Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan segala puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan
YME yang telah memberikan hidayahnya kepada kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini guna untuk memenuhi tugas kuliah ini. Pada kesempatan
ini tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen mata kuliah. Yang memberikan
tugas supaya kami dapat memahami dan mengerti lagi atas mata kuliah ini.
Menyadari dan jauh dari sempurna makalah ini. Oleh karena itu kritik
dan saran dari pembaca guna perbaikan dikemudian hari sangat kami harapkan
demi tercapainya kesempurnaan yang diharapkan.

Bogor, November 2016


Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asam urat sudah dikenal sejak 2 abad yang lalu dan salah satu penyakit
tertua yang dikenal manusia. Penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena
penyakit ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman
yang enak-enak. Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi di
Indonesia adalah penyakit asam urat. Asam urat sering dialami oleh banyak orang
sekarang ini. Bahkan, orang-orang yang masih tergolong muda juga sering ditimpa
penyakit ini.
Di masyarakat kini beredar mitos bahwa ngilu sendi berarti asam urat.
Pengertian ini perlu diluruskan karena tidak semua keluhan dari nyeri sendi
disebabkan oleh asam urat. Pengertian yang salah ini diperparah oleh iklan
jamu/obat tradisional. Penyakit rematik banyak jenisnya. Tidak semua keluhan nyeri
sendi atau sendi yang bengkak itu berarti asam urat. Untuk memastikannya perlu
pemeriksaan laboratorium. Sebenarnya yang dimaksud dengan asam urat adalah
asam yang berbentuk kristalkristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme
purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang
terdapat pada inti selsel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan
dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur,
buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Jadi asam
urat merupakan hasil metabolisme di dalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh
berlebih. Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiap
metabolisme normal dihasilkan asam urat. Sedangkan pemicunya adalah makanan
dan senyawa lain yang banyak mengandung purin. Sebetulnya, tubuh menyediakan
85 persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa kebutuhan
purin dari makanan hanya sekitar 15 persen.
Konsumsi purin tinggi merupakan salah satu faktor penyebab dari
hiperurisemia. Tingginya kadar asam urat dalam tubuh sering diekskresikan dalam
bentuk kristal melalui urin.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian asam urat ?
2. Bagaimana sifat dan struktur kimia asam urat ?
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pemeriksaan asam urat ?
8. Jelaskan jalur terjadinya asam urat ?

C. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
dan memahani tentang asam urat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ASAM URAT


Asam urat adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil
akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah,
purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup,
yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan
(daging, jeroan, ikan sarden). (indriawan,2009).
Asam urat adalah produk akhir atau produk buangan yang dihasilkan dari
metabolisme atau pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan antioksidan
dari manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam darah akan
mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat mempunyai
peran sebagai antioksidan bila kadarnya tidak berlebihan dalam darah, namun bila
kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan (McCrudden
Francis H. 2000).
Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin.
Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl
sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W. 1994).
Asam urat atau uric acid adalah asam hasil metabolisme protein berupa
asam-asam inti yang terdapat dalam inti sel. Setelah mengalami berbagai macam
proses biokimia akan menjadi oksida purin. Purin sendiri merupakan salah satu
turunan asam amino. Oksida purin ini dimetabolisme lagi oleh suatu enzim dan
menghasilkan asam urat. Jadi asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme tubuh
dari bahan purin.
B. SIFAT DAN STRUKTUR KIMIA ASAM URAT
Asam urat merupakan asam lemah dengan pKa 5,8. Asam urat cenderung
berada di cairan plasma ekstraselular. Sehingga membentuk ion urat pada pH 7,4.
ion urat mudah disaring dari plasma. Kadar asam urat di darah tergantung usia dan
jenis kelamin. Kadar asam urat akan meningkat dengan bertambahnya usia dan
gangguan fungsi ginjal (McCrudden Francis H, 2000). Di bawah mikroskop kristal
urat menyerupai jarum-jarum renik yang tajam, berwarna putih, dan berbau busuk.
Gambar. Struktur kimia asam urat

C. METABOLISME ASAM URAT


Pembentukan asam urat dalam darah juga dapat meningkat yang disebabkan
oleh factor dari luar tertama makanan dan minuman yang merangsang pembentukan
asam urat. Adanya gangguan dalam proses ekskresi dalam tubuh akan
menyebabkan penumpukan asam urat di dalam ginjal dan persendian. Jalur
kompleks pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, suatu pentose
yang berasal dari glycidic metabolism, dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl
pyrophosphate) dan kemudian phosphoribosilamine, lalu ditransformasi
menjadi inosine monophosphate (IMP). Dari senyawa perantara yang berasal
dari adenosine monophosphate (AMP) dan guanosine monophosphate (GMP),
purinic nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA,
serta inosine yang kemudian akan mengalami degradasi menjadi hypoxanthine,
xanthine dan akhirnya menjadi uric acid (McCrudden Francis H.2000).
D. MACAM-MACAM PEMERIKSAAN ASAM URAT
a. Pemeriksaan Holistik
Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana pemeriksaan
dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimanamdapat terjadinya nyeri. Setelah itu
dilihat riwayat kesehatan, baru di tegakkan diagnosis (Pusdiknas, 1980).
b. Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric
acid yang bereaksi dengan urease membentuk reaksiH2O2 dibawah katalisis
peroksiadase dengan 3,5 didorohydroksi bensensulforic acid dan 4
aminophenazone memberikan reaksi warnaviolet dengan
indikator Quinollmine (Bishop L. Michael).

Faktor Yang Mempengaruhi Pemeriksaan Asam Urat

Hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat dan teliti dapat tercapai apabila di
dalam proses pemeriksaan terhadap sampel selalu memperhatikan secara terpadu
beberapa hal yaitu : persiapan penderita, pengambilan sampel penderita, proses
pemeriksaan sampel dan pelaporan hasil pemeriksaan sampel. Penyimpanan
sampel dilakukan apabila pemeriksaan ditunda atau sampel dikirim ke laboratorium
lain. Berkaitan dengan hal tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyimpanan sampel yaitu : waktu penyimpanan sampel, cara penanganan sampel
dan suhu penyimpanan sampel (Mulyono, B. 2010).

1. Waktu penyimpanan sampel.


Penyimpanan terhadap sampel perlu dilakukan apabila pemeriksaan ditunda.
Proses penyimpanan sampel harus sesuai prosedur yang disyaratkan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Waktu penyimpanan yang disarankan untuk
sampel asam urat adalah selama 5 hari (Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Pusat Laboratorium Kesehatan, 2002).

2. Suhu penyimpanan sampel.


Sampel yang digunakan untuk pemeriksaan agar tetap dalam kondisi yang
stabil, maka dibutuhkan waktu penyimpanan sampel yang baik dan suhu yang
sesuai. Pemeriksaan kadar asam urat darah dengan menggunakan plasma simpan,
maka sampel disimpan di refrigerator pada suhu 2 - 8C (Rhoce Diagnostic, 2009).
Cara penanganan sampel.
Penanganan terhadap sampel yang digunakan untuk pemeriksaan perlu
perlakuan yang benar, oleh karena penanganan sampel yang tidak sesuai prosedur
akan dapat mempengaruhi terhadap hasil pemeriksaan. Pemeriksaan yang
menggunakan sampel plasma simpan, maka plasma dipisahkan terlebih dahulu dari
selnya dalam waktu maksimal 2 jam dari pengambilan sampel, selanjutnya plasma
disimpan dalam refrigerator pada suhu 2-8C (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Pusat Laboratorium Kesehatan, 2002).

Pemeriksaan Asam Urat


Pemeriksaan kadar asam urat darah di laboratorium bisa dilakukan dengan 2
metode yaitu cara cepat menggunakan stik dan metode enzimatik. Pemeriksaan
kadar asam urat dengan menggunakan stik dapat dilakukan dengan menggunakan
alat UASure Blood Uric Meter. Prinsip pemeriksaan alat tersebut adalah UASure
Blood Uric Acid Test Strips menggunakan katalis yang digabung dengan teknologi
biosensor yang spesifik terhadap pengukuran asam urat. Strip pemeriksaan
dirancang dengan cara tertentu sehingga pada saat darah diteteskan pada zona
reaksi dari strip, katalisator asam urat memicu oksidasi asam urat dalam darah
tersebut. Intensitas dari elektron yang terbentuk diukur oleh sensor dari UASure dan
sebanding dengan konsentrasi asam urat dalam darah. Nilai Rujukan untuk laki laki :
3.5 7.2 mg/dl, sedangkan untuk perempuan : 2.6 6.0 mg/dl (UASure Blood Uric
Acid Test Strips).

Prinsip pemeriksaan kadar asam urat metode enzimatik


adalah uricase memecah asam urat menjadi allantoin dan hidrogen peroksida.
Selanjutnya dengan adanya peroksidase, peroksida, Toos dan 4-aminophenazone
membentuk warna quinoneimine. Intensitas warna merah yang terbentuk sebanding
dengan konsentrasi asam urat. Nilai rujukan untuk laki laki : 3.4 7.0 mg/dl,
sedangkan untuk perempuan : 2.4 5.7 mg/dl (Roche Diagnostik, 2009).

Persiapan bagi penderita yang akan diambil sampelnya yaitu puasa 10 - 12


jam dan tidak mengkonsumsi makanan tinggi purin (misalnya : daging, jerohan,
sarden, otak) minimal 24 jam sebelum uji dilaksanakan, oleh karena dapat
mempengaruhi terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan (Harrison, 2000).

Metode :
Enzimatik
Prinsip :
Asam urat dioksidasi oleh uricase menjadi allatoin dengan H 2O2 dengan
adanya peroksidase menghasilkan chromogen berwarna yang diukur pada panjang
gelombang 546nm yang sebanding dengan kadar asam dalam sampel.
Reaksi :
Uricase
Urid Acid + H2O + O2 Allantion + CO2 + H2O2
peroksidase
2H2O2 DCHBS + PAP N-(4 antipyryl-3-cloro-5-

sulfonate-p-benzoquinonimine + HCL + 4H2O

Alat dan Bahan :


klinipet 0 l dan 1000 l
Bayer RA.50
Tabung reaksi dan rak tabung
Tip
Tissue
Serum
Reageen Urid Acid
Standar Urid Acid

Cara kerja :

Disiapkan tabung reaksi


Blanko Standar Sampel

Standar - 25 l -

Sampel - - 25 l
Reagen Kerja 1000 l 1000 l 1000 l

Homogenkan
Inkubasi 10 menit suhu kamar atau 5 menit 37 oC
Baca pada 546nm

Nilai normal :
Laki-laki : 3,4 7,0 mg/dl
Perempuan : 2,4 5,7 mg/dl

Kristal Asam urat dalam Urine

Tingginya kadar asam urat dalam tubuh sering diekskresikan dalam bentuk kristal
melalui urin. Ini adalah gangguan kesehatan yang memerlukan perawatan yang
tepat dan perawatan.

Asam urat adalah sisa metabolisme yang diproduksi di dalam tubuh kita dari
pemecahan molekul purin dan diekskresikan normal dalam urin. Jika produksi asam
urat melebihi tingkat ekskresi, hal itu akan disimpan dalam tubuh sebagai kristal.
Kristal asam urat ini melewati urin yang merupakan tanda peringatan gangguan
kesehatan.

Penyebab Kristal Asam Urat dalam Urine

Asam urat adalah produk oksidasi akhir purin, zat alami yang ditemukan dalam
makanan. Bahan makanan seperti daging, kacang -kacangan, ikan asin, ikan laut,
oatmeal, dll kadar asam urat purin kaya dan lebih-konsumsi makanan yang kaya
purin meningkat dalam tubuh. Menurut American Medical Association, kadar asam
urat harus berkisar antara 3,6 mg / dL dan 8,3 mg / dL. Tes urine dilakukan untuk
memeriksa kadar asam urat dalam tubuh. Jika sudah mencapai di atas batas yang
ditentukan, kondisi ini dikenal sebagai hyperuricemia. Kristal kecil melewati urin dan
keparahan gejala bervariasi dengan meningkatnya kadar asam urat urin.

Gangguan yang paling umum yang terkait dengan tingkat tinggi asam urat adalah
asam urat, sindrom Lesch-Nyhan, penyakit jantung, diabetes, batu asam urat, batu
saluran kemih, dan sindrom metabolik.

Batu asam urat melalui urin saat ginjal tidak dapat memetabolisme asam urat pada
tingkat yang diinginkan. Dalam hal ini urin asam melewati tubuh dan kristal dibuang
bersama dengan itu. Kristal endapan kalsium oksalat dan umumnya dikenal sebagai
'benih kristal'.
Kristaluria asam urat disebabkan ketika kristal oksalat ini tidak bisa diencerkan pada
pH asam urin. Batu kalsium pingsan dari tubuh selama kondisi ini. Batu asam urat
kebanyakan ditemukan dalam kasus glycogenosis, asam urat, neoplasma, dan
sindrom myeloproliferative.

Kristal asam urat tidak boleh bingung dengan sistin atau kalsium fosfat kristal. Untuk
mendeteksi penyebab dan sifat kristal, tes asam urat dilakukan. Obat-obatan yang
diresepkan jika rentang didiagnosis lebih tinggi dari tingkat normal. Obat yang
mengandung allupurionol dan febuxostat biasanya diresepkan untuk menurunkan
asam urat dalam tubuh. Probenesid mengurangi tingkat penyerapan asam urat dan
membantu dalam penghapusan kelebihan asam urat dari tubuh. Sulfinpyrazone juga
menurunkan kadar asam urat.

Kristal Asam urat


Asam urat, suatu produk metabolisme dari pemecahan protein, ada di urin dalam
konsentrasi yang tinggi dan umumnya menghasilkan berbagai macam struktur
kristal. Amorf urate dapat digambarkan sebagai granular, birefringent, kristal tidak
berwarna sampai kuning mereka tampak sebagai butiran halus ketika diamati
dengan pembesaran 10 x atau 40 ( Gambar 5. ). Kristal ini sering terjadi ketika
urin didinginkan. Kristal ini membentuk sedimen warna merah muda di bagian
bawah tabung centrifuge. Kebanyakan amorf urate larut ketika ditambahkan larutan
alkali ke sedimen atau bila urin dihangatkan setelah pendinginan.
PROSEDUR

Sampel urin dihomogenkan dulu kemudian dipindahkan ke dalam tabung


pemusing sebanyak 10 ml. Selanjutnya dipusingkan dengan kecepatan relatif
rendah (sekitar 1500 - 2000 rpm) selama 5 menit. Tabung dibalik dengan cepat
(decanting) untuk membuang supernatant sehingga tersisa endapan kira-kira 0,2-0,5
ml. Endapan diteteskan ke gelas obyek dan ditutup dengan coverglass. Jika hendak
dicat dengan dengan pewarna Stenheimer-Malbin, tetesi endapan dengan 1-2 tetes
cat tersebut, kemudian dikocok dan dituang ke obyek glass dan ditutup dengan
coverglass, siap untuk diperiksa.

Endapan pertama kali diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran


rendah menggunakan lensa obyektif 10X, disebut lapang pandang lemah (LPL)
atau low power field (LPF) untuk mengidentifikasi benda-benda besar seperti silinder
dan kristal. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan dengan kekuatan tinggi
menggunakan lensa obyektif 40X, disebut lapang pandang kuat (LPK) atau high
power field (HPF) untuk mengidentifikasi sel (eritrosit, lekosit, epitel), ragi, bakteri,
Trichomonas, filamen lendir, sel sperma. Jika identifikasi silinder atau kristal belum
jelas, pengamatan dengan lapang pandang kuat juga dapat dilakukan.

Karena jumlah elemen yang ditemukan dalam setiap bidang dapat berbeda dari satu
bidang ke bidang lainnya, beberapa bidang dirata-rata. Berbagai jenis sel yang
biasanya digambarkan sebagai jumlah tiap jenis ditemukan per rata-rata lapang
pandang kuat. Jumlah silinder biasanya dilaporkan sebagai jumlah tiap jenis yang
ditemukan per lapang pandang lemah.

GAMBAR 5. Kristal Amorf urat dalam urin. ( mikroskop cahaya, 160.)


Kristal asam urat adalah pleomorfik dibanding semua kristal urin, mereka ada
dalam berbagai bentuk, seperti batang, kubus ( Gambar 6. ), mawar enam sisi,
piring, rhombi, dan seperti batu asahan. Mereka sangat birefringent dan bervariasi
dalam ukuran. Kristal asam urat larut dalam larutan alkali dan tidak larut dalam
asam. Mereka biasanya tidak berwarna sampai berwarna kuning pucat, pink atau
coklat. Kristal asam urat sering dikaitkan dengan batu ginjal, tetapi keberadaan
mereka di urin orang normal adalah sangat umum.
GAMBAR ,6. Kristal asam urat (panah) dan sel skuamosa. Dalam gambar, kristal
urat bentuk genjang (a) dan tampak anisotropism di bawah sinar terpolarisasi (B).
(mikroskop cahaya, 80)

Dalam garam asam urat mungkin membentuk kristal lain , yaitu natrium dan
kalium urate. Hal ini dapat dilihat sebagai tidak berwarna, berbentuk kristal jarum
dan spherules kecoklatan. Penambahan setetes asam asetat glasial menunjukkan
hasil spheroids.

Kristal asam urat tampak berwarna kuning ke coklat, berbentuk belah ketupat
(kadang-kadang berbentuk jarum atau mawar). Dengan pengecualian langka,
penemuan kristal asam urat dalam urin sedikit memberikan nilai klinis, tetapi lebih
merupakan zat sampah metabolisme normal; jumlahnya tergantung dari jenis
makanan, banyaknya makanan, kecepatan metabolisme dan konsentrasi urin.
Meskipun peningkatan 16% pada pasien dengan gout, dan dalam keganasan
limfoma atau leukemia, kehadiran mereka biasanya tidak patologis atau
meningkatkan konsentrasi asam urat.

DAFTAR PUSTAKA

Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.Price. Sylvia A & Lorraine M. Wilson.


1995.Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
2. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.Vitahealth. 2005.Asam Urat. PT.
Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
3. Price, Sylvia.A. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.
Ed.6.Jakarta : EGC.
4. M. Wilkinson, Judith.2006. Buku Saku DIAGNOSIS KEPERAWATAN. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Arianda dedi, 2014. BUKU SAKU ANALIS KESEHATAN refisi ke-3.bekasi: Analis
Muslim Publisher

http://labkesehatan.blogspot.co.id/2010/02/urinalisis-2-analisis-mikroskopik.html

ASAM URAT

MAKALAH KIMIA KLINIK II

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia

Klinik II

Dosen :
Oleh :

Kelompok 5 ( Lima )

1. Adhi Darma
2. Arief Dwi Prasetyo
3. Endang Susilowati
4. Sulastri
5. Wiji Wahyuningsih
6. Winarsih

ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH TINGGI ANALIS KESEHATAN BAKTI ASIH

BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai