DEFINISI
Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki ciri-ciri yaitu berantai karbon (C) yang
panjangnya 8 - 95 dan memiliki dinding sel yang tebal yang terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak
mikolat, lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat dinding sel. Bakteri yang termasuk BTA antara
lain Mycobacterium tuberculose, Mycobacterium bovis, Mycobacterium leprae, Nocandia
meningitidis, dan Nocandia gonorrhoeae.
Mycobacterium tuberculose adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit tuberculose,
dan bersifat tahan asam sehingga digolongkan sebagai bakteri tahan asam (BTA). Penularan
Mycobacterium tuberculose terjadi melalui jalan pernafasan (Syahrurachman, 1994).
METODE
Ziehl Neelson
Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok Mycobacterium dan
Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat
mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci dengan larutan pemucat
(alkohol asam). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan
asam karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi dengan carbol fuchsin dengan
cepat, sehingga sel bakteri tidak berwarna (Lay, 1994).
Dinding bakteri yang tahan asam mempunyai lapisan lilin dan lemak yang sukar ditembus cat. Oleh
karena pengaruh fenol dan pemanasan maka lapisan lilin dan lemak itu dapat ditembus cat basic
fuchsin. Pada waktu pencucian lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Pada
pencucian dengan asam alkohol warna fuchsin tidak dilepas. Sedangkan pada bakteri tidak tahan
asam akan luntur dan mengambil warna biru dari methylen blue.
Prosedur pewarnaan Ziehl Neelson yaitu dengan memberi larutan pewarna carbol fuchsin, alkohol
asam, dan methylen blue. Hasil yang diperoleh saat praktikum yaitu positif 1 dan positif 2 yang
dilaporkan secara kuantitatif menurut IUAT, yaitu:
Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok Mycobacterium dan
Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat
mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci dengan larutan pemucat
(alkohol asam). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan
asam karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi dengan carbol fuchsin dengan
cepat, sehingga sel bakteri tidak berwarna (Lay, 1994).
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Untuk mengetahui bakteri tahan asam dan bakteri tidak tahan asam sampel sputum
2. Untuk membedakan antara bakteri tahan asam dan bakteri tidak tahan asam.
1. ALAT
a. Objek Glass
b. Ose
c. Lampu Spirtus
d. Mikroskop
e. Gegep
f. Pipet Tetes
g. Korek api
h. Lidi
2. BAHAN
a. Karbol fuksin
b. Asam alcohol
c. Methilen Blue
d. Aquadest
e. Oil Imersi
C. PROSEDUR KERJA
2. Membuat preparat dengan mengambil sampel dengan lidi lalu di usapkan pada object glass
4. Memanaskan preparat selama 5 menit sampai terlihat uap ( Jangan sampai mendidih )
10. Keringkan , Lalu amati pada mikroskop dengan pembesaran lensa objektif 100 x dengan
menambahkann oil imersi
KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang di dilakukan di bawah mikroskop, dengan pembesaran 100x maka
dapat disimpulkan bahwa pada sampel ditemukan bakteri tahan asam ( BTA ) / Mycrobacterium
tuberculosis dengan status positif dua (+2).
DAFTAR PUSTAKA
http://ferrydwirestuhendra.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-pewarnaan-tahan-asam.html
http://aiiudewa.blogspot.com/2013/12/laporan-bakteri-tahan-asam.html
www.academia.edu/9501486/Laporan_Pewarnaan_BTA
http://catatanenyrahayu.blogspot.com/2012/03/laporan-mikrobiologi-pewarnaan-bakteri.html
http://arsyinoviana.blogspot.co.id/2012/11/bakteribasil-tahan-asam-bta.html