 Sortir 1: menyortir Resiko - Posisi duduk Jenis
kaleng rusak sebelum tergores statis (dalam pekerjaan
pemasakan pinggiran waktu lama) monoton dan
kaleng rusak lama
16 Seaming: operator Mesin panas - - -
mesin seamer
(menutup kaleng nanas
17 Cooking: Suhu disekitar - Posisi duduk Jenis
mengoperasikan panas statis (dalam pekerjaan
instalasi mesin cooker Resiko terkena waktu lama) monoton dan
arus listrik lama
18 Sortir dua: menyortir Kursi tidak Posisi duduk Jenis
kaleng rusak sesudah sesuai statis (dalam pekerjaan
pemasakan Resiko terjatuh waktu lama) monoton dan
Mesin bergerak lama
cepat
No Proses Fisik Kimia Ergonomi Psikis
19 Palleting atas: Bising - Posisi duduk -
menyusun nanas kecerobohan statis (dalam
kaleng di karton waktu lama)
20 Palleting bawah: Resiko - Posisi duduk Jenis
menyusun karton tergores statis (dalam pekerjaan
ditumpukan nanas pinggiran waktu lama monoton dan
kaleng rusak lama
21 Transporting pallet: Resiko - Posisi duduk -
memindahkan nanas tabrakan antar statis (dalam
ke tempat forklip dan waktu lama
penyimpanan pekerja
2. Identifikasi risiko kesehatan dan kecelakan kerja
Risiko Kesehatan Kerja Risiko Kecelakaan Kerja

Gangguan pendengaran, Terpeleset dan risiko jatuh,


gangguan muskuolskeletal, kecelakaan mesin
heat stress ( gangguan (terpotong bagian tubuh
suhu tubuh akibat paparan oleh mesin), teriris oleh alat
suhu tinggi), penyakit pemotong, tertimpa rak
hemoroid, gangguan berisi kaleng, tertabrak trolly
pernafasan, alergi, stress dan mobil transporting.
3. Upaya pengendalian Faktor risiko

Perancangan : memberikan waktu istirahat yang cukup,


penambahan kipas angin/ventilator, menambahkan poster cara
pemakaian alat dan K3, penambahan tanda bahaya dan
peringatan, peninggian langit-langit disertai sistem perlindungan
khusus
Administrasi kontrol : Training cara penggunaan alat,
keselamatan dan kesehatan kerja, konseling masalah pekerjaan,
perawatan mesin dan alat terkontrol
APD : penggunaan ear plug, pemakaian baju pelindung,
pemakaian sepatu boot, pemakaian sarung tangan dan topi
Kesimpulan dan saran

Kesimpulan
Faktor bahaya lingkungan kerja terhadap kesehatan, seperti :
Bahaya Kimia, seperti : iritasi
Bahaya fisik, seperti : pencahayaan, getaran, dan kebisingan.
Bahaya Psikologi, seperti : stress, gangguan emosional
Bahaya Ergonomi, seperti : posisi duduk dan berdiri dalam jangka
waktu lama

B. Saran
Untuk menghindari hazard kesehatan kerja atau bahaya terhadap
keselamatan kerja sebaiknya dilakukan upaya pengendalian
risiko kerja agar terhindar dari bahaya terhadap keselamatan
kerja.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai