Beberapa mikroba tertentu tidak dapat diwarnai dengan pewarnaan sederhana ataupun Gram, misalnya
golongan Mycobacterium, Retinomycites, dll. Hal ini disebabkan sel-sel mikroba diliputi oleh semacam
lilin (lipid) dan asam mycolat, sehingga tubuhnya sukar ditembus oleh zat-zat warna. Tetapi dia dapat
diwarnai dengan karbolfuchsin panas (sambil dipanasi), ternyata zat warna ini dapat meresap dan diikat
oleh tubuh bakteri tersebut. Keistimewaan dari kuman tahan asam ini, zat warna yang telah diikat itu
sukar dilepaskan walaupun dilakukan dengan pencucian dengan alkohol-asam, misalnya asam sulfat dan
asam chlorida. Oleh karena kuman-kuman seperti itu tahan terhadap pencucian asam-asam mineral, maka
disebut kuman tahan asam. Kuman-kuman yang tahan asam ialah:
Mycobacterium tuberculose
Mycrobacterium leprae
Test pewarnaan terhadap Bakteri tahan asam yang merupakan bakteri yang kandungan lemaknya sangat
tebal sehingga tidak bisa diwarnai dengan reaksi pewarnaan biasa, tetapi harus dengan pewarnaan tahan
asam. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam (BTA) karena dapat mempertahankan zat warna
pertama sewaktu dicuci dengan larutan pemucat. Golongan bakteri ini biasanya bersifat patogen pada
manusia contohnya adalah Mycobacterium tuberculosis.
1. Primary Stain
berupa carbol-fuehsin, larut dalam struktur lipoidal yang merupakan bagian terutama
pada dinding bakteri Mycobacterium, dan membiarkan penetrasi dan retensi zat warna
merah ini. Pentrasi dibantu dengan panas yang membawa carbol-fuesin melalui dinding
lipoidal masuk kedalam sitoplasma. Disini semua sel akan terlihat merah.
2. Decolorizing Agent
berupa alcohol (3% + etanol 95%) berfungsi mendinginkan preparat dengan membiarkan
substansi sel waxy menjadi keras, pada aplikasi alcohol asam, sel tahan asam resisten
pada dekolorisasi karena primary stain lebih larut dalam waxy daripada agen decolorisasi.
Pada saat ini primary stain ditahan dan tetap berwarna merah. Ini berbeda dengan bakteri
tdak tahan asam, karena bakteri lain tidak ada waxy maka primary stain akan dihilangkan
selama decolorisasi, sehingga zat menjadi tidak berwarna.
3. counter stain
Berupa biro metilen, digunakan terakhir untuk mengecat sel sel yang sebelumnya tidak
berwarna. Karena hanya bakteri tidak tahan asam yang mengalami decolorisasi, maka ia
akan mengabsorbsi zat warna counter stin dan memberikan warna biru, sedangkan bakteri
tahan asam memberikan warna merah dari primary stain.
Tujuan :
Untuk membedakan /menentukan jenis/sifat bakteri/kuman termasuk bakteri tahan asam
(BTA) atau bakteri tidak tahan asam (BTTA).
Prosedur :
Hasil pewarnaan:
1. Sediaan yang telah kering ditetesi dengan minyak imersi, dilihat dengan mikroskop
dengan perbesaran 100 kali.
2. Sediaan di bawah mikroskop dicari dengan adanya batang panjang atau pendek yang
berwarna merah dengan latar belakang berwarna biru.
B.. Penilaian
1. BTA negatif : apabila dalam 100 LP atau selama 15 menit pengamatan tidak dijumpai adanya
BTA.