Anda di halaman 1dari 13

1. Seorang Analis sedang membuat 1 jenis media perbenihan Nutrien agar plate.

Prosedur
kerja yang dilakukan diantaranya menimbang nutrient agar kemudian dilarutkan dengan
aquadest, selanjutnya dipanaskan diatas hotplate sampai larut semua, kemudian media
tersebut disterilkan kedalam autoclave dituang kedalam petridist. Apa yang harus
dilakukan untuk mengetahui bahwa media perbenihan tersebut steril ?
A. Dibiarkan sampai media dingin dan mengeras
B. Diinkubasi pada suhu 37 0C selama 24 jam
C. Dimasukkan kedalam refrigrator suhu 4 0C
D. Diinkubasi pada suhu kamar
E. Menggunakan indicator tape
Pembahasan :
Kontrol media sangat diperlukan dalam uji kepekaan bakteri maupun uji kualitas suatu
produk.kontrol media berfungsi untuk mengetahui sterilitas dan kualitas suatu medium
agar layak digunakan dan untuk memastikan tidak ada kontaminasi mikroba lain
selama pengujian. Dengan cara medium dilarutkan dengan aquadest, selanjutnya
dipanaskan diatas hotplate sampai larut semua, kemudian media tersebut disterilkan
kedalam autoclave dituang kedalam petridist. Selanjutnya medium diinkubasi pada suhu
37oC selama 24 jam (Uji Sterilitas)
2. Pembuatan media untuk pertumbuhan bakteri harus disesuaikan dengan prosedur yang
tertera pada petunjuk yang tercantum di botol media. Media tersebut harus disterilisasi
dengan autoklaf, namun terdapat media yang tidak boleh disterilisasi menggunakan
autoklaf karena dapat merusak bahan yang terdapat dalam komposisinya. Media
perbenihan apakah yang dimaksud?
A. SS
B. MC
C. AN
D. EMB
E. MSA
Pembahasan :
Media Salmonella shigella merupakan media yang tidak di sterilkan dalam autoklaf
karena ada zat – zat yang akan rusak yakni sodium sitrat dan sodium thiosulfat.
3. Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan hitung kuman. Untuk itu perlu
ketersediaan media yang sesuai, maka dibuatlah media PCA dari bahan powder
pabrikan dengan merek tertentu. Media yang dibutuhkan sebanyak 50 petri, dimana
dalam setiap petri berisi 20 ml larutan PCA. Dalam ketentuan di etiket takarannya
adalah 500 gram untuk membuat media sebanyak 28,5 liter. Berapa gram media yang
dibutuhkan untuk kebutuhan diatas ?
A. 15, 5 gram
B. 16, 5 gram
C. 17, 5 gram
D. 18, 5 gram
D. 19, 5 gram
Pembahasan :
berat media
Perhitungan = x volume yang dibutuhkan
liter
500 gr
= x 1000ml
28.5 l
=17,5 gr
4. Satu set zat warna Gram A,B,C dan D ( Kristal violet, Lugol, Alkohol dan safranin )
dari kemasan yang belum digunakan, dipakai untuk Analisa bakteri pathogen,
dilakukan pengecatan sesuai prosedur, namun mutu cat belum diketahui, Hasil
pewarnaan sampel menujukan bakteri Gram positif tidak kontras berwarna Ungu.
Tindakan apa yang harus dilakukan untuk melakukan pewarnaan tersebut berkualitas
baik ?
A. Menambah waktu pengecatan Gram A
B. Mengurangi pencucian dengan Gram C
C. Menambah waktu pengecatan Gram D
D. Melakukan evaluasi Gram B dan Kontrol (+,-)
E. Melakukan fiksasi dengan baik
Pembahasan :
Karena fungsi lugol adalah untuk melekatkan (pemantek) zat warna pada dinding
bakteri, kemungkinan lugol tidak dapat bekerja dengan baik sehingga warna dari Gram
A tidak melekat sempurna, dan dilakukan kontrol +- sebagai kontrol.
5. ATLM melakukan pemeriksaan sampel urin pada pasien penderita infeksi saluran
kencing bagian atas. Hasil pemeriksaan langsung didapatkan warna urin agak
kemerahan setelah dilakukan pemeriksaan secara mikroskopisnya didapatkan hasil
sebagai berikut Leukosit +3, Nitrit (+), Blood (+) dan bakteri (++). Bakteri apa yang
dapat menyebabkan infeksi tersebut?
A. Escherichia coli
B. Salmonella typhi
D. Citrobacter freundii
D. Klebsiella pneumoniae
E. Pseudomonas aerogenosa
Pembahasan :
 Escherichia coli, merupakan salah satu bakteri penyebab infeksi saluran
pencernaan, infeksi saluran kemih
 Salmonella thypi, merupakan bakteri penyebab demam tifoid, bakterimia
 Citrobacter freundii, merupakan bakteri yang muncul sebagai patogen noksomial
penting,menyebabkab diare dan infeksi lain pada manusia
 Klebsiella pneumonia, merupakan bakteri penyebab pneumonia
 Pseudomonas aeroginosa, merupakan bakteri penyebab infeksi noksomial, bakteri
ini menyebabkan beberapa penyakit infeksi dermatitis, otitis eksterna, folikulitis,
infeksi pada mata, dan infeksi luka bakar.
6. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan sputum secara mikroskopis. Metode
pewarnaan yang di gunakan adalah Ziehl-Nelson. Hasil pemeriksaan tampak BTA
positif. Zat warna apa yang diikat oleh dinding sel bakteri tersebut?
A. Loeffler Methylene blue
B. Carbol Fuchsine
C. Methylene blue
D. Kristal violet
E. Safranin
Pembahasan :
Prinsip pewarnaan Ziehl-Nelseen yaitu, pemanasan akan menyebabkan lapisan
lemak pada bakteri terbuka sehingga zat wrna carbol fuschin akan terserap. Pada
pencucian, lapisan lemak yang terbuka pada waktu pemanasan akan merapat kembali
karena terjadi pendinginan. Saat dituangi asam. Alkohol, warna merah dari carbol
fuschin pada bakteri tahan asam tetap terserap. Tetapi bakteri tidak tahan asam akan
melepaskan warna merah itu sehingga menjadi pucat. Kemudian bakteri tidak tahan
asam akan menyerap zat pewarna methylen blue sehingga menjadi biru.
7. Pada pewarnaan BTA yang dilakukan, terdapat hasil pembuatan preparat yang kurang
bagus yaitu preparat terlihat berwarna ungu. Tahapan prosedur manakah yang kurang
maksimal dilakukan?
A. Pemanasan saat mewarnai dengan karbol fuchsin
B. Pembilasan dengan air untuk mendinginkan preparat
C. Dekolorisasi dengan asam alkohol
D. Penggenangan dengan methylene blue
E. Pengeringan preparat
Pembahasan :
Prinsip pewarnaan BTA : Bakteri yang tahan asam akan menyerap warna carbol
fuchsin, karena pada saat pemanasan lapisan lemak dan lilin pada bakteri akan
membuka sehingga hanya bisa menyerap warna carbol fuchsin. Pada penambahan
asam alkohol berfungsi untuk melunturkan (dekolorisasi) bakteri tidak tahan asam dan
akan warna biru dari penambahan methylen blue.
8. Sputum sewaktu dari pasien di duga TB diwarnai dengan metoda Zeihl Neelson, hasil
pengamatan dibawah mikroskop ditemukan bakteri coccus berwarna biru dan basil
berwarna merah, jika dalam 100 lapang pandang bakteri basil tersebut terhitung jumlah
7 bakteri, selanjutnya dilakukan pelaporan. Bagaimana penulisan pelaporan hasil
tersebut ?
A. Scanty
B. +1
C. +2
D. 1+
E. 2+
Pembahasaan:
 Negatif : Tidak ditemukan BTA dalam 100 lapang pandang
 Scanty : Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 lapang pandang
 1+ : Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 lapang pandang
 2+ : Ditemukan 1-9 BTA dalam 1 lapang pandang
 3+ :Ditemukan >10 BTA dalam 1 lapang pandang
9. Pengecatan spora dilakukan dengan metoda Wirtz Conklin, setelah sediaan bakteri
digenangi larutan malachite green dipanaskan sampai keluar uap selama 3-6 menit,
dilakukan pencucian kemudian ditambahkan cat warna safranin, dicuci dengan aquadest
kemudian dikeringkan. Warna apakah yang terikat pada bagian spora bakteri dengan
teknik tersebut ?
A. Kuning
B. Biru
C. Merah
D. Hijau
E. Aquamarine
Pembahasaan :
Pengecatan spora terdapat dari beberapa metode :
 Klein, sel vegetatif : biru, spora: merah
 Schaeffer-fulton/Wirtz Conklin, merupakan teknik pewarnaan endospora dengan
mewarnarnai semua endospora menjadi hijau dan badan bakteri menjadi merah.
Menggunakan pewarnaan malachite green dan safranin
 Bartolomew-mittwer, spora hijau, sel bakteri nerah , latar belakang merah muda,
pewarnaan sama seperti wirtz bedanya hanya tidak dipanaskan
10. Seorang mahasiswa TLM sedang melakukan pewarnaan kapsul pada bakteri Bacillus
subtilis. Jenis metode pewarnaan apa yang digunakan oleh mahasiswa tersebut?
A. Loeffler
B. Burry gins
C. Schaeffer fulton
D. Albert Christensen
E. Klein
Pembahasaan :
 Loeffer, albert christenasen : metode pewarnaan granula
 Burry gins : metode pewarnaan kapsul
 Schaeffer fulton : teknik pewarnaan bakteri yang bertujuan untuk mengamati
endospora.
 Klein : metode pewarnaan sopra
11. Pada pewarnaan spora yang dilakukan dengan metode Schaeffer Fulton, terdapat hasil
pewarnaan yang kurang bagus, yaitu warna spora tidak terlihat jelas. Tahapan prosedur
manakah yang kurang maksimal dilakukan?
A. Penambahan malachite green
B. Pemanasan
C. Dekolorisasi dengan air
D. Penambahan safranin
Pembahasaan :
proses pewarnaannya melibatkan treatment pemanasan, yaitu spora dipanaskan
bersamaan dengan zat warna utama sehingga memudahkan zat warna tersebut untuk
meresap ke dalam dinding pelindung spora bakteri
12. Seorang mahasiswa sedang melakukan identifikasi bakteri, salah satu uji yang
dilakukan adalah uji indol. Setelah inkubasi, terjadi perubahan warna media menjadi
merah. Apa kemampuan yang dimiliki oleh bakteri tersebut?
A. Bakteri mampu mengubah erlich menjadi asam amino triptofan
B. Bakteri mampu mengubah asam benzaldehid menjadi indol
C. Bakteri mampu mengubah methyl glikol menjadi indol
D. Bakteri mampu mengubah asam amino triptofan menjadi indol
E. Bakteri mampu mengubah indol menjadi asam amino triptofan
Pembahasaan :
Uji Indol dikatakan positif ditandai dengan terbentuknya warna merah pada medium yang
menunjukkan bakteri memiliki enzim triptonase yang dapat menghidrolisis asam amino
jenis triptofan yang memiliki gugus samping indol sehingga indol akan bereaksi dengan
reagen uji dan membentuk indol yang berwarna merah
13. Pada uji gula-gula untuk melihat kemampuan bakteri menggunakan berbagai macam
karbohidrat untuk metabolismenya, terdapat hasil positif yang ditandai
denganperubahan warna media dari ungu menjadi kuning. Zat apakah yang digunakan
sebagai indicator warna pada uji tersebut?
a. Fenol Red
b. Kristal violet
c. Brom Cresol Purple
d. Brom Tymol Blue
e. Methyl Red
Pembahasaan :
Pada uji gula-gula dengan media manitol dan glukosa dengan hasil asamnya positif
ditandai dengan adanya perubahan media dari warna ungu menjadi kuning. Warna pada
media gula-gula yang berubah menjadi warna kuning, artinya bakteri ini membentuk
asam dari fermentasi glukosa. Indikator media manitol dan glukosa yaitu Brom Cresol
Purple (BCP).
14. Pada identifikasi bakteri dari sampel feses diperoleh hasil kultur positif pada media SS
dengan ciri terdapat bintik hitam pada koloninya. Pada uji biokimia dengan media TSIA
menunjukkan hasil dasar kuning lereng merah, H 2S positif, gas negatif. Genus bakteri
apakah yang menjadi suspek ?
A. Shigella
B. Salmonella
C. Pseudomonas
D. Escherichia
E. Enterobacter
Pembahasaan :
Karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
 Terdapat bintik hitam pada koloninya
Pada uji biokimia :
 Media TSIA menunjukkan hasil dasar kuning lereng merah
 H2S positif (+)
 gas negatif (-)
15. Seorang mahasiswa sedang praktikum identifikasi bakteri, salah satu media yang
digunakan adalah media TSIA. Setelah diinkubasi, terdapat perubahan warna menjadi
kuning pada bagian Slant dan Butt tanpa ada berkas hitam pada media. Apa bakteri
yang memungkinkan untuk ditanam pada mahasiswa tersebut?
A. Salmonella typhi
B. Staphylococcus aureus
C. Pseudomonas sp.
D. Vibrio cholerae
E. Escherichia coli
Alasan :
Bila mikroorganisme hanya dapat memfermentasikan glukosa, maka bagian butt media
akan berwarna kuning (bersifat asam) dan bagian slant-nya akan berwarna merah
(bersifat basa). Bila mikroorganisme dapat memfermentasikan laktosa atau sukrosa atau
keduanya, maka bagian slant dan butt media akan berwarna kuning (bersifat asam) serta
bagian butt media kadang kala terpecah akibat pembentukan gas seperti H 2 dan CO2.
Sehingga bakteri yang ditanam adalah bakteri Escherichia coli.

16. Dalam diagnose bakteri Staphylococcus penting untuk mampu membedakan bakteri
pathogen dan apatogen, beberapa test laboratorium dilakukan dengan tujuan menegakan
diagnosa jenis Staphylococcus pathogen. Uji atau test manakah yang bukan termasuk
tujuan tersebut ?
A. Uji Plasma koagulase (+)
B. Uji Plasma koagulase (-)
C. Uji DNAse (+)
D. Uji Fermentasi mannitol
E. Uji hemolysis Agar Darah
Alasan :
Media agar darah digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi mikroorganisme
patogen terutama mikroorganisme yang untuk pertumbuhannya membutuhkan darah
seperti Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza dan Neisseria sp. Agar darah
juga digunakan untuk mendeteksi dan membedakan kemampuan hemolisa bakteri seperti
Streptococcus sp.
17. Terhadap sampel cairan yang berasal paru-paru, dilakukan pewarnaan Gram dan
diketuhi bahwa terdapat bakteri dengan bentuk kokus berbentuk lancet. Susunan bakteri
bervariasi, terutama bersusuna dua-dua. Kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan
kapsul dengan metode Anthony. Terlihat latar belakang preparat dan badan bekteri
berwarna keunguan, sedangkan kapsul terlihat tebal dan berwarna biru muda. Suspek
bakteri apakah yang paling memungkinkan sesuai dengan ciri-ciri tersebut?
A. Streptococcus pneumonia
B. Staphylococcus aureus
C. Neisseria gonorrhoeae
D. Escherichia coli
E. Streptococcus pyogenes
Alasan :
Streptococcus pneumonia atau pneumokokus adalah anggota dari genus streptococcus
yang gram positif, alfa hemolitik ( dalam kondisi aerob ) atau beta hemolitik (dalam
kondisi anaerob) dan anaerob fakultatif. S. pneumoniae dapat dibedakan dari viridans
streptococci, beberapa di antaranya juga alfa-hemolitik, menggunakan tes optochin,
karena S. pneumoniae adalah sensitif optochin. S. pneumoniae juga dapat dibedakan
berdasarkan sensitivitasnya terhadap lisis oleh empedu, yang disebut "uji kelarutan
empedu". Bakteri kokoid, Gram-positif, dan berkapsul ini memiliki morfologi yang khas
pada pewarnaan Gram, diplokokus berbentuk lanset. Mereka memiliki
kapsul polisakarida yang bertindak sebagai faktor virulensi untuk organisme ini; lebih
dari 90 serotipe yang berbeda diketahui, dan jenis-jenis ini berbeda
dalam virulensi, prevalensi, dan tingkat resistansi obat.
18. Terhadap sample urin, dilakukan isolasi terhadap bakteri genus Staphylococcus. Hasil
yang diperoleh terdapat bakteri Gram positf berbentuk kokus susunan berkelompok.
Koagulase test menunjukkan hasil negatif, sedangkan hasil uji dengan antibiotic
novobiocin bersifat resisten. Bakteri apakah suspek yang paling tepat?
A. Staphylococcus aureus
B. Staphylococcus epidermidis
C. Staphylococcus citrus
D. Staphylococcus saprophyticus
E. Staphylococcus hemolyticus
Alasan :
karena staphylococcus saprophyticus merupakan bakteri gram positif kelompok
staphylococcus yang non pathogen. Staphylococcus saprophyticus juga resisten terhadap
antibiotic novobiocin.
19. Bahan pemeriksaan hapus tenggorokan dikultur pada media blood agar, menunjukan
koloni kecl-kecil, diemeter koloni 1 mm, bulat, jerni, beta-hemolisis. Selanjutnya
dilakukan uji bacitrasin sensitivity test menunjukan hasil sensitif. Bakteri apakah yang
paling mungkin dari hasil kultur dan uji sensitivitas tersebut ?
A. Streptococcus mutans
B. Streptococcus faecalis
C. Streptococcus viridans
D. Sterptococcus pyogenes
E. Streptococcus pneumonia
Alasan :
Untuk Streptococcus β hemolyticus, pada blood agar, tampak adanya zona hemolisis
yang luas dan terang. Kemudian dilakukan uji Bacitracin. Apabila sensitif, berarti bakteri
tersebut adalah S. pyogenes. Apabila Resisten adalah S. agalactiae
20. Seorang pasien mengeluh diare, dokter memeriksakan faeces dengan konsistensi encer
ke laboratorium untuk kultur, setelah diketahui sampel mengandung bakteri batang,
Gram negative setelah dikultur bakteri tidak tumbuh pada media cair yang memiliki
rentang pH netral namun tumbuh subur pada media cair dengan pH alkalis, media plat
Mac Conkey dipilih untuk isolasi selanjutnya dilakukan test biokimia untuk
membedakan Enterobacteriaceae dan Vibrionaceae. Uji apakah yang dapat
membedakan dua golongan bakteri tersebut ?
A. Indole
B. Katalase
C. Oksidase
D. Voges Proskauer
E. Simmon Citrate
Pembahasan :
Uji oksidase dilakukan untuk membantu mengidentifikasi kelompok bakteri dengan
kemampuan bakteri melakukan oksidase. Uji ini dilakukan menggunakan kertas oxidase
strip dengan cara mengoleskan bakteri dalam cawan. Uji oksidase untuk test
membedakan Enterobacteriaceae dan Vibrionaceae
21. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan kultur urin pada perbenihan agar Mac Conkey.
Setelah diinkubasi 24 jam 370C, didapatkan koloni dengan pigmen hijau yang
merembes hingga kedalam perbenihan. Bakteri apakah yang memiliki ciri seperti yang
terdapat pada media tersebut ?
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Proteus vulgaris
C. Acinetobacter sp
D. Salmonella sp
E. Serratia marcescens
Alasan :
Pada medium Mac Conkey membentuk koloni yang jernih. Pseudomonas aeruginosa
menghasilkan pigmen khas pyocyanin (biru-hijau) yang larut dalam agar dan
didistribusikan ke dalam media perbenihan
22. Seorang ATLM melakukan pemeriksaan kultur urin pada perbenihan agar Mac Conkey.
Setelah diinkubasi 24 jam 370C, didapatkan koloni dengan pigmen hijau yang
merembes hingga kedalam perbenihan. Bakteri apakah yang memiliki ciri seperti yang
terdapat pada media tersebut ?
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Proteus vulgaris
C. Acinetobacter sp
D. Salmonella sp
E. Serratia marcescens
Pembahasan :
Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri obligat aerob yang mudah tumbuh pada
berbagai medium kultur, kadang-kadang menghasilkan aroma yang manis dan berbau
seperti anggur atau seperti jagung taco. Pseudomonas aeruginosa membentuk koloni yang
bundar dan licin dengan warna kehijauan yang berfluoresensi. Bakteri ini sering
menghasilkan pigmen kebiruan tak berfluoresensi dan piosianin yang berdifusi ke dalam
agar. Spesies Pseudomonas lainnya tidak menghasilkan piosianin. Banyak galur
Pseudomonas aeruginosa juga menghasilkan pigmen berfluoresensi, pioverdin yang
memberikan warna kehijauan pada agar
23. Sekret vagina dari seorang pasien usia 35 tahun diperiksa, ditemukan bakteri kokus,
diplokokus Gram negative seperti biji kopi, koloni yang tumbuh pada media agar coklat
diuji oxidase hasil test (+). Bakteri apakah yang paling mungkin terdiagnosa dari secret
tersebut ?
A. Niesseria gonorhoe
B. Vibrio cholera
C. Salmonella typhi
D. Shigella shigae
E. Pseudomonas aurogenosa
Pembahasan :
Bakteri Neisseria gonorrhoeae adalah bakteri diplokokus gram negatif yang aerob dan
berbentuk seperti biji kopi. Terletak intraselular yang biasanya terdapat di dalam leukosit
polimorfonuklear. Bakteri tersebut memilki diameter sekitar 0,8 μm. Selain itu, kuman ini
tidak motil dan tidak berspora. Suhu 35°C-37°C dan pH 7,2- 7,6 merupakan kondisi
optimal untuk bakteri Neisseria gonorrhoeae tumbuh. Pada tes oksidase koloni genus
Neisseria menghasilkan indofenol oksidase sehingga memberikan hasil tes oksidase
positif.
24. Seorang laboran sedang memeriksan sampel secret vagina seorang pasien yang diduga
mengidap gonorrhoe dengan keluhan berkemih teras panas dan keluar cairan putih
kehijauan. Apa pewarnaan yang paling cocok untuk digunakan laboran tersebut?
A. Gram
B. Zhiel Neelsen
C. Sederhana
D. Burri
E. Neisser
Pembahasan :
Identifikasi bakteri Neisseria gonorrhoeae dapat dilakukan dengan cara penanaman pada
media selektif seperti Thayer-Martin modifikasi, Pewarnaan gram dan uji biokimia yaitu
uji katalase dan uji oksidase. Pewarnaan gram dilakukan dengan pengaplikasian pewarna
dasar yaitu kristal violet. Pewarnaan kedua dilakukan dengan menambahkan iodium, pada
tahap ini semua bakteri akan berwarna biru. Tahap yang ketiga yaitu pemberian pewarna
ketiga yaitu alkohol, bakteri Gram positif akan mempertahankan warna biru dari kristal
violet, sedangkan warna biru yang berasal dari kristal violet pada bakteri Gram negatif
akan luntur sehingga bakteri menjadi tidak berwarna. Tahap terakhir adalah pemberian
pewarna kontras yaitu pewarna safranin, sehingga bakteri Gram negatif yang tidak
berwarna akan berwarna merah yang berasal dari pewarna safranin.
25. Spesimen berupa cairan pleura. Setelah dilakukan pewarnaan Gram terlihat bentuk
kokus dengan susunan dua-dua. Koloni yang tumbuh pada AD menunjukkan adanya
hemodigesti. Untuk identifikasi selanjutnya dilakukan uji resistensinya terhadap
antibiotik. Jenis antibiotik apa yang digunakan untuk uji resistensi tersebut ?
A. SXT
B. Optocin
C. Bacitracin
D. Novobiocin
E. Erythromycin
Pembahasan :
Untuk Streptococcus α hemolyticus, terbentuk zona hemolisis parsial, yang berwarna
kehijauan. Setelah itu dilakukan uji Optocin. Apabila sensitif, adalah S. pneumoniae.
Apabila resisten, adalah S. viridans.
26. Seorang ATLM melakukan uji tes antibiotik atas sampel yang berasal dari urine
penderita infeksi saluran kemih dengan metode diffusi cakram diperoleh hasil sebagai
berikut :- Sulfonamid : 10 mm- Trimetropim : 11 mm- Kotrimoksazol : 15 mm-
Ampisilin : 14 mm- Tetrasiklin : 09 mm Kesimpulan antibiotik manakah yang
tergolong paling resisten atas hasil uji diatas ?
A. Sulfonamid
B. Trimetropim
C. Kotrimoksazol
D. Ampisilin
E. Tetrasiklin
Pembahasan :

Jenis Diameter Zona Hambatan (mm)


Antibiotik Potensi Resisten Intermediet Sensitif
Trimetropim 25 <10 11-15 >16
Ampisilin 10 <13 14-16 >17
Tetrasiklin 30 <14 15-18 >19

27. Pada isolasi bakteri dari sampel cairan paru-paru, terdapat bakteri Gram positif
berbentuk kokus bersusunan dua-dua seperti lancet, bersifat alfa hemolysis. Uji
selanjutnya untuk identifikasi dilakukan rangkaian uji diantaranya fermentasi gula
inulin, test quelling dan uji resistensi. Antibiotic apakah yang digunakan untuk uji
resistensi tersebut?
a. Novobiocin
b. Bacitracin
c. Vancomycin
d. SXT
e. Optochin
Pembahasan :
Untuk Streptococcus α hemolyticus, terbentuk zona hemolisis parsial, yang berwarna
kehijauan. Setelah itu dilakukan uji Optocin. Apabila sensitif, adalah S. pneumoniae.
Apabila resisten, adalah S. viridans.
28. Seorang laki-laki berumur 40 tahun mendapat diagnosa dokter menderita infeksi
saluran kemih. Untuk mengetahui adanya bakteri penyebab infeksi tersebut, harus
dilakukan pemeriksaan Total Plate Count (TPC) dilanjutkan dengan identifikasi bakteri
patogen. Berapakah jumlah bakteri dalam urine (koloni/ml sampel) yang menunjukkan
adanya infeksi saluran kemih?
A. 100
B. 1000
C. 10.000
D. 100.000
E. 1.000.000
Pembahasan :
ISK menunjukkan adanya pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteriyang bermakna di
saluran kemih. Bakteriuria bermakna menunjukkan pertumbuhan mikroorganisme murni
lebih dari 105 colony forming units (cfu/ml) pada biakan urin.
29. Pemeriksaan kualitas air minum dengan kemasan menggunakan metoda MPN seri 5-5-
5, diperoleh data dari uji penduga dihasilkan 5 positif pada double strenght, 5 positif
pada single strength pertama dan 2 positif pada single strength kedua. Tabung positif
dilanjutkan penanaman untuk uji penegasan menggunakan media BGLB nilai positif
terhitung dari tabung fermentasi positif asam dan gas. Bakteri apakah yang dapat
terhitung indeks jumlah perkiraan terdekat nya dari tahapan tersebut ?
A. Escherichia coli
B. Coliform
C. Vibrio cholera
D. Vibrio parahaemolyticus
E. Pseudomonas
Pembahasan :
Jumlah mikroorganisme dapat dihitung melalui beberapa cara, namun secara
mendasar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu perhitungan langsung dan tidak
langsung.Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan secara tidak
langsung. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumptive test),
uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test).  Jadi untuk dapat
menyimpulkan Coliform berada pada air atau makanan diperlukan seluruh tahapan
pengujian di atas. Apabila dikehendaki untuk mengetahui serotipe dari Coliform yang
diperoleh untuk memastikan apakah Coliform tersebut patogen atau bukan maka dapat
dilakukan uji serologi.
Metode MPN digunakan medium cair di dalam tabung reaksi, dimana
perhitungannya dilakukan berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu yang
ditumbuhi oleh jasad renik setelah inkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan
tabung yang positif dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau
terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham) yang diletakkan pada posisi
terbalik, yaitu untuk jasad renik pembentuk gas. Kemudian dari hasil perubahan
tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah bakterinya maka
digunakan rumus.
30. Uji biokimia voger proskauer (VP) merupakan uji yang biasanya dilakukan pada biakan
bakteri enteric. Koloni bakteri ditanam pada media MRVP lalu diinkubasi kembali pada
suhu 37oC selama 24 jam, lalu dilakukan uji VP. Bakteri yang mempelihatkan uji VP
positif diantaranya Klebsiela sp. Reagen apakah yang digunakan dalam uji ini?
A. Metil Red
B. alpha naftol dan KOH
C. Kovacks
D. erlich
E. mayer
Pembahasan :
Untuk uji biokimia VP dilakukan untuk mengetahui jenis spesies dari bakteri.
Reagen yang digunakan dalam uji ini yaitu Alpha naftol dan KOH.
Uji Biokimia VP ini untuk mendeteksi organisme yang mampu melakukan
fermentasi Asam campuran, yang mengatasi buffer fosfat dalam medium dan
menurunkan pH. Uji VP digunakan untuk mendeteksi asetoin dalam kultur kaldu
bakteri. Pengujian dilakukan dengan menambahkan alfa-naftol dan kalium hidroksida
ke dalam kaldu Voges-Proskauer yang telah diinokulasi dengan bakteri. Warna merah
ceri yang menunjukkan hasil positif, sedangkan warna kuning coklat menunjukkan
hasil negatif.
31. Mahasiswa melakukan penelitian untuk mengetahui daya tahan/ resistensi pada
Mycobacterium tuberculosis. Daya tahan Mycobacterium tuberculosis lebih besar
apabila dibandingkan dengan kuman lainnya karena sifat hidrofobik permukaan sel.
Selain itu bakteri tersebut merupakan golongan Mycobacterium yang tahan terhadap
asam dan alkali. Semakin pekat zat asam dan alkali maka akan membunuh bakteri
tersebut. Untuk keperluan uji biokimia, senyawa apa yang dapat membunuh bakteri
tersebut? (dalam carbol fuchsin ada fenolnya)
A. Alkohol 96%
B. NaOH 40%
C. CuSO4 5%
D. Fenol 5%
E. NaCl 5%
Pembahasan :
Komposisi cat ZN (Ziehl Neelsen)
1. ZN A: cat primer, berisi Carbol fuchsin 1%,  cat merah gelap dalam 5% phenol
yang larut dalam bahan lipid seperti yang dimiliki oleh dinding sel Mycobacterium
sp.  Penetrasi cat ini akan dipermudah dengan adanya pemanasan yang
membantu carbol fuchsin  menembus dinding lipid menuju sitoplasma.
2. ZN B: decolorizing agent,  berisi asam alkohol (3% HCl dan 95% Ethanol). Sifat
larutan ini mampu mengeraskan dinding sel yang tersusun dari lipid. Dekolorisasi
menggunakan asam alkohol tidak dapat melunturkan cat primer (ZN A), karena
ZN
ZN A lebih larut dibandingkan ZN B. ZN A tertahan di dalam sitoplasma, yang
menyebabkan bakteri ini tetap berwarna merah.
1. ZN C: counterstain,  berisi Methylene blue  0,1%.  Hanya sel bakteri non-BTA yang
terwarnai oleh methylene blue karena mengalami dekolorisasi pada saat pencucian
dengan ZN B. Sedangkan bakteri Mycobacterium sp.  yang merupakan BTA telah
meretensi cat ZN A.
32. ATLM melakukan pemeriksaan sampel urin pada pasien penderita infeksi saluran
kencing bagian atas. Hasil pemeriksaan langsung didapatkan warna urin agak
kemerahan setelah dilakukan pemeriksaan secara mikroskopisnya didapatkan hasil
sebagai berikut Leukosit +3, Nitrit (+), Blood (+) dan bakteri (++). Bakteri apa yang
dapat menyebabkan infeksi tersebut?
A.Escherichia coli
B. Salmonella typhi
D. Citrobacter freundii
D. Klebsiella pneumoniae
E. Pseudomonas aerogenosa
Pembahasan:
Dua puluh lima persen dari kasus cystitis yang tidak diobati, dapat berlanjut
menjadi pyelonefritis, dimana terjadi peradangan pada satu atau kedua ginjal . Bakteri
yang bertanggungjawab dalam timbulnya pyelonefritis 75% adalah E.coli.
Sekitar 90% infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri E.coli terutama pada
wanita muda. Infeksi bakteri ini menimbulkan gejala sering kencing, disuria, hematuria
dan piuria. Bila infeksi sudah menyebar ke saluran kemih bagian atas dapat timbul gejala
nyeri pinggang. Namun tak satupun gejala-gejala ini bersifat khusus untuk infeksi E.coli.
Infeksi saluran kemih bagian atas dapat menimbulkan bakteremia yang diikuti tanda
tanda sepsis dan septik shok.
33. Seorang pasein mengeluh tertusuk paku saat sedang bekerja. Setelah 4 hari terjadi mati
rasa dan kejang disekitar area tusukan dan mulai kesulitan berbicara dikarenakan terjadi
kejang otot pada area mulut. Dokter menduga hal ini terjadi dikarenakan suatu toksin
yang dihasilkan oleh bakteri yang masuk saat terjadi tusukan oleh paku. Bakteri apakah
yang menyebabkan toksin tersebut ?
A. Clostridium perfringens
B. Clostridium botulinum
C. Clostridium bowmanii
D. Clostridium tertium
E. Clostridium tetani
Pembahasan:
Bakteri tetanus bisa ditemukan di setiap tempat. Spora bakteri C. tetani ada di
mana saja di siktar kita. Yang paling banyak ada di tanah dan feses hewan.
Bakteri bisa masuk ke tubuh melalui luka terbuka atau terkena tusukan benda tajam
yang terkontaminasi, misalnya tertusuk paku.
Bakteri tetanus akan masuk ke dalam tubuh, dan spora berkembang biak
menjadi bakteri baru dan mengumpul dalam luka. Kumpulan bakteri tersebut akan
menghasilkan racun yang menyerang saraf motorik Anda dan langsung
menyebabkan gejala tetanus.
34. ATLM melakukan pemeriksaaan kultur pada sampel pus. Berdasarkan hasil kultur
didapatkan Koloni yang tampak pada media adalah bulat, dengan warna fluoresensi
kehijauan yang merupakan kombinasi pigmen pioverdin (pigmen berwarna kuning) dan
piosianin (pigmen berwarna biru). Bakteri patogen apa yang paling mungkin ?
A. Pseudomonas aeruginosa
B. Lactobacillus bulgaricus
C. Helicobacter pylori
D. Proteus vulgaris
E. Yersiinia pestis
Pembahasan:
Pseudomonas aeruginosa dapat mengadakan infeksi pada jaringan atau bagian
dari tubuh. Lesi lokal terjadi pada luka atau luka bakar, kornea, saluran kemih dan
paru-paru. Pseudomonas aeruginosa adalah aerob obligat yang tumbuh dengan mudah
pada banyak jenis perbenihan biakan, kadang-kadang menghasilkan bau yang manis
atau menyerupai anggur. Beberapa strain menghemolisis darah. Pseudomonas
aeruginosa membentuk koloni halus bulat dengan warna fluoresensi kehijauan.
35. Seorang laki-laki berumur 60 tahun penderita diabetes mellitus datang ke dokter dengan
keluhan batuk berdarah selama 1 bulan, nyeri di dada, dan keluar keringat dingin saat
malam hari. Dokter menduga terjadinya komplikasi. Dokter memberikan rujukan untuk
pemeriksaan laboratorium termasuk pewarnaan tahan asam. Sampel apa yang
dibutuhkan pada kasus tersebut?
a. Pus
b. Urine
c. Darah
d. Sputum
e. Swab tenggorok
Pembahasan:
Dilihat dari keluhan pasien yang batuk berdarah selama 1 bulan dan rujukan untuk
pemeriksaan laboratorium untuk pewarnaan tahan asam, dapat dipastikan sampel nya
yaitu sputum atau dahak karena untuk pewarnaan tahan asam bakteri yang terkait yaitu
mycobacterium tuberculosa penyebab Tuberculosis, yang mana gejala yang
spesifiknya yaitu batuk batuk.

Anda mungkin juga menyukai