Penyaji:
Perseptor :
TAHUN 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Perseptor Penyaji
II. Anamnesa
1. Keluhan Utama
Os mengeluh kehamilannya telah lewat bulan dan belum ada tanda
tanda inpartu
2. Riwayat Perjalanan Penyakit
Os masuk Rumah sakit pertamina bintang amin tanggal 23 mei 2017
pada pukul 17.00 melalui poli obgyn dengan diagnosa hamil posterm
dengan oligohidramion. Riwayat perut mulas menjalar ke pinggang
disangkal oleh pasien. Riwayat keluar air-air disangkal. Riwayat keluar
darah dan lendir disangkal oleh pasien dan gerakan janin masih
dirasakan oleh pasien. Pasien tidak mengalami trauma dalam
kehamilannya, pasien juga tidak ada riwayat demam tinggi dan alergi
selama hamil, riwayat minum alkohol dan merokok, minum obat-
obatan lama disangkal.
A. Status generalis
a. Pemeriksaan Umum
Suhu : 36,7oC
Gizi : BB = 68 kg , TB = 157 cm
b. Keadaan Khusus
a) Kulit :
Warna sawo matang, turgor kembali cepat, ikterus pada kulit (-),
sianosis (-), scar (-), pucat pada telapak tangan dan kaki (-),
pertumbuhan rambut normal.
b) KGB
Tidak ada pembesaran KGB pada daerah leher, axilla, leher,
inguinal dan submandibula serta tidak ada nyeri penekanan
c) Hidung
Bagian luar tidak ada kelainan septum dan tulang-tulang dalam
perabaan baik, tidak ditemukan penyumbatan maupun pendarahan,
pendarahan cuping hidung (-)
d) Telinga
Nyeri tekan processus mastoideus (-), pendengaran baik
e) Kepala
Bentuk : Normochepal simetris
Rambut : Hitam, lurus, tidak mudah dicabut
Mata : edema palpebra (-), sklera tidak ikterik,
konjungtiva anemis (-), penglihatan baik
Hidung : Bentuk normal, simetris, septum tidak
deviasi, kavum nasi mukosa tidak
hiperemis, pernafasan cuping hidung (-),
penciuman baik
Telinga : Nyeri tekan processus mastoideus (-),
pendengaran baik
Mulut : bibir tidak sianosis, basah, tidak pecah-
pecah
f) Leher
Pembesaran kelenjar tiroid (-)
Deviasi trachea (-)
Pembesaran kelenjar limfe (-)
g) Thorax
1. Paru-paru
Inspeksi : simetris kanan = kiri
Palpasi : Tidak ada gerakan yang tertinggal, vocal
fremitus kanan dan kiri sama
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : suara dasar veskuler, ronkhi basah halus -/-,
wheezing (-)
2. Cor
Inspeksi : pulsasi iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas atas sela iga II garis midsternal
Batas kana sela iga IV garis parasternal dekstra
Batas kiri sela iga V midklavikula sinistra
Auskultasi : murmur (-), gallop (-)
h) Abdomen
Inspeksi : cembung, striae gravidarum (+), linea alba
(-)
Palpasi :
Leopold 1 : TFU 3 jari di bawah Processus Hyphoideus, teraba
bokong
Leopold 2 : teraba bagian keras memanjang disebelah kanan,
teraba bagian kecil di sebelah kiri
Leopold 3 : teraba bagian bulat melinting
Leopold 4 : kepala belum masuk PAP
i) Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan luar
Tinggi Fundus Uteri : 34 cm
Djj : 137x/ menit
j) Ekstremitas
Superior : oedem (-/-)
Inferior : oedem (-/-)
C. Pemeriksaan Penunjang
D. Follow Up
E. Permasalahan
Pada 23 Mei 2017 pada pukul 15.00 os masuk rumah sakit melalui poli
kebidanan, dengan diagnosis G2P1A0 Hamil 42-43 minggu dengan
oligohidramion belum inpartu JTH preskep. Os mengeluh kehamilannya telah
lewat bulan tetapi belum ada tanda-tanda inpartu. Os tidak merasa mulas, tidak
keluar air – air dari vagina, tidak keluar darah, hanya keluar lendir sedikit. Tidak
pernah mengalami penyakit selama kehamilan, Kehamilan sebelumnya tidak
pernah mengalami hal seperti ini. Os mengaku tidak pernah mengalami penyakit
jantung, paru-paru, hati, ginjal, diabetes mellitus, alergi maupun hipertensi. Os
juga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit menular,
asma, diabetes, jantung, hati dan alergi maupun penyakit kejiwaan.
A. Anamnesis
Penyebab pasti dari kehamilan postterm sampai saat ini masih belum
diketahui dengan pasti. Teori-teori yang pernah diajukan untuk menerangkan
penyebab terjadinya kehamilan postterm antara lain:
a) Riwayat haid
b) Oligohidramnion
Pemeriksaan penunjang
Sitologi vagina
Pemeriksaan sitologi vagina (indeks koriopiknotik > 20 %)
mempunyai sensitivitas 75% perlu diingat bahwa kematangan
serviks tidak dapat dipakai untuk menentukan usia gestasi
(Prawiroharjo, 2008).
Untuk anamnesis dapat ditegakkan dengan HPHT tetapi pada kasus ini
os lupa akan HPHT nya tetapi os merasakan bahwa ia yakin bahwa
kehamilannya telah lewat bulan dan belum memiliki tanda-tanda inpartu
seperti riwayat perut mulas menjalar ke pinggang disangkal oleh pasien,
riwayat keluar air-air disangkal, riwayat keluar darah dan lendir disangkal
oleh pasien tetapi gerakan janin masih dirasakan oleh pasien.
Bila serviks belum matang, perlu dinilai keadaan janin lebih lanjut apabila
kehamilan tidak di ahiri
2. Induksi persalinan
Kehamilan postterm merupakan keadaan klinis yang sering menjadi
indikasi untuk pelaksanaan induksi persalinan. Induksi persalinan menjadi
salah satu prosedur medis yang paling sering dilakukan di Amerika Serikat
dengan proporsi yang meningkat dari 9% pada tahun 1989 menjadi 19% di
tahun 1998. (Heimstad, 2007)
III. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA